...MAAF TEMAN-TEMAN AUTIR KEMARIN HANYA UP 1 BAB....
...KARENA AUTOR SUDAH MULAI AKTIVITAS SEPERTI BIASANYA & KARENA MASIH LIBUR SEKOLAHAN JADI DI JALAN SANGAT MACET...
...SAMPAI RUMAH AUTOR SUDAH LELAH...
Happy reading 🌹🌹
Matahari pagi telah menyingsing, terlihat Rose yang masih enggan untuk bangun dari tempat peraduannya. Dengan memainkan gawai di tangan kanannya.
Dengan lincah jempol tangannya menggulir layar HP miliknya dengan cepat, bola matanya bergulir cepat hingga berhenti di salah satu akun gosip yang membuat penjelajahannya terhenti.
"Tidak... tidak!!!" Teriak Rose keras.
Terlihat tubuh kecil itu berguling ke kiri dan ke kanan, bahkan sesekali kedua kakinya menghentak kesal di atas kasur.
Kepalanya kembali menoleh ke layar HP miliknya, sekali lagi Rose ingin memastikan kebenaran berita yang baru saja dia baca.
"Oh my... bagaimana bisa kalian bersama, ini bencana.. bencana." Rengek Rose dengan menggoyangkan tubuhnya yang menelungkup.
Hingga suara pintu kamar Rose di ketuk cukup keras.
"Non... Nona! Ada apa!" Teriak Bi Asih yang berada di depan pintu kamar Rose.
"Tidak apa-apa, Bi." Jawab Rose berteriak dari dalam kamarnya dengan mode rebahan.
"Segera turun Non, Tuan sudah menunggu untuk sarapan." Ucap Bi Asih sebelum meninggalkan kamar anak majikannya.
"Iya!" Seru Rose lagi.
Dengan menghela nafas berat, Rose sekali lagi melihat postingan dalam akun gosip tersebut.
Perasaan malas menggelayuti dirinya, Rose memaksakan dirinya bangun dan berjalan gontai kearah kamar mandi.
Terlihat Rose sudah keluar dari dalam kamar mandi setelah beberapa menit dirinya membersihkan diri.
Dengan mengenakan hnduk yang menutupi tubuhnya sebatas paha dan handuk kecil yang melilit di rambutnya yang basah. Rose berjalan menuju arah lemari untuk berganti pakaian.
Hari ini, adalah hari berat bagi Rose. Memang benar Dave sangat tampan di matanya tetapi ada yang jauh lebih tampan menurut Rose dan hari ini hatinya harus di patahkan oleh pria tampan tersebut.
"Kenapa lama sekali Rose, kamu hampir terlambat." Ucap Ayah Nugroho yang melihat kedatangan anaknya dan mengecek jam.
"Rose tidak bergairah hari ini Ayah, apakah Rose boleh tidak berangkat ke kampus?" Ucap Rose yang sudah mendudukkan pantatnya di kursi makan.
"Ada apa?" Tanya Ayah Nugroho menyelidik.
"Sakit.. aku sakit... kalah... ku mengalah.." Rose bernyanyi dengan tangan yang meremas baju bagian depannseakan mengekspresikan perasaannya.
"Siapa lagi kali ini?" Tanya Ayah Nugroho seakan tahu kebiasaan anaknya.
"Pria yang tidak mengenali keberadaanku di dunia ini Ayah." Jawab Rose penuh drama.
Ayah Nugroho hanya menggelengkan kepalanya pelan, Nugroho sudah tahu arah tujuan percakapan anaknya.
"Sudah, cepat makan. Hari ini Ayah antarkan karena ada rapat yang sejalan dengan kampusmu." Ucap Ayah Nugroho yang mulai memakan sarapannya.
Rose hanya memanyunkan bibirnya karena kesal, seakan sang Ayah tidak tahu penderitaannya hari ini.
Keduanya makan dengan khitmat, mode tenang Rose menyala karena dia sudah badmood untuk mengawali harinya.
"Ayah, Rose sudah selesai." Ucap Rose setelah menandaskan air putih digelasnya.
Ayah Nugroho mengelap sudut bibirnya dengan serbet, "Ayo berangkat."
Ayah Nugroho berjalan mendahului Rose, terlihat Mang Asep sudah selesai mengelap besi kuda yang biasanya mengantarkan keluarga Amanda kemanapun.
"Selamat pagi Non, widihhh sudah kusut aja mukannya seperti setrikaan Mang Asep." Goda Mang Asep kepada Rose yang berjalan di belakang Ayahnya.
"Pagi, Mang Asep." Jawab Rose yang masih memanyunkan bibirnya.
Mang Asep menutup pintu setelah Roae masuk kedalam mobil menyusul Ayah Nugroho. Segera Mang Asep menyalakan mobil majikannya dan meninggalkan mansion keluarga Amanda.
Tidak membutuhkan waktu lama, mobil yang di kendarai Mang Asep sudah sampai didepan kampus dimana Rose menimba ilmu.
"Hati-hati Nak, nanti di jemput Mang Asep." Ucap Ayah Nugroho kepada Rose.
"Apakah benar aku tidak boleh membolos kuliah untuk hari ini saja Ayah." Tanya Rose dengan wajah memohon.
"Tidak, lebih giat belajar agar kuliahmu cepat selesai. Mengerti." Jawab sang Ayah dengan mengelus kepala Rose.
Rose mendengus kesal tetapi tangannya tetap menyalami tangan sang Ayah dan tidak lupa mencium kedua pipi Ayahnya.
"Rose pergi dulu Ayah." Pamit Rose kepada Ayah Nugroho.
"Iya, hati-hati." Jawab Ayah Nugroho kepada Rose.
Rose mengangguk lemas, kaki pendeknya keluar dari dalam mobil hingga.
"Aduh, Ayah kenapa di tahan. Oke.. oke Rose tidak akan masuk ke kampus." Ucap Rose dengan sebelah tangan kanannya memegang pinggir pintu mobil.
"Rose." Ucap Ayah Nugroho datar namun penuh penekanan.
"Oke.. Oke.. maaf Ayah." Jawab Rose yang benar-benar melenggang pergi meninggalkan mobil.
Sedangkan Mang Asep dan Ayah Nugroho sudah tertawa didalam mobil, karena melihat tingkah Rose hari ini.
Sedangkan gadis yang tengah di tertawakan oleh kedua pria yang masih setia menunggu Rose hingga masuk ke dalam kampus. Sesekali kepala gadis itu menoleh kebelakang.
Dengan langkah gontai, Rose akhirnya masuk ke area kampusnya. Seperti hari-hari biasa. Rose melewati banyak mahasiswa dan mahasiswi yang sekedar mengobrol maupun bersiap-siap persentasi karena menghafalkan materi di depan kelas mereka.
Hingga langkah kaki Rose terhenti karena melihat sahabatnya yang tengah asik membaca buku sehingga tidak menyadari kehadiran Rose.
"Siapa aku?" Tanya seseorang yang tengah menutup kedua mata Putri dengan tangannya.
"Rose." Jawab Putri seraya menurunkan tangan Rose.
"Uch, tidak asik. Selalu saja kamu dapat menebaknya." Jawab Rose cemberut dan duduk di samping Putri.
"Karena harum lotion yang kamu pakai Rose, sehingga aku mudah menebaknya." Ucap Putri santai.
Rose mengangkat kedua tangannya dan mencium tapi lebih mengendus apakah benar ucapan Putri.
Rose akhirnya mengangguk setuju dengan jawaban Putri setelah memastikannya sendiri.
"Kenapa denganmu Rose?" Tanya Putri heran.
"Hah, biasa. Aku habis putus dengan kekasihku." Jawab Rose lesu dengan merebahkan kepalanya di meja.
"Bukankah kamu tidak memiliki kekasih, Rose?" Tanya Putri heran kepada temannya.
Rose langsung duduk dengan benar mendengar jawaban Putri "Ya! Aku punya kekasih. Tetapi dia tidak tahu jika aku ada di dunia ini." Jawab Rose dengan kesal dan menangis.
Putri semakin dibuat bingung, bagaimana cara mereka berpacaran jika sang pria tidak tahu keberadaan Rose di dunia ini.
"Apa kamu berpacaran dengan alien?" Tanya Putti dengan menampilkan wajah polosnya dan sesekali bulu mata lentik itu bergoyang karena berkedip.
"Ishh.. bukan! Lihat.. tampan bukan? Ini adalah kekasihku." Jawab Roae dengan menyodorkan sebuah gambar yang dia simpan bahkan hampir memenuhi seluruh galeri di HP miliknya.
Putri melihat ke arah layar HP milik Rose. "Ini siapa? Apakah dia artis?" Tanya Putri dengan sesekali melihat Rose.
"hem, iya. Aku patah hati karena dia memiliki kekasih. hiks.." Jawab Rose kembali menangis.
"Tapi, kamu bilang. Kamu baru saja di putuskan. Aku jadi bingung." Ucap Putri dengan merebahkan kepalanya di meja menghadap Rose.
"Aku kesel, kenapa mbak Jenni yang sudah cantik dan memiliki segalanya harus berpacaran dengan kekasih virtualku." Jawab Rose merengek.
"Jennie siapa lagi?" Tanya Putri kesal.
Rose kembali menyodorkan sebuah gambar yang membuat moodnya pagi ini rusak.
Putri menghela nafasnya panjang, "Rose ini baru gosip, belum ada kebenarannya. Jikapun mereka berpacaran tidak ada salahnya, mereka juga manusia dan artis adalah pekerjaan mereka." Ucap Putri yang mengembalikan HP milik Rose.
...**...
PROMOSI NOVEL
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Rapa Rasha
ada aja kmu Ros lanjut
2022-12-16
0
Alysa Nabila
waduhhh my bias q btsss
2022-10-17
0
sofiah sudjai
rose rose...🤣🤣🤣
2022-10-06
0