Hari ini Bahagiana mulai bekerja seperti biasanya. Sebenarnya ia sudah lama ingin ke kantor tetapi tentunya tak diizinkan oleh Papinya.
Tanpa sarapan terlebih dahulu Bahagiana berangkat begitu saja ke kantor, karena permasalahan kemarin membuatnya engan untuk berbicara.
Terlebih lagi dengan tindakan sang Papi yang memutuskan dengan sepihak.
Tetapi sialnya dengan tak sengaja di bawah tangga sana ia bertemu dengan kedua orang tuanya.
"Sayang sarapan dulu," panggil Pak Bahtiar hingga membuat Bahagiana menghentikan langkahnya.
"Lagi tidak selera Pi," sahut Bahagiana tanpa menoleh.
"Sayang....ingat jaga pola makan, kamu masih dalam fase penyembuhan," tutur Pak Bahtiar mengingatkan.
"Gia tahu Pi," balas Bahagiana.
"Dasar tak punya etika! Orang tua berbicara seakan dengan patung. Urus itu putri kesayangan Papi," celetuk Maya dengan tatapan nyalang kearah Bahagiana.
Tanpa mendengar ocehan Maya, Bahagiana melanjutkan langkahnya dengan tangan terkepal.
Pak Bahtiar menghela nafas, memandangi sosok Bahagiana yang mulai menghilang dari pandangi mereka.
"Tolong Mi jangan memperburuk keadaan! Kamu tahu sendiri watak Gia bagaimana?" papar Pak Bahtiar.
"Biar dia tidak melonjak Pi," cicit wanita elegan itu seraya melangkah dengan wajah kesal. Pagi-pagi sudah membuat suasana hatinya buruk.
Suaminya selalu protes jika dia ikut campur bila sedang berbicara dengan Bahagiana.
Di meja makan
Suasana hening, hanya terdengar sendok beradu dengan piring. Penghuni kursi meja makan seakan pagi ini mereka lagi puasa bicara.
Pak Bahtiar berpikir bagaimana untuk menyakinkan Bahagiana, aga dia setuju dengan perjodohan itu. Sedangkan Maya maupun Rika yang pastinya merutuki Bahagiana.
+++
"Apa yang sebenarnya terjadi Pi? kenapa tiba-tiba Papi menjodohkan Gia?" tanya Maya sungguh penasaran.
Pak Bahtiar menghela nafas sebelum menceritakannya, bagaimanapun istrinya ini perlu tahu.
"Papi akan menceritakannya tetapi Mami harus janji tidak akan menceritakan kepada siapapun termasuk Gia," tutur Pak Bahtiar dengan wajah serius.
Dahi Maya mengerut mendengar perkataan suaminya. "Oke, Mami akan rahasiakan kepada siapapun," ucap Maya dengan perasaan penasaran.
"Sebenarnya ada apa sih? sepertinya sangat rahasia sekali," batin Maya.
Pak Bahtiar mengusap pangkal hidung mancung itu, lalu menegakkan tubuhnya. "Transplantasi jantung Gia adalah milik calon istri pria yang akan Papi jodohkan. Calon istri pria itu meninggal setelah mengalami kecelakaan. Atas kemurahan hatinya dia bersedia menerima tawaran Papi, bukan berupa uang tetapi mereka akan Papi nikahkan. Awalnya pria itu tidak setuju tetapi entah kenapa kemurahan hatinya menyetujui itu, mungkin karena salah satu organ tubuh calon istrinya, seakan sosok itu masih hidup. Yang kini menjelma sebagai Gia," cerita Pak Bahtiar panjang lebar.
"Apa?" gumam Maya dengan tangan membungkam mulutnya tak menyangka.
"Papi yakin jika pria itu mampu membimbing dan mengarahkan Gia ke depannya," tandas Pak Bahtiar, seakan dapat melihat karakter Balin.
"Mami yakin jika pria itu hanya ingin menguasai harta kita Pi! Jangan terlalu percaya," seru Maya seakan pandangannya kepada Balin begitu buruk.
"Balin bukan pria seperti itu! Dia tidak tahu siapa jati diri Papi," ujar Pak Bahtiar dengan lantang. Ia sedikit kesal karena mulut istrinya itu begitu pedas jika mengoreksi seseorang, padahal dia sendiri belum mengenalnya.
"Jika bukan uang, harta, alasannya? tidak ada orang yang tega menjual salah satu organ tubuh! Apa lagi orang yang sangat dicintainya!" Pungkas Maya tak kalah lantangnya.
Pak Bahtiar mengepalkan tangan, ucapan Maya membuatnya murka. Tanpa menjawab, ia beranjak bangkit. Mengambil tas kerja di atas meja sofa.
Seketika ia menatap Maya dengan tatapan tajam. "Rahasiakan semuanya kepada siapapun, jika rahasia ini terbongkar, kamu tahu sendiri akibatnya. Biar aku sendiri yang memberitahukan Gia!" Ujar Pak Bahtiar seperti ancaman.
Tanpa berpamitan seperti biasanya pria paruh baya yang masih tetap cool itu berjalan dengan perasaan murka.
Aaak.....
Teriak Maya dengan tatapan marah, sangat terlihat jelas pada urat-urat lehernya.
+++
Klek
Pintu ruangan Bahagiana dibuka tanpa diketuk terlebih dahulu. Bahagiana sudah tahu siapa sosok tersebut. Itulah ciri khas Papinya.
"Sayang maaf jika Papi menganggu aktivitas kerjamu," ujar Pak Bahtiar.
Mendengar kalimat maaf itu membuat dada Bahagiana berdenyut.
"Gia tidak sibuk Pi," balas Bahagiana segera bangkit dari tempat duduknya.
Ia melangkah, ikut duduk di sofa. Tepatnya di sebelah Papinya.
"Gia minta maaf soal kemarin dan pagi tadi," lirih Bahagiana dengan raut wajah sendu.
"Justru Papi yang minta maaf sayang, semua kesalahan Papi."
Bahagiana lalu meraih telapak tangan itu. Mengusapnya dengan lembut, dengan tatapan sendu.
Pria yang sudah sabar menerima perlakuan atau sifat keras kepalanya. Bahagiana sadar jika karakter mereka jauh berbeda. Tetapi rasa sayangnya kepada Papinya sungguh besar, hanya ada satu hal yang membuatnya kecewa besar.
"Papi harap kamu menyetujuinya sayang. Usiamu tidaklah muda lagi. Papi tidak mungkin bisa terus-menerus mendampingimu, kamu butuh pendamping hidup," nasehat Pak Bahtiar dengan mata berkaca-kaca.
Bahagiana memejamkan mata, ia segera melepaskan genggaman tangan itu.
"Dia pria yang baik sayang. Dia pria yang beda dengan Papi, jadi jangan samakan!" Imbuhnya menyakinkan Bahagiana.
"Gia tidak percaya. Pria ya tetap pria yang hanya memikirkan keegoisannya sendiri! Tanpa berpikir dengan orang disekitarnya, bahkan orang terdekatnya!" Teriak Bahagiana histeris seraya terisak. Sindiran pedas itu menghantam di ulu hati Pak Bahtiar.
"Sadar Gia! Sampai kapan kamu seperti itu? Papi memang salah!"
Bahagiana mengusap kasar air matanya, lalu beranjak bangkit. "Oke, oke Gia setuju. Apa Papi puas?" setelah mengatakan itu Bahagiana berjalan keluar dengan menutup pintu ruangan sampai bunyi dentuman keras itu membuat Pak Bahtiar kaget.
Bersambung.....
🌹🌹🌹
Jangan lupa tinggalkan like vote favorit hadiah dan komennya agar author lebih semangat lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
mami tiri yo
2022-12-29
0
Helena Tobing
lanjut
2022-12-27
0
Navis
💪💪💪💪💪💪💪makkkkk
2022-09-27
0