WB&CEO Bab 18 - Mungkin Bisa Menjadi Teman

Setelah pertemuannya dengan Gaida, Alden kembali ke kantornya. Hari itu dia penat sekali, jadi meminta Derick untuk pura-pura memanggilnya ke ruangan CEO.

Di dalam sana Alden merebahkan tubuhnya di atas sofa. Coba kembali menghubungi Liora namun tidak bisa.

"Astaga, aku juga belum menghubungi mommy," gumam Alden, ketika sadar hari ini dia Belum menghubungi sang ibu, padahal semalam jelas-jelas dia baca jika hari ini sang ibu akan menunggunya menelpon.

Mengingat itu, tanpa mengulur waktu Alden pun segera menghubungi Jia. Tidak butuh waktu lama panggilannya langsung mendapatkan jawaban. Alden buru-buru duduk, tidak ingin bicara dengan sang ibu dengan posisinya yang masih tidur.

"Mom."

"Ya ampun Alden, katamu cuma jadi karyawan biasa, tapi kenapa sibuk sekali sampai tidak bisa menghubungi mommy. Apa Derik memberimu banyak pekerjaan?"

"Mom, pelan-pelan bicaranya."

"Kapan pulang?"

"Sebentar lagi."

"Sebentar lagi itu kapan Sayang?"

Alden terdiam, dan mendapati anaknya yang tak mampu menjawab, Jia pun mendadak jadi sendu. Jadi ingat kejadian beberapa tahun lalu yang menyebabkan sang anak keluar dari rumah utama keluarga Carter, lalu memilih untuk hidup sederhana tanpa bergelimang harta.

Semasa masih remaja, kebaikan Alden selalu dimanfaatkan oleh teman-temannya. Tidak ada satupun yang tulus berteman dengan Alden saat itu. Bahkan ketika kuliah kekasih Alden pun diam-diam menjalin kasih dengan temannya yang lain, sementara Alden yang membiayai keduanya.

Hal itu membuat Alden tak suka menyandang nama Carter di belakang namanya. Alden pilih untuk hidup mandiri dan menemukan cinta sejati.

"Apa kamu masih ragu dengan Liora sayang?" tanya Jia kemudian, sedikit-sedikit dia sudah tahu cerita tentang wanita cantik itu. Alden sempat beberapa kali menceritakan padanya.

"Bukan begitu Mom."

"Lalu?"

"Malam ini aku akan melamarnya, besok akan ku kenalkan pada Mommy dan Daddy."

"Kamu serius?"

"Tentu saja, mommy yang paling tahu aku sangat ingin menikah muda." Terang Alden, saat ini usianya masih 25 tahun, namun pikirannya sudah begitu matang. Kedua kakaknya Rayden dan Aleia bahkan belum terpikir untuk menikah.

"Apa Mommy dan Daddy juga harus pura-pura miskin?"

"Tidak perlu, setelah malam ini aku akan katakan siapa aku sebenarnya."

"Baguslah sayang, Mommy senang sekali mendengarnya, di dunia ini masih banyak orang yang baik, orang yang tulus mencintai kamu."

Alden mengangguk. Sudah dia putuskan untuk mengungkap semuanya kepada Liora. dia akan katakan yang sebenarnya setelah Liora menjawab setuju melepas semua fasilitas dari Gaida.

Siang itu Alden dan sang ibu terus bicara banyak hal, sempat juga membicarakan tentang adik kembar Alden yang masih kuliah, Arion dan Aaron.

Sementara itu di tempat lain. Dinda telah sampai di kota S. Dia mengantar sang ibu sampai tiba di rumah sang Tante, Jasmin.

"Hari ini juga aku harus kembali lagi ke kota A, karena besok aku harus bekerja," ucap Dinda, tidak lama setelah dia beristirahat dan memastikan ibunya tidur di dalam kamar Dinda pun pamit pada seluruh keluarga sang tante.

"Ya Tuhan, kamu pasti lelah sekali sayang," sahut Jasmin, sebenarnya dia tidak tega, tapi mau bagaimana lagi, jika Dinda tidak bekerja maka dia tidak akan bisa membantu sang ibu. Sementara Dia mungkin hanya bisa bantu sedikit-sedikit.

"Tidak apa-apa Tante, aku sudah terbiasa seperti ini. Jadi tidak merasa lelah lagi," terang Dinda. Setelahnya dia mengeluarkan beberapa uang untuk diberikan kepada sang Tante. Mengatakan bahwa ini adalah uang yang bisa Tantenya gunakan untuk bantu-bantu kebutuhan di rumah ini.

Sekarang ibunya akan tinggal disini, bahkan Jasmin pula yang akan merawatnya. Jadi sebagai bentuk rasa terima kasih dan tanggung jawabnya Dinda pun memberikan uang itu.

"Tapi ini banyak sekali Din, untuk peganganmu di sana bagaimana?"

"Aku sudah ada pegangan uang tante, cukup sampai gajian berikutnya."

belum sempat Jasmine kemarin baru ucap, tiba-tiba pembicaraan di antara mereka terputus ketika mendengar suara ponsel Dinda berdering.

dengan cepat Dinda meraih ponselnya dan melihat ada panggilan dari siapa, ternyata itu adalah panggilan dari Gaida.

Sontak saja kedua mata Dinda mendelik, Dia sangat takut Andai ada keluarganya yang tahu tentang kesepakatannya dengan wanita tua itu.

Buru-buru Dinda pamit pada sang tante untuk menerima panggilan ini di luar.

"Halo," jawab Dinda, saat dia sudah berada di teraa rumah sang tante.

"Nanti malam jam 8 akan ada orang yang menjemputmu di rumah sakit, jadi bersiaplah dan rias dirimu dengan sangat cantik, jangan sampai mengecewakan aku," ucap Gaida. Dia malas basa basi, bahkan dia tidak tahu jika Dinda sudah membawa ibunya keluar dari rumah sakit.

"Mengerti?"

"Baik Nyonya," jawab Dinda pasrah, meski dia tidak tahu pasti apa yang akan diperintahkan Gaida padanya, namun Dinda tetap menuruti keinginan wanita tua itu.

Dan setelah panggilan diantara mereka putus, Dinda dengan segera pamit untuk kembali ke kota A.

Perjalanan antara kota S dan kota A membutuhkan waktu tempuh selama 3 jam melalui jalur tol. Jika semuanya berjalan dengan lancar maka Dinda akan sampai di kota A ketika waktu menunjukkan pukul 06.00 sore.

"Hati-hati sayang," ucap Jasmin, ketika melepaskan keponakan pergi melalui taksi yang sudah menunggu di depan rumah. Saat itu Julia tidak melihat anaknya pergi karena dia sedang tidur.

Kata Dinda tidak apa, nanti mereka masih bisa saling menelpon jika rindu.

"Iya Tante," jawab Dinda, kemudian masuk ke dalam mobil dan pergi.

Sepanjang perjalanan itu banyak sekali pikiran yang bersarang di benak Dinda. Dan yang paling dominan adalah dia ingin segera mengakhiri kerjasamanya dengan Gaida.

Ingin berhenti diperbudak oleh wanita tua itu.

Dia akan lakukan apapun untuk membuat Alden dan Liora terpisah.

Maafkan aku Al, aku tahu kamu orang baik. Batin Dinda.

Dia mengeratkan jaket Alden yang kini tengah dia pakai. Beberapa hari lalu Dinda memang sempat membuang jaket ini ke tempat sampah, namun kemudian saat ada petugas kebersihan yang hendak mengangkutnya, petugas itu mengembalikan jaketnya pada pemilik rumah. Merasa jika benda ini belum pantas menjadi sampah.

Dinda yang tak ingin memperpanjang urusan pun kembali menerima jaket itu, kembali dia cuci dan kini dipakainya lagi.

Karena kemarin dia sudah bilang pada Alden telah membuang jaket ini, jadi Dinda putuskan untuk tidak akan mengembalikannya. Akan tetap dia simpan untuknya sendiri.

Dinda semakin memeluk erat tubuhnya sendiri, balutan jaket itu membuatnya merasa hangat sampai ke hati.

Wanita cantik dengan kedua manik mata berwarna coklat itu pun tersenyum kecil, andai saja dia dan Alden dipertemukan dalam keadaan yang baik, mungkin mereka bisa menjadi teman.

Tapi ya sudahlah, batin Dinda. Namun senyum itu masih betah terukir di bibirnya. Diantara dia dan Alden, tidak ada yang dia sesali.

Terpopuler

Comments

Kar Genjreng

Kar Genjreng

Ak yakin mungkin nanti kalau Iora menolak Aldian Mungkin Kamu pengganti nya,,kira kira mau ga ya Keluarga Carter menerimamu.

2023-10-11

1

Molive(virgo girl)♍

Molive(virgo girl)♍

tidak semudah itu ferkuso
karna masih banyak
page yg harus
kau tempuh
🤣🤣🤣🤣

2023-08-30

0

andi hastutty

andi hastutty

baik makanya dimanfaatkan orang sekelilingnya tapi jahat juga ngga baik hahhaha

2023-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 WB&CEO BAB 1 - Pertama Kali Memohon
2 WB&CEO Bab 2 - Valerie
3 WB&CEO Bab 3 - Ancaman Alden
4 WB&CEO Bab 4 - Janji Kelingking
5 WB&CEO Bab 5 - Permintaan Liora
6 WB&CE0 Bab 6 - Alden Carter dan Adinda Holscher
7 WB&CEO Bab 7 - Tertawa Sampai Puas
8 WB&CEO Bab 8 - Menemukan Sebuah Ketulusan
9 WB&CEO Bab 9 - Senyum Licik Dinda
10 WB&CEO BAB 10 - Merasa Dipermainkan
11 WB&CEO Bab 11 - Kemarahan Liora
12 WB&CEO Bab 12 - Memilih Diam
13 WB&CEO BAB 13 - Terlalu Berkelas
14 WB&CEO Bab 14 - Hanya Saling Tatap
15 WB&CEO Bab 15 - Tidak Bisa Acuh
16 WB&CEO BAB 16 - Sandiwara Atau Bukan?
17 WB&CEO BAB 17 - Mulai Ragu
18 WB&CEO Bab 18 - Mungkin Bisa Menjadi Teman
19 WB&CEO BAB 19 - Seperti Mayat Hidup
20 WB&CEO BAB 20 - Bunuh Saja Aku
21 WB&CEO Bab 21 - Dimana Dinda?
22 WB&CEO Bab 22 - Semuanya Telah Selesai
23 WB&CEO Bab 23 - Aku Mohon
24 WB&CEO Bab 24 - Pengamatan Derick
25 WB&CEO Bab 25 - Berharap Sekali Saja Ada keajaiban
26 Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat by Itta Haruka07
27 WB&CEO Bab 26 - Lari dan Bersembunyilah
28 WB&CEO BAB 27 - Mencari Perlindungan
29 WB&CEO Bab 28 - Restu Gaida
30 WB&CEO Bab 29 - Semudah Membalikkan Telapak Tangan
31 WB&CEO Bab 30 - Seperti Anak Kembar
32 WB&CEO Bab 31 - Maafkan Aku
33 WB&CEO Bab 32 - Pakai Uangmu Saja
34 WB&CEO Bab 33 - Inilah Yang Akan Kamu Dapatkan
35 WB&CEO Bab 34 - Jangan Berhenti
36 WB&CEO Bab 35 - Terlalu Baik
37 WB&CEO Bab 37 - Jangan Pada Kami
38 WB&CEO Bab 38 - Rasa Bersalah
39 WB&CEO Bab 39 - Kamu Pikir Aku Apa?
40 WB&CEO Bab 40 - Mata Coklat
41 WB&CEO BAB 41 - Leia
42 WB&CEO Bab 41 - Selamat Malam Leia
43 WB&CEO Bab 42 - Sebuah Permohonan
44 WB&CEO Bab 43 - Bersimpuh
45 WB&CEO Bab 44 - Berpikir Lain
46 WB&CEO Bab 45 - Terbuang
47 WB&CEO Bab 46 - Seperti Orang Gila
48 WB&CEO Bab 47 - Mengakui Semua Kesalahan
49 WB&CEO Bab 48 - Keputusan Alex
50 WB&CEO Bab 49 - Mulai Bisa Tertawa
51 WB&CEO Bab 50 - Pria Yang Paling Dia Benci
52 WB&CEO Bab 51 - Dimana Wanita Itu Sekarang?
53 WB&CEO Bab 52 - Terdengar Seperti Solusi
54 WB&CEO Bab 53 - Aku Ingin Kita Menikah
55 WB&CEO Bab 54 - Bersama Lagi
56 WB&CEO Bab 55 - Tawaran Menggiurkan
57 WB&CEO Bab 56 - Keinginan Anak Kita
58 WB&CEO Bab 57 - Terima Kasih
59 WB&CEO Bab 58 - Pertanyaan Julia
60 WB&CEO Bab 59 - Isyarat Batin
61 WB&CEO Bab 60 - Bagaimana Caranya?
62 WB&CEO Bab 61 - Senyum Smirk
63 WB&CEO Bab 62 - Jadi Kenangan Yang Sangat Manis
64 Hasrat Penggoda karya Ntaamelia
65 WB&CEO Bab 63 - Ambisi
66 WB&CEO Bab 64 - Wedding Day
67 My Geeky Doctor karya baru Lunoxs
68 WB&CEO Bab 65 - Selamatkan Hidupku
69 WB&CEO Bab 66 - Lampu Sudah Berubah Jadi Hijau
70 WB&CEO Bab 67 - Tidak Ingin Menunda
71 WB&CEO Bab 68 - Benar-benar Malu
72 WB&CEO Bab 69 - Wanita Terbaik
73 WB&CEO Bab 70 - Wanita Bayaran dan CEO
74 Penggoda King Mafia by Dhevis Juwita
75 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
76 Crazy Love karya baru Lunoxs
77 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
78 My Magical My Wife
Episodes

Updated 78 Episodes

1
WB&CEO BAB 1 - Pertama Kali Memohon
2
WB&CEO Bab 2 - Valerie
3
WB&CEO Bab 3 - Ancaman Alden
4
WB&CEO Bab 4 - Janji Kelingking
5
WB&CEO Bab 5 - Permintaan Liora
6
WB&CE0 Bab 6 - Alden Carter dan Adinda Holscher
7
WB&CEO Bab 7 - Tertawa Sampai Puas
8
WB&CEO Bab 8 - Menemukan Sebuah Ketulusan
9
WB&CEO Bab 9 - Senyum Licik Dinda
10
WB&CEO BAB 10 - Merasa Dipermainkan
11
WB&CEO Bab 11 - Kemarahan Liora
12
WB&CEO Bab 12 - Memilih Diam
13
WB&CEO BAB 13 - Terlalu Berkelas
14
WB&CEO Bab 14 - Hanya Saling Tatap
15
WB&CEO Bab 15 - Tidak Bisa Acuh
16
WB&CEO BAB 16 - Sandiwara Atau Bukan?
17
WB&CEO BAB 17 - Mulai Ragu
18
WB&CEO Bab 18 - Mungkin Bisa Menjadi Teman
19
WB&CEO BAB 19 - Seperti Mayat Hidup
20
WB&CEO BAB 20 - Bunuh Saja Aku
21
WB&CEO Bab 21 - Dimana Dinda?
22
WB&CEO Bab 22 - Semuanya Telah Selesai
23
WB&CEO Bab 23 - Aku Mohon
24
WB&CEO Bab 24 - Pengamatan Derick
25
WB&CEO Bab 25 - Berharap Sekali Saja Ada keajaiban
26
Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat by Itta Haruka07
27
WB&CEO Bab 26 - Lari dan Bersembunyilah
28
WB&CEO BAB 27 - Mencari Perlindungan
29
WB&CEO Bab 28 - Restu Gaida
30
WB&CEO Bab 29 - Semudah Membalikkan Telapak Tangan
31
WB&CEO Bab 30 - Seperti Anak Kembar
32
WB&CEO Bab 31 - Maafkan Aku
33
WB&CEO Bab 32 - Pakai Uangmu Saja
34
WB&CEO Bab 33 - Inilah Yang Akan Kamu Dapatkan
35
WB&CEO Bab 34 - Jangan Berhenti
36
WB&CEO Bab 35 - Terlalu Baik
37
WB&CEO Bab 37 - Jangan Pada Kami
38
WB&CEO Bab 38 - Rasa Bersalah
39
WB&CEO Bab 39 - Kamu Pikir Aku Apa?
40
WB&CEO Bab 40 - Mata Coklat
41
WB&CEO BAB 41 - Leia
42
WB&CEO Bab 41 - Selamat Malam Leia
43
WB&CEO Bab 42 - Sebuah Permohonan
44
WB&CEO Bab 43 - Bersimpuh
45
WB&CEO Bab 44 - Berpikir Lain
46
WB&CEO Bab 45 - Terbuang
47
WB&CEO Bab 46 - Seperti Orang Gila
48
WB&CEO Bab 47 - Mengakui Semua Kesalahan
49
WB&CEO Bab 48 - Keputusan Alex
50
WB&CEO Bab 49 - Mulai Bisa Tertawa
51
WB&CEO Bab 50 - Pria Yang Paling Dia Benci
52
WB&CEO Bab 51 - Dimana Wanita Itu Sekarang?
53
WB&CEO Bab 52 - Terdengar Seperti Solusi
54
WB&CEO Bab 53 - Aku Ingin Kita Menikah
55
WB&CEO Bab 54 - Bersama Lagi
56
WB&CEO Bab 55 - Tawaran Menggiurkan
57
WB&CEO Bab 56 - Keinginan Anak Kita
58
WB&CEO Bab 57 - Terima Kasih
59
WB&CEO Bab 58 - Pertanyaan Julia
60
WB&CEO Bab 59 - Isyarat Batin
61
WB&CEO Bab 60 - Bagaimana Caranya?
62
WB&CEO Bab 61 - Senyum Smirk
63
WB&CEO Bab 62 - Jadi Kenangan Yang Sangat Manis
64
Hasrat Penggoda karya Ntaamelia
65
WB&CEO Bab 63 - Ambisi
66
WB&CEO Bab 64 - Wedding Day
67
My Geeky Doctor karya baru Lunoxs
68
WB&CEO Bab 65 - Selamatkan Hidupku
69
WB&CEO Bab 66 - Lampu Sudah Berubah Jadi Hijau
70
WB&CEO Bab 67 - Tidak Ingin Menunda
71
WB&CEO Bab 68 - Benar-benar Malu
72
WB&CEO Bab 69 - Wanita Terbaik
73
WB&CEO Bab 70 - Wanita Bayaran dan CEO
74
Penggoda King Mafia by Dhevis Juwita
75
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
76
Crazy Love karya baru Lunoxs
77
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
78
My Magical My Wife

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!