Episode: 4. Oke....Apa Papi Puas?

Hari ini Bahagiana mulai bekerja seperti biasanya. Sebenarnya ia sudah lama ingin ke kantor tetapi tentunya tak diizinkan oleh Papinya.

Tanpa sarapan terlebih dahulu Bahagiana berangkat begitu saja ke kantor, karena permasalahan kemarin membuatnya engan untuk berbicara.

Terlebih lagi dengan tindakan sang Papi yang memutuskan dengan sepihak.

Tetapi sialnya dengan tak sengaja di bawah tangga sana ia bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Sayang sarapan dulu," panggil Pak Bahtiar hingga membuat Bahagiana menghentikan langkahnya.

"Lagi tidak selera Pi," sahut Bahagiana tanpa menoleh.

"Sayang....ingat jaga pola makan, kamu masih dalam fase penyembuhan," tutur Pak Bahtiar mengingatkan.

"Gia tahu Pi," balas Bahagiana.

"Dasar tak punya etika! Orang tua berbicara seakan dengan patung. Urus itu putri kesayangan Papi," celetuk Maya dengan tatapan nyalang kearah Bahagiana.

Tanpa mendengar ocehan Maya, Bahagiana melanjutkan langkahnya dengan tangan terkepal.

Pak Bahtiar menghela nafas, memandangi sosok Bahagiana yang mulai menghilang dari pandangi mereka.

"Tolong Mi jangan memperburuk keadaan! Kamu tahu sendiri watak Gia bagaimana?" papar Pak Bahtiar.

"Biar dia tidak melonjak Pi," cicit wanita elegan itu seraya melangkah dengan wajah kesal. Pagi-pagi sudah membuat suasana hatinya buruk.

Suaminya selalu protes jika dia ikut campur bila sedang berbicara dengan Bahagiana.

Di meja makan

Suasana hening, hanya terdengar sendok beradu dengan piring. Penghuni kursi meja makan seakan pagi ini mereka lagi puasa bicara.

Pak Bahtiar berpikir bagaimana untuk menyakinkan Bahagiana, aga dia setuju dengan perjodohan itu. Sedangkan Maya maupun Rika yang pastinya merutuki Bahagiana.

+++

"Apa yang sebenarnya terjadi Pi? kenapa tiba-tiba Papi menjodohkan Gia?" tanya Maya sungguh penasaran.

Pak Bahtiar menghela nafas sebelum menceritakannya, bagaimanapun istrinya ini perlu tahu.

"Papi akan menceritakannya tetapi Mami harus janji tidak akan menceritakan kepada siapapun termasuk Gia," tutur Pak Bahtiar dengan wajah serius.

Dahi Maya mengerut mendengar perkataan suaminya. "Oke, Mami akan rahasiakan kepada siapapun," ucap Maya dengan perasaan penasaran.

"Sebenarnya ada apa sih? sepertinya sangat rahasia sekali," batin Maya.

Pak Bahtiar mengusap pangkal hidung mancung itu, lalu menegakkan tubuhnya. "Transplantasi jantung Gia adalah milik calon istri pria yang akan Papi jodohkan. Calon istri pria itu meninggal setelah mengalami kecelakaan. Atas kemurahan hatinya dia bersedia menerima tawaran Papi, bukan berupa uang tetapi mereka akan Papi nikahkan. Awalnya pria itu tidak setuju tetapi entah kenapa kemurahan hatinya menyetujui itu, mungkin karena salah satu organ tubuh calon istrinya, seakan sosok itu masih hidup. Yang kini menjelma sebagai Gia," cerita Pak Bahtiar panjang lebar.

"Apa?" gumam Maya dengan tangan membungkam mulutnya tak menyangka.

"Papi yakin jika pria itu mampu membimbing dan mengarahkan Gia ke depannya," tandas Pak Bahtiar, seakan dapat melihat karakter Balin.

"Mami yakin jika pria itu hanya ingin menguasai harta kita Pi! Jangan terlalu percaya," seru Maya seakan pandangannya kepada Balin begitu buruk.

"Balin bukan pria seperti itu! Dia tidak tahu siapa jati diri Papi," ujar Pak Bahtiar dengan lantang. Ia sedikit kesal karena mulut istrinya itu begitu pedas jika mengoreksi seseorang, padahal dia sendiri belum mengenalnya.

"Jika bukan uang, harta, alasannya? tidak ada orang yang tega menjual salah satu organ tubuh! Apa lagi orang yang sangat dicintainya!" Pungkas Maya tak kalah lantangnya.

Pak Bahtiar mengepalkan tangan, ucapan Maya membuatnya murka. Tanpa menjawab, ia beranjak bangkit. Mengambil tas kerja di atas meja sofa.

Seketika ia menatap Maya dengan tatapan tajam. "Rahasiakan semuanya kepada siapapun, jika rahasia ini terbongkar, kamu tahu sendiri akibatnya. Biar aku sendiri yang memberitahukan Gia!" Ujar Pak Bahtiar seperti ancaman.

Tanpa berpamitan seperti biasanya pria paruh baya yang masih tetap cool itu berjalan dengan perasaan murka.

Aaak.....

Teriak Maya dengan tatapan marah, sangat terlihat jelas pada urat-urat lehernya.

+++

Klek

Pintu ruangan Bahagiana dibuka tanpa diketuk terlebih dahulu. Bahagiana sudah tahu siapa sosok tersebut. Itulah ciri khas Papinya.

"Sayang maaf jika Papi menganggu aktivitas kerjamu," ujar Pak Bahtiar.

Mendengar kalimat maaf itu membuat dada Bahagiana berdenyut.

"Gia tidak sibuk Pi," balas Bahagiana segera bangkit dari tempat duduknya.

Ia melangkah, ikut duduk di sofa. Tepatnya di sebelah Papinya.

"Gia minta maaf soal kemarin dan pagi tadi," lirih Bahagiana dengan raut wajah sendu.

"Justru Papi yang minta maaf sayang, semua kesalahan Papi."

Bahagiana lalu meraih telapak tangan itu. Mengusapnya dengan lembut, dengan tatapan sendu.

Pria yang sudah sabar menerima perlakuan atau sifat keras kepalanya. Bahagiana sadar jika karakter mereka jauh berbeda. Tetapi rasa sayangnya kepada Papinya sungguh besar, hanya ada satu hal yang membuatnya kecewa besar.

"Papi harap kamu menyetujuinya sayang. Usiamu tidaklah muda lagi. Papi tidak mungkin bisa terus-menerus mendampingimu, kamu butuh pendamping hidup," nasehat Pak Bahtiar dengan mata berkaca-kaca.

Bahagiana memejamkan mata, ia segera melepaskan genggaman tangan itu.

"Dia pria yang baik sayang. Dia pria yang beda dengan Papi, jadi jangan samakan!" Imbuhnya menyakinkan Bahagiana.

"Gia tidak percaya. Pria ya tetap pria yang hanya memikirkan keegoisannya sendiri! Tanpa berpikir dengan orang disekitarnya, bahkan orang terdekatnya!" Teriak Bahagiana histeris seraya terisak. Sindiran pedas itu menghantam di ulu hati Pak Bahtiar.

"Sadar Gia! Sampai kapan kamu seperti itu? Papi memang salah!"

Bahagiana mengusap kasar air matanya, lalu beranjak bangkit. "Oke, oke Gia setuju. Apa Papi puas?" setelah mengatakan itu Bahagiana berjalan keluar dengan menutup pintu ruangan sampai bunyi dentuman keras itu membuat Pak Bahtiar kaget.

Bersambung.....

🌹🌹🌹

Jangan lupa tinggalkan like vote favorit hadiah dan komennya agar author lebih semangat lagi

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

mami tiri yo

2022-12-29

0

Helena Tobing

Helena Tobing

lanjut

2022-12-27

0

Navis

Navis

💪💪💪💪💪💪💪makkkkk

2022-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Episode: 01. Awal
2 Episode: 2. Perjanjian Pernikahan
3 Episode: 3. Perjodohan
4 Episode: 4. Oke....Apa Papi Puas?
5 Episode: 5. Pertemuan Pertama
6 Episode: 6. Sengaja Merendahkan
7 Episode: 7. Rencana Gagal
8 Episode: 8. Resign
9 Episode: 9. Bertemu Kembali
10 Episode: 10. Tidak Ada Malam Pertama
11 Episode: 11. Pengantin Baru
12 Episode: 12. Kamu Tahu Apa?
13 Episode: 13. Tatapan Terkunci
14 Episode: 14. Makan Berdua
15 Episode: 15. Salah Paham
16 Episode: 16. Perang Mulut
17 Episode: 17. Pelukan Ternyaman
18 Episode: 18. Cangung
19 Episode: 19. Di Lema
20 Episode: 20. Jaga Sikap
21 Episode: 21. Tamparan
22 Episode: 22. Naik Pitam
23 Episode: 23. Noda Lipstik
24 Episode: 24. Trauma Pantai
25 Episode: 25. Ternyata Kalian Berbeda
26 Episode: 26. Lelaki Sama Saja!
27 Episode: 27. Sungguh Aku Tidak Tahu Gia
28 Episode: 28. Dilema
29 Episode: 29. Khawatir
30 Episode: 30. Malu
31 Episode: 31. Masa Lalu
32 Episode: 32. Tidur Bersama
33 Episode: 33. Senam Jantung
34 Episode: 34. Pagi Terindah
35 Episode: 35. Bayangan Masa Lalu
36 Episode: 36. Makan Malam Kacau
37 Bab. 37. Menceritakan Masa Lalu
38 Episode: 38. Menjadikan Milikmu
39 Episode: 39. Menghela Nafas
40 Episode: 40. Nonton Bioskop
41 Episode: 41. Adegan Dewasa
42 Episode: 42. Kepulangan Keluarga
43 Episode: 43. Dikelon
44 Episode: 44. Menggoda Gia
45 Episode: 45. Surprise Anniversary
46 Episode: 46. Pengkhianat
47 Episode: 47. Mengakhiri Semuanya
48 Episode: 48. Pergi
49 Episode: 49. Tidak Akan Kembali
50 Episode: 50. Di Lema
51 Episode: 51. Kejadian Yang Sebenarnya
52 Episode: 52. Di Usir
53 Episode: 53. Saling Mengenang
54 Episode: 54. Melamar Pekerjaan
55 Episode: 55. Interview
56 Episode: 56. Primadona Kantor
57 Episode: 57. Mencintainya
58 Episode: 58. Kenyataannya
59 Episode: 59. Titik Terang
60 Episode: 60. Pria Tampan
61 Episode: 61. Kikuk
62 Episode: 62. Rencana Tersimpan
63 Episode: 63. Cobaan
64 Episode: 64. Kerja Sama
65 Episode: 65. Pertemuan
66 Episode: 66. Membeku
67 Episode: 67. Melakukan Hal Gila
68 Episode: 68. Area Dewasa
69 Episode: 69. Panik
70 Episode: 70. Kasi Pelajaran
71 Episode: 71. Milikmu Seutuhnya
72 Episode: 72. Menyesal
73 Episode: 73. Saling Memaafkan
74 Episode: 74. Hamil
75 Episode: 75. Kabar Mengejutkan
76 Episode: 76. Rujak
77 Episode: 77. Anak ku
78 Episode: 78. Saling Mencintai
79 Episode: 79. Bertanggungjawab
80 Episode: 80. Keinginan Yang Tak Kunjung Datang
81 Episode 81. Hadiah Terindah
82 Episode: 82. Kelahiran Buah Hati (END)
83 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode: 01. Awal
2
Episode: 2. Perjanjian Pernikahan
3
Episode: 3. Perjodohan
4
Episode: 4. Oke....Apa Papi Puas?
5
Episode: 5. Pertemuan Pertama
6
Episode: 6. Sengaja Merendahkan
7
Episode: 7. Rencana Gagal
8
Episode: 8. Resign
9
Episode: 9. Bertemu Kembali
10
Episode: 10. Tidak Ada Malam Pertama
11
Episode: 11. Pengantin Baru
12
Episode: 12. Kamu Tahu Apa?
13
Episode: 13. Tatapan Terkunci
14
Episode: 14. Makan Berdua
15
Episode: 15. Salah Paham
16
Episode: 16. Perang Mulut
17
Episode: 17. Pelukan Ternyaman
18
Episode: 18. Cangung
19
Episode: 19. Di Lema
20
Episode: 20. Jaga Sikap
21
Episode: 21. Tamparan
22
Episode: 22. Naik Pitam
23
Episode: 23. Noda Lipstik
24
Episode: 24. Trauma Pantai
25
Episode: 25. Ternyata Kalian Berbeda
26
Episode: 26. Lelaki Sama Saja!
27
Episode: 27. Sungguh Aku Tidak Tahu Gia
28
Episode: 28. Dilema
29
Episode: 29. Khawatir
30
Episode: 30. Malu
31
Episode: 31. Masa Lalu
32
Episode: 32. Tidur Bersama
33
Episode: 33. Senam Jantung
34
Episode: 34. Pagi Terindah
35
Episode: 35. Bayangan Masa Lalu
36
Episode: 36. Makan Malam Kacau
37
Bab. 37. Menceritakan Masa Lalu
38
Episode: 38. Menjadikan Milikmu
39
Episode: 39. Menghela Nafas
40
Episode: 40. Nonton Bioskop
41
Episode: 41. Adegan Dewasa
42
Episode: 42. Kepulangan Keluarga
43
Episode: 43. Dikelon
44
Episode: 44. Menggoda Gia
45
Episode: 45. Surprise Anniversary
46
Episode: 46. Pengkhianat
47
Episode: 47. Mengakhiri Semuanya
48
Episode: 48. Pergi
49
Episode: 49. Tidak Akan Kembali
50
Episode: 50. Di Lema
51
Episode: 51. Kejadian Yang Sebenarnya
52
Episode: 52. Di Usir
53
Episode: 53. Saling Mengenang
54
Episode: 54. Melamar Pekerjaan
55
Episode: 55. Interview
56
Episode: 56. Primadona Kantor
57
Episode: 57. Mencintainya
58
Episode: 58. Kenyataannya
59
Episode: 59. Titik Terang
60
Episode: 60. Pria Tampan
61
Episode: 61. Kikuk
62
Episode: 62. Rencana Tersimpan
63
Episode: 63. Cobaan
64
Episode: 64. Kerja Sama
65
Episode: 65. Pertemuan
66
Episode: 66. Membeku
67
Episode: 67. Melakukan Hal Gila
68
Episode: 68. Area Dewasa
69
Episode: 69. Panik
70
Episode: 70. Kasi Pelajaran
71
Episode: 71. Milikmu Seutuhnya
72
Episode: 72. Menyesal
73
Episode: 73. Saling Memaafkan
74
Episode: 74. Hamil
75
Episode: 75. Kabar Mengejutkan
76
Episode: 76. Rujak
77
Episode: 77. Anak ku
78
Episode: 78. Saling Mencintai
79
Episode: 79. Bertanggungjawab
80
Episode: 80. Keinginan Yang Tak Kunjung Datang
81
Episode 81. Hadiah Terindah
82
Episode: 82. Kelahiran Buah Hati (END)
83
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!