Menggapai Cinta

Menggapai Cinta

SR 1

Tekad Rio untuk resign sudah bulat. Selain untuk menemani bunda di kampung halaman, dia juga ingin melupakan cinta dalam diamnya. Cinta yang hanya menjadi sebatas rasa karena tidak dapat memiliki sang pujaan hati.

Wanita yang Rio cintai secara diam-diam, juga dicintai oleh sahabat terbaiknya. Sahabat di saat suka maupun duka, bahkan sang sahabat selalu menolongnya. Jadi, lebih baik dia mengalah. Bahkan dia juga membantu sahabatnya maju mendekati gadis cantik nan cerdas itu.

Rahma Dewanti, nama gadis yang sama-sama mereka cintai. Gadis yang akhirnya menikah dengan sahabat karib Rio, karena dinodai terlebih dahulu. Sekarang, setelah memastikan kebahagiaan sang pujaan hati, Rio memutuskan pulang ke kampung halaman. Menemani ibunda tercinta di hari tuanya.

Kisah cinta Rio berawal saat dia baru lulus SMP, saat itu Rio sedang keluar rumah untuk menolong bunda membeli bahan kue ke toko langganan. Bunda menerima pesanan kue untuk menambah penghasilan. Sejak ayah dan adiknya meninggal, sang bunda banting tulang untuk biaya hidup mereka sehari-hari, selain bekerja di sebuah sekolah terbaik di kota itu.

#Flash back on#

Seorang gadis berjalan sambil menuntun sepeda yang ban belakangnya kempes karena bocor. Tampak keringat bercucuran di dahinya. Sepertinya gadis itu kelelahan berjalan di bawah teriknya panas matahari.

"Cewek! Kok jalan sendiri, mau Abang temani?'' goda para preman yang sedang nongkrong di pinggir jembatan.

Jalanan itu tampak sepi, hanya ada dua orang preman duduk di palang pagar jembatan. Gadis remaja tersebut mulai ketakutan karena suasana yang lengang.

Gadis berkuncir satu mirip ekor kuda itu, hanya diam tak membalas godaan dari para preman. Dia terus berjalan tanpa menoleh ataupun berhenti. Sebenarnya gadis itu lelah, akan tetapi dia tidak berani untuk berhenti dan duduk untuk beristirahat.

Tangan mungilnya sesekali menyeka keringat di dahinya.

"Huftt… capek! Tapi aku takut, bagaimana kalau para preman itu nekat?" gumam gadis itu ketakutan.

Tak berapa lama, para preman tadi mengikuti langkah si gadis remaja itu.

"Sombong amat! Baru juga naik sepeda butut belum mobil, sudah sombong. Disapa pura-pura tidak dengar!" ucap salah seorang preman itu.

"Iya, nih! Belagu amat jadi orang." sahut temannya.

"Bagaimana kalau kita main-main dulu dengan ini bocah? Lumayan, sudah lama kita tidak main-main dengan anak gadis." Usul salah seorang dari mereka yang memiliki codet di pipinya.

"Boleh juga ide Lo!" Sahut preman yang berambut gondrong.

Mereka berdua pun langsung mengejar gadis berkuncir satu itu. Begitu mereka sudah dekat, preman yang memiliki codet di pipinya menarik dudukan boncengan sepeda si Gadis tersebut.

Merasa sepedanya semakin berat, sang Gadis itupun menoleh ke belakang. Tampak olehnya dua orang preman tadi sudah menarik bagian belakang sepedanya. Gadis itu pun spontan berteriak keras.

"Abang mau ngapain? Lepas, Bang!" teriak sang gadis berparas cantik itu.

"Kita bersenang-senang dulu, Cantik! Sebentar saja, tak lama," bujuk salah satu dari mereka.

"Hahaha..." Kedua preman itu menertawakan ketakutan sang gadis.

Sang Gadis yang panik pun langsung berteriak meminta tolong. Dia berharap teriakannya akan terdengar oleh warga dan mereka menolong dirinya.

"Tolong! Tolong!" teriak sang gadis lantang.

"Diam! Bisa diam tidak? Berisik!" bentak preman yang memiliki codet dan berkepala plontos.

"Diam aja Lo, kalau tidak kami bunuh!" ancam preman berambut panjang sambil mendekap tubuh gadis remaja itu.

Gadis itu tidak mendengarkan ucapan para preman, dia terus berteriak hingga ada seorang laki-laki berusia seumuran dengannya datang.

"Hei, lepasin Gadis itu!" teriak si anak laki-laki tersebut.

"Hei, Bocah! Berani Lo sama kami? Kencing masih di celana sudah mau jadi pahlawan!" bentak preman bercodet di pipinya.

"Sudah bosan dia hidup tampaknya!" ejek preman berambut panjang.

Saat kedua preman itu mengejek bocah laki-laki yang baru saja datang, si gadis remaja itu menggigit tangan preman berambut panjang sekuat mungkin hingga berdarah. Si gadis itupun terlepas dari kungkungan preman, kemudian berlari ke arah laki-laki yang akan menolongnya.

Melihat si gadis sudah terlepas, si bocah laki-laki tersebut ikut berlari bersama.

"Ayo lari!" teriak sang gadis berambut berkuncir ekor kuda itu.

"Motor..."

Si gadis pun menoleh ke arah suara.

"Kita ke motorku, di balik semak itu!"

Akhirnya mereka berlari ke balik semak dan langsung pergi menggunakan motor tersebut.

Terpopuler

Comments

Sri Aji Jenggo

Sri Aji Jenggo

apik

2023-01-22

1

⏤͟͟͞͞R​✥⃝⃞PujAAN🔥ᵇᵃˢᵉ​➣

⏤͟͟͞͞R​✥⃝⃞PujAAN🔥ᵇᵃˢᵉ​➣

part 1..

2022-10-10

0

⏤͟͟͞R◇Adist

⏤͟͟͞R◇Adist

wah tenryta Rio Juag cinta am Rahma ...g nyangka aja jadi Selma ini emng Rio nemenin rhma krna emng dia cinta...cinta dalam diam skit tpi tak berdarh

2022-09-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!