Apartemen Le Parc at Thamrin Nine
Edric tersenyum penuh kemenangan. Usai mengobrol bersama keluarganya dan keluarga sang istri tadi ia diperbolehkan memboyong istrinya ke apartemen malam ini juga.
"Mulai sekarang kau akan melayani segala kebutuhanku. Karena disini tidak ada pelayan seperti di mansion mewahmu itu!" Ketus Edric, menatap tajam Deandra yang menatapnya sinis.
"Punya otot digunakan untuk bekerja, punya otak gunakan untuk berpikir. Punya uang gunakan untuk membayar pelayan. Aku bukan pembantumu! Kau bisa cari pelayan sendiri atau kerjakan sendiri dengan otot kekarmu itu."
Setelah berucap pedas Deandra menarik koper menuju kamar utama di apartemen. "Jangan harap kau bisa menindasku manusia angkuh!!"
"Minggir, ini kamarku!!" Edric menyingkirkan koper Dea dari kamarnya mendorong gadis itu lalu menutup pintu dengan kasar.
"Oke, kali ini aku mengalah tapi lihat saja nanti. Jangan sebut aku Deandra Adley kalau tidak bisa membuatmu bertekuk lutut." Seringaian licik muncul dari bibir Deandra. Ia memasuki kamar tamu kemudian menyusun barang-barangnya.
Setelahnya Dea ke dapur karena sangat lapar. Sejak siang dia belum ada menyentuh makanan dan sekarang sudah hampir tengah malam.
Gadis itu membuka kulkas dan mengambil mie instan lalu memasaknya. Ia jadi teringat saat berusia sepuluh tahun, waktu hanya tinggal berdua dengan Mom Aru. Deandra sering ditinggal sendirian karena Mom Aru harus bekerja. Sama seperti ini rasanya, kesepian. Ia harus hidup bersama orang asing untuk menjaga perasaan orang tuanya dan mengabaikan rasa cinta yang ia miliki.
"Siapa yang menyuruhmu menyentuh makananku?" Seru Edric yang tiba-tiba muncul.
Deandra menghela napas pelan, "apa tidak ada lelahnya dia mengajakku bertengkar."
"Aku lapar, sejak siang belum makan. Daripada aku mati disini dan menyusahkanmu mengurus jenazahku lebih baik aku makan mie. Nanti besok ku ganti sepuluh kali lipat. Kau ini tidak ada lelahnya mengajakku bertengkar, ini sudah tengah malam." Cerocos Deandra panjang lebar, setelah menghirup kuah mie soto ia beranjak ke kamar.
Edric termangu di tempatnya berdiri, belum makan sejak sore. Dia lupa saat makan malam tadi Dea masih tertidur dan ia sengaja tidak membangunkannya.
Dalam kamarnya Deandra tidak langsung tidur, ia membuka pintu balkon dan duduk di sana menatap langit malam.
"Apa kalian tau rasa sakitnya dilecehkan oleh orang yang kita cintai? Itu rasanya sangat menyakitkan." Lirih Dea, cukup lelah melalui hari ini setelah berubah status menjadi seorang istri dari manusia angkuh itu kemudian bertemu orang yang sangat dicintainya.
"Sejak dulu memang aku selalu mengalah agar Daddy dan Mommy bahagia." Lanjutnya bergumam sendiri, sementara dari balkon kamar utama Edric bisa melihat kalau gadis itu sedang berbicara sendiri dengan wajah terluka. Tidak ada raut angkuh seperti saat bertemu dengannya.
Keesokan harinya
Pagi-pagi Deandra sudah berbelanja ke swalayan. Memasak untuk dirinya dan manusia angkuh yang kini sudah menjadi suaminya. Pagi ini dia ada kuliah jadi berniat nebeng Edric ke kampus.
Setelah menyiapkan sarapan Deandra masuk ke kamar untuk berganti pakaian dan siap-siap berangkat kuliah.
"Anak manja itu bisa memasak?" Tanya Edric tidak percaya. Ia pikir karena dibesarkan oleh orang tua yang sangat memanjakannya Deandra tidak bisa melakukan apa-apa seperti anak para konglomerat kebanyakan.
"Jangan sentuh makanan apapun kalau kau tidak ingin jatuh cinta padaku!!" Dengan angkuh Deandra mengambil kursi lalu memakan sarapannya tanpa mengajak Edric.
Edric hanya bisa meneguk saliva melihat Deandra menikmati makanan yang sepertinya enak.
"Cih, siapa juga yang mau makan masakan tidak higienis seperti itu!!" Edric masuk ke kamar mengambil kunci mobil.
"Tunggu, aku ikut ke kampus!!" Teriak Deandra.
"Kau ingin menumpang?" Edric mengangkat alis menunggu jawaban.
"Iya," sahut Dea segera mengakhiri sarapannya.
"Berangkat saja sendiri, cukup kau menumpang tinggal disini jangan menyusahkanku lagi." Edric tersenyum penuh kemenangan bisa membalas keangkuhan gadis yang sialnya bersatus sebagai istri sah.
"Oh Tuhan," Deandra mendesah berat, duduk kembali menghabiskan nasi gorengnya. Kenapa bisa Daddy menemukan manusia angkuh seperti Edric ini sebagai suaminya. Coba carikan dia lelaki yang lebih manis, lembut dan penyayang agar beban hidupnya tidak bertambah.
.
.
.
.
.
...🌹🌹🌹...
Selamat datang di karya baru othor yang masih belajar ini 😄.
Story ini seri lanjutan dari Aksara Cinta.
Di sarankan mampir ke sebelah terlebih dulu. Dukung terus karya othor dengan memberikan like, komen dan vote 🥰.
Sambil menunggu Love You Mr. Arrogant update bisa mampir dulu di karya othor yang lain. Yang merupakan seri sebelumnya cerita ini.
📚 El & Ken
📚 Kesucian Cinta
📚 Aksara Cinta
Cerita lain :
📚 Ajari Aku Mencintaimu
📚 Gemuruh Cinta Sang Guntur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Kornelia Restuana
lanjut thour
2022-10-02
0
Romi Yati
drama kluarga dah dimulai dngan tom jerry....sngat manis
2022-09-23
1
YuWie
seruuuu ini sama2 kerassss...badassss
2022-09-20
3