Semalaman Dave berpikir tentang ucapan penjaga itu. Jika dia menolak untuk bertarung di laga besok, maka Liu dan Jacky tidak akan mendapatkan makanan. Begitu yang di katakan penjaga itu. Dave menghela nafas panjang, begitu keras hidup yang harud dia jalani.
Sejak ayahnya di bunuh dia tidak pernah mengenal bermain dengan teman, atau pun semasa remaja dia bisa bersenang-senang dengan teman wanita. Bahkan sekarang harus terkurung di sini, kamar pengap, di culik oleh Morata. Hidup Dave terlalu pahit.
"Mateo, apakah kamu bisa menemukanku?" gumam Dave di sela lamunannya.
Sudah lama dia tidak pernah bertemu dengan Mateo, sejak kabur ke Makau dengan Liu. Dia seperti buronan di wilayah itu, bahkan pihak kepolisian di saja juga tidak bisa membantunya menjaganya, pihak keamanan di sana juga sudah di kuasai oleh kelompok Javier. Jadi, percuma saja. Memang jalan satu-satunya yaitu Dave harus bertahan hidup untuk membalas dendam.
Saat ini dia sedang tidak berdaya, dia harus bertahan hidup di Makau yang keras. Harus berurusan dengan mafia judi seperti Morata. Mata Dave di pejamkan, berharap kekuatan dan kemampuan yang dia miliki kini bisa membantu gurunya Liu juga Jacky.
Sungguh, Dave ingin bebas. Namun itu tidak bisa, dia bangkitkan rasa marahnya lagi pada Javier agar kekuatan pada dirinya timbul. Dia siap untuk bertarung besok. Siapa pun lawannya, dia akan mengalahkannya saat itu juga.
Laga pertarungan hidup dan mati, begitu apa yang di katakan Morata. Dave harus hidup, agar dia bisa membalaskan dendamnya pada Javier. Tidak peduli luka dan babak belur tubuhnya nanti.
Malam semakin larut, Dave kini menyiapkan kekuatannya dengan tidur sebentar, karena waktu sudah begitu larut. Memejamkan matanya yang sudah terasa berat. Penjaga yang mengawasinya di luarpun sepertinya memang sudah tidur sejak tadi, meski itu di larang. Namun mereka yakin, Dave tidak akan bisa kabut dari kamarnya itu.
_
Persiapan laga bagi Dave sudah siap. Dia mau tidak mau memang harus bertarung, kali ini penjaga memberinya makanan enak. Tidak seperti kemarin, hanya sayuran saja dan nasi. Kini ada juga daging untuk menambah kekuatan, Dave tidak masalah dia di beri makanan sayuran. Baginya kekuatannya adalah jiwa balas dendamnya pada Javier kini hidup lagi.
"Makanlah anak muda, kamu butuh tenaga banyak untuk menghadapi lawan kali ini. Kamu tidak beruntung, di hari pertama bertarung harus melawan orang yang kuat sekali." kata penjaga itu.
"Semua sama saja, lawanku kuat atau lemah pasti aku akan kalahkan." kata Dave menyantap makanan yang di berikan oleh penjaga.
Penjaga itu pun memberikan minuman, dia sebenarnya kasihan. Dave yang masih muda, berusia mungkin tujuh belas tahun harus bertarung di laga judi. Itu sangat mengerikan, dia sendiri memilih sebagai penjaga Morata yang setia. Namun entah kenapa, melihat Dave dia merasa kasihan.
Dave makan dengan tidak berselera, namun dia makan dengan cepat agar bisa selesai dan membiarkan makanan mengendap lebih dulu. Penjaga itu lalu mengambil piirng yang sudah kosong dan membawanya keluar. Dave pun meminum air dalam botol, dia menenggak sampai tumpah.
Beberapa hari dia tidak pernah ke kamar mandi. Jika dia harus buang air pun ada di sebelah pojok lubang untuk membuang air. Sangat jorok memang, tapi Dave tidak bisa keluar atau meminta ke kamar mandi.
Siang ini, pertarungan laga judi Dave melawan laki-laki tubuh gempal dan otot kuat. Seperti kata penjaga tadi, musuh Dave memang sangat kuat. Dave belum di masukkan ke dalam laga arena. Semua penonton bersorak meneriaki nama Dave untuk segera di keluarkan.
"Dave! Dave! Dave! Mana Dave?! Ayo lawan Dave!"
Begitu teriakan penonton laga tarung di dalam tribun penonton. Tak lama Dave masuk ke dalam arena laga, penonton semakin ramai meneriakkan nama Dave. Lawan Dave hanya mencibir penampilan dan tubuh Dave yang kecil dan tinggi.
Dia ingin tertawa, tapi penonton malah semakin kencang meneriaki Dave. Dave menatap tajam lawannnya itu, dia memperkirakan berapa ronde akan bertarung dengan laki-laki tubuh gempal.
"Ingat Dave, ini pertarungan hidup dan mati. Kamu bebas menendang bagian apa saja. Jika dia sudah terkapar, maka kamu adalah pemenangnya." kata Morata yang kebetulan sekarang dia hadir memberitahu Dave tentang pertarungan kali ini.
"Aku bebas memukul dan menendangnya di bagian manapun?" tanya Dave.
"Ya, kamu bebas. Jika sudah kalah, semua lawanmu tidak berarti. Dia akan di baung ke laut atau di tengah hutan." kata Morata.
Dave diam mendengar ucapan Morata itu, ngeri sekali jika kalah. Berarti memang dia harus menang kali ini. Tidak! Perbuatan Morata itu tidak prikemanusiawi. Dia benar-benar kejam, tapi memang seperti itu peraturannya.
"Ingat kata-kataku Dave, kalahkan dia. Agar kamu, gurumu dan muridnya tetap selamat dan bisa makan hari ini." kata Morata sambil berlalu.
"Bajingan sekali dia, mengumpankan aku seperti ini tanpa memberi kesempatan." gumam Dave.
Oke, Dave kali ini akan bertarung mati-matian. Dia akan bertahan agar Liu dan Jacky bisa selamat. Dan di beri makan layak, dia tidak akan membiarkan kedua orang yang sudah dekat dan sering membantunya itu dalam keadaan kelaparan dan sakit. Begitu pikiran Dave.
Promotor pun memberitahu kalau pertarungan segera di mulai. Dave kini bersiap, dia hanya memakai celana panjang putih dan bertelanjang dada. Persis seperti pertarungan seperti biasanya. Sedangkan lawan Dave juga sama.
Hanya dia memakai sabuk yang menyilanh di dada dan punggungnya. Entah untuk apa, yang jelas Dave kali ini akan fokus mengalahkan laki-laki bertubuh gempal dan berkumis itu. Perbedaan usia mereka sangat mencolok, namun Dave tidak peduli. Baginya hari ini dia harus menang.
"Baiklah hadirin sekalian! Kita akan saksikan pertarungan seperti biasanya. Kali ini petarung yang baru masuk, kita sambut Daaaave!!" teriak promotor itu fi tengah arena laga.
Dave pun masuk ke dalam arena, dia berdiri di pojok kanan. Dan kali ini promotor juga memanggil lawan Dave yang bertubuh gempal. Dia juga masuk ke dalam arena laga, memberi sambutan pada penonton. Dengan percaya diri, dia tertawa senang akan melawan anak kecil seperti Dave, pikirnya.
"Nah, sekarang kita mulai saja laga kali ini. Dave melawan Marcelino!
Prok! prok! prok!
"Hhhuuuuuu, ayo bertanding Dave! Kalahkan lawanmu yang gendut itu!" teriak beberapa penonton yang memegang Dave.
Riuh rendah suara penonton membuat arena semakin panas dan meriah. Mereka banyak sekali meneriakkan nama Dave juga Marcelino. Beberap orang berteriak agar Marcelino jangan kalah sama Dave. Dan sama halnya seperti itu.
Sedangkan di ruangan khusus, Morata menyaksikan dari jauh. Terhalang oleh kaca yang terbuat dari kaca anti peluru. Dia menyulutkan cerutunya lalu menghembuskan asapnya ke atas. Senyumnya mengembang, wyne di tangan kirinya dia tenggak setengahnya.
"Ssup, aaaaah! Nikmat sekali wyne ini. Seperti pertarungan kali ini. Memang tidak seimbang, namun aku yakin anak kecil itu bisa mengalahkan Marcelino. Sudah lama sekali aku ingin menyingkirkan laki-laki gempal itu." kata Morata di balik kaca menyaksikan pertarungan Dave yang sudah mulai.
Sedangkan riuh rendah dan sorak sorai para penonton dan pengunjung meneriakkan nama keduanya. Dave dan Marcelino kini sedang bertarung, mencari kelemahan diri masing-masing dan saling menyerang. Serangan Marcelino lebih pada bergulat ala sumo Jepang, hingga Dave kebingungan.
Namun dia mengimbangi dengan menghindar dan menendang Marcelino beberapa kali. Ternyata trik ala Marcelino dengan teknik sumo itu yang membuat lawan kebingungan, hingga dia bisa mengalahkan lawan-lawannya.
Tapi, Dave sangat cerdik. Dia selalu menghindar dan memutar tubuhnya agar tidak terkena terkaman Marcelino. Membuat Marcelino kesal, dan akhirnya dia pun kini menyerang Dave secara normal. Menggunakan karate atau pun kungfu.
_
_
_
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
NandhiniAnak Babeh
hiaatttttt...
Brooootttttt
💨💨💨💨💨💨💨
itulah ilmu melarikan diri ku Dave 😂😂😂😂
2022-07-30
0