Tangan kiri Beruang bergerak mencakar wajah Zhao Jian, tetapi ia segera menjatuhkan tubuhnya ke belakang. Beruang tersebut meraung marah lagi, menatap Zhao Jian yang berada di bawah dan segera melompat ke arah dada Zhao Jian.
Namun, saat punggung Zhao Jian akan menyentuh permukaan tanah, ia segera menekan permukaan tanah dengan tangan kirinya dan bergerak ke arah kanan—sehingga beruang tersebut hanya mencakar permukaan tanah.
Zhao Jian bernafas lega, ternyata mempelajari tehnik beladiri Divine Martial Arts tidaklah sia-sia, karena ia menggunakan gerakan dalam teknik beladiri itu untuk menghindari serangan mematikan dari Beruang.
Zhao Jian mengalirkan energi spritual ke titik meridian di Kakinya, kemudian menendang perut Beruang—sehingga Beruang tersebut terhempas lima langkah.
Namun, sebelum Beruang itu terhempas, ia menarik kaki Zhao Jian dan melemparnya ke arah pepohonan.
Zhao Jian merasa Dunia berputar-putar sebelum akhirnya punggungnya menabrak Pohon besar dengan keras—sehingga beberapa tulang punggungnya retak dan ia juga memuntahkan seteguk darah.
“Sial! Aku masih seperti Sampah Akademi!” gerutu Zhao Jian menyeka darah dari mulutnya, padahal Basis Kultivasi-nya kini telah mencapai Ranah Penempaan Tubuh Tahap Di Tingkat Lima. Namun, ternyata itu belum cukup untuk mengalahkan sang Beruang.
Zhao Jian tersenyum, karena dari mulut Beruang juga keluar darah—yang menandakan tendangannya ke perut Beruang itu telah melukai organ vital di tubuhnya.
Namun, Zhao Jian keheranan, kenapa tehnik beladiri Jurus Pedang Dewa Mata Angin hanya meninggalkan bekas sayatan kecil saja. Padahal itu adalah salah satu tehnik berpedang dari Klan Zhao-nya dan digunakan oleh ahli beladiri Ranah Spirit dengan Dantian Angin. Akan tetapi Jurus Divine Martial Arts langsung melukai Beruang.
“Ah, aku terlalu banyak berpikir! Lebih baik terobos sajalah!” Zhao Jian segera mengayunkan Pedang Zhengyi.
Namun, Beruang itu berbalik arah dan melarikan diri. Walaupun ia hanya binatang buas, sepertinya insting bertahan hidupnya masih normal sehingga ia memutuskan melarikan diri—karena tahu bertarung lebih lama lagi dengan Zhao Jian akan membunuhnya saja.
“Hei, jangan kabur! Aku belum menggunakan jurus lainnya!” teriak Zhao Jian berlari mengejar Beruang itu. Namun, tiba-tiba sebelah kiri tubuhnya kedinginan dan Beruang di depannya membeku diselimuti es.
Zhao Jian menoleh ke belakang, karena ia tahu itu adalah ulah Huli Jing. “Kenapa kalian mengganggu latih—” Belum selesai ia bicara, kini bola Api besar yang melesat melewatinya—sehingga sebelah pakaiannya terbakar. “Woi, kenapa kau membakarku!”
Zhao Jian segera berguling-guling di tanah memadamkan api tersebut. Namun, ia mencium aroma daging bakar dan menoleh ke arah Beruang itu.
“Hah?” Zhao Jian tercengang, kedua Beasts Rubahnya sedang mengigit tubuh beruang yang telah menjadi daging panggang. “Hei, jangan dihabiskan... sisakan juga untukku!”
Hanya sebentar saja, Huli Jing dan Daji telah melahap habis beruang tersebut. Zhao Jian hanya memakan hati Beruang itu saja dan sisanya dihabiskan oleh Beasts Rubahnya.
Huli Jing dan Daji merebahkan tubuh mereka di pangkuan Zhao Jian. Mereka tak mau bergerak lagi—sehingga Zhao Jian memutuskan memindahkan mereka ke dalam Kantung Penyimpanan-nya.
“Aku akan mencari tempat bermeditasi!” gumam Zhao Jian berjalan ke arah semak belukar. Dia berencana menelan Pil Penyembuhan karena beberapa tulang belakangnya telah cedera, bila tak diobati segera—maka itu bisa menjadi luka permanen yang sulit disembuhkan walaupun diobati oleh Tabib nomor satu di Kerajaan Zhao.
...***...
Rombongan Zhao Fu berhenti menyusuri jalanan yang dibuat oleh Beasts Ulat Ungu dan mereka terkejut melihat sekitar mereka terdapat bekas pertarungan—serta di sana ada tulang belulang Beruang.
“Sepertinya Beasts master itu bertarung melawan Beruang dan menjadikannya daging panggang!” kata Lin Tao.
“Ada tiga energi spritual berbeda di area ini!” kata Sesepuh Klan Lin, sehingga semua terkejut mendengarnya.
“Betulkah, Paman Chung?” Zhao Fu bertanya pada Ranah Spirit Klan Zhao-nya.
“Betul sekali tuan muda Fu,” sahut Zhao Chung sembari menoleh ke arah Zhao Jian pergi. “Api, Es dan energi spritual aneh yang memakan rumput. Sepertinya Beast Master itu memiliki Tiga Beasts, tetapi... jejak energi spritual mereka berakhir di sini dan Beasts Master itu berjalan ke sana tanpa mereka!”
“Hah, apa yang terjadi pada Beasts-nya itu?” Mo Chang'an penasaran.
“Mungkin ia memiliki tehnik khusus yang bisa menghilangkan aura keberadaan mereka atau bisa menyimpan mereka di tempat tersembunyi, mungkin saja di teleportasi. Ah, aku hanya berspekulasi saja dan hanya dia yang tahu ke mana perginya Beasts tersebut,” sahut Zhao Chung.
“Lebih baik kita fokus mencari Beasts yang dikatakan Penebang Pohon saja, karena aku curiga Beasts Master itu juga mengejar Beasts tersebut!” sela Sesepuh Klan Lin. “Kita terlalu fokus padanya sehingga melupakan tujuan awal kita ke sini!” katanya lagi.
“Benar, kita harus lebih dulu menemukan Beasts tersebut darinya. Karena bila ia menundukkan Beasts tersebut maka kita tidak akan dapat memanennya!” sahut Zhao Fu.
Yang lain juga setuju dengan seruan Zhao Fu dan Penebang Pohon Pria tua segera menuntun mereka menuju tempat ia bertemu dengan Beasts tersebut terakhir kali. Kebetulan sekali, tempat itu tak jauh dari lokasi mereka sekarang—hanya setengah batang dupa kemudian, mereka telah sampai di sana.
Namun, mereka tercengang saat merasakan Niat Membunuh yang sangat kuat dari sebuah gua. Penebang Pohon langsung mengatakan Beasts inilah yang ia rasakan waktu itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
✧༺ 𝘽𝙝𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙂𝙪𝙧𝙪༻✧
wkkwkwkw lapar
2023-11-27
0
mochamad ribut
up
2023-02-27
1
fiskal
❤❤❤❤❤
2023-02-19
3