Dave sekarang berusia sembilan belas tahun, dia kini sudah pandai berbahasa mandarin dan pandai main kungfu selain karate. Dia kini mengikuti pertandingan karate yang di adakan oleh sebuah lembaga swasta. Dia ingin mengetahui sejauh mana kemampuannya belajar karate, Liu pun menyerahkan semuanya pada Dave.
"Kamu harus bisa mengikuti berbagai turnamen. Agar kamu tahu sampai di mana ilmu karate kamu itu." kata Liu.
"Iya, kemarin aku daftar di klub karate yang mengadakan turnamen itu." kata Dave.
"Bagus, asah terus kemampuanmu Dave. Suatu saat nanti kamu akan menggunakan ilmu karatemu dengan baik. Dan tahu dari maksud dari ilmu yang kamu pelajari." kata Liu lagi.
"Ya, terima kasih Liu."
"Berjuanglah, semua pasti ada saatnya. Jangan terburu-buru." kata Liu.
Dave hanya mengangguk saja, dia lalu melanjutkan latihan kungfunya. Meski dia berlatih kungfu, tapi dia mengikuti turnamen karate. Dia ingin memguji coba kemampuannya sendiri.
Hari demi hari Dave berlatih, dia mengetahui turnamen itu memang di adakan untuk usia tujuh belas tahun sampai usia dua puluh dua tahun. Dan Dave masuk kategorinya, dia terus berlatih. Sampai turnamen itu di laksanakan, tetap berlatih.
Hari pertama turnamen, memang banyak pertandingan. Lawan Dave tidak terlalu seimbang dengannya, Dave menang mudah atas lawannya itu. Sampai dia di babak perempat final, lawannya semakin sulit. Namun, dia bisa mengalahkannya meski sempat imbang skor yang dia dapat dengan lawan.
"Ternyata dia tangguh juga ya?" tanya salah satu lawan Dave ketika waktu istirahat tiba.
"Iya, dia memang tangguh. Siapa dia?" tanya yang lainnya.
"Kudengar dia dari sanggar Liu, dan dari wajahnya bukan dari negara kita." kata lainnya.
"Dia dari Italia." jawab salah satu orang yang tahu sedikit tentang Dave.
Semua menoleh kepada orang yang jawab tadi. Mereka mengerutkan keningnya, kenapa dia tahu tentang Dave. Apa dia juga tahu tentang Dave sesungguhnya.
"Kamu tahu dia?" tanya laki-laki yang melawan Dave di arena tadi.
"Dia itu anak buah Liu dari Italia, dia belajar sejak masih kecil di Italia. Entah kenapa mereka bisa pindah kesini dan ikut turnamen ini." katanya lagi.
"Kamu sepertinya tahu banyak dengan laki-laki bule itu." kata temannya.
"Tidak terlalu, saya hanya sedang cari informasi tentang dia."
"Untuk apa?"
"Ada yang harus aku lakukan padanya."
Diam, mereka tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh laki-laki yang berperawakan kecil dengan mata sipit. Ciri khas orang Tiongkok, namun kulitnya itu gelap.
Pertandingan pun di mulai lagi, Dave sudah bersiap setelah dia di beri arahan oleh Liu. Dia memahami berbagai teknik memgalahkan musuh. Dan beberapa menit akhirnya lawan pun kalah oleg Dave. Kini dia menang dan akan melaju ke babak selanjutnya.
Semua merasa takjub pada Dave, dia sangat pandai karate. Merek tidak tahu motif Dave belajar karate, namun begitu dia tetap bersikap tenang. Masih ada dua pertandingan, dia harus bisa ke babak final. Dan lawan Dave kali ini sangat sulit, dia terkenal dengan kekuatan dan kecepatan dalam menyerang. Tapi Dave tidak takut, dalam pikirannya dia harus menang.
_
Kamu siap untuk bertanding besok, Dave?" tanya Liu.
"Ya." jawab Dave singkat.
Dia tahu lawannya kali ini memang berat, bukan hanya lawannya ini pandai kareta. Tapi dia adalah anak dari seorang ketua geng motor yang di takuti, namun jika dia berpura-pura mengalah. Maka harga dirinya yang akan di remehkan, kalah dan menang tetap sama. Namun, lebih baik kalah sebenarnya. Namun, dia tidak mau mengalah.
"Aku tahu kamu ragu, tapi turuti apa kata hatimu saja. Biarkan dia merasa sombong sekarang, yang terpenting harga dirimu itu yang kamu jaga Dave. Jadi, berjuanglah semaksimal mungkin. Jika mereka melakukan kecurangan nanti, aku siap membelamu." kata Liu. Dave hanha mengangguk, dia kembali menarik nafas panjang.
Lawan Dave di semi final ini adalah bernama Long Fe Hung. Dia adalah anak salah satu pengikut triad yang terkenal di wilayah Makau. Long Fe Hung sangat sombong dan merasa besar dan tak terkalahkan. Dave mencari tahu siapa itu Long Fe Hung di internet dan beberapa situs tentang Triad di Tiongkok.
Dia juga sebenarnya berpikir untuk mencari kelompok mafia yang berlawanan dengan Long Fe Hung, orang tua Long Fe Hung tergabung mafia jaringan Hongkong dan Makau. Maka dari itu, dia akan mencari dukungan dari musuh ayahnya Long Fe Hung.
Ide itu tidak dia katakan pada Liu, dia takut Liu akan mencegah rencananya itu. Hanya melindungi saja, padahal dia ingin juga belajar menembak dan apa pun untuk melatih semua kemampuannya dalam bertahan dan mempertahankan haknya nanti.
"Dave, apa yang kamu pikirkan?" tanya Liu.
"Tidak ada, Liu. Hanya memikirkan strategi mengalahkan Long Fe Hung." jawab Dave.
"Hanya itu?" tanya Liu tidak percaya.
"Ya, kenapa memangnya?" tanya Dave.
"Lebih baik kamu berhati-hati saja, jangan bertindak di luar batas." kata Liu mengingatkan.
"Ya, Liu."
Liu lalu memberikan sebuah buku untuk Dave pelajari. Sebuah buku kungfu kuno, Dave pun menerimanya. Meski saat ini dia belum membutuhkannya, suatu saat nanti dia akan membutuhkannya dan mempelajarinya.
_
Dua hari menjelang semi final, Dave mencari tahu kelompok gangster di daerah Makau. Dia mencari tahu dan ingin bergabung dengan ganster tersebut, dia tahu markas gangster kelompok Fei Kai. Fei Kai adalah ketua gangster, tidak besar namun segala tindak kriminalnya selalu di awasi oleh pihak kepolisian.
"Halo, bisa bertemu dengan Fei Kai?" tanya Dave ketika dia mengunjungi rumah seperti markas kelompok Fei Kai.
"Kamu siapa?" tanya laki-laki yang sedang berjaga.
"Saya Dave, emm peserta yang akan melawan Long Fe Hung nanti di turnamen karate tahun ini, dan saya mencari bantuan padanya." jawab Dave dengan sedikit bercerita.
"Long Fe Hung?" tanya laki-laki yang menjaga rumah itu.
"Iya, apa anda kenal?" tanya Dave.
"Tidak, dia kelompok Triad sadis tanpa memandang orang yang mereka bunuh." jawab laki-laki itu.
"Oh, begitu. Emm, apakah saya boleh bertemu dengan ketua Fei Kai?" tanya Dave.
"Buat apa?"
"Setidaknya Fei Kai tahu kalau saya ini yang melawan anaknya kelompok Triad itu."
"Heh! percaya diri sekali ceritamu akan di perhatikan oleh Tuan Fei Kai." kata laki-laki itu.
"Tentu saja ucapan saya akan di dengar oleh tuan Fei Kai." jawab Dave berbohong.
Laki-laki itu terdiam, dia menatap tajam lada Dave. Dave sendiri merasa santai agar tidak di curigai oleh laki-laki itu. Dia lalu masuk ke dalam rumah yang di sebut markas bagi kelompok Fei Kai, dia memberitahu adan Dave di depan yang menunggu untuk bertemu dengan Fei Kai.
Tak lama, Fei Kai sendiri keluar menemui Dave. Dia menatap tajam pada Dave, sambil mulutnya mengunyah sebuah lidi. Dua memperhatikan Dave dengan seksama. Berjalan mengelilingi Dave, melihat dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Apa yang kamu tawarkan padaku?" tanya Fei Kai.
"Kudengar kamu suka sekali main judi, aku menawarkan sebuah turnamen karate lusa di sebuah gedung di belakang rumah sakit umum." kata Dave.
"Menawarkan apa?"
"Lusa saya bertanding dengan Long Fe Hung, pertandingan karate. Kamu bisa memegangku untuk lawan judimu, karena aku yakin pasti menang melawan Long Fe Hung." ucap Dave.
Fei Kai tampak berpikir, dia tertarik dengan ucapan Dave. Menimbangnya dan melihat ke arah anak buahnya yang sedang ketakutan. Dia menatap Dave lagi dan berucap,
"Kamu yakin akan menang?"
"Tentu."
"Apa lagi jaminan buatku jika kamu kalah nanti?"
"Aku akan masuk ke kolompokmu, dan siap untuk mengikuti aturanmu." kata Dave.
"Jika kamu menang, apa maumu?"
"Perlindungan, aku mau perlindungan darimu dari kejahatan ayahnya Long Fe Hung. Karena sudah di pastikan aku menang dan tentunya akan jadi buronan mereka." kata Dave.
"Hemm, setuju."
Tanpa banyak bicara Fei Kai menjabat tangan Dave, dia lalu menepuk pundak Dave dan di suruh masuk untuk bicara lanjut mengenai diri Dave dan juga tentang turnamen itu.
_
_
_.
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
wash, masih kecil udah bisa transaksi ya, Keren
2022-07-22
0
NandhiniAnak Babeh
Haiyaaa Koko Dave mau main kungfu.. ayolah pokoke sincai lah.. nay bakal bantu Koko..
...
hiaattt
...............
2022-07-09
1