Happy Reading 🌹🌹
"Lalu, apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Putri lagi.
"Aku sudah memutuskan, aku akan menjadi bias dari Idol lain." Ucap Rose dengan menggebrak mejanya.
Putri memegang dadanya karena kaget. Terlihat Rose kembali menyodorkan HPnya kearah Putri.
"Imut sekali bukan, ingin rasanya aku mengigit pipinya." Ucap Rose dengan tersenyum lebar.
Putri hanya tersenyum kikuk karena Putri tidak begitu fanatik terhadap artis Korea.
"Marry Me, Min Yong Gi." Pekik Rose gemas.
Rose menirukan yang baru trending di twitter karena ada berita yang membahas kekayaan idol tersebut (up to date sekali autornya 😂).
Obrolan keduanya terhenti karena Putri harus menghadap kepada Pak Dave.
"Bukankah hari ini tidak ada perkuliahan Pak Dave, Put?" Tanya Rose heran.
"Mungkin beliau menanyakan tugas yang kemarin dikumpulkan." Jawab Putri asal karena dirinya juga tidak tahu.
Rose menganggukkan kepalanya saja dan membiarkan Putri pergi seorang diri, karena jam perkuliahan di mulai sebentar lagi.
Di perusahaan Gandratama, terlihat Gabriel dan Sky tengah berbincang serius dengan kedua orangtua Putri. Cukup lama mereka berbincang hingga akhirnya kedua tamunya pamit undur diri.
Tak berselang lama, kehadiran satu sosok manusia yang tidak di harapkan kehadirannya muncul.
"Holla, bro." Seru seorang pria yang langsung menerobos masuk kedalam ruangan Sky tanpa permisi.
Sky membuka matanya dan terlihat sangat malas dengan keberadaan orang tersebut. sedangkan Gabriel hanya menghela nafas panjang.
Aji sahabat dari Sky dan Gabriel yang merupakan CEO dari perusahaan Ajijaya.
Aji melihat ke arah Gabriel untuk meminta jawaban ada apa dengan kalian, tetapi malah semakin dibuat kesal karena Gabriel pergi begitu saja meninggalkan ruangan tersebut.
"Ck, dasar bos dan anak buah sama saja." Gerutu Aji yang mendaratkan bokongnya dengan kasar di sofa ruangan tersebut.
Di dalam ruangannya, Gabriel berusaha menyelesaikan seluruh pekerjaannya secepat mungkin agar dapat menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi oleh Sky.
Dengan gerakan cepat dan teliti, kini tumpukan dokumen untuk di tanda tangani Sky sudah Briel sortir sebagian.
"Hah, benar-benar melelahkan. Jika seperti ini terus kapan aku akan memiliki kekasih." Gerutu Briel pelan.
Dengan rasa malas, Briel berdiri dari duduknya. Langkah lebarnya meninggalkan ruangannya dan menuju keruangan Sky.
Gerakan Briel terhenti karena sekertaris Sky, Sella menghadang Gabriel dengan membentangkan kedua tangannya di depan pintu ruangan Sky.
"Minggir." Ucap Gabriel dingin.
Sella hanya menggelengkan kepalanya cepat bahkan terlihat matanya sudah berkaca-kaca.
"Kamu kenapa?" Tanya Gabriel kepada Sella.
Sella hanya menunjuk kearah pintu ruangan Sky yang sedikit terbuka, karena tadi sempat dibuka oleh Sella yang ingin melaporkan sesuatu kepada bosnya.
Sebelah alis Gabriel terangkat, Gabriel mendekat dan mengintip di celah pintu yang sangat kecil itu .
Kedua mata Gabriel melebar dan satu tangan menutup mulutnya agar tidak berteriak.
"Ahh, Sky pelan-pelan."
"Aku sudah pelan-pelan, tahan dulu. Ahh."
"Kenapa lama sekali!"
"Ini susah, sangat ken.. cang."
"Cepatlah Sky, aku sudah tidak tahan."
Gabriel langsung tersadar dengan tontonan dan suara itu, langsung saja dirinya berdiri dengan tegap dan membuka pintu ruangan Sky kasar hingga menimbulkan suara yang menggema di ruangan Sky.
Gabriel masih berdiri mematung bahkan tangannya masih berpegangan pada gagang pintu ruangan Sky dengan kuat karena menahan gemetar dalam tubuhnya.
Pandangan Gabriel masih terkuci pada Sky dan Aji yang tengah ada pada posisi yang absurd, membuat orang salah paham.
Sky tengah berjongkok memegang bagian tutup toples, sedangkan Aji memegang badan toples dengan duduk di lantai.
Sella yang berada di belakang Gabriel, menutup mulut dengan kedua tangannya. Tubuhnya serasa di paku ditempatnya berdiri.
Suasana hening seketika.
Gabriel berdehen untuk menetralkan perasaannya, "Maaf Tuan mengganggu, ini laporan yang harus Anda tanda tangani secepatnya." Ucap Gabriel dengan kaki yang terasa lemas tanpa tulang.
Sky dan Aji segera berdiri, terlihat Sky membenarkan pakaiannya dan berdehem menetralkan perasaan malunya.
"Ekhm, jangan salah paham. Briel, bukakan toples laknat itu dan perintahkan kepada seluruh OB untuk mengganti toples yang mudah dibuka." Ucap Sky dengan menatap kesal ke arah Aji.
Aji yang di tatap tajam oleh Sky tidak perduli, dengan segera Aji berjalan mendekat ke arah Gabriel dan mengulurkan toples kaca yang dia pegang.
Segera Briel mengambil toples tersebut dari tangan Aji dan tak terdengar suara tutup toples terbuka. Dalam sekali percobaan Briel berhasil membuka tutup toples tersebut.
"Nah, Sky. Kamu lihat pelakunya adalah Gabriel. Dia pasti sengaja mengisi toplesmu dengan makanan yang enak tetapi tidak ingin berkurang sehingga membuat tutup toplesnya susah di buka, sungguh persis ketika aku lebaran di rumah Nenekku ketika lebaran." Ucao Aji yang sudah mengambil. toples dari tangan Gabriel tanpa berterima kasih.
Gabriel terperangah dan masih terpaku ditempatnya berdiri mendengar ucapan Aji, bahkan sudut mata kirinya sudah berkedut karena kesal.
"Apa kau ingin mati, Ji." Ucap Gabriel dengan suara rendah.
Gerakan tangan Aji yang memasukkan makanan kedalam mulutnya terhenti.
Terlihat wajah datar dan dingin tengah menatap tajam kearahnya, terlihat mata Aji yang berkaca-kaca.
"Apa kamu tidak ikhlas membukakan tutup toples untukku." Ucap Aji yang sudah ingin menangis.
"Sudah Briel, jangan teruskan. Aji sedang menggantikan ngidam istrinya." Ucap Sky yang memijat pelipisnya karena pusing.
Gabriel tersenyum miring dan sinis ke arah Aji, "Aku harap ngidamnu akan lebih parah." Ucap Gabriel yang masih kesal.
Aji mendengar jawaban dari Gabriel menjadi kesal, segera Aji berdiri dan menghentakkan kakinya ke lantai menandakan dirinya tengah kesal.
"Sungguh menyebalkan, dasar jomblo. Sudah aku akan pulang, aku sudah merindukan istriku." Ucap Aji yang langsung pergi keluar dari ruangan Sky beserta toplesnya.
Kedua pundak Sky terlihat bergetar.
"Ketawa saja daripada kentut." Ucap Briel kesal.
Sky langsung tertawa keras karena mendengar Aji mengolok Gabriel jomblo.
"Jomblo.. hahaha, Briel segeralah cari kekasih." Ucap Sky yang masih tertawa.
"Apa kau pikir dengan pekerjaan yang kamu berikan kepadaku, aku bisa pergi berkencan." Jawab Gabriel kesal.
"Setelah ini semua selesai, segeralah berkencan Briel. Sebelum senjatamu karatan." Kata Sky yang masih tertawa.
Gabriel hanya mencebik kesal, Briel hanya menarap sinis ke arah Sky. Mentang-mentang sudah menikah membicarakan benda keramat.
"Cepat segera tanda tangani berkas-berkas ini dengan cepat." Ucap Gabriel yang menepuk berkas-berkas di hadapan Sky.
"Apa tidak besok saja Briel, aku harus menjemput Putri." Jawab Sky memohon setelah tawanya surut.
"Cih, mana tawamu tadi." Ucap Briel berdecih.
"Maaf." Ucap Sky dengan mengedipkan matanya cepat.
"Apa sebuah bank bisa menunggu penggangsur membayarnya esok hari, padahal masa tenggang hanya hari ini Tuan." Ucap Briel datar.
...**...
PROMOSI NOVEL
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Sesye Pattiasina
ceritanya bikin pusing
2023-05-30
1
Rapa Rasha
teruskan kak
2022-12-16
0
🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃
lucu bgt ini cerita apalagi bnyknya pemeran jd tambah seru🤗🤗👍
2022-09-21
0