Relakan

Namun tak lama, seseorang yang mengawasi Fiya tadi berjalan menuju ke arah kegaduhan tersebut. Kemudian dengan tegas ia berkata "Hentikan semua ini!!!" Tak lama setelah ia berkata seperti itu banyak siswa yang segera berbaris seperti keadaan semula.

Dia adalah Mr. Ren salah satu guru killer di sekolahan tersebut. Ia sudah berusia paruh baya dan memiliki tubuh tegap, dengan sedikit rambut yang mulai berwarna putih. Namun diusianya yang hampir berkepala lima itu, ia belum juga membina rumah tangga.

"Kau ingin menghentikan drama ini, atau saya yang akan menghentikan akting mu?!" Tanya Mr. Ren dengan nada yang terdengar mengerikan.

"Aaarrghh.... aku tidak relaaa.." salah satu siswa tersebut mengerang dan menarik rambutnya sendiri. "Kau tidak rela apanya? " Tanya Mr. Ren pada siswa itu.

"Aku tidak rela!!! Dia hidup damai di dunia ini !!"

Siswa tersebut kembali berteriak dengan suaranya yang serak, seperti seseorang yang baru saja meminum coca cola dengan dicampur garam.

Mr. Ren hanya tersenyum tipis, kemudian ia menyentuh kening siswi tersebut, dan tanpa di duga siswi tersebut tiba-tiba mimisan dan pingsan di tengah lapangan. "Apa.. apa yang sudah terjadi? " Tanya seorang siswa yang kebingungan. "Kenapa dia tiba-tiba tak sadarkan diri.." Yang lain pun ikut menimpali "Apa.. mungkin Mr. Ren yang sudah mengusir setan tersebut?" seorang siswi berceletuk saat melihat kejadian itu.

Siswa-siswi di sekitar murid wanita tadi pun nampak terkejut dan tidak mengerti apa yang terjadi. Namun berbeda dengan Fiya, dia tahu benar apa yang sudah terjadi dengan teman wanitanya itu. Tetapi, ia tak pernah mau berurusan dengan hal seperti itu, dikarenakan ia pernah mengalami trauma tiga tahun yang lalu karena berurusan dengan "mereka".

" Eh Fi, murid tersebut kenapa sihh? " tanya April pada Fiya, ia merasa heran karena melihat Fiya seolah tidak takjub dengan kejadian barusan tadi. "Ehmm, entahlah." Jawab Fiya dengan santai sambil menaikkan kedua bahunya. Ia tahu jika temannya yang satu ini sangat penakut, jadi ia hanya berpura-pura tidak tahu supaya temannya ini tidak pingsan di tempat jika mengetahui yang sebenarnya.

"Ahhh kau ini selalu saja begitu..!" April cemberut kesal karena ia tahu jika temannya ini sedang berbohong. "Sudahlah, lebih baik kau tidak usah mengetahuinya." "Ya, terserah saja padamu kalau begitu, tapi ingat. Aku tidak akan menemanimu lagi pergi ke kelas atas. Wlekkk" jawab april sambil menjulurkan lidahnya dan mengangkat dua jari tangannya membentuk huruf V.

"Ck! Iya-iyaa tapi kamu nanti kerjain soal Matematika sendiri yaa, jangan tanya aku lagi," jawab Fiya yang membuat April kebingungan. Fiya tahu jika April ini sangat membenci pelajaran matematika. "Hehe.. aku tau kelemahan muuu" batin Fiya yang mengenal dengan baik watak teman baiknya ini.

"Baik-baik kau menang lagii" Jawab April dengan cemberut kesal karena ia tahu jika sahabatnya ini tak pernah main-main dengan ucapannya. "Good girls! " Jawab Fiya dengan senyuman manis.

Tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi ada seseorang yang memperhatikannya tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Tuan, bagaimana dengan gadis berkerudung itu, apakah dia akan menjadi target kita kali ini?" tanya seseorang kepada atasannya ditengah kerumunan tersebut.

"Hhmm, dia cukup menarik" jawab orang misterius itu dengan senyum yang sulit diartikan.

"Jadi, kapan kita akan melaksanakan eksekusinya?" tanyanya lagi pada atasannya dengan nada yang berbisik. "Jangan terburu-buru. Kita akan mengawasinnya beberapa hari lagi. Aku rasa mangsa kita kali ini cukup menarik." Pria itu tersenyum penuh kelicikan dibalik topi hitamnya.

Setelah kejadian aneh tersebut diatasi oleh Mr. Ren, Apel pagi pun dilanjutkan kembali. Apel hari ini sedikit berbeda karena bukan hanya diikuti oleh siswa dari Smariduta, tapi juga oleh beberapa perwakilan siswa dari SMA lain yang akan bertanding di acara yang digelar setiap tahun itu.

"Baiklah. Dengan ini acara Liga Champions ke XI resmi dimulai!!! " Ucap Pak Jatmiko, selalu Kepala sekolah dan kepala penyelenggara acara tahunan di Provinsi tersebut.

Tahun 2022 ini memang menjadi kali pertama SMA Negeri 1 Kedungwaru menjadi tuan rumah dalam acara bergengsi yang diikuti SMA ternama di seluruh Provinsi tersebut.

"Wahhh.. aku tidak sabar ingin melihat perwakilan dari sekolah kita bertandingg !!" Seorang siswi dari kelas MIPA 3 yang nampak sangat antusias menjadi supporter untuk timnya. "Ay, apa kamu rasa tahun ini sekolah kita bisa mendapat juara pertama?" Tanya Rizki pada Fiya yang duduk disebelahnya. "Mungkin saja" Jawab Fiya dengan tersenyum sambil membuka buku yang ia baca di tangannya.

"Apakah aku bisa selalu melihat senyuman ini untuk selamanya Ay ? "

Batin Rizki dengan jantung yang berdetak kencang. "Heii kau ini kenapa?' Tanya Fiya dengan melambaikan tangan kanannya ke depan wajah Rizki karena ia melihat sahabatnya ini melamun."

Seketika Rizki tersadar dengan yang barusan ia pikirkan. "Aaa iya Ayy, aku.. aku lagi mikirin kamu. " Rizki tidak sengaja keceplosan dan..

-bersambung ...

mohon maaf author emang suka jail ya gayss 🤣

Terpopuler

Comments

Inru

Inru

Saya nyimak karya km thor, eh favorit sudah mendarat thor.

2022-08-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!