Selingkuh
"Kamu ini kerjaannya tiap hari main ponsel terus, tuh cuci sekarang baju Mama" teriak Bu Yuni saat melihat Hana sedang asik bermain ponsel si dalam kamarnya, Bu Yuni juga melemparkan cucian kotor ke arah Hana.
"Iya Ma".
"Enak yah kerjaan kamu hanya ongkang - ongkang kaki sambil main ponsel, sedangkan anak saya banting tulang nyari uang" gerutu Bu Yuni.
"Kan Mas Bima yang melarang Hana untuk kerja" bela Hana.
"Kamu itu yah !! Hardik bu Yuni. "Cepat cuci baju Mama" titahnya.
"Kan ada bi Imas yang nyuci Ma" jawab Hana.
"Mulai hari ini bi Imas Mama pecat !!".
"kenapa di pecat Mah ?".
"Karena mulai hari ini kamu yang akan menggantikan tugas bi Imas, enak saja kamu ongkang - ongkang kaki di rumah sedangkan anak saya banting tulang kerja di luar sama !!" Seru bu Yani.
Hana mengambil baju kotor yang berserakan di lantai lalu membawanya ke tempat cucian.
Hari ini Hana mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri dari mulai memasak, membereskan rumah hingga mencuci, baru saja Hana menyelesaikan kerjaanya bu Yuni telah menyuruhnya membuatkan makanan dan minuman yang di inginkan mertuanya. Kegiatan hari ini sungguh melelahkan untuk Hana sehingga tak sadar jika ia tertidur di sofa ruang televisi.
"Hana bangun. . " Teriak Bima.
Mendengar teriakan Hana langsung bangun kepalanya pusing karena di bangunkan dengan tiba - tiba.
"Kenapa mas ?".
"Kamu yah enak - enakkan tidur di sini, itu lihat Mama sedang menyapu di halaman, kata Mama juga kamu telah memecat bi Imas dan menyuruh Mama menggantiakan semua kerjaan bi Imas" bentak Bima.
"kamu bicara apa Mas, bukannya Mama yang telah memecat bi Imas dan aku yang menggantiakan mengerjakan kerjaan Bi Imah, karena lelah mengerjakan pekerjaan rumah hingga aku tertidur pulas di sini Mas" bela Hana.
"Terus kamu bilang Mama Bohong ?".
"Tega sekali kamu Hana memfitnah Mama" bu Yuni tiba - tiba datang.
"Mama, Hana tidak memfitnah itu kenyataannya" bela Hana.
"Sudahlah aku cape baru saja pulang kerja" Bima berlalu meninggalkan istri dan Ibunya .
"Mama kenapa bicara seperti itu pada Mas Bima ?" Tanya Hana.
"Jika kamu tak ingin Mama bicara seperti itu, minta pada suami mu agar kamu bisa kembali bekerja". Ketus bu Yuni.
"Tapi kan Mas Bima melarang aku bekerja".
"Pokoknya kamu harus kerja lagi !!" Bu Yuni pun berlalu meninggalkan Hana.
Hana merasa heran dengan perubahan mertuanya yang mendadak berubah, memang mertuanya tak begitu menyukainya, namun selama ini Bu Yuni bersikap bodo amat terhadap Hana.
Hana dan Bayu telah menikah selama satu tahun, awal menikah Hana di izinkan untuk bekerja namun tiga bulan kebelakang Bima meminta Hana untuk berhenti bekerja karena merasa cemburu karena Hana selalu di kelilingi para lelaki yang merupakan rekan kerjanya.
"Kenapa kamu malah memfitnah ibu ?" Tanya Bima saat mereka sedang berdua di dalam kamar.
"Aku tidak memfitnahnya Mas".
"Lalu kamu bilang ibu itu berbohong ?".
"Ya memang begitulah kenyataannya".
"Atas dasar apa ibu memfitnah kamu ?".
"Karena ibu ingin aku kembali bekerja" jawab Hana jujur.
"Kamu gunakan ibu agar kamu bisa kembali bekerja lagi ?".
"Tidak mas, tapi memang itu kenyataannya".
"Kamu tidak boleh bekerja lagi !!" Seru Bima.
Adzan subuh berkumandang, Hana bergegas bangun dan membangunkan sang Suami namun Bima tak menunjukan reaksi apa pun sehingga Hana memutuskan untuk shalat subuh sendiri.
Setelah Shalat subuh Hana bergegas ke dapur untuk membuat sarapan, biasanya Bi Imas yang akan mengerjakan ini semua namun bu Yuni telah memecatnya sehingga tugasnya di ambil alih oleh Hana.
Mereka sarapan bertiga tanpa ada pembicaraan apa pun, setelah selesai makan Hana langsung membereskan bekas makan mereka dan langsung mencuci piringnya.
"Bim Mama mau ke depan, ikut bareng kamu yah" ujar Bu Yuni.
"Iya Mah".
Bima berangkat bersama bu Yuni, tak lupa juga Bima pamit seperti biasa pada sang istri, setelah Bima dan mertuanya pergi Hana langsung melanjutkan kerjaan yang lainnya berharap ketika mertuanya pulang kerjaanya sudah beres.
"Bim, ibu minta uang doang, ibu mau ikut arisan bareng ibu - ibu komplek, gak banyak kok cuma tiga juta saja perbulannya" ujar Bu Yuni saat mereka berada dalam mobil.
"Itu besar Mah, kan Mama tahu sendiri gaji Bima gak banyak belum lagi cicilan mobil" jawab Bima.
"Makanya kamu biarkan istri itu bekerja jadi bisa bantu - bantu keuangan kamu, walaupun kamu sudah nikah kamu masih wajib menafkahi Mama, Memangnya kamu mau jadi anak durhaka".
"Tapi Mah".
"Mama tidak suka Hana tiap hari ongkang - ongkang kaki di rumah sedangkan kamu banting tulang mencari uang dan nanti uangnya Hana yang menikmati".
"Kan sudah kewajiban suami mencari rezeki dan menafkahi istrinya".
"Kamu itu jadi cowok jangan bodoh - bodoh banget, kamu kerja pulang tidur begitu saja tiap hari apa kamu tak ingin menikmati hidup mu nongkrong bareng teman - teman mu". bu Yuni terus menghasut Bima agar mengizinkan Hana untuk bekerja kembali.
"Mama turun di sini, pikirkan lagi baik - baik kata - kata Mama tadi" lanjut Bu Yuni lalu turun dari mobil Bima.
Semua kerjaan rumah selesai, Hana segera membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karena keringat, selesai mandi Hana langsung mengambil ponselnya dan asik dengan ponselnya sehingga kedatangan bu Yuni pun tak di sadari oleh Hana.
"Enak yah duduk manis sambil main ponsel sedangkan suaminya kerja banting tulang" Sindir bu Yuni ketika melewati Hana yang sedang bermain ponsel di ruang televisi.
"Mah, aku sudah ngomong sama Mas Bima untuk kerja lagi tapi dia tetap tidak mengizinkan". ujar Hana.
"Makanya kalau kerja itu fokus pada kerjaan bukan mepet para lelaki, di kira kamu saja yang bisa banyak mepet lelaki anak saja juga bisa mepet banyak perempuan" ketus bu Yuni.
"Loh kok Mama bicara seperti itu".
"Ya menang begitu kenyataannya, kamu bisa apa tanpa anak saya, kalau Bima tahu kerjaan mu hanya bermain ponsel, lama - lama kamu di ceraikan oleh anak saya, gak guna mempertahankan perempuan macam kamu kerjaannya main ponsel, ngabisin duit suami dan gak bisa kasih keturunan lagi" ketus bu Yuni.
"Bu aku bermain ponsel karena ada alasannya, untuk soal ke turunan aku pasrahkan sama yang di atas".
"Atau jangan - jangan kamu mandul lagi"
"Astaghfirullah Mah".
"Ya memang kenyataannya begitu, kalian sudah menikah satu tahun tapi sampai sekarang kamu belum hamil - hamil juga, kalau bukan mandul terus apa doang ?" bu Yuni bicara tanpa merasa bersalah sedikit pun, mulutnya begitu lancar menghakimi Hana yang sampai sekarang masih berjuang untuk mendapatkan keturunan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak
2023-08-27
0
Siti Mujimah
kalau punya mertua kyk gini mah buang ke laut az..
2023-06-20
0
Siti Mujimah
beruntung mertuaku baik.. karena berilmu..ilmu agamanya masyaAllah
2023-06-20
0