Dor! Dor!
Suara tembakan pada kaki kedua anak buah ayahnya Long Fe Hung yang hendak menyerang Dave dan Liu. Segerombolan orang maju ke depan menuju Dave yang hendak di eksekusi oleh kedelapan orang suruhan Long Fe Hung.
Ya, dia adalah kelompok Fei Kai. Dia adalah muduh bebuyutan kelompok ayahnya Long Fe Hung. Fei mendekat pada kedelapan orang yang menyerang Dave dan Liu. Dia maju sambil mengacungkan semjatanya pada satu yang di anggap ketua, dia menembakkan ke arah kakinya.
Membuat ketua kelompok iti pun mundur, dia tidak bisa melawan karen senjatanya ada di dalam mobil. Sudah tentu mobil itu di bajak isinya dan di ambil semua senjata dan juga beberapa barang yang membuat mereka bertransaksi dengan orang yang membutuhkan barang tersebut.
"Ayo kita pergi." teriak sang ketua itu.
Lalu sang ketua hanya mengacungkan tangannya yang membawa parang ke arah Dave sambil menatap tajam pada Dave. Dave hanya diam saja dengan tatapan itu, memegangi punggungnya yang terasa nyeri karena di tendang beberapa kali oleh sang ketua tadi.
"Dave, apa kamu tidak apa-apa?" tanya Fei Kai.
"Tidak masalah, nanti aku obati punggungku juga sembuh." kata Dave.
"Ingat Dave, lusa kamu harus menang dalam final itu." kata Fei Kai.
Dave diam saja, tapi yang marah dan kesal adalah Liu. Dia menatap tajam pada Fei Kai, "Apa kamu tidak melihat Dave sedang kesakitan?" tanya Liu.
"Aku tidak peduli, tapi kudengar kamu juga bisa menyembuhkan luka Dave. Jadi lakukakn itu, agar dia bisa bertanding di babak final lusa." kata Fei Kai.
"Tapi tidak juga untuk menangkan? Bisa bertanding saja itu bagus, jangan di tuntut untuk menang." kata Liu tajam.
"Resikomu Dave meminta bantuanku. Lakukan apa yang harus lakukan, setidaknya berjuanglah lebih dulu." kata Fei Kai.
"Sudahlah, Liu. Aku tidak apa-apa, mungkin hanya butuh istirahat saja." kata Dave menenangkan Liu.
Liu menghela nafas panjang, dia pun akhirnya diam. Fei Kai menatap sinis pada Liu, dia lalu mendekat pada Dave dan menepuk pundaknya.
"Jika aku dan anak buahku tidak datang, mungkin kalian akan jadi daging cincang Dave. Jadi, ingatlah kalau aku adalah penyelamatmu. Kamu meminta bantuanku, maka resikonya kamu harus menang kali ini." kata Fei Kai.
Lalu dia pun pergi di ikuti oleh anak buahnya itu tanpa melihat Dave lagi. Mereka masuk ke dalam mobil masing-masing. Meninggalkan Dave dan Liu yang masih duduk, Liu dan Dave memandang kepergian Fei Kai dan kelompoknya.
"Ayo kita pulang." kata Liu.
"Ya, maaf kamu jadi repot Liu." kata Dave masih memegangi pundaknya yang masih terasa nyeri.
"Kamu itu bicara apa? Ini sudah jadi kewajibanku Dave, jangan merasa sungkan." kata Liu.
Dave hanya tersenyum tipis, dia memang merasa tidak enak sendiri jika Liu sampai terlibat urusannya kali ini. Dia yang memulai negosiasi dengan Fei Kai, jadi nanti urusannya dengan Fei Kai lagi. Sebisa mungkin Dave tidak lagi melibatkan Liu, tapi itu nyatanya tidak akan bisa selagi dia masih tinggal bersama Liu.
_
Dave berbaring di balai-balai kayu berukir di samping rumah Liu. Dia tidak memakai bajunya karena Liu akan memberinya obat di punggungnya. Punggung Dave memar cukup parah, berbagai serangan dan pukulan sengaja di arahkan ke punggung Dave yang terluka. Sehingga luka di punggungnya semakin parah.
"Liu, apa terlalu parah luka di punggungku?" tanya Dave.
"Lumayan Dave, jika lusa di paksa untuk bertarung. Kamu akan semakin parah lukanya." kata Liu.
Dia mengompres lebih dulu punggung Dave dengan kain handuk yang di beri es di dalamnya. Dave meringis kesakitan, dia menahan sakitnya karena memar itu benar-benar sampai ke tulangnya.
"Aaaah, Liu!"
"Tahan Dave, aku hanya menekan tulang bagian punggungmu ini agar dia kembali ke posisinya." kata Liu.
"Cepatlah Liu, aku tidak tahan sekali sakitnya." kata Dave dengan teriakannya.
Liu masih menekan punggung atas Dave dengan tangan di angkat ke atas agar tulang yang tadi bergeser sedikit menjadi ke posisinya lagi. Dave menjerit keras bukan main, dia tidak menyangka akan sesakit itu. Namun dia ingat, kenapa Liu tidak memberinya energi lebih dulu lalu menotoknya agar tidak sakit sekali.
"Liu!"
"Apa?!"
"Kenapa kamu tidak menotok peredaran darahku lebih dulu?"
"Ini tidak ada hubungannya dengan peredaran darah, tulangmu yang bergeser jadi harus di kembalikan ke posisinya." kata Liu.
"Liu sakiiit!"
Ternyata Dave kseakitan, mungki Liu terlalu cepat menggeser tulangnya sehingga Dave begitu kesakitan. Liu berpikir hanya agar Dave lebih cepat sembuh untuk lusa pertandingan final. Liu tidak tahu kalau Dave tidak sadarkan diri. Baru setelah selesai, Liu baru sadar kalau Dave pingsan.
"Huh, ternyata dia pingsan. Baiklah, aku tinggal memberinya ramuan agar cepat kempis bengkaknya dan sedikit hilang rasa nyerinya. Setidaknya jika belum sembuh benar, maka akan lebih baik jika lusa di bawa bertarung. Meski ragu untuk menang di pertarungan itu nanti." kata Liu.
Dia meracik ramuan leluhurnya untuk memar di punggung Dave. Memilih satu persatu bahan rempah yang akan di gunakan untuk mengobati luka memar Dave. Liu membawa rempah-rempah itu lalu di tumbuk dengan cepat dan lembut.
Baru setelah selesai, dia memberikan sedikit minyak dan juga menambahkan beberapa ramuan lagi ke dalam tumbukan tersebut. Setelah selesai, dia lalu mengolesinya ke pungging Dave dengan hati-hati. Dave masih terbaring pingsan.
Matahari sudah beranjak naik, hari sudah sore. Kini Dave benar-benar istirahat karena sejak pingsan tadi belum sadar lagi. Liu sengaja untuk memulihkan tenaga Dave, agar besok malam Dave bisa latihan lagi dengannya.
"Setelah ini, aku ingin mengajarkanmu wushu, Dave. Aku ingin memberimu bekal untuk balas dendammu. Karena orang yang akan kamu hadapi nanti bukanlah lawanmu sendiri, jika kamu bisa bermain bagus untuk mencari dukungan mafia-mafia besar dan berpengaruh. Kamu akan menang Dave melawan Javier." kata Liu menatap Dave yang masih terpejam matanya.
Liu lalu meletakkan ramuannya yang tadi untuk mengobati Dave. Sementara Dave masih pingsan, Liu menelepon Mateo. Terhubung.
"Halo Liu, bagaimana dengan Dave?" tanya Mateo.
"Dia sejak bertanding dan menang di turnamen karate. Tapi lawannya yang kalah itu justru mengepung kami dan Dave terluka. Dia harus bertanding lagi besok, aku khawatir dengan keadaannya." kata Liu menghela nafas.
"Dia kuat, Liu. Percayalah."
"Ya, dia sangat kuat. Saat ini dia pingsan dan sudah aku obati."
"Jaga dia baik-baik Liu, saat ini di sinj sedang aman."
"Syukurlah, kalau di saja baik dan aman. Jangan khawatir, Dave butuh istirahat. Setelah dia sembuh, aku akan ajarkan dia wushu juga." kata Liu.
"Lakukan apa pun untuk Dave, Liu. Aku harap dia menjadi laki-laki kuat nantinya. Mental dan energinya juga kuat."
"Ya, dia sedang di uji mentalnya. Jangan khawatir." kata Liu.
"Baiklah, Luca di sini sedang mengakses pertahanan Javier lewat jalur internet. Dia melakukan pemblokiran seluruh kota agar Dave tidak bisa masuk oe Italia." kata Mateo.
"Untuk saat ini, Dave masih aman bersamaku. Kamu jangan khawatir, Mateo."
"Oke, aku tutup teleponnya."
Klik!
Liu meletakkan ponselnya di atas meja, dia melihat ke arah Dave lagi memanstikan laki-laki itu sudah sadar dari pingsannya. Namun, belum juga sadar. Liu menuju dapur membuat sesuatu makanan untuk Dave.
_
_
_
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
NandhiniAnak Babeh
Haiiyaaaa yu Olang belani nya lawan keloyokan.. yu pikir owe takut..
hiyaaaattttttt
chiaatttttt
bugh bugh bugh..
...
😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁
semangat 💪 ummi 🥰
2022-07-29
0
Liu, aah typo
2022-07-23
0
Keren Louis, lanjut baca
2022-07-23
1