Episode 17 : Hati yang Gelisah

"Silahkan, Pak, Bu!" ucap Darsih, memperlihatkan bagian-bagian rumahnya.

"Wah, rumahnya adem ya, Pak!" ucap si perempuan.

"Iya, Bu. Rumahnya adem. Bapak suka," ujarnya.

"Kalau gitu kita ambil yang ini saja, Pak," bisik wanita separuh baya itu.

"Berapa harga sewanya?"

"Ah, itu bisa kita bicarakan nanti. Yang penting Bapak suka dan nyaman. Masalah harga bisa dinego!" ucap Darsih.

"Wah, kalau begitu kami ambil yang ini!" ucap pria itu.

"Baiklah. Silahkan! Bapak mau pindah kapan?"

"Mungkin satu Minggu lagi,"

"Baiklah kalau begitu. Jika butuh yang lain, Bapak bisa menemui saya di rumah. Rumah saya ada diujung sana. Tanyakan saja pada warga, mereka pasti tahu siapa saya," terang Darsih.

"Baik, Nanti kami langsung datang ke rumah," jawab pria itu.

"Oya, Bu Darsih. Bukannya yang biasa mengurusi kontrakan itu Pak Rokhim?"

"Pak Rokhim itu suami saya, Bu," sahut Darsih.

"Oh, jadi Pak Rokhim suami ibu," ucapnya, "Wah, ternyata istri Pak Rokhim sangat cantik dan masih muda!" puji wanita itu. Darsih hanya tersenyum.

"Ibu bisa saja," gelaknya, "Suami saya sedang sakit, Bu. Makanya untuk sementara saya yang menggantikan," ujarnya.

"Oh, Pak Rokhim sedang sakit,"

Selesai mengurus kontrakan, Darsih berniat langsung pulang. Dia berjalan melenggang seorang diri melewati kebun jagung dan singkong milik warga sekitar. Dari jauh, dia melihat sosok yang tidak asing baginya. Sosok yang sangat ia kenal, dan sangat ia benci.

"Darno," gumamnya.

Darsih mendekat ke arah Darno. Nampak Darno sedang berbicara dengan seseorang. Kemudian orang itu pergi meninggalkan Darno sendiri. Bergegas Darsih mendekat ke arah Darno.

"Pak Darno!" sapanya. Pak Darno memutar tubuhnya. Maniknya membulat sempurna, setelah melihat wanita yang berdiri dibelakangnya.

"Darsih," lirihnya.

"Apa kabar Pak Darno?" tanya Darsih seramah mungkin. Dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Sa-ya ba-ik," jawab Darno nampak tergagap.

"Syukurlah kalau begitu," ujar Darsih, "Saya senang bisa melihat Pak Darno lagi. Pak Darno terlihat gagah di usia yang sangat matang," bisiknya tepat ditelinga Pak Darno. Seketika ada aliran listrik yang menjalari tubuhnya. Dadanya berdesir hebat. Jantungnya berdetak kencang. Memang usia Pak Darno lebih tua dari usia suaminya. Namun karena dandanannya seperti anak muda, dia terlihat muda dari usia yang sebenarnya. Mungkin untuk kegantengan, Rokhim lebih menang banyak daripada Pak Darno.

"Kamu dari mana? Kok sendirian saja!" tanyanya.

"Saya habis mengantar seseorang untuk melihat kontrakan," jawab Darsih, "Dan Bang Rokhim sedang sakit. Jadi, terpaksa saya sendirian," jawabnya sambil tersenyum.

"Kalau begitu, Ayo saya antarkan pulang ke rumah!"

"Nggak ah, nanti saya ngerepotin!"

"Nggak kok, beneran nggak ngerepotin sama sekali!" jawab Pak Darno.

"Tapi, kalau Bu Darno tahu, dia pasti akan sangat marah,"

"Lewat persawahan saja, biar aman. Dan nggak ada yang tahu!" Darsih nampak berfikir.

"Baiklah, kalau nggak merepotkan Bapak!"

"Nggak. Sama sekali nggak merepotkan!" ucapnya, "Kamu tunggu disini! Saya ambil motornya!" Darsih mengangguk pelan.

Dengan dibonceng Pak Darno, Darsih bisa sampai ke rumah dengan cepat. Pak Darno langsung berpamitan pulang, dia merasa nggak enak dengan Juragan Rokhim. Padahal untuk berdiri saja Rokhim tidak memiliki tenaga.

"Terimakasih banyak, Pak," ucap Darsih.

"Kapan kita bisa bertemu kembali?" tanya Darno tiba-tiba. Darsih mengulas senyum.

"Simpan nomor ponsel saya. Jika, Bapak ingin bertemu, hubungi nomor saya. Maka saya akan datang untuk Bapak!" seperti mendapat angin segar, Darno langsung menyimpan nomor Darsih dikontak ponselnya.

"Tentu. Tentu aku akan menghubungimu," ujarnya.

"Baiklah, saya mau masuk dulu. Hati-hati dijalan!" ucap Darsih.

"Iya. Saya pamit pulang ya!" dijawab anggukan kepala oleh Darsih.

Setelah kendaraan Pak Darno tidak terlihat lagi. Bergegas Darsih masuk ke dalam rumah untuk melihat keadaan suaminya.

Rumah nampak sepi. Dia sangat heran, karena Fuad tidak ada di dalam rumah. Dan di depan kamar rahasianya, tergeletak kursi yang jatuh terbalik. Darsih menautkan kedua alisnya. Dia nampak berfikir keras, dan mengira-ngira apa yang sudah terjadi dengan Fuad. Darsih tidak terlalu memperdulikannya.

Darsih berjalan ke kamar untuk melihat sang suami. Rokhim masih tertidur pulas. Dia kembali keluar kamar untuk membuat makan siang untuk suaminya. Meskipun Darsih terpaksa menikahi pria itu, namun dia juga tidak tega membiarkan suaminya kelaparan.

Sebenarnya Rokhim seorang duda yang cukup gagah. Diusianya yang memasuki kepala lima puluh, dia masih terlihat gagah dan perkasa. Terutama urusan ranjang. Duda beranak tiga itu sangat kuat diatas ranjang. Bahkan tidak puas kalau hanya main satu kali saja. Rokhim akan menuntut lebih untuk memuaskan hasratnya yang menggebu-gebu.

Selesai membuatkan makanan, Darsih membangunkan suaminya untuk makan siang. Rokhim terlihat masih sangat lemas. Darsih membantunya untuk duduk di sisi ranjang.

"Bang, kamu makan siang dulu ya! Aku suapi!" ucap Darsih. Rokhim hanya mengangguk patuh.

Dengan telaten Darsih menyuapi suaminya. Satu piring nasi, sayur dan lauk habis Rokhim makan. Dalam sekejap semua makanan di piring sudah berpindah tempat ke perut suaminya. Bahkan makan satu piring, bagi Rokhim masih kurang. Rokhim minta tambah satu porsi lagi. Perutnya masih belum kenyang. Darsih dengan bergegas menuruti kemauan sang suami. Satu porsi berpindah lagi ke perut suaminya. Darsih merasa aneh, pasalnya nafsu makan Rokhim tidak seperti biasanya.

Rokhim duduk bersantai di depan telivisi. Matanya menatap ke layar, tapi, pikirannya entah kemana. Yang terpenting dia tidak ingin jauh dari sang istri. Dia ingin terus berdekatan dengan Darsih. Jika Darsih berpindah ke kamar, Rokhim juga mengekornya di belakang. Terkecuali jika Darsih sendiri meminta suaminya untuk tidak mengikuti, dengan patuh Rokhim mengangguk dan menurutinya.

Malam Jumat Kliwon menjelang, Darsih sudah duduk bersila di depan cinglo yang sudah dibakari kemenyan. Mulutnya komat-kamit, entah apa yang ia baca. Asap putih mengepul. Dia menggunakan media foto dan kartu untuk memikat seseorang. Semua ruangan dirumahnya, penuh dengan bau kemenyan yang wanginya menusuk hingga indera penciuman.

Sedangkan Rokhim tertidur sangat pulas, setelah Darsih melayaninya diatas ranjang. Pria itu akan kelelahan dan merasakan lemas di seluruh tubuhnya, setelah berhubungan badan dengan sang istri. Seluruh energinya terkuras habis.

Bu Darno menutup semua pintu rumahnya. Dia memastikan semua gembok terpasang dengan benar. Dia takut kalau ada maling yang memasuki rumahnya.

Saat hendak mengecek gembok pagar depan, bulu kuduknya berdiri. Bau wewangian kembang melati tercium sangat jelas di indera penciuman. Maniknya melirik ke arah kanan dan kiri. Hatinya terlalu penasaran dengan sekelilingnya. Namun tidak ada sesuatu yang aneh, ia pun kembali masuk ke dalam rumah.

Malam semakin kelam. Bu Darno sudah tidak bisa menahan kantuk. Setelah menengok Mario di kamarnya. Dia pun langsung melangkahkan kakinya masuk ke kamar, berbaring di samping sang suami.

Berbeda dengan Pak Darno. Hawa panas menjalari seluruh tubuhnya. Hatinya sangat gelisah dan tidak tenang. Pikirannya tertuju pada sebuah nama, yang selalu diingatnya, yang selalu ada dipikiran. Nama Darsih sudah memenuhi rongga otak, hati dan pikiran. Dia tidak bisa memejamkan mata. Darno pun mendial nomor perempuan cantik itu untuk bertemu di sebuah tempat.

TRING ...

Notifikasi pesan masuk diponselnya. Terbitlah senyum mengembang di bibir pria itu.

to be continued ...

Ayo dukung karya ini dengan

Like..👍

bunga..💐

kopi..☕

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

pak Darno udh masuk perangkap Darsih .. sedangkan pak Rohim kian terkuras energi nya.. kasihan juga pak Rohim ..

2023-04-19

0

Isnaaja

Isnaaja

wah kayanya pak darmo korban pertama darsih nih

2023-02-11

1

Yuli

Yuli

hempaskan pak Darmo 🤣🤣🤣

2023-01-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!