Masih di ruangan kerja Herlambang. Herlambang segera mengenakan kembali pakaian nya. Dia menatap Herlina dengan senyuman nya. Sedangkan Herlina sendiri polos belum mengenakan pakaian nya.
" Kenakan pakaian kamu, Herlina! Aku akan mengantarkan kamu pulang." kata Herlambang. Kali ini Herlambang seperti ingin membayar semua yang telah ia lakukan terhadap Herlina.
" Tidak perlu, pak! Saya bisa pulang naik taksi." ucap Herlina sambil mengenakan kemeja nya dan Mengancingkan Nya. Setelah itu mengenakan roknya dan mulai membenahi rambut dan makeup nya.
Herlambang mengambil dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan lalu ia berikan kepada Herlina.
" Pakai uang ini, buat membayar taksi." kata Herlambang lalu mendekati telinga Herlina.
" Anggap semuanya tidak pernah terjadi apapun diantara kita. Kita melakukan nya suka sama suka dan aku akan membayar kamu berapa pun yang kamu minta." kata Herlambang. Herlina melebar matanya. Namun saat Herlambang kembali memberikan amplop coklat yang tebal berisi uang kertas, mata Herlina seketika bersinar.
Herlambang meninggalkan ruangan nya dan tidak lama kemudian Herlambang mengikutinya setelah mengambil uang pemberian Herlambang dan memasukkan ke dalam tas nya.
" Kok aku jadi seperti pelacur saja, setelah dipakai lalu dibayar." gumam Herlina. Herlina segera mencari taksi di depan kantor nya. Dirinya tidak buru- buru pulang, namun Herlina akan mampir dulu ke pusat perbelanjaan untuk berbelanja.
@@@@@@@
Selama di pusat perbelanjaan di kota, Herlina bertemu dengan Maisoroh, istri dari bambang. Saat ini Maisaroh sedang bersama dua ibu- ibu muda. Maisaroh mulai berbisik- bisik ke telinga dua ibu muda di samping nya.
" Ibu-ibu, kalian tahu wanita yang sedang berbelanja itu dengan kemeja putih dan rok mini itu, dia adalah seorang pelakor. Dia seorang wanita yang berstatus janda yang suka menggoda laki-laki beristri. Kalian harus waspada atas ini. Ibu- ibu mulai sekarang harus menjaga suami kalian dan jangan sampai suami ibu- ibu direbut atau digoda oleh wanita itu." bisik Maisaroh kepada dua ibu- ibu muda di sebelah nya.
" Memangnya wanita itu tinggal dimana bu Maisaroh?" tanya ibu yang satunya yang bernama Sari.
" Dia rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal aku." sahut Maisaroh.
" Apakah suami ibu pernah digodain oleh janda itu?" tanya ibu yang satunya lagi bernama Turi.
" Benar! Eh, tidak maksud aku suami tetangga ku telah digoda oleh wanita itu hingga kepergok berselingkuh dengan suaminya." cerita Maisaroh.
" Apa? Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan. Wanita pelakor seperti dia, harus di siram atau dirusak wajahnya dengan air raksa." ucap Turi. Bu Sari membenarkan ucapan Bu Turi.
" Sekarang tidak bisa main hakim sendiri ibu- ibu. Lebih baik kita ikat suami kita supaya tidak bermain api dengan si janda itu." kata Maisaroh.
" Aku akan mendekati wanita pelakor itu!" ucap Bu Turi seraya berlari kecil mendekati Herlina yang sedang asyik memilih belanjaannya.
Ketika Bu Turi telah di dekat Herlina, tanpa ampun menjambak rambut Herlina sampai kepala Herlina tertarik ke belakang.
" Hai wanita pelakor! Awas saja yah, jika kamu menggoda suami aku atau suami orang yang lainnya. Aku akan bikin rusak wajah kamu dan juga aku rontokan gigi dan rambut kamu." ancam Bu Turi. Herlina meringis kesakitan lantaran Bu Turi masih menarik rambutnya ke belakang. Mata Herlina mencari satpam yang bertugas di sana. Namun tidak ada Herlina lihat. Hanya pandangan beberapa pengunjung toko di sana ikut menatapnya penuh kebencian.
" Lepaskan! Kamu salah orang Bu! Aku wanita baik- baik!" elak Herlina. Seketika beberapa padang mata mulai menyalahkan aksi main hakim sendiri dari Bu Turi tersebut. Akhirnya satpam di tempat itu menangkap Bu Turi dengan tuduhan main hakim sendiri. Herlina menghela nafas lega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments