Di penginapan Zulaikha telah beristirahat. Saat ini Zulaikha masih satu kamar dengan Caca, asisten pribadinya. Yusfita yang tadi kesurupan sudah berada di kamarnya dan sudah disembuhkan oleh Dowi. Suasana malam itu sudah sepi. Tampaknya semua penghuni penginapan itu telah terlelap dalam tidur nya. Semua kru, aktris, aktor semua sudah masuk ke dalam kamarnya masing-masing termasuk Zulaikha beserta Caca, asisten nya..
Namun berbeda dengan Dowi bersama sang sutradara yang saat ini sedang menyiapkan sesajen sesuai apa yang diminta oleh makhluk yang menghuni alam lain di hutan jati, di lokasi syuting film.
Dowi dan juga sang sutradara kini meletakkan sesajen itu di tengah-tengah hutan tidak jauh lokasi yang akan dipakai untuk kegiatan syuting esok hari.
Dowi mulai merinding, bulu judulnya mulai tegak berdiri. Demikian juga sang sutradara. Dowi memang memiliki keahlian lebih di bidang seperti itu. Indra ke enam nya sangat tajam sehingga bisa berkomunikasi dengan makhluk lain.
Tiba-tiba Dowi terpental beberapa meter dari pohon jati yang besar, dimana dirinya meletakkan sesajen itu di bawah sana. Sang sutradara yang bermain, Pak. Leon seketika terkejut dibuatnya. Dirinya tidak menyangka jika Dowi tiba- tiba terpental beberapa meter ketika sedang duduk bersila mengucapkan mantra mempersembahkan sesajen itu di bawah pohon.
" Ada apa yang terjadi, Dowi?" tanya Leon seraya mendekati Dowi dengan kebaikan tingkat tinggi. Suasana malam itu semakin mencekam. Suara lolongan anjing hutan semakin bersahut-sahutan menambah bulu kuduk menegang.
"Makhluk itu menginginkan Zulaikha, salah satu aktris kita." kata Dowi. Leon mengerutkan dahinya.
" Zulaikha? Menginginkan Zulaikha bagaimana?" tanya sang sutradara, Pak Leon.
" Kita harus membawa tubuh Zulaikha ke sini, itu permintaan makhluk itu. Dalam keadaan sadar maupun tidak." kata Dowi.
" Apa? Bagaimana kita bisa melakukan itu?" sahut Leon sangat terkejut atas permintaan dari makhluk halus itu melalui komunikasi bersama dengan Dowi.
" Kalau kita tidak bisa memenuhi nya, besok kita tidak bisa melakukan kegiatan syuting film di lokasi ini pak." kata Dowi.
" Apakah Zulaikha bisa kita ajak bekerjasama soal ini?" tanya Leon sang sutradara.
" Kita coba dulu, om Leon! Kalau ini tidak bisa kita penuhi syarat nya kegiatan syuting esok hari tidak bisa kita laksanakan. " ucap Dowi.
" Kalau begitu secepatnya kita Ke penginapan, menjumpai Zulaikha." ajak om Leon.
Leon dan Dowi meninggalkan hutan jati itu tanpa banyak bicara. Suasana masih mencekam, suara lolongan @njing bergema di hutan jati itu menambah angker tempat itu.
@@@@@@@
Setiba nya di penginapan, om Leon dan Dowi segera menjumpai Zulaikha. Beruntung Zulaikha masih terjaga dan belum tidur. Om Leon dengan Dowi mengutarakan maksud mereka.
" Sebenarnya apa yang diinginkan mereka padaku, om Leon, om Dowi?" tanya Zulaikha heran.
" Entahlah, penghuni hutan jati itu tidak mengutarakan apa maksudnya. Dia hanya menginginkan kamu. Saat aku memberikan sesajen tadi, makhluk itu belum menerima semua sesajen yang aku berikan, padahal ayam hitam cemani sudah aku sertakan di dalam sesajen tersebut." jelas Dowi.
" Mungkin saja, penghuni hutan jati itu ingin berkenalan dengan kamu, Zulaikha!" canda om Leon.
Zulaikha, Caca, om Dowi terkekeh mendengar candaan dari om Leon.
" Bagaimana Zulaikha? Kamu mau membantu kami kan?" tanya Dowi lagi.
" Baiklah, ayo segera kita ke sana. Jangan sampai fajar tiba." ajak Zulaikha tanpa rasa takut sedikitpun.
" Aku ikut non Zulaikha!" sahut Caca. Ke empat orang itu segera kembali ke hutan jati menyerahkan sesajen yang kurang itu.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments