Dave jatuh tersungkur, dia memegangi punggungnya yang sakit luar biasa. Liu menghampiri Dave yang kesakitan karena serangan di bagian punggung Dave.
Berbarengan jatuhnya Dave, kedua kelompok pun berdiri. Mereka bersiap untuk saling serang antara kelompok Fei Kai dan Tony Shu. Tatapan-tatapan tajam saling beradu, belum ada aba-aba dari ketua mereka, hingga suara lantang berteriak untuk segera saling serang di bangku penonton.
"Seraaang!"
Teriak satu orang dari kelompok Tony Shu, lalu tanpa komando lagi kedua kubu itu pun saling srenag. Orang-orang yang hanya menonton itu berhamburan keluar melihat kedua kubu saling serang. Perkelahian pun tak bisa di hindari, mereka saling menyerang, memukul dan menendang. Ada juga beberapa orang membawa senjata tajam dan mengarahkan pada lawannya.
Bug! Trang! Set!
Begitu suara orang-orang yang sedang berkelahi. Banyak bangku penonton yang jadi sasaran perkelahian mereka, banyak juga yang terkena senjata hingga darahpun mengalir dari tubuh mereka. Namun, mereka tidak pantang menyerah. Mereka terus menyerang dan berkelahi sampai tubuhnya ambruk.
Sementara itu, Liu menarik Dave dari arena ring tersebut. Di bantu oleh muridnya yang sudah siap sejak tadi. Mereka segera keluar dari arena dan langsung di bawa ke dalam mobil. Ada darah di punggung Dave, dia kini pingsan lagi.
"Dave, bertahanlah. Aku akan mengobati lukamu." kata Liu.
Mereka kini sudah melajukan mobilnya, tidak peduli keadaan di arena pertarungan sedang kacau. Sedangkan penyelenggara turnamen itu kebingungan, tempat arena itu jadi ajang perkelahian dua kubu yang sejak dulu saling membenci dan selalu berlawanan.
"Bagaimana ini? Mereka tidak bisa di pisahkan. Keadaannya kacau sekali." kata wasit pada pihak penyelenggara.
"Aku tidak tahu, kita akan dapat masalah oleh pihak kepolisian." kata penyelenggara itu.
"Ini tidak akan selesai, lebih baik hubungi polisi untuk membubarkan mereka. Jika tidak segera akan terjadi pertumpahan darah lebih banyak." kata wasit itu.
Lalu, pihak penyelenggara itu pun menghubungi polisi. Dia harus menyudahi perkelahian keua kelompok yang selalu bertikai itu. Dan Fei Kai sendiri dia bicara pada Tony Shu yang marah pada anaknya menyerang Dave secara tiba-tiba.
"Kamu benar-benar mau mencari mati hah?!" teriak Fei Kai pada Tony Shu.
"Heh! Kamu pikir aku takut di gertak olehmu? Aku sudah katakan pada anak itu, tapi dia justru memanfaatkan emosi anakku sampai dia kalah. Itu akibatnya jika tidak menurut ucapanku, mengalah itu lebih baik." kata Tony Shu.
Fei Kai menatap tajam pada Tony Shu, mereka kini akhirnya bersiap untuk saling serang juga. Tony Shu lebih dulu menyerang, dan Fei Kai juga maju dan berteriak untuk menyambut serangan Tony Shu. Tidak bisa di kendalikan, keduanya kini saling menyerang satu sama lain. Begitu juga anak buah mereka masih saling serang dan memukul, meski sudah banyak sekali korban berjatuhan.
Suara sirine mobil polisi menghentikan perkelahian mereka, kedua kubu itu akhirnya berhenti menyerang. Tony Shu pun berhenti, tapi Fei Kai memanfaatkan keadaan. Dia menyerang perut Tony Shu dengan pisau kecil di tangannya. Dan tumbanglah Tony Shu dengan memegangi perutnya yang tadi terkena pisau Fei Kai.
Darah mengalir dari sisi perut Tony Shu, dua anak buah Tony Shu menghampiri bosnya dan memapahnya untuk segera di bawa ke dalam mobil. Tony Shu menatap tajam pada Fei Kai yang tersenyum puas karena sudah menusuk perutnya.
"Ttunggu pembalasanku Fei Kai!" teriak Tony Shu.
Lalu dua kelompok itu membubarkab diri dengan cepat, mereka segera memasuki mobil dan segera melajukannya agar polisi tidak menangkap mereka. Beberapa orang yang tidak bisa menghindar dari perkelahian itu ada yang terluka dan di bawa oleh polisi. Suasana arena pertandingan sangat kacau, semua berantakan seperti sebuah bencana telah melanda tempat itu.
Penyelenggara turnamen hanya bisa diam dengan tempat arena yang seperti terkena bencana tersebut. Wasit yang sejak tadi bersembunyi itu pun ikut melihat suasana arena. Mereka saling tatap lalu menghela nafas panjang. Tak ada yang banyak di lakukan selain membersihkan tempat itu.
_
Dave berbaring di atas ranjang dengan keadaan tengkurap. Dia pingsan dan belum sadarkan diri. Liu sudah mengompres memar di punggung dan memberikan ramuan juga. Ada rasa kasihan pada Dave, kenapa hidupnya selalu di bayangi oleh sesuatu yang berbahaya.
"Dave, bertahanlah. Kamu harus hidup panjang, agar bisa membalaskan dendammu pada orang yang telah membunuh keluargamu." gumam Liu menatap ke wajah Dave yang masih terpejam.
Dia lalu menghubungi Mateo, memberitahu kalau Dave sekarang sedang tidak baik keadaannya.
"Halo Liu, ada apa?" tanya Mateo.
"Dave, dia pingsan lagi sejak pertarungan di babak final tadi siang." jawab Liu lesu.
"Kenapa lagi? Apa ada yang serius pada lukanya?"
"Tidak terlalu serius. Namun dia tadi di tendang di bagian punggung yang terluka. Jadi lukanya bertambah lagi, kemarin aku sudah mengobatinya. Tapi sepertinya lawan Dave yang kalah itu tidak terima dan menendang beberapa kali di punggung Dave yang terluka. Akibatnya lukanya kembali parah fan dia pingsan." kata Liu.
"Lalu, apa yang harus aku kirim padamu Liu?"
"Carikan beberapa obat ramuan untuk melengkapi ramuan itu. Di sini jauh sekali mencarinya, aku tidak bisa meninggalkan Dave dalam keadaan seperti itu. Terlebih lagi tadi di arena terjadi kerusuhan dan mengakibatkan perkelahian. Aku takut Dave akan jadi sasaran berikutnya." kata Liu.
"Pindah saja, Liu. Jangan di Makau lagi."
"Ya, rencananya aku akan bawa Dave ke Shanghai. Di sana tidak ada yang tahu siapa aku apa lagi Dave. Kamu jangan khawatir, tinggal carikan ramuan yang aku sebutkan nanti." kata Liu.
"Baiklah, aku percaya padamu. Jaga Dave baik-baik, Liu." kata Mateo.
"Iya, jangan khawatir."
Klik!
Liu lalu menyebutkan beberapa ramuan yang dia butuhkan untuk menyembuhkan Dave pada Mateo. Dan dalam waktu dua hari Liu meminta ramuan yang dia minta sudah ada di rumahnya. Mateo menyanggupinya, dia akan cari ramuan itu meski susah.
Setelah mengirim pesan pada Mateo, Liu lalu pergi ke tempat penyimpanan ramuan tradisional untuk membuat obat Dave. Dia lalu meracik bahan obat-obatan itu menjadi satu. Dia benar-benar akan mengobati Dave sampai sembuh total, dan setelah Dave sembuh rencananya akan membawa Dave ke Shanghai.
"Liu! Kamu di mana?" ucap Dave lirih dalam tidurnya.
Liu pun mendekat pada Dave yang masih di pembaringan. Dia duduk di samping Dave, melihat apakah punggung Dave sudah tidak bengkak lagi.
"Kamu sudah sadar?" tanya Liu melihat Dave menatapnya.
"Ya, lumayan. Tapi tangan lengan kiriku tidak bisa aku gerakkan." jawab Dave sambi merubah posisinya untuk duduk.
Liu membantu Dave untuk duduk, dengan hati-hati Liu mengangkat lengan bagian kanan Dave. Dave pun kini bisa duduk dengan benar, dia meminta minum pada Liu. Liu mengambilkan air minum dan di sodorkan ke Dave. Dave menenggak minuman itu.
"Kamu sedang apa Liu?" tanya Dave setelah meletakkan gelas di meja.
"Membuat ramuan obat untukmu." jawab Liu.
"Apa lukaku ini parah?" tanya Dave.
"Apa yang kamu rasakan?"
"Lengan kiriku tidak bisa di gerakkan. Apa itu parah?"
"Itu akibat bengkak yang semakin menjalar, memang parah lukamu Dave. Makanya aku meminta Mateo untuk mengirim bahan obat yang sangat penting untuk lukamu." kata Liu.
"Kamu memberitahu Mateo aku sakit?" tanya Dave lirih.
"Tentu saja, karena pasti dia akan bertanya keadaanmu Dave.
"Hmm, ya. Mateo selalu mengkhawatirkanku. Liu, terima kasih kamu menjaga dan merawatku selama ini." kata Dave.
"Kamu bicara apa, itu sudah sepantasnya aku menjaga dan merawatmu Dave. Dan setelah kamu lebih baik, aku akan membawamu ke Shanghai." kata Liu.
"Mau apa?" tanya Dave heran.
"Aku ingin fokus mengajarkan beberapa gerakan kungfu padamu. Aku ingin kamu lebih siap lagi menghadapi dunia luar yang sangat kejam." kata Liu serius.
Dave diam saja, memang benar. Saat ini dia masih belum bisa melatih dirinya sendiri, hanya bisa menguasai gerakan dan mempraktekkannya. Belum tahu arti sebenarnya mempelajari kungfu atau pun karate. Hanya tahu untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.
_
_
_
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
NandhiniAnak Babeh
sedih sama nasibnya Dave 😭
2022-07-30
0
Nanti sambung lagi ya.. her😁
2022-07-23
0