Balin tertekun mendengar tuduhan itu. Hingga membuatnya masuk menyusul Bahagiana.
Bahagiana duduk di depan meja kerjanya. Menyalakan laptop, ada pekerjaan yang ingin ia selesaikan untuk persiapan besok.
Balin tersenyum sumbing mendapati sofa panjang di sudut ruangan. Pasti ini sudah dipersiapkan Bahagiana jauh hari untuk tempat ia menghabiskan tidur.
Balin melangkah mendekati sofa, dan langsung membaringkan tubuhnya. Ia ingin istirahat sebentar. Tubuhnya memang tidak lelah tetapi hati serta otaknya lah yang lelah.
Dengan posisi terlentang pandangannya ke atas langit-langit kamar tidur. Ia tersenyum pahit mendapati cerita atau alur hidupnya akan berakhir seperti ini.
Bosan dengan pandangannya, kini ia alihkan ke sudut ruangan yang sedang ditempati Bahagiana. Ia dapat melihat Bahagiana sedang sibuk mengetik seraya berpikir.
"Dia istriku tetapi hanya status." Kalimat itu lolos begitu saja dalam hatinya. Tidak salah ia mengatakan itu karena kenyataannya memang itu.
Hmm
Bahagiana melepaskan kedua tangannya yang sejak tadi di atas meja. Ia merenggang otot lehernya serta tangannya yang sedikit kram.
Ada perasaan penasaran sedikit kepada Balin hingga hatinya tergerak untuk menoleh dimana sosok Balin suaminya itu.
DEG
Pandangan mereka bertemu karena rupanya Balin juga sedang memandangi kearah Bahagiana. Tatapan terkunci dari sorot mata keduanya dalam diam.
Seakan sadar mereka serempak memutuskan tatapan itu dan merutuki dirinya sendiri dalam hati.
Bahagiana kembali melanjutkan pekerjaannya sedangkan Balin berusaha memejamkan mata.
+
+
Di perusahaan
Usai dari aula Balin maupun Bahagiana Kemabli ke ruangan masing-masing. Hari ini adalah pertama kali Balin akan bergabung dan memegang hak tertinggi perusahaan.
Putra masuk membawa beberapa dokumen penting yang harus diserahkan di tandatangani oleh Balin.
Putra juga menjelaskan sedikit apa saja yang harus dilakukan oleh Balin. Tidak masalah bagi Balin karena ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Balin bergelut dengan dokumen perusahaan. Hingga tak terasa saatnya makan siang. Ia meregangkan leher serta lengannya.
"Apa sebaiknya aku mencoba mengajaknya keluar makan?" gumam Balin sebelum beranjak dari kursi kebesarannya.
Sepertinya ia harus melakukan itu walaupun sikap ke acuhan Bahagiana kepada dirinya.
Balin beranjak keluar dari ruangannya. Kini ia berdiri tepat di depan pintu ruangan Bahagiana yang berada di sebelah ruangannya.
Tok tok
Beberapa kali pintu diketuk tetapi tidak mendapat sahutan dari dalam. Balin spontan membuka pintu tersebut.
Ia masuk tetapi tidak mendapati sosok Bahagiana di ruangannya.
"Apa dia sudah pergi?" tanya Balin kepada dirinya sendiri.
KLEK
Tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka dan sosok Bahagiana keluar dari ruangan tersebut.
Bahagiana kaget mendapati sosok Balin yang berdiri tepat menatapnya.
"Sungguh tak sopan masuk tanpa izin bahkan mengetuk pintu terlebih dahulu!" Maki Bahagiana menganggap Balin terlalu lancang.
"Tanganku sudah lelah mengetuk pintu tetapi tidak mendapat sahutan dari dalam, makanya aku masuk begitu saja," jelas Balin.
Bahagiana tidak menghiraukan perkataan Balin karena pada dasarnya ia salah berada dalam kamar mandi, tentu saja tidak mendengar suara ketukan tersebut.
"Aku ke sini ingin mengajakmu makan siang di luar." Balin langsung bicara pada intinya.
Bahagiana menghela nafas kasar.
"Aku tidak ada waktu!"
"Ini wktunya istirahat dan mengisi perut."
"Jika ingin makan, makan saja!" Tatapan sinis itu langsung ditunjukan Bahagiana.
"Kamu istriku jadi kemana aku pergi kamu harus berada di sampingku. Apa kata para karyawan jika melihat kita? kita seharusnya menjadi contoh buat mereka!" Sarkas Balin lantang dan penuh hati-hati.
Bahagiana tersenyum mengejek. "Ingat jika pernikahan ini hanya perjodohan antara kamu dengan Papi!' Teriak Bahagiana.
"Aku tidak peduli itu! Tinggalkan pekerjaanmu dan ikut denganku Gia!" Suara bariton itu berhasil membuat Bahagiana kaget, apa lagi Balin menyebutkan namanya untuk pertama kalinya.
*Bersambung....
🌹🌹🌹*
Jangan lupa tinggalkan like vote favorit hadiah dan komennya agar author lebih semangat lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Siti Fatmawati Lareken
biarpun istrinya bermuka masam berkata jutek.dia pergi memanggil istrinya pergi makan siang.
2022-08-24
0
Mma Rachmawati
Bener Balin...tegasin sj...😉
2022-07-08
0
Zie Mien Ho
makasih up nya Thor. lanjut lagi dong... penasaran nih...
2022-07-06
0