WB&CEO BAB 13 - Terlalu Berkelas

Dinda bangun dari tidurnya dan coba merapikan rambut. Dia sisir sendiri rambutnya dengan jari-jarinya dan mengikatnya tinggi seperti ekor kuda.

Sementara Alden yang duduk di kursi hanya terus memperhatikan.

"Benar sudah merasa lebih baik?" tanya Alden, memastikan sekali lagi.

Saat ini Alden merasa Dinda telah menjadi tanggung jawabnya, karena wanita ini celaka akibat ulah sang kekasih. Tidak ingin Liora terseret terlalu jauh hanya karena sebuah kesalahpahaman.

Mencekoki seseorang menggunakan obat penggugur kandungan adalah tindakan kriminal. Meski sebenarnya Dinda tidak hamil, tapi bagaimana jika Dinda benar-benar hamil? Alden tak mampu lagi membayangkannya.

"Iya Al, aku tidak pusing lagi, perutku juga sudah baik-baik saja. Kamu tidak perlu mengantar ku ke rumah sakit Royal Dude, aku bisa pergi sendiri," jawab Dinda, bicara lebih banyak daripada tadi yang lebih memilih diam.

Saat ini dia sedang berakting sembuh, jadi harus terlihat lebih ceria.

"Tidak apa aku antar, jalannya juga searah dengan kantor ku."

"Astaga aku lupa, kamu kerja ya? malah seharian ini menemani aku." Dengan wajah terkejutnya Dinda turun dari atas ranjang, saat ini waktu sudah menunjukkan jam 3 sore dan Alden menemaninya dari sekitar jam 10.

Tapi sebenarnya Dinda tidak terkejut sungguhan, terkejutnya ini pun hanya pura-pura.

Semua yang dia lakukan sekarang hanyalah kebohongan, bahkan tatapanya yang dalam pada Alden hanyalah caranya untuk menggoda. Dinda ingin semuanya ini cepat selesai, mengakhiri hubungan antara Alden dan Liora hingga dia bisa bebas dari Gaida.

Maka cara apapun akan dia lakukan, lalu menghilang.

"Maafkan aku ya Al," ucap Dinda lagi, kini wajahnya terlihat murung, merasa bersalah.

Sementara Alden hanya tersenyum kecil dan menggeleng. Malah mengajak Dinda untuk segera pergi dari sana.

Keduanya jalan beriringan dengan langkah kaki pelan, menyusuri koridor rumah sakit hingga sampai di parkiran. Tepat berada di samping motor Alden.

Dinda baru sadar jika helm yang sedari tadi dia pakai, mungkin saja helm milik Liora ketika wanita itu berboncengan dengan Alden.

Menyadari itu, Dinda mulai punya rencana lain. Dia akan berikan aroma parfumnya di dalam helm ini.

"Ayo naik, kenapa diam saja?" tanya Alden saat dilihatnya Dinda uang malah seperti melamun. Alden tidak tahu jika wanita ini terlalu banyak berpikir untuk menyusun rencana.

"I-iya," jawab Dinda, terkejut namun dia ubah seolah ragu. Seolah masih merasa tak enak hati saat Alden mengantarnya seperti ini.

Dan setelah Dinda naik ke atas motor itu, dia pun mengambil jarak yang cukup terlihat diantara dia dan Alden.

Dinda yakin, disaat dia semakin memberi jarak seperti ini, maka Alden sendiri lah yang akan menariknya untuk menghapus jarak itu. Terlebih saat ini Alden tengah merasa bersalah padanya.

"Duduk yang benar, jangan sampai kamu jatuh," ucap Alden, Dinda duduk nyaris di ujung motornya.

Dan mendengar itu Dinda tidak menjawab apapun, hanya sedikit maju dan menyentuh baju di pinggang Alden sebagai pegangan.

Meksi mulutnya tertutup rapat, namun di dalam hatinya dia pun mengumpat. Mengatai Alden terlalu jodoh dengan hatinya yang terlalu baik.

Orang baik tak selamanya mendapatkan kebaikan, terkadang orang-orang seperti ini malah sering dimanfaatkan. Itulah yang diyakini Dinda, hidupnya yang keras membuatnya berpikir seperti itu.

Motor Alden mulai melaju, mulai pula ada keheningan diantara mereka berdua. Alden fokus pada jalanannya dan ingin segera mengantar wanita ini ke tempat tujuan, sementara Dinda sibuk bergulat dengan pikirannya sendiri.

Beberapa menit di perjalanan dan akhirnya mereka sampai, Dinda meminta Alden untuk berhenti di depan rumah sakit, tidak perlu masuk sampai di halaman rumah sakit itu.

Alden pun menurutinya.

"Mama mu tidak jadi pulang?" tanya Alden pula seolah Dinda turun, dia baru ingat jika hari ini ibunya akan pulang dari rumah sakit.

"Ditunda, dokter yang menangani mama sedang pergi, jadi belum bisa melakukan pemeriksaan terakhir," jawab Dinda, meski bohong mulutnya lancar sekali bicara.

Dinda pun memberikan helmnya setelah dia lepas dan setelah dia sentuh dengan tangan yang sudah dia semprot mengunakan parfumnya.

"Terima kasih Al, hati-hati," ucap Dinda pula dan Alden hanya mengangguk, lalu segera pergi dari sana.

Dinda masih berdiri, bahkan Alden masih mampu melihatnya melalui kaca spion.

Sampai Alden benar-benar bilang, barulah Dinda beranjak masuk ke rumah sakit.

Setelah semua yang terjadi hari ini, Dinda sangat berharap Alden dan Liora akan bertengkar hebat.

Dan benar seperti harapan Dinda. Sehabis jam pulang kerjanya Alden coba menghubungi sang kekasih dan memintanya bertemu.

Liora senang sekali mendapatkan panggilan itu, seolah lengkap sudah kebahagiaanya hari ini. Pagi menghancurkan Dinda dan sore pergi kecan dengan Alden.

Namun harapannya seketika sirna, saat dia lihat wajah dingin sang kekasih. Kini keduanya tengah duduk saling berhadapan di salah satu cafe.

"Liora," panggil Alden, dia ingin membicarakan ini semua baik-baik. Namun bingung juga bagaimana cara memulainya, dia takut Liora lebih dulu marah sebelum bisa diajaknya bicara.

"Aku tahu kamu cemburu, aku tahu kamu marah, tapi jangan sampai perasaanmu itu mencelakai orang lain. Memaksa Dinda meminum obat penggugur kandungan itu salah Liora," terang Alden, bicaranya pelan sekali. Tentang inilah yang ingin dia bicarakan pertama kali.

Namun mendengar itu, seketika raut wajah Liora berubah sama dinginnya seperti Alden.

"Apa wanita itu mengadu padamu? kenapa kamu marah? Apa karena bayi itu memang benar anakmu?" tanya Liora bertubi, kedua matanya mulai tergenangi air bening, air mata itu siap tumpah.

"Dia tidak hamil Liora, berapa kali aku harus bilang padamu. Dia hanyalah seorang wanita bayaran."

"Bayaran apa? jangan terlalu banyak membohongi aku Al, Tidak tahukah kamu jika aku sangat sakit hati?" Tumpah sudah air mata Liora, rasanya berulang kali lebih sakit saat melihat sang kekasih lebih membela wanita sialan itu.

"Aku punya buktinya sayang, aku bahkan tahu siapa orang yang telah membayar Dinda untuk merusak hubungan kita, dan orang itu adalah nenek Gaida."

Liora tercengang, namun kemudian dia menggeleng dan tersenyum miris. Tidak menyangka, hanya karena demi melindungi wanita sialan itu dari kemarahannya Alden sampai menggunakan sang nenek sebagai tameng.

Padahal nenek Gaida sudah memberikan restu pada hubungan mereka.

"Jahat kamu Al, demi wanita itu kamu sampai memfitnah nenek."

"Aku akan tunjukkan buktinya pada mu."

"Tidak perlu, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melihat bukti yang akan kamu berikan. Sampai mati pun aku tidak akan pernah mencurigai nenek dengan hal konyol itu," tolak Liora dengan tegas.

Dia paling tahu bagaimana neneknya sendiri, Gaida terlalu berkelas untuk menggunakan cara sekotor itu.

Dan setelah mengatakan semua kekesalannya Liora pun langsung pergi dari sana, tak peduli lagi ketika Alden coba mencegah. Dia terus menepis sampai akhirnya masuk ke dalam mobilnya sendiri.

"Liora!" panggil Alden, namun wanita itu benar-benar pergi.

Terpopuler

Comments

Neno Arya

Neno Arya

goblok kabeh wong 4 kwi..Alden gaida si nenek sihir liora jg dinda garai emosi mbocone/Hey//Hey/

2024-02-06

0

LENY

LENY

LIORA JG BODOH GAK TAHU SDH DITIPU NENEKNYA YG LICIK.

2024-02-01

0

X'tine

X'tine

benar2 bodoh tuch cewek

2023-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 WB&CEO BAB 1 - Pertama Kali Memohon
2 WB&CEO Bab 2 - Valerie
3 WB&CEO Bab 3 - Ancaman Alden
4 WB&CEO Bab 4 - Janji Kelingking
5 WB&CEO Bab 5 - Permintaan Liora
6 WB&CE0 Bab 6 - Alden Carter dan Adinda Holscher
7 WB&CEO Bab 7 - Tertawa Sampai Puas
8 WB&CEO Bab 8 - Menemukan Sebuah Ketulusan
9 WB&CEO Bab 9 - Senyum Licik Dinda
10 WB&CEO BAB 10 - Merasa Dipermainkan
11 WB&CEO Bab 11 - Kemarahan Liora
12 WB&CEO Bab 12 - Memilih Diam
13 WB&CEO BAB 13 - Terlalu Berkelas
14 WB&CEO Bab 14 - Hanya Saling Tatap
15 WB&CEO Bab 15 - Tidak Bisa Acuh
16 WB&CEO BAB 16 - Sandiwara Atau Bukan?
17 WB&CEO BAB 17 - Mulai Ragu
18 WB&CEO Bab 18 - Mungkin Bisa Menjadi Teman
19 WB&CEO BAB 19 - Seperti Mayat Hidup
20 WB&CEO BAB 20 - Bunuh Saja Aku
21 WB&CEO Bab 21 - Dimana Dinda?
22 WB&CEO Bab 22 - Semuanya Telah Selesai
23 WB&CEO Bab 23 - Aku Mohon
24 WB&CEO Bab 24 - Pengamatan Derick
25 WB&CEO Bab 25 - Berharap Sekali Saja Ada keajaiban
26 Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat by Itta Haruka07
27 WB&CEO Bab 26 - Lari dan Bersembunyilah
28 WB&CEO BAB 27 - Mencari Perlindungan
29 WB&CEO Bab 28 - Restu Gaida
30 WB&CEO Bab 29 - Semudah Membalikkan Telapak Tangan
31 WB&CEO Bab 30 - Seperti Anak Kembar
32 WB&CEO Bab 31 - Maafkan Aku
33 WB&CEO Bab 32 - Pakai Uangmu Saja
34 WB&CEO Bab 33 - Inilah Yang Akan Kamu Dapatkan
35 WB&CEO Bab 34 - Jangan Berhenti
36 WB&CEO Bab 35 - Terlalu Baik
37 WB&CEO Bab 37 - Jangan Pada Kami
38 WB&CEO Bab 38 - Rasa Bersalah
39 WB&CEO Bab 39 - Kamu Pikir Aku Apa?
40 WB&CEO Bab 40 - Mata Coklat
41 WB&CEO BAB 41 - Leia
42 WB&CEO Bab 41 - Selamat Malam Leia
43 WB&CEO Bab 42 - Sebuah Permohonan
44 WB&CEO Bab 43 - Bersimpuh
45 WB&CEO Bab 44 - Berpikir Lain
46 WB&CEO Bab 45 - Terbuang
47 WB&CEO Bab 46 - Seperti Orang Gila
48 WB&CEO Bab 47 - Mengakui Semua Kesalahan
49 WB&CEO Bab 48 - Keputusan Alex
50 WB&CEO Bab 49 - Mulai Bisa Tertawa
51 WB&CEO Bab 50 - Pria Yang Paling Dia Benci
52 WB&CEO Bab 51 - Dimana Wanita Itu Sekarang?
53 WB&CEO Bab 52 - Terdengar Seperti Solusi
54 WB&CEO Bab 53 - Aku Ingin Kita Menikah
55 WB&CEO Bab 54 - Bersama Lagi
56 WB&CEO Bab 55 - Tawaran Menggiurkan
57 WB&CEO Bab 56 - Keinginan Anak Kita
58 WB&CEO Bab 57 - Terima Kasih
59 WB&CEO Bab 58 - Pertanyaan Julia
60 WB&CEO Bab 59 - Isyarat Batin
61 WB&CEO Bab 60 - Bagaimana Caranya?
62 WB&CEO Bab 61 - Senyum Smirk
63 WB&CEO Bab 62 - Jadi Kenangan Yang Sangat Manis
64 Hasrat Penggoda karya Ntaamelia
65 WB&CEO Bab 63 - Ambisi
66 WB&CEO Bab 64 - Wedding Day
67 My Geeky Doctor karya baru Lunoxs
68 WB&CEO Bab 65 - Selamatkan Hidupku
69 WB&CEO Bab 66 - Lampu Sudah Berubah Jadi Hijau
70 WB&CEO Bab 67 - Tidak Ingin Menunda
71 WB&CEO Bab 68 - Benar-benar Malu
72 WB&CEO Bab 69 - Wanita Terbaik
73 WB&CEO Bab 70 - Wanita Bayaran dan CEO
74 Penggoda King Mafia by Dhevis Juwita
75 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
76 Crazy Love karya baru Lunoxs
77 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
78 My Magical My Wife
Episodes

Updated 78 Episodes

1
WB&CEO BAB 1 - Pertama Kali Memohon
2
WB&CEO Bab 2 - Valerie
3
WB&CEO Bab 3 - Ancaman Alden
4
WB&CEO Bab 4 - Janji Kelingking
5
WB&CEO Bab 5 - Permintaan Liora
6
WB&CE0 Bab 6 - Alden Carter dan Adinda Holscher
7
WB&CEO Bab 7 - Tertawa Sampai Puas
8
WB&CEO Bab 8 - Menemukan Sebuah Ketulusan
9
WB&CEO Bab 9 - Senyum Licik Dinda
10
WB&CEO BAB 10 - Merasa Dipermainkan
11
WB&CEO Bab 11 - Kemarahan Liora
12
WB&CEO Bab 12 - Memilih Diam
13
WB&CEO BAB 13 - Terlalu Berkelas
14
WB&CEO Bab 14 - Hanya Saling Tatap
15
WB&CEO Bab 15 - Tidak Bisa Acuh
16
WB&CEO BAB 16 - Sandiwara Atau Bukan?
17
WB&CEO BAB 17 - Mulai Ragu
18
WB&CEO Bab 18 - Mungkin Bisa Menjadi Teman
19
WB&CEO BAB 19 - Seperti Mayat Hidup
20
WB&CEO BAB 20 - Bunuh Saja Aku
21
WB&CEO Bab 21 - Dimana Dinda?
22
WB&CEO Bab 22 - Semuanya Telah Selesai
23
WB&CEO Bab 23 - Aku Mohon
24
WB&CEO Bab 24 - Pengamatan Derick
25
WB&CEO Bab 25 - Berharap Sekali Saja Ada keajaiban
26
Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat by Itta Haruka07
27
WB&CEO Bab 26 - Lari dan Bersembunyilah
28
WB&CEO BAB 27 - Mencari Perlindungan
29
WB&CEO Bab 28 - Restu Gaida
30
WB&CEO Bab 29 - Semudah Membalikkan Telapak Tangan
31
WB&CEO Bab 30 - Seperti Anak Kembar
32
WB&CEO Bab 31 - Maafkan Aku
33
WB&CEO Bab 32 - Pakai Uangmu Saja
34
WB&CEO Bab 33 - Inilah Yang Akan Kamu Dapatkan
35
WB&CEO Bab 34 - Jangan Berhenti
36
WB&CEO Bab 35 - Terlalu Baik
37
WB&CEO Bab 37 - Jangan Pada Kami
38
WB&CEO Bab 38 - Rasa Bersalah
39
WB&CEO Bab 39 - Kamu Pikir Aku Apa?
40
WB&CEO Bab 40 - Mata Coklat
41
WB&CEO BAB 41 - Leia
42
WB&CEO Bab 41 - Selamat Malam Leia
43
WB&CEO Bab 42 - Sebuah Permohonan
44
WB&CEO Bab 43 - Bersimpuh
45
WB&CEO Bab 44 - Berpikir Lain
46
WB&CEO Bab 45 - Terbuang
47
WB&CEO Bab 46 - Seperti Orang Gila
48
WB&CEO Bab 47 - Mengakui Semua Kesalahan
49
WB&CEO Bab 48 - Keputusan Alex
50
WB&CEO Bab 49 - Mulai Bisa Tertawa
51
WB&CEO Bab 50 - Pria Yang Paling Dia Benci
52
WB&CEO Bab 51 - Dimana Wanita Itu Sekarang?
53
WB&CEO Bab 52 - Terdengar Seperti Solusi
54
WB&CEO Bab 53 - Aku Ingin Kita Menikah
55
WB&CEO Bab 54 - Bersama Lagi
56
WB&CEO Bab 55 - Tawaran Menggiurkan
57
WB&CEO Bab 56 - Keinginan Anak Kita
58
WB&CEO Bab 57 - Terima Kasih
59
WB&CEO Bab 58 - Pertanyaan Julia
60
WB&CEO Bab 59 - Isyarat Batin
61
WB&CEO Bab 60 - Bagaimana Caranya?
62
WB&CEO Bab 61 - Senyum Smirk
63
WB&CEO Bab 62 - Jadi Kenangan Yang Sangat Manis
64
Hasrat Penggoda karya Ntaamelia
65
WB&CEO Bab 63 - Ambisi
66
WB&CEO Bab 64 - Wedding Day
67
My Geeky Doctor karya baru Lunoxs
68
WB&CEO Bab 65 - Selamatkan Hidupku
69
WB&CEO Bab 66 - Lampu Sudah Berubah Jadi Hijau
70
WB&CEO Bab 67 - Tidak Ingin Menunda
71
WB&CEO Bab 68 - Benar-benar Malu
72
WB&CEO Bab 69 - Wanita Terbaik
73
WB&CEO Bab 70 - Wanita Bayaran dan CEO
74
Penggoda King Mafia by Dhevis Juwita
75
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
76
Crazy Love karya baru Lunoxs
77
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
78
My Magical My Wife

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!