Kamar besar serta rapi, di sinilah tempat paling aman bagi Bahagiana mencurahkan keluh kesah hatinya. Kamar belasan tahun yang menjadi saksi bisu apa yang terjadi pada isi hati Bahagiana.
Bahagiana merosot ke lantai, bersandar pada sisi ranjang dengan kedua tangan memegang bingkai foto. Foto dimana dirinya dengan seorang wanita cantik, yang memiliki bola mata indah seperti yang dimilikinya.
Bayangan pertemuan beberapa menit tadi masih membekas di benaknya. Dimana untuk pertama kalinya Papinya menampar wajahnya. Sesak? kecewa? sakit? terluka? tentu saja dirasakan oleh Bahagiana
"Mami, Gia sangat rindu. Seandainya Mami masih hidup maka kehidupan yang Gia jalani tidak seperti ini. Gia sama sekali tidak bahagia, tidak ada yang tulus menyayangi Gia selain Mami. Tangisan pilu itu tak dapat dibendung lagi.
Hiks....hiks....
Bahagiana memeluk bingkai foto itu, pelukan yang sedikit mengobati rasa rindunya selama belasan tahun.
"Gia akan menikah dalam beberapa hari ini. Menikah dengan pria asing yang sama sekali Gia tak kenal. Semua ini Papi yang memutuskan atau merencanakan. Sampai kapanpun Gia tidak percaya dengan namanya cinta atau pasangan hidup," Bahagiana mencurahkan keluh kesah hatinya dengan sebuah bingkai foto tersebut, seolah ia sedang curhat kepada Maminya.
Gia menyeka air matanya. Ia berpikir kembali, tidak ada gunanya menangisi masalah tersebut. Toh semuanya sudah tidak bisa digagalkan.
+++
Begitu juga yang terjadi pada sosok pria tampan di tempat yang berbeda.
Pulang dari restoran Balin termenung di ruangan kecil yang biasa ia habiskan waktu untuk menonton televisi.
Pertemuan mereka tadi masih membekas di hatinya, dimana Bahagiana menghina dirinya. Bahkan menuduhnya dengan kelewatan batas.
Dadanya juga nyesek melihat dengan langsung bagaimana Pak Bahtiar menampar wajah Bahagiana.
"Kamu memang cantik bahkan baru pertama kali ini aku bertemu dengan wanita secantik kamu. Balin dengan tidak sadarnya mengagumi kecantikan seorang Bahagiana.
Bayangan wajah Bahagiana membekas di hatinya.
Ssst
Ketika sadar iapun dengan segera menepis pikiran konyol itu.
"Tidak! Aku menikahinya karena ingin dekat dengan jantung hatiku," pungkasnya seraya memejamkan mata sesaat.
+
+
Keesokan harinya
Balin mempersiapkan diri. Pagi ini ia akan ke kantor, dimana tempatnya bekerja selama ini. Atas perintah Pak Bahtiar ia akan resign dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang mendapatkan keuntungan selama Balin bergabung di sana. Kinerja Balin sungguh luar biasa.
Berkat sepeda motor tuanya Balin berhasil menempuh jarak selama 15 menit. Sedangkan motor yang masih ia kredit telah hancur berkeping-keping pada saat kecelakaan naas tempo hari.
Dengan perasaan tidak enak hati Balin memasuki kantor, langsung menghadap manajer.
Tok tok
Balin mengetuk pintu ruangan.
"Masuk!" Sahut dari dalam.
Klek
Dengan salah satu tangannya Balin membuka handle pintu.
"Selamat pagi pak!" Sapa Balin.
"Pak Balin!" Balas pria berkumis tebal tersebut, tidak menyangka jika yang datang adalah Balin. Karyawan yang paling tekun, kinerja bagus tersebut.
Balin melangkah, lalu mendudukkan dirinya menghadap sang manajer.
"Sebelumnya saya minta maaf Pak. Saya mau resign, dan ini surat pengunduran diri saya," ucap Balin seraya menyerahkan selembar surat pengunduran diri.
Sang manajer sangat kaget mendengar pernyataan Balin yang tiba-tiba itu. Bukankah sudah cukup keterpurukan yang diderita Balin ketika musibah 6 bulan lalu.
"Ada apa Pak Balin? kenapa tiba-tiba? apakah pihak kantor ada salah?" tanya sang manajer dengan tatapan penuh tanya.
Balin menghela nafas kasar. "Saya akan menikah Minggu depan Pak. Itulah alasan saya resign," terang Balin.
Dahi sang manajer mengerut karena mendengar Balin akan segera menikah. Yang mereka tahu tentang Balin adalah, pria setia yang sangat mencintai mendiang Jill.
"Pak Balin serius?" tanya sang manajer tak percaya.
Balin mengangguk. "Beberapa hari lagi kartu undangannya akan diedarkan," hanya itu yang bisa Balin katakan. Nanti juga mereka tau jika pada saat pesta pernikahan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Zie Mien Ho
lagi dong Thor 😃🙏
2022-07-05
0
Dianita
next
2022-07-04
0