Adhara nyaris terjatuh dari senderannya. Ia dengan cepat terkesiap dan mengusap pipinya, untuk memastikan ia tak mengalami banjir lokal di pipi. Adhara merasa seperti telah tertidur dalam waktu yang lama.
“Bagaimana tidurmu?”
Adhara nyaris mencolok matanya sendiri karena kaget. Ia baru saja mengusap matanya karena matanya terasa perih, dan suara itu membuat ia tersentak.
Adhara dengan cepat bersujud.
“Aduh,” Adhara nyaris pingsan ketika lengan kanannya terguncang.
Wajah Adhara mengkerut karena sakit. Tak lama sepasang tangan membantunya untuk menegakkan tubuh Adhara. Tubuh Adhara menjadi kaku.
“Kau tak perlu terlalu sopan.”
Adhara menatap wajah kaisar yang jaraknya dekat dengannya. Melihat tatapan tajam itu Adhara hampir bersujud lagi, tetapi tangan besar itu menahannya dengan erat.
“Kenapa kau begitu takut denganku?”
Tentu saja. Pria ini adalah kaisar. Kepalanya bisa terpenggal kapan saja jika ia melakukan kesalahan.
“Hamba menghormati Yang Mulia.”
Aldebaran mencengkeram bahu Adhara hingga Adhara mengerenyitkan keningnya tak nyaman. Saat itulah, Adhara mengalihkan pandangannya pada Aldebaran. Ia langsung menerjuni mata yang segelap malam.
Namun Adhara lebih tertarik pada sebuah bekas luka yang tersimpan abadi di atas mata kiri Aldebaran. Adhara yakin ia tak akan menyadari bahwa luka itu ada, jika ia tak berada dalam jarak dekat dengan Aldebaran.
Bekas luka itu tipis, tetapi melintasi dan membelah alis milik Aldebaran. Entah mengapa Adhara bersyukur bekas luka itu tak menyentuh mata segelap malam milik Aldebaran.
“Bukankah ini mengerikan?”
Mata Adhara bergetar, “Hamba tak mengerti maksud Yang Mulia.”
Aldebaran melepaskan cengkeramannya pada bahu Adhara. Tangan kirinya segera menutupi mata sebelah kirinya. Menutupi luka itu dari Adhara.
Luka di lengan Adhara lebih mengerikan daripada itu, Adhara menahan matanya yang ingin memutar jengah.
“Luka ini adalah aib.”
Aldebaran menatap Adhara lagi tetapi masih dengan tangannya yang menutupi mata kirinya. Aldebaran tersenyum dingin hingga Adhara yang melihatnya menjadi merinding.
“Permaisuri membenci kaisar. Karena itu dia begitu marah ketika melihat putera yang ia lahirkan memiliki mata yang sama seperti kaisar. Ia ingin mencongkel mata itu dari puteranya.”
“Kau tak pernah mendengar cerita ini kan?”
Adhara menggeleng dengan lemah, “Hamba tak membaca ini dalam sejarah keluarga kekaisaran.”
“Karena memang tak pernah ditulis dalam sejarah.”
Aldebaran terkekeh tetapi matanya menajam, “Ada banyak rahasia yang disembunyikan penguasa, Adhara.”
Adhara tersentak ketika mendengar nama depannya dipanggil oleh kaisar untuk pertama kalinya.
“Kau tahu bagaimana aku mendapat tahta?” tanya kaisar tegas.
“Karena pewaris lainnya mendapat kutukan. Hanya Pangeran Keempat yang entah bagaimana, terbebas dari kutukan.”
Ini ialah hal yang terkenal di Negeri Bintang. Kaisar sebelumnya, Sirius memenjarakan seorang penyihir karena takut akan kekuatannya. Akibatnya, penyihir mengutuk Sirius agar tidak memiliki pewaris tahta. Tak lama, penyihir itu meninggal dalam dinginnya penjara.
Tak lama setelah itu, pangeran pertama lahir dengan sehat dari seorang selir. Dan semua orang tak percaya akan kutukan itu.
Namun bencana terjadi.
Pangeran pertama makin melemah setiap harinya. Tabib mengatakan bahwa pangeran pertama tak menderita penyakit apapun. Tak lama pangeran pertama meninggal.
Beberapa tahun kemudian, selir yang lain melahirkan pangeran kedua, tetapi kebahagian itu tak berlangsung lama.
Pangeran yang baru berusia beberapa hari, ditemukan tak bernyawa bersama pengasuhnya di danau dekat istana. Dikatakan bahwa pengasuhnya terpeleset ketika membawa pangeran kedua berjalan-jalan.
Setelah itu, hal yang sama terjadi dengan pangeran ketiga. Pangeran ketiga hidup hingga berusia 7 tahun. Semua berpikir kutukan telah menghilang.
Namun pangeran ketiga tiba-tiba jatuh sakit, dan tak lama meninggal karena dibunuh oleh ibunya sendiri. Ibu pangeran ketiga berpikir bahwa dengan membunuh pangeran ketiga, berarti memutuskan rantai kutukan.
Kaisar tak mau lagi memiliki pewaris. Kaisar tak mau melihat anak-anaknya mati perlahan karena kutukan yang dimilikinya. Kaisar memilih untuk terus memperluas wilayahnya, dan menaklukan kerajaan lainnya.
Kaisar berhasil menaklukan sebuah kerajaan kecil, dan menawan seorang pewaris tahtanya. Pewaris tahta itu adalah seorang tuan puteri yang sangat cerdas.
Kaisar jatuh cinta dan memaksa tuan puteri itu menjadi permaisurinya. Keajaiban pun terjadi.
Pangeran keempat lahir dengan sehat, dan mewarisi paras Sirius dengan sempurna. Bahkan, bakat dan kecerdasannya pun diwarisi oleh pangeran keempat.
Sirius bahkan sebelum kematiannya, mengatakan bahwa ia sangat takut dengan pangeran keempat. Tidak ada yang tahu mengapa Sirius takut dengan puteranya sendiri. Orang-orang dengan mudannya mengaggap hal itu karena pangeran keempat sangan luar biasa, bahkan saat beliau masih di usia yang sangat muda.
“Kau percaya kutukan itu?”
Mau tak mau Adhara mengangguk. Sebab Adhara mengalami hal yang lebih aneh lagi daripada sebuah kutukan, yakni transmigrasi ke dunia ini.
“Ketiga pangeran lainnya bukan meninggal karena kutukan, tetapi dibunuh.”
Mata Adhara membelak karena terkejut.
“Yang meninggal dalam penjara itu bukanlah seorang penyihir, tetapi Paman Kekaisaran. Kaisar sebelumnya mengurung paman kekaisaran karena melakukan pemberontakan terhadap kekaisaran.”
Otak Adhara terasa oleng dengan informasi yang ia dapat hari ini. Dengan kata lain, seluruh kutukan itu hanyalah pemberontakan terhadap wewenang Sirius sebagai kaisar.
“Aku masih hidup sampai sekarang bukan karena terbebas dari kutukan. Hanya saja, Sirius datang sebelum wanita itu mencongkel mataku. Tak lama, pemberontak sedikit demi sedikit ditumpas, dan wanita itu di penjara. Bukan karena hampir membunuh pewaris tahta, tetapi karena menjadi bagian dari pemberontakan. Dan mati di sana, sama seperti Paman Kekaisaran.”
Permaisuri yang membenci kaisar karena kerajaannya ditaklukan, memilih untuk mengikuti pemberontak daripada kaisar sendiri.
“Kau terkejut dengan informasi ini?”
Adhara merasa nyaris mati karena menelan informasi yang berat ini. Ia tak menyangka novel sampah ini memuat hal-hal tersirat dalam alurnya.
Mengapa novel yang hanya bicara soal cinta ini sampai mengambil konflik tersirat seberat ini?
Adhara mengira, ia hanya harus mengurus kebucinan tokoh-tokohnya. Tetapi sejarah kelam ini terlalu mengerikan untuk ditanggung oleh Adhara yang ‘merdeka’ di kehidupan sebelumnya.
“Yang Mulia ingin menunjukan ini pada hamba?”
Sejarah kelam ini harusnya tak pernah kaisar beberkan pada siapapun, termasuk pada pemeran pembantu sepertinya.
“Aku ingin menunjukkan padamu bahwa sejarah kelam ini ialah catatan kejam yang terjadi di kekaisaran. Hasil dari kekejaman politik di Negeri Bintang.”
Aldebaran menatap mata Adhara dengan pandangan tak terbaca, “Kau yakin ingin terlibat dalam jajaran pengadilan tinggi? Kau sudah melihat bagaimana buruknya suasana di pengadilan tinggi, tetapi itu hanyalah di permukaan. Ada banyak permainan tersembunyi di kalangan para pejabat kekaisaran.”
Adhara mencoba mencari napasnya sendiri. Ia tanpa sadar tersengal karena ia lupa bernapas.
“Adhara, aku tak memintamu untuk berhenti. Aku tak pernah meragukanmu sedikit pun ‘hanya’ karena kau seorang gadis kecil. Aku hanya meragukan Pejabat Tinggi yang buas, mereka tak akan mengampunimu hanya karena kau seorang gadis.”
Dengan kata lain, Adhara sendiri telah membawa kakinya ke neraka. Pangeran-pangeran terdahulu saja dibunuh pada usia muda, bagaimana dengan pemeran pembantu sepertinya?
Adhara mendadak membuang napasnya dengan kasar. Seolah membuang perasaan yang menumpuk di hatinya.
Hal tersebut membuat Aldebaran menyerenyitkan matanya, ia tersenyum kecut seperti menyaksikan kucing kecil yang tengah berusaha berdiri ketika kaki-kakinya diikat.
“Hamba tetap ingin masuk ke dalam jajaran Pejabat Pengadilan Tinggi.”
Adhara tetap harus memutus konflik utama dalam novel berjudul “Keajaiban Cinta Capella”, dan semua akan baik-baik saja. Ia yakin konflik sampingan yang ‘berat’ ini hanyalah metode dan alasan mengapa Capella melawan kaisar Negeri Bintang.
Adhara tahu, ia harusnya tak pernah meletakkan hidungnya pada persoalan ini.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 344 Episodes
Comments
ikaindra🌺
jngan menyerah adhara..terus perjuang untuk merubah kehidupanmu
2024-09-05
0
Yuyika Lumentut
makin kesini makin seru
2021-12-21
0
Annisa lie
thor sebenarnya novel 'Keajaiban Cinta Capella' itu bener ada ga sih?
😁😁😁
2021-08-07
4