WB&CEO Bab 8 - Menemukan Sebuah Ketulusan

Setelah cukup merasa tenang, Dinda kembali masuk ke dalam rumah sakit dan menuju ruangan sang ibu.

"Maaf Ma, aku lama ya," ucap Dinda, tangannya masih mendorong daun pintu untuk terbuka lebar dan sudah bicara seperti itu.

Julia pun tak langsung menjawab, dia tersenyum menyambut anaknya kembali.

"Tidak apa-apa sayang."

"Apa ada yang sakit Ma?"

Julia menggeleng, meski rasanya tubuh ini remuk redam, dia akan tetap berkata bahwa dia baik-baik saja.

"Dinda, Maafkan Mama ya sayang."

"Maaf untuk apa Ma?"

"Karena mama tidak bisa mencegah papa mu pergi."

Dinda membuang nafasnya kasar, sangat tak suka saat membicarakan ini. Karena hanya akan membuat dia dan ibunya sama-sama terluka.

"Tidak perlu kita bahas Ma, biarkan saja pria itu pergi. Ku rasa lebih baik kita menganggapnya sudah mati," jawab Dinda dengan lantang, sedikitpun tidak menunjukkan keraguan.

Sebuah jawaban yang membuat Julia mendadak kehabisan kata-kata. Dari jawaban Dinda dia sangat tahu jika anaknya itu kini telah sangat membenci ayahnya sendiri.

Suaminya yang telah pergi, kembali ke negaranya untuk hidup dengan istri keduanya disana.

"Ma, Mama tidak perlu memikirkan pria itu lagi. Percayalah, kita akan hidup jauh lebih bahagia tanpa pria itu," yakin Dinda dan Julia menganggukkan kepalanya.

Julia akan turuti apapun keinginan sang anak. Kini hanya tinggal mereka berdua yang harus saling memeluk erat.

Hari berlalu.

Pagi di rumah Gaida. Dia melihat Liora yang terlihat murung. Tak berselera untuk makan atau melakukan apapun.

Saat sarapan pagi ini, Liora bahkan hanya memakan sedikit makanannya.

Melihat itu tentu saja Gaida merasa bahagia, namun dia haruslah bersikap seolah merasakan kesedihan sang cucu. Seolah peduli atas masalah yang menimpa Liora.

"Sayang," panggil Gaida setelah sarapannya selesai.

Dan mendengar sang nenek memanggil, Liora pun menoleh, menatap sang nenek dengan kedua mata yang sendu.

"Nenek memang sangat tak suka dengan kekasih mu itu, tapi nenek lebih tak suka lagi melihat mu murung seperti ini sayang," terang Gaida, kembali memainkan perannya.

"Nenek tidak tahu pasti apa yang terjadi diantara kamu dan Alden. katamu ada seorang Wanita yang mengaku hamil anaknya Alden, apa iya seperti itu?"

"Iya Nek, wanita itu bahkan mencium Alden di hadapan ku langsung."

"Astaga, menjijikan sekali."

Liora terdiam, semakin merasakan sesak di dada.

"Tapi sayang, lebih baik kamu jangan langsung percaya. Bisa saja Alden sebenernya memang tidak mempunyai hubungan dengan wanita itu, tapi wanita itu mencintai Alden dan menggunakan cara licik seperti ini untuk membuat kalian pisah," terang Gaida.

Sebuah penjelasan yang membuat Liora melebarkan matanya. Dalam sudut hatinya pun sedikit membenarkan ucapan sang nenek.

Siapa yang tak akan terpesona dengan Alden, pria itu sangat tampan dan penuh karisma. Meski kini Alden hanyalah orang biasa, namun Liora yakin jika kelak Alden akan jadi orang yang sukses.

Menyadari itu membuat kesadarannya perlahan pulih, tak hanya menggunakan hatinya, kini otaknya pun mulai bekerja.

Mulai membenarkan ucapan sang nenek.

"Nenek benar, harusnya aku tidak langsung percaya begitu saja."

"Karena itulah, berhenti murung dan coba temui Alden untuk sama-sama bicara dengan hati yang tenang."

Mendengar itu Liora mulai tersenyum. Neneknya memanglah yang terbaik.

"Nek, setelah aku pastikan Alden tidak bersalah, aku mohon jangan minta kami berpisah lagi ya?" pinta Liora dan Gaida mengangguk kecil sebagai jawaban.

Liora sudah putuskan nanti dia akan menemui Alden setelah kekasihnya itu pulang kerja. Liora akan mengunjungi Alden di kantornya.

Liora tidak tahu, jika ini adalah salah satu rencana sang nenek.

Sebelum Dinda dan Alden menemui Liora untuk menjelaskan semuanya, dia akan buat Liora lebih dulu melihat Alden dan Dinda bersama di belakangnya.

Semalam, Gaida sudah menelpon Dinda dan memerintahkan wanita bayarannya itu untuk kembali menemui Alden.

Segala rencana mereka susun dengan baik, untuk membuat hubungan diantara Alden dan Dinda terlihat nyata di mata Liora.

Sementara itu di tempat lain.

Tepatnya di rumah sakit Royal Dude, pagi ini Dinda pamit untuk bekerja pada sang ibu. waktu izinnya telah habis dan dia harus segera pergi bekerja.

"Mama tidak apa kan ku tinggal pergi?"

"Tidak sayang, nama baik-baik saja, lagipula banyak perawat yang akan mendampingi Mama."

"Baiklah, aku janji akan pulang lebih cepat."

"Iya sayang." balas Julia pula.

Pagi itu Dinda pergi bekerja susuai jadwalnya. Meski Gaida telah memberinya banyak uang, namun dia tetap harus bekerja disini, agar ibunya tak curiga dari mana dia bisa menghasilkan uang.

Hari itu Dinda memang pulang lebih awal, namun dia tidak kembali ke rumah sakit. Melainkan hendak menemui Alden dan merencanakan misinya yang baru dari Gaida.

Saat itu Dinda pergi mengunakan taksi menuju kantor dimana Alden bekerja.

Selama di dalam taksi itu, Dinda menghapus seluruh riasannya dan menggantinya dengan yang baru.

Dinda juga menggerai rambut panjangnya dan ditata dengan rapi.

Dia harus terlihat sempurna ketika menemui pria miskin itu.

Sampai di gedung Carter Kingdom, Dinda turun dan langsung menuju lobby.

Tapi dia tidak masuk ke dalam sana, dia meminta bantuan pada penjaga keamanan disana untuk memanggil kan Alden.

Saat itu Dinda terlihat sangat cantik mengunakan gaun setinggi lutut. Dinda telah mengganti bajunya sebelum dia pergi tadi.

"Tunggu sebentar Nona, jam kerja akan segera berakhir dan tuan Alden akan segera keluar," terang penjaga keamanan itu dan Dinda mengangguk seraya tersenyum cantik sekali.

Dia berdiri di depan gedung itu dan menjadi pusat perhatian semua orang, para karyawan Carter Kingdom yang mulai keluar pasti menatapnya penuh kagum.

Bertanya-tanya pula siapa yang di tunggu oleh wanita cantik ini.

Sampai akhirnya Alden pun keluar.

Dinda sontak saja langsung menemui pria itu sedikit berlari menghampiri dengan manja.

Dan melihat Dinda ada disini tentu saja membuat Alden sangat terkejut, pasalnya dia masih menaruh rasa marah pada wanita ini.

"Untuk apa datang kemari?" tanya Alden dengan suaranya yang dingin, dia bicara pelan tak ingin teman-temannya yang lain mendengar pembicaraan mereka.

Meski jam pulang kantor sudah tiba tapi masih ada beberapa karyawan yang tinggal disana, belum langsung pulang.

"Aku menemui mu karena ingin meminta maaf Al," jawab Dinda dengan sendu, membalas tatapan dingin Alden dengan kedua matanya yang sayu.

"Maafkan aku, sebelum aku menemui Liora aku ingin lebih dulu meminta maaf padamu," terang Dinda lagi. Sorot matanya memperlihatkan sebuah ketulusan.

Membuat hati Alden yang lembut pun mulai merasa iba. Apalagi saat ini banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, membuat Alden tak bisa leluasa bergerak untuk menunjukan kebencian.

Dia hanya mampu diam, menatap kedua mata Dinda, hingga menemukan sebuah ketulusan dari sepasang mata itu.

Dan melihat Alden yang sudah mempercayainya, Dinda pun tersenyum menyeringai di dalam hati.

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

Dinda jadi penipu krn Gaida

2024-02-01

0

X'tine

X'tine

sabar ya dinda... orang susah itu banyak jalannya

2023-12-29

0

Isabella Huang

Isabella Huang

Dsr nenek sihir...sbntr lg kau tuh jd nek lampir...😏🤭

2023-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 WB&CEO BAB 1 - Pertama Kali Memohon
2 WB&CEO Bab 2 - Valerie
3 WB&CEO Bab 3 - Ancaman Alden
4 WB&CEO Bab 4 - Janji Kelingking
5 WB&CEO Bab 5 - Permintaan Liora
6 WB&CE0 Bab 6 - Alden Carter dan Adinda Holscher
7 WB&CEO Bab 7 - Tertawa Sampai Puas
8 WB&CEO Bab 8 - Menemukan Sebuah Ketulusan
9 WB&CEO Bab 9 - Senyum Licik Dinda
10 WB&CEO BAB 10 - Merasa Dipermainkan
11 WB&CEO Bab 11 - Kemarahan Liora
12 WB&CEO Bab 12 - Memilih Diam
13 WB&CEO BAB 13 - Terlalu Berkelas
14 WB&CEO Bab 14 - Hanya Saling Tatap
15 WB&CEO Bab 15 - Tidak Bisa Acuh
16 WB&CEO BAB 16 - Sandiwara Atau Bukan?
17 WB&CEO BAB 17 - Mulai Ragu
18 WB&CEO Bab 18 - Mungkin Bisa Menjadi Teman
19 WB&CEO BAB 19 - Seperti Mayat Hidup
20 WB&CEO BAB 20 - Bunuh Saja Aku
21 WB&CEO Bab 21 - Dimana Dinda?
22 WB&CEO Bab 22 - Semuanya Telah Selesai
23 WB&CEO Bab 23 - Aku Mohon
24 WB&CEO Bab 24 - Pengamatan Derick
25 WB&CEO Bab 25 - Berharap Sekali Saja Ada keajaiban
26 Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat by Itta Haruka07
27 WB&CEO Bab 26 - Lari dan Bersembunyilah
28 WB&CEO BAB 27 - Mencari Perlindungan
29 WB&CEO Bab 28 - Restu Gaida
30 WB&CEO Bab 29 - Semudah Membalikkan Telapak Tangan
31 WB&CEO Bab 30 - Seperti Anak Kembar
32 WB&CEO Bab 31 - Maafkan Aku
33 WB&CEO Bab 32 - Pakai Uangmu Saja
34 WB&CEO Bab 33 - Inilah Yang Akan Kamu Dapatkan
35 WB&CEO Bab 34 - Jangan Berhenti
36 WB&CEO Bab 35 - Terlalu Baik
37 WB&CEO Bab 37 - Jangan Pada Kami
38 WB&CEO Bab 38 - Rasa Bersalah
39 WB&CEO Bab 39 - Kamu Pikir Aku Apa?
40 WB&CEO Bab 40 - Mata Coklat
41 WB&CEO BAB 41 - Leia
42 WB&CEO Bab 41 - Selamat Malam Leia
43 WB&CEO Bab 42 - Sebuah Permohonan
44 WB&CEO Bab 43 - Bersimpuh
45 WB&CEO Bab 44 - Berpikir Lain
46 WB&CEO Bab 45 - Terbuang
47 WB&CEO Bab 46 - Seperti Orang Gila
48 WB&CEO Bab 47 - Mengakui Semua Kesalahan
49 WB&CEO Bab 48 - Keputusan Alex
50 WB&CEO Bab 49 - Mulai Bisa Tertawa
51 WB&CEO Bab 50 - Pria Yang Paling Dia Benci
52 WB&CEO Bab 51 - Dimana Wanita Itu Sekarang?
53 WB&CEO Bab 52 - Terdengar Seperti Solusi
54 WB&CEO Bab 53 - Aku Ingin Kita Menikah
55 WB&CEO Bab 54 - Bersama Lagi
56 WB&CEO Bab 55 - Tawaran Menggiurkan
57 WB&CEO Bab 56 - Keinginan Anak Kita
58 WB&CEO Bab 57 - Terima Kasih
59 WB&CEO Bab 58 - Pertanyaan Julia
60 WB&CEO Bab 59 - Isyarat Batin
61 WB&CEO Bab 60 - Bagaimana Caranya?
62 WB&CEO Bab 61 - Senyum Smirk
63 WB&CEO Bab 62 - Jadi Kenangan Yang Sangat Manis
64 Hasrat Penggoda karya Ntaamelia
65 WB&CEO Bab 63 - Ambisi
66 WB&CEO Bab 64 - Wedding Day
67 My Geeky Doctor karya baru Lunoxs
68 WB&CEO Bab 65 - Selamatkan Hidupku
69 WB&CEO Bab 66 - Lampu Sudah Berubah Jadi Hijau
70 WB&CEO Bab 67 - Tidak Ingin Menunda
71 WB&CEO Bab 68 - Benar-benar Malu
72 WB&CEO Bab 69 - Wanita Terbaik
73 WB&CEO Bab 70 - Wanita Bayaran dan CEO
74 Penggoda King Mafia by Dhevis Juwita
75 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
76 Crazy Love karya baru Lunoxs
77 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
78 My Magical My Wife
Episodes

Updated 78 Episodes

1
WB&CEO BAB 1 - Pertama Kali Memohon
2
WB&CEO Bab 2 - Valerie
3
WB&CEO Bab 3 - Ancaman Alden
4
WB&CEO Bab 4 - Janji Kelingking
5
WB&CEO Bab 5 - Permintaan Liora
6
WB&CE0 Bab 6 - Alden Carter dan Adinda Holscher
7
WB&CEO Bab 7 - Tertawa Sampai Puas
8
WB&CEO Bab 8 - Menemukan Sebuah Ketulusan
9
WB&CEO Bab 9 - Senyum Licik Dinda
10
WB&CEO BAB 10 - Merasa Dipermainkan
11
WB&CEO Bab 11 - Kemarahan Liora
12
WB&CEO Bab 12 - Memilih Diam
13
WB&CEO BAB 13 - Terlalu Berkelas
14
WB&CEO Bab 14 - Hanya Saling Tatap
15
WB&CEO Bab 15 - Tidak Bisa Acuh
16
WB&CEO BAB 16 - Sandiwara Atau Bukan?
17
WB&CEO BAB 17 - Mulai Ragu
18
WB&CEO Bab 18 - Mungkin Bisa Menjadi Teman
19
WB&CEO BAB 19 - Seperti Mayat Hidup
20
WB&CEO BAB 20 - Bunuh Saja Aku
21
WB&CEO Bab 21 - Dimana Dinda?
22
WB&CEO Bab 22 - Semuanya Telah Selesai
23
WB&CEO Bab 23 - Aku Mohon
24
WB&CEO Bab 24 - Pengamatan Derick
25
WB&CEO Bab 25 - Berharap Sekali Saja Ada keajaiban
26
Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat by Itta Haruka07
27
WB&CEO Bab 26 - Lari dan Bersembunyilah
28
WB&CEO BAB 27 - Mencari Perlindungan
29
WB&CEO Bab 28 - Restu Gaida
30
WB&CEO Bab 29 - Semudah Membalikkan Telapak Tangan
31
WB&CEO Bab 30 - Seperti Anak Kembar
32
WB&CEO Bab 31 - Maafkan Aku
33
WB&CEO Bab 32 - Pakai Uangmu Saja
34
WB&CEO Bab 33 - Inilah Yang Akan Kamu Dapatkan
35
WB&CEO Bab 34 - Jangan Berhenti
36
WB&CEO Bab 35 - Terlalu Baik
37
WB&CEO Bab 37 - Jangan Pada Kami
38
WB&CEO Bab 38 - Rasa Bersalah
39
WB&CEO Bab 39 - Kamu Pikir Aku Apa?
40
WB&CEO Bab 40 - Mata Coklat
41
WB&CEO BAB 41 - Leia
42
WB&CEO Bab 41 - Selamat Malam Leia
43
WB&CEO Bab 42 - Sebuah Permohonan
44
WB&CEO Bab 43 - Bersimpuh
45
WB&CEO Bab 44 - Berpikir Lain
46
WB&CEO Bab 45 - Terbuang
47
WB&CEO Bab 46 - Seperti Orang Gila
48
WB&CEO Bab 47 - Mengakui Semua Kesalahan
49
WB&CEO Bab 48 - Keputusan Alex
50
WB&CEO Bab 49 - Mulai Bisa Tertawa
51
WB&CEO Bab 50 - Pria Yang Paling Dia Benci
52
WB&CEO Bab 51 - Dimana Wanita Itu Sekarang?
53
WB&CEO Bab 52 - Terdengar Seperti Solusi
54
WB&CEO Bab 53 - Aku Ingin Kita Menikah
55
WB&CEO Bab 54 - Bersama Lagi
56
WB&CEO Bab 55 - Tawaran Menggiurkan
57
WB&CEO Bab 56 - Keinginan Anak Kita
58
WB&CEO Bab 57 - Terima Kasih
59
WB&CEO Bab 58 - Pertanyaan Julia
60
WB&CEO Bab 59 - Isyarat Batin
61
WB&CEO Bab 60 - Bagaimana Caranya?
62
WB&CEO Bab 61 - Senyum Smirk
63
WB&CEO Bab 62 - Jadi Kenangan Yang Sangat Manis
64
Hasrat Penggoda karya Ntaamelia
65
WB&CEO Bab 63 - Ambisi
66
WB&CEO Bab 64 - Wedding Day
67
My Geeky Doctor karya baru Lunoxs
68
WB&CEO Bab 65 - Selamatkan Hidupku
69
WB&CEO Bab 66 - Lampu Sudah Berubah Jadi Hijau
70
WB&CEO Bab 67 - Tidak Ingin Menunda
71
WB&CEO Bab 68 - Benar-benar Malu
72
WB&CEO Bab 69 - Wanita Terbaik
73
WB&CEO Bab 70 - Wanita Bayaran dan CEO
74
Penggoda King Mafia by Dhevis Juwita
75
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
76
Crazy Love karya baru Lunoxs
77
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
78
My Magical My Wife

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!