Chapter 7 Dao Pedang

# Area Luar Rumah yang ditempai Qin Xin

Beberapa wanita-wanita Cantik masih berkumpul menunggu Qin Xin, mereka adalah para pelayan yang sengaja disiapkan klan Shi untuk melayani Qin Xin. Mereka kini sedang mengobrol dengan yang lain.

"Kakak, apa menurutmu Yang Mulia akan menerima kita sebagai wanitanya ? Bukankah kakek terlalu kejam menyuruh kita untuk menjadi wanita dari Yang Mulia, kita bahkan belum tahu apa-apa tentangnya, siapa namanya ? darimana dia berasal dan lain sebagainya" Keluh Shi Hua dengan wajah cemberutnya.

Shi Yanyan hanya menghela nafas mendengar keluhan adik perempuannya.

"Jangan salahkan kakek, ini justru anugerah bagi kita, bisa melayani Kaisar kita, apalagi menjadi wanitanya" Shi Yanyan tersenyum merona.

"Apa ? kau menerima begitu saja kak ?" kata Shi Hua dengan heran.

"Adik sudahlah... Yang Mulia itu harapan besar bagi klan kita, semua sudah tertulis dalam ramalan leluhur kita, jadi kau tak usah risau akan hal ini. Justru kita harus bangga jika nanti Yang Mulia tertarik kepada kita dan menjadikan kita Wanitanya. Apa kau tidak ingin melahirkan seorang pangeran ?" Ujar Shi Yanyan menggoda Shi Hua.

"Dia memang terlihat tampan, tapi.... kita belum tahu apapun tentangnya, bagiku saling mengenal satu sama lain adalah sesuatu yang harus kita tempuh terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh. Kau tahu kak, aku juga punya impian tentang seseorang yang akan aku cintai sebagai pasanganku" Wajah Shi Hua memerah, dia tertunduk malu.

"Aku tidak sepertimu, aku selalu fokus pada kultivasiku dan tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal romantis. Jadi jika itu adalah keputusan kakek dan orangtua kita, serta klan, aku akan mematuhinya tanpa syarat" berkata Shi Yanyan dengan enteng.

Shi Hua hanya menggelengkan kepalanya mendengar kata-kata saudara perempuanya.

Tidak habis pikir bagi Shi Hua, bahwa kakak perempuannya akan berkata demikian dengan santainya.

Beberapa hari telah berlalu, Qin Xin sedikit demi sedikit mulai terbiasa hidup di Kerajaan bawah tanah klan Shi. Dia telah menjalani ritual penobatannya sebagai kaisar, mengunjungi berbagai tempat diwilayah kerajaan bawah tanah, menghadiri jamuan atau acara seremonial lainnya.

Qin Xin sangat kagum dengan struktur kota dan bangunan-bangunan yang ada dibawah tanah ini, meski berada dibawah tanah namun ventilasi udaranya sangat baik dan pencahayaannya juga sangat bagus, itu seperti terdapat matahari yang selalu menyinari semua area di wilayah kerajaan bawah tanah.

Klan Shi tentu bisa disebut konstruktor yang handal, mengingat banyaknya karya megah dan menakjubkan yang ada dikota bawah tanah.

Kota Dixia benar - benar menakjubkan. Itulah yang Qin Xin pikirkan saat melihat semua bagian dari Kota ini.

Klan Shi mereka terampil dalam kekuatan fisik, itu karena pada umumnya mereka pengguna elemen tanah, jadi fisik mereka kuat karena mampu menyerap Qi langsung dari tanah.

Bahkan mereka memiliki teknik pengerasan tubuh mereka yang unik, juga sangat kuat, mereka mampu mengeraskan tubuh menjadi sekeras batu namun tetap fleksibel dalam bergerak, sehingga baik serangan maupun pertahanan mereka sama - sama kuat.

Mereka juga para penambang yang ahli, itu sudah seperti mendarah daging bagi mereka, pengetahuan akan batuan, kristal dan bijih logam dapat dikatakan nomer satu.

Sudah berhari-hari Qin Xin memulai latihannya, dan dia tidak pernah bosan dengan itu, tubuhnya masih harus beradaptasi dengan segala pengetahuan yang telah dia dapatkan.

Baru-baru ini dia begitu tertarik dengan Seni Pedang, berbagai teknik pedang yang ada dikepalanya telah dia praktekkan. Namun dia masih belum memahami apa itu Dao Pedang.

"Bagaimana caraku memunculkan Sword intens (Niat Pedang) ?" Qin Xin mulai merenung memikirkan ini semua.

Tak lama, Qin Xin mulai berkonsentrasi, menutup matanya dan mulai bermeditasi. Tak berapa lama berselang dia mulai jatuh dalam keadaan pencerahan, dia tidak sadarkan diri, dan hanya tenggelam dalam meditasinya.

Sehari kemudian, Qin Xin mulai terbangun dari keadaan pencerahannya. Dalam benaknya ada beberapa hal yang ingin dia coba.

"Dao of Sword, aku datang !!" kata Qin Xin bersemangat.

Pertama ia mulai memusatkan pikirannya, merasakan dengan hatinya, menyelaraskan setiap gerakannya dan merasakan pedang ditangannya.

"Aku adalah Pedang dan Pedang adalah aku" gumam Qin Xin.

Qin Xin sedikit tersenyum, dia mulai mengangkat pedang ditangannya. Cahaya muncul mengelilingi pedangnya, aura itu dapat dirasakan bahkan oleh mereka yang jauh diluar istana.

"DUAARRRRGGHH !!!"

"BOOOMMMBBB !!!"

Suara ledakan terdengar, ledakan aura itu tampak sangat mengerikan.

"Apa yang terjadi ?, Aura yang begitu kuat dan tajam ini..." Shi Yanyan tampak terkejut.

"Kakak apa kau tahu sesuatu ?" tanya Shi Hua.

"Ini pasti ada kaitannya dengan Yang Mulia Qin Xin, cepatlah kita kita kesana !" dua gadis cantik itu bergegas menuju pelataran tempat dimana Qin Xin berlatih.

"Cahaya apa yang mengelilingi pedangnya ?" tanya Shi Hua dengan penasaran.

Shi Yanyan mengerutkan kening, tidak tahu fenomena apa itu.

"entahlah, aku belum pernah melihat sesuatu yang seperti itu sebelumnya" jawab Shi Yanyan dengan heran.

"Itu Aura Pedang, Sepertinya Yang Mulia Qin Xin memahami Sword Intent (Niat Pedang)" Kedua gadis cantik itu menoleh mencari siapa yang tadi berbicara, rupanya itu adalah Shi Guan, Wanita tercantik di klan Shi, dia juga dikenal jenius nomer satu dimasanya. Sekarang dia juga salah satu penatua termuda dari klan Shi.

"Penatua Shi Guan !!" kata Shi Yanyan dan Shi Hua serempak.

Shi Guan hanya mengedipkan matanya dengan genit seolah menggoda dua gadis cantik itu, sambil tersenyum manis menanggapi mereka berdua.

Semakin lama Aura Pedang itu terus meluas, memberikan tekanan kuat dan sombong. Tampak memutar ruang yang mengelilinginya.

"Penatua Shi Guan apa itu Sword Intent ?" tanya Shi Yanyan penasaran.

"Sword intent adalah sesuatu yang hanya muncul ketika seorang pengguna pedang memiliki pemahaman dan kendali penuh atas pedangnya" Shi Guan masih menatap Qin Xin dengan kagum.

"Penguasaan Penuh atas pedang !" Kedua gadis cantik itu bergumam beberap kali dalam hati mereka, seolah ingin mengukir kata-kata ini dalam hati mereka.

Qin Xin mulai mengayunkan pedangnya, dengan cepat tekanan aura tajam dan sombong itu menyapu tempat itu, merobek bangunan yang ada didepannya.

"BANG !!!" suara keras terdengar.

Bangunan itu terbelah menjadi dua, dan hal ini membuat Shi Yanyan dan Shi Hua merinding.

"Kekuatan dari Sword intent itu tergantung pada seberapa jauh penguasaan dan pengalaman seseorang dalam menggunakan pedangnya. Kau harus memahami dengan jelas pedang itu sendiri, siapapun yang dapat mengerti pedangnya, maka dia dapat menggunakan sword intent. Tidak peduli seberapa rendah atau tingginya kultivasi seseorang, Yang terpenting adalah pemahaman dan penguasaannya terhadap pedang" terang Shi Guan menjelaskan.

Namun tidak cukup sampai disitu, tekanan yang sombong dan mendominasi yang dipancarkan oleh pedang ditangan Qin Xin kini membentuk light saber, Aura itu membentuk sebuah pedang yang besar dan padat.

Kini giliran Shi Guan yang terperangah, wajah Cantiknya tampak tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.

"ini pertamakalinya bagiku, aku tidak menyangka akan benar-benar melihatnya, ya aku yakin itu, itu seperti yang dijelaskan dalam banyak buku yang aku baca dulu. Itu adalah... Sword Qi (Bentuk Pedang)" Shi Guan tersenyum bahagia melihat bentuk Sword Qi untuk pertama kalinya.

Seolah mengerti dengan kebingungan kedua gadis cantik disampingnya Shi Guan kembali menjelaskan tentang Sword Qi.

"Sword Qi adalah tingkatan lain yang lebih tinggi dari Sword Intent, disini Aura pedangmu mulai memadat dan membentuk bentuk pedang, saat kau mulai menyatu dengan pedangmu saat itulah kau akan dapat menampilkan Sword Qi, pemahaman dan penguasaan pedang itu sudah berada dilevel lain, ini level tinggi" Shi Guan kembali menjelaskan.

Tidak berapa lama, ledakan aura terjadi kembali.

"BOOOMMMB !!!!"

Ledakan itu keluar dari tubuh Qin Xin, kembali Tekanan Tirani itu menekan dengan kuat, berkali-kali lipat kekuatannya. Shi Guan dan yang lainnya melihat Qin Xin menyapu udara dengan tatapan tajamnya, dan segera bangunan didepannya entah kenapa terpotong menjadi dua bagian kembali.

"BANG !!!"

Lalu terpotong menjadi empat bagian.

"BANG !!!" "BANG !!!"

Dan terus terpotong-potong hingga menjadi potongan-potongan kecil dan kemudian melayang diudara sebelum akhirnya menjadi bubuk yang tersapu angin.

"BANG !!!" "BANG !!!" "BANG !!!"

Semua orang tercengang, takjub, kagum dan tak bisa berkata-kata. Mulut mereka terbuka lebar jatuh kebawah dan mata mereka melebar sebesar piring.

Kini bukan Cuma Shi Guan, Shi Yanyan dan Shi Hua yang ada disana, melainkan para tetua dan anggota klan Shi lainnya juga hadir karena merasakan Aura dominan yang menekan dengan sombong itu. Mereka semua memiliki ekspresi sama, dan berkata dalam hati mereka "Monster" itulah kata yang terucap dalam benak mereka untuk menggambarkan Qin Xin.

"Penatua itu...." salah satu pemuda bertanya dengan tergagap, pemuda itu Shi Mingyun salah satu jenius muda klan Shi.

"Kemungkinan besar itu adalah apa yang hanya ada dalam legenda, itu...kemungkinan besar adalah Sword Will (Kehendak Pedang)" mendengar ini ratusan orang mulai menelan ludahnya.

"Sword Will !!! Sword Will yang legendaris !!!"

Mereka semua berteriak dalam benak mereka sendiri. Meskipun sangat langka tapi mereka masih sedikit tahu tentang itu, baik itu dari catatan-catatan kuno atau bahkan dari dongeng yang mereka dengar dari generasi ke generasi.

Seniman pedang yang dapat mencapai Sword Will adalah Sword Master sejati dan mampu dengan mudah melukai musuh-musuhnya dengan sesuatu yang tidak terlihat seperti aliran udara atau aura kuat yang tidak terlihat.

Hanya dengan tatapannya seorang Sword Master yang menguasai Sword Will mampu mengiris-iris musuhnya, dengan pemikirannya saja dia mampu menebas semua lawannya. Itu adalah sesuatu yang sangat mengerikan dari Dao Pedang.