MUTIARA TERABAIKAN UNTUK ADAM

MUTIARA TERABAIKAN UNTUK ADAM

BAB 1. KESAN PERTAMA YANG BURUK

Kata "Sah" menggema di aula rumah keluarga Mutiara Aranditha. Kini Mutia dan Sultan Dylan Alfarizqi telah sah menjadi pasangan suami istri. Mereka terpaksa menikah karena perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua.

Mutiara adalah anak ketiga dari pasangan Danuarta dan Irma, dia baru saja lulus SMU, saat keluarga Sultan datang meminangnya.

Ayah Mutia dan Pak Hendrawan, papanya Sultan merupakan sahabat karib sejak masih sekolah dan juga berasal dari daerah yang sama.

Tapi karena Hendrawan melanjutkan kuliah di Inggris, menikah dengan anak dosennya yang bernama Helena serta menetap di sana, maka mereka tidak pernah bertemu sampai sama-sama memasuki usia tua.

Hendrawan memutuskan pindah ke Indonesia saat ayahnya sakit keras dan akhirnya meninggal. Dalam acara penguburan kemaren, kedua sahabat lama bertemu kembali.

Danuarta sangat senang bisa bertemu dengan sahabatnya itu, lalu dia mengundang Hendrawan beserta keluarga agar datang ke rumahnya, di situlah awal perjodohan itu terjadi.

Saat itu Hendrawan melihat Mutiara yang mengenakan baju daster ala pembantu sedang menyiram bunga, di taman rumah Danuarta sambil bernyanyi-nyanyi kecil.

Dan tanpa sengaja selang air yang di pegang Mutia terlepas, hingga air membasahi pakaian Sultan putranya yang baru saja turun dari mobil.

Sultan marah, dan mengatakan pembantu kalau kerja itu harus yang benar dan harus hati-hati, nanti akan dia laporkan kepada sang majikan.

Mutiara merasa bersalah, dia gugup dan bermaksud mengelap kemeja sultan dengan tangannya, bukan semakin bersih, malah bertambah kotor.

Sultan yang perangainya sedikit arogan makin berkata kasar dan mengatakan Mutia sebagai gadis bodoh.

Mutia meminta maaf, dia berjanji akan membantu mengeringkan pakaian Sultan, tapi sultan menolak.

Pak Hendrawan dan Helena merasa kasihan melihat gadis itu yang hampir saja menangis karena perkataan putranya. Lalu Hendrawan menarik tangan Sultan agar meninggalkannya dan masuk ke dalam rumah Danuarta.

Danuarta yang sedang istirahat di kamarnya terbangun saat mendengar Bi Ira memanggil, bahwa ada tamu yang datang ingin bertemu.

Ketika melihat sahabatnya yang datang, Danuarta sangat senang lalu dia berkata, "Kenapa tidak kasi kabar dulu Wan, biar kami bisa buat persiapan, masak enak untuk menyambut kedatangan kalian," ucap Danuarta.

"Aku sengaja Dan, buat kejutan. Oh ya, perkenalkan ini istri dan putra sulung ku. Waktu itu kamu tidak sempat bertemu mereka di pemakaman, karena mereka pulang lebih dulu," ucap Hendrawan.

"Oh ya, gagah seperti kamu, saat masih muda. Putra keduamu tidak ikut?" tanya Danuarta.

"Dia masih kuliah di Inggris dan menemani grandma nya di sana. Oh ya di mana anak-anakmu Dan, kok lengang sekali rumahmu," tanya Hendrawan.

"Kedua putraku sedang kerumah pacarnya, maklumlah hari libur dan istriku tadi pamit ke pasar, anak gadisku ada di rumah. Sebentar ya aku panggil dulu, barangkali dia sedang di kamarnya," ucap Danuarta, lalu berjalan ke dalam untuk memanggil Mutiara.

"Bi, Mutiara kemana ya?" tanya Danuarta kepada Bi Ira pembantunya yang sedang membuat teh.

"Non Muti masih mandi Pak! Paling sebentar lagi juga selesai," jawab Bi Ira.

"Kalau sudah selesai suruh kedepan ya Bi, ada tamu saya yang ingin berkenalan," ucap Danuarta lagi.

"Baik Pak, nanti saya sampaikan."

Danuarta pun kembali menemani tamunya, sedangkan Bi Ira menyajikan Teh, kopi serta cemilan.

Kebetulan cemilan itu baru selesai dia goreng. Bi Ira sudah terbiasa membuat cemilan sebab kebiasaan sang majikan selalu ngopi dan ngeteh di sore hari.

"Silahkan Tuan, Nyonya dan Aden, dinikmati teh serta makanannya!" ucap Bi Ira.

"Terimakasih Bi," ucap Hendrawan dan istri.

Sesuai pesan Danuarta, Bi Ira pun memberitahu Mutia bahwa dia dipanggil oleh ayahnya agar menemui dan menemani tamu.

Sebenarnya Mutia malas, jika mengingat ucapan kasar, anak dari tamu ayahnya tadi. Namun apa boleh buat, permintaan sang ayah tidak mungkin di tolak, mengingat ibunya juga belum kembali dari pasar.

Mutiara pun memoles wajahnya dengan sedikit bedak dan lipgloss, barulah memakai hijab. Setelah itu diapun berjalan ke depan untuk menemui tamu ayahnya.

Ketika melihat Mutia muncul di sana, Danuarta pun memperkenalkan Muti kepada Tamunya.

"Wan, kenalkan ini putriku!" ucap Danuarta.

"Lho, bukankah kamu yang..."

Ucapan Hendrawan terputus karena dia tidak mungkin berkata jika tadi telah menganggap gadis itu sebagai pembantu dan Sultan telah berkata kasar terhadapnya.

"Iya Om, aku yang tadi menyiram bunga dan tidak sengaja membasahi pakaian putra Om," ucap Mutia.

Sejenak dia terdiam, lalu melanjutkan ucapannya lagi, "Maafkan perbuatanku yang tidak sengaja tadi ya Om!" ucap Mutia sambil mengulurkan tangannya.

Sultan hanya cuek saja, tidak menimpali perkataan Mutia sedikitpun. Dia malah sibuk dengan posel di tangannya.

Pak Hendrawan yang melihat kecuekan putranya pun menyenggol lengan Sultan sambil berkata, "Sultan! perkenalkan dirimu. Dia Mutiara, putri bungsu Om Danuarta," ucap Hendrawan.

Sultan hanya membalas uluran tangan Mutiara tanpa berkata apa pun, lalu kembali asyik membalas chatt di ponselnya.

"Hendrawan hanya menggelengkan kepala, lalu berkata, "Begitulah Dan, anak korban kemajuan tekhnologi, untuk tata krama dan pergaulan jadi kurang sopan, nggak seperti zaman kita dulu," ucap Hendrawan.

"Memang benar, tapi selagi mereka masih dalam batas wajar, ya...biarlah Wan," ucap Danuarta.

Kemudian Hendrawan menanyakan kepada Mutiara, kelas berapa dan sekolah di mana, kemudian mutiara pun menjawab bahwa dirinya baru lulus SMU dan akan lanjut kuliah.

Hendrawan tanpa pikir panjang lagi segera berkata, "Bagaimana jika kita jodohkan mereka Dan? agar hubungan pertemanan kita makin erat dan bisnis kita bisa lebih maju."

"Tapi Pa!" bantah Sultan yang mendapat balasan acungan tangan dari sang Papa agar dirinya diam.

"Aku setuju saja, bagaimana baiknya," jawab Danuarta.

"Kita sudah semakin tua, lagipula usia putraku sudah cukup matang, jadi nggak perlu menunggu lagi. Dan jika putrimu mau kuliah, setelah menikah juga masih bisa kuliah," ucap Hendrawan.

"Tapi Om, saya masih kecil, baru 17 tahun. Saya belum siap untuk menikah!" ucap Mutia lagi.

"Nggak apa-apa, kalau belum siap tinggal serumah, bisa hidup terpisah dulu, yang penting kalian terikat pernikahan, agar bisa saling mengenal secara halal," ucap Hendrawan lagi.

"Pa, aku masih ingin mengembangkan karir lho, dan belum mau terikat dengan perkawinan!" ucap Sultan.

"Apa kalian tidak ingin menyenangkan kami, para orang tua di hari tua ini? dimana kami ingin persahabatan terjalin lebih erat dengan melihat anak cucu dari kalian!" ucap Hendrawan.

"Pa, tenang. Jangan terbawa emosi, ingat penyakit Papa!" ucap Helena menyabarkan suaminya.

"Kita pikirkan saja nanti Wan? sekarang silahkan diminum dan makan cemilan kampungnya, sambil menunggu istriku kembali dari pasar," ucap Danuarta.

"Terimakasih Dan. Ayo Ma, Tan, kita minum dulu, tehnya!" ucap Hendrawan lagi.

Mereka berdua, lalu melanjutkan obrolan tentang seputaran bisnis, sementara Sultan sedang menerima telepon dari sahabatnya dan Mutiara kembali ke dapur untuk menolong ibunya, yang baru saja pulang dari pasar.

Terpopuler

Comments

Siti Heryani

Siti Heryani

lnjut..👍

2024-07-08

0

Paulina H. Alamsyah Asir

Paulina H. Alamsyah Asir

maaf telat kasih votenya...
maaf... salam dari Asire😍😍😘

2022-11-19

1

Mulan Jameela

Mulan Jameela

Ceritanya menarik....

2022-11-14

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KESAN PERTAMA YANG BURUK
2 BAB 2. MABUK PESAWAT
3 BAB 3. MARAH
4 BAB 4. BUTA TENTANG ILMU AGAMA
5 BAB 5. MENEGASKAN STATUS PERNIKAHAN
6 BAB 6. BERMAIN DI PANTAI
7 BAB 7. TRIK JAHAT CLARA
8 BAB 8. MENOLAK AJAKAN MENIKAH
9 BAB 9. MUTIARA SAKIT
10 BAB 10. MENCARI MUTIARA
11 BAB 11. BERTEMU LAWAN
12 BAB 12. MEMBERI PENJELASAN
13 BAB 13. PENASARAN
14 BAB 14. PERNIKAHAN BUKAN MAINAN
15 BAB 15. MENENANGKAN PIKIRAN
16 BAB 16. SULTAN MARAH
17 BAB 17. BERSEDIA MELAKUKAN APAPUN
18 BAB 18. MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI AYAH
19 BAB 19. TERTANTANG
20 BAB 20. BERSIKAP ANEH
21 BAB 21. BERUSAHA UNTUK MENYADARKAN
22 BAB 22. PERBEDAAN MUTIARA DENGAN CLARA
23 BAB 23. CLARA MENGUBAH RENCANA
24 BAB 24. SALUT
25 BAB 25. ALASAN MUTIARA MENYEMBUNYIKAN MASALAH DARI KELUARGA
26 BAB 26. MENGUNGKAPKAN MASALAH MELALUI PERUMPAMAAN
27 BAB 27. MEMANCING GAIRAH SANG SUAMI
28 BAB 28. KETAGIHAN
29 BAB 29. SENGAJA
30 BAB 30. PEMANDANGAN YANG MENYAKITKAN
31 BAB 31. PURA-PURA BAHAGIA
32 BAB 32. RENCANA MUTI BERHASIL
33 BAB 33. SADAR TELAH DIMANFAATKAN
34 BAB 34. DILEMA
35 BAB 35. PULANG
36 BAB 36. FILLING SEORANG IBU
37 BAB 37. MEMINTA DUKUNGAN DOKTER
38 BAB 38. GAGAL
39 BAB 39. PERINGATAN DARI ORANGTUA
40 BAB 40. JATUH KE JERATAN YANG SAMA
41 BAB 41. TIDAK MEMBERI KESEMPATAN
42 BAB 42. ATURAN DI RUMAH BARU
43 BAB 43. LUPA ALAMAT
44 BAB 44. PERTEMUAN YANG DI ATUR
45 BAB 45. MEMINDAH TANGANKAN HADIAH
46 BAB 46. SABAR BUKAN BERARTI LEMAH
47 BAB 47. KESUNGGUHAN DOA ISTRI
48 BAB 48. DISANGKA MALING
49 BAB 49. MASIH INGIN BERJUANG
50 BAB 50. BIANG GOSIP
51 BAB 51. MENGINGATKAN SANG KAKAK
52 BAB 52. MEMANCING KECEMBURUAN
53 BAB 53. BERTENGKAR
54 BAB 54. KEPERGOK
55 BAB 55. MEMINTA PERTANGGUNGJAWABAN
56 BAB 56. BERPURA-PURA HAMIL
57 BAB 57. KEPUTUSAN MUTIARA
58 BAB 58. MEMINTA PEMERIKSAAN INTENSIF
59 BAB 59. PESAN DOKTER AGAR SERANGAN JANTUNG TIDAK BERULANG
60 BAB 60. PENGALIHAN HARTA
61 BAB 61. BERUSAHA UNTUK CEPAT HAMIL
62 BAB 62. TIDAK AKAN PERNAH MENGAKUI
63 BAB 63. BERSIKAP KASAR
64 BAB 64. PERTEMUAN TAK DISANGKA
65 BAB 65. MERASA TIDAK BERUNTUNG DALAM CINTA
66 BAB 66. PERNYATAAN CINTA ADAM
67 BAB 67. JANJI ADAM
68 BAB 68. MULAI BERANI MENENTANG
69 BAB 69. MENIKAH DADAKAN
70 BAB 70. PENANDATANGAN SURAT PENGALIHAN HARTA
71 BAB 71. MENCARI PEMBANTU DAN SOPIR
72 BAB 72. TIDAK TERIMA
73 BAB 73. DI USIR
74 BAB 74. MENGALAMI FLEK KEHAMILAN
75 BAB 75. MARAH
76 BAB 76. MENJENGUK MANTAN RELASI BISNIS
77 BAB 77. SABAR MENUNGGU
78 BAB 78. KECURIGAAN SANG AYAH
79 BAB 79. LEPAS KENDALI
80 BAB 80. ALIBI YANG TEPAT
81 BAB 81. PERMINTAAN CLARA
82 BAB 82. KEPUTUSAN SULTAN
83 BAB 83. INGIN MENANG
84 BAB 84. MELAWAN CLARA
85 BAB 85. MULAI MENUNJUKKAN KEKUATAN
86 BAB 86. KEPUTUSAN MUTIARA
87 BAB 87. PERUBAHAN SIKAP
88 BAB 88. SENANG MENDENGAR KEPUTUSAN MUTIARA
89 BAB 89. MEMBERI JAWABAN ATAS PENANTIAN
90 BAB 90. MERASA BERKUASA
91 BAB 91. MENGUSIR CLARA
92 BAB 92. MENGAMBIL KESEMPATAN UNTUK MEMPERLANCAR RENCANA
93 BAB 93. DUA SYARAT
94 BAB 94. TIDAK BISA MENJAWAB
95 BAB 95. KEHADIRAN YANG TAK DISANGKA
96 BAB 96. MENGATAKAN KEBENARAN
97 BAB 97. KEMARAHAN PAPA DAN MAMA
98 BAB 98. SAH BERCERAI
99 BAB 99. KEMBALI KE RUMAH ORANGTUA
100 BAB 100. KEMARAHAN SANG KAKAK
101 BAB 101. MENCARI SULTAN
102 BAB 102. MASIH MENYEMBUNYIKAN STATUS PERCERAIAN
103 BAB 103. SALING BERSITEGANG
104 BAB 104. TIDAK TERIMA
105 BAB 105. TERKENANG
106 BAB 106. CEMBURU YANG TERLAMBAT
107 BAB 107. MENGUNTIT MANTAN
108 BAB 108. MASUK KE DALAM JEBAKAN
109 BAB 109. KETAHUAN
110 BAB 110. KADO TERINDAH
111 BAB 111. MENGHINDARI CLARA
112 BAB 112. MEMERGOKI HARDI
113 BAB 113. KEPERGOK
114 BAB 114. MEMINTA MAAF
115 BAB 115. MEMINTA RUJUK
116 BAB 116. KETEGUHAN HATI MUTIARA
117 BAB 117. PERMINTAAN ADAM
118 BAB 118. BERTEMU TEMAN LAMA
119 BAB 119. DIJEMPUT ADAM
120 BAB 120. ARAHAN DARI ADAM
121 BAB 121. SELAMAT
122 BAB 122. MENGUNJUNGI KELUARGA HENDRAWAN
123 BAB 123. MENGEMBALIKAN HARTA HENDRAWAN GROUP
124 BAB 124. PENYESALAN
125 BAB 125. PENGAKUAN SULTAN
126 BAB 126. MENASEHATI PARA SAHABAT
127 BAB 127. HIDUP BARU CLARA
128 BAB 128. MENYELIDIKI PENYEBAB KECELAKAAN
129 BAB 129. INGIN MEMBERIKAN KEJUTAN INDAH
130 BAB 130. MENCEMASKAN KESELAMATAN MUTIARA
131 BAB 131. CALON PENDAMPING TERBAIK
132 BAB 132. ACARA LAMARAN
133 BAB 133. ANCAMAN CLARA
134 BAB 134. KARMA
135 BAB 135. KEMBALI BERTEMAN
136 BAB 136. BERANGKAT
137 BAB 137. RENCANA MEMPERCEPAT PENYELESAIAN PEKERJAAN
138 BAB 138. HUKUMAN BAGI PARA PENDOSA
139 BAB 139. PERMINTAAN MAAF CLARA
140 BAB 140. SURPRISE
141 BAB 141. CINTAI AKU SELAMANYA
142 BAB 142. MEMASTIKAN TEMPAT AKAD NIKAH DISELENGGARAKAN
143 BAB 143. AKAD NIKAH
144 BAB 144. MENCOBA MEMBUKA HATI
145 BAB 145. KEJUTAN DI MALAM PERTAMA
146 BAB 146. SURPRISE BULAN MADU (TAMAT)
Episodes

Updated 146 Episodes

1
BAB 1. KESAN PERTAMA YANG BURUK
2
BAB 2. MABUK PESAWAT
3
BAB 3. MARAH
4
BAB 4. BUTA TENTANG ILMU AGAMA
5
BAB 5. MENEGASKAN STATUS PERNIKAHAN
6
BAB 6. BERMAIN DI PANTAI
7
BAB 7. TRIK JAHAT CLARA
8
BAB 8. MENOLAK AJAKAN MENIKAH
9
BAB 9. MUTIARA SAKIT
10
BAB 10. MENCARI MUTIARA
11
BAB 11. BERTEMU LAWAN
12
BAB 12. MEMBERI PENJELASAN
13
BAB 13. PENASARAN
14
BAB 14. PERNIKAHAN BUKAN MAINAN
15
BAB 15. MENENANGKAN PIKIRAN
16
BAB 16. SULTAN MARAH
17
BAB 17. BERSEDIA MELAKUKAN APAPUN
18
BAB 18. MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI AYAH
19
BAB 19. TERTANTANG
20
BAB 20. BERSIKAP ANEH
21
BAB 21. BERUSAHA UNTUK MENYADARKAN
22
BAB 22. PERBEDAAN MUTIARA DENGAN CLARA
23
BAB 23. CLARA MENGUBAH RENCANA
24
BAB 24. SALUT
25
BAB 25. ALASAN MUTIARA MENYEMBUNYIKAN MASALAH DARI KELUARGA
26
BAB 26. MENGUNGKAPKAN MASALAH MELALUI PERUMPAMAAN
27
BAB 27. MEMANCING GAIRAH SANG SUAMI
28
BAB 28. KETAGIHAN
29
BAB 29. SENGAJA
30
BAB 30. PEMANDANGAN YANG MENYAKITKAN
31
BAB 31. PURA-PURA BAHAGIA
32
BAB 32. RENCANA MUTI BERHASIL
33
BAB 33. SADAR TELAH DIMANFAATKAN
34
BAB 34. DILEMA
35
BAB 35. PULANG
36
BAB 36. FILLING SEORANG IBU
37
BAB 37. MEMINTA DUKUNGAN DOKTER
38
BAB 38. GAGAL
39
BAB 39. PERINGATAN DARI ORANGTUA
40
BAB 40. JATUH KE JERATAN YANG SAMA
41
BAB 41. TIDAK MEMBERI KESEMPATAN
42
BAB 42. ATURAN DI RUMAH BARU
43
BAB 43. LUPA ALAMAT
44
BAB 44. PERTEMUAN YANG DI ATUR
45
BAB 45. MEMINDAH TANGANKAN HADIAH
46
BAB 46. SABAR BUKAN BERARTI LEMAH
47
BAB 47. KESUNGGUHAN DOA ISTRI
48
BAB 48. DISANGKA MALING
49
BAB 49. MASIH INGIN BERJUANG
50
BAB 50. BIANG GOSIP
51
BAB 51. MENGINGATKAN SANG KAKAK
52
BAB 52. MEMANCING KECEMBURUAN
53
BAB 53. BERTENGKAR
54
BAB 54. KEPERGOK
55
BAB 55. MEMINTA PERTANGGUNGJAWABAN
56
BAB 56. BERPURA-PURA HAMIL
57
BAB 57. KEPUTUSAN MUTIARA
58
BAB 58. MEMINTA PEMERIKSAAN INTENSIF
59
BAB 59. PESAN DOKTER AGAR SERANGAN JANTUNG TIDAK BERULANG
60
BAB 60. PENGALIHAN HARTA
61
BAB 61. BERUSAHA UNTUK CEPAT HAMIL
62
BAB 62. TIDAK AKAN PERNAH MENGAKUI
63
BAB 63. BERSIKAP KASAR
64
BAB 64. PERTEMUAN TAK DISANGKA
65
BAB 65. MERASA TIDAK BERUNTUNG DALAM CINTA
66
BAB 66. PERNYATAAN CINTA ADAM
67
BAB 67. JANJI ADAM
68
BAB 68. MULAI BERANI MENENTANG
69
BAB 69. MENIKAH DADAKAN
70
BAB 70. PENANDATANGAN SURAT PENGALIHAN HARTA
71
BAB 71. MENCARI PEMBANTU DAN SOPIR
72
BAB 72. TIDAK TERIMA
73
BAB 73. DI USIR
74
BAB 74. MENGALAMI FLEK KEHAMILAN
75
BAB 75. MARAH
76
BAB 76. MENJENGUK MANTAN RELASI BISNIS
77
BAB 77. SABAR MENUNGGU
78
BAB 78. KECURIGAAN SANG AYAH
79
BAB 79. LEPAS KENDALI
80
BAB 80. ALIBI YANG TEPAT
81
BAB 81. PERMINTAAN CLARA
82
BAB 82. KEPUTUSAN SULTAN
83
BAB 83. INGIN MENANG
84
BAB 84. MELAWAN CLARA
85
BAB 85. MULAI MENUNJUKKAN KEKUATAN
86
BAB 86. KEPUTUSAN MUTIARA
87
BAB 87. PERUBAHAN SIKAP
88
BAB 88. SENANG MENDENGAR KEPUTUSAN MUTIARA
89
BAB 89. MEMBERI JAWABAN ATAS PENANTIAN
90
BAB 90. MERASA BERKUASA
91
BAB 91. MENGUSIR CLARA
92
BAB 92. MENGAMBIL KESEMPATAN UNTUK MEMPERLANCAR RENCANA
93
BAB 93. DUA SYARAT
94
BAB 94. TIDAK BISA MENJAWAB
95
BAB 95. KEHADIRAN YANG TAK DISANGKA
96
BAB 96. MENGATAKAN KEBENARAN
97
BAB 97. KEMARAHAN PAPA DAN MAMA
98
BAB 98. SAH BERCERAI
99
BAB 99. KEMBALI KE RUMAH ORANGTUA
100
BAB 100. KEMARAHAN SANG KAKAK
101
BAB 101. MENCARI SULTAN
102
BAB 102. MASIH MENYEMBUNYIKAN STATUS PERCERAIAN
103
BAB 103. SALING BERSITEGANG
104
BAB 104. TIDAK TERIMA
105
BAB 105. TERKENANG
106
BAB 106. CEMBURU YANG TERLAMBAT
107
BAB 107. MENGUNTIT MANTAN
108
BAB 108. MASUK KE DALAM JEBAKAN
109
BAB 109. KETAHUAN
110
BAB 110. KADO TERINDAH
111
BAB 111. MENGHINDARI CLARA
112
BAB 112. MEMERGOKI HARDI
113
BAB 113. KEPERGOK
114
BAB 114. MEMINTA MAAF
115
BAB 115. MEMINTA RUJUK
116
BAB 116. KETEGUHAN HATI MUTIARA
117
BAB 117. PERMINTAAN ADAM
118
BAB 118. BERTEMU TEMAN LAMA
119
BAB 119. DIJEMPUT ADAM
120
BAB 120. ARAHAN DARI ADAM
121
BAB 121. SELAMAT
122
BAB 122. MENGUNJUNGI KELUARGA HENDRAWAN
123
BAB 123. MENGEMBALIKAN HARTA HENDRAWAN GROUP
124
BAB 124. PENYESALAN
125
BAB 125. PENGAKUAN SULTAN
126
BAB 126. MENASEHATI PARA SAHABAT
127
BAB 127. HIDUP BARU CLARA
128
BAB 128. MENYELIDIKI PENYEBAB KECELAKAAN
129
BAB 129. INGIN MEMBERIKAN KEJUTAN INDAH
130
BAB 130. MENCEMASKAN KESELAMATAN MUTIARA
131
BAB 131. CALON PENDAMPING TERBAIK
132
BAB 132. ACARA LAMARAN
133
BAB 133. ANCAMAN CLARA
134
BAB 134. KARMA
135
BAB 135. KEMBALI BERTEMAN
136
BAB 136. BERANGKAT
137
BAB 137. RENCANA MEMPERCEPAT PENYELESAIAN PEKERJAAN
138
BAB 138. HUKUMAN BAGI PARA PENDOSA
139
BAB 139. PERMINTAAN MAAF CLARA
140
BAB 140. SURPRISE
141
BAB 141. CINTAI AKU SELAMANYA
142
BAB 142. MEMASTIKAN TEMPAT AKAD NIKAH DISELENGGARAKAN
143
BAB 143. AKAD NIKAH
144
BAB 144. MENCOBA MEMBUKA HATI
145
BAB 145. KEJUTAN DI MALAM PERTAMA
146
BAB 146. SURPRISE BULAN MADU (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!