Boas tidak bisa berbuat apa-apa, ketika penghuni Planet itu menghunuskan tongkatnya padanya, dan lebih parah lagi, mereka terus meneriakinya dengan bahasa yang tidak ia mengerti.
Bingung dan panik,itulah yang dirasakan Boas Egdan, saat mereka semua berteriak, tetapi satu hal yang ia baca dari raut wajah mereka.
Ada kemarahan besar di mana saat ia memakai pakaian dari kulit beruang.
Dengan kasar, seorang dari keempat orang itu menyibakkan pakaian yang baru ia desain itu,dengan menggunakan tombak besi di tangannya, lalu ia melucuti pakaian itu dari tubuh Boas, hingga badan bertubuh kekar itu polos tanpa sehelai pakaian.
Dengan sigap, ia menarik daun lebar dari samping tubuhnya, untuk menutupi bagian sensitifnya, matanya melirik kanan-kiri seolah-olah meminta tolong, tetapi sayang, binatang yang mengabdikan dirinya untuk menjaganya tidak ada pada saat itu,
Dos terbang lebih dalam ke dalam hutan, untuk mencari buah-buahan untuk makan siang untuk Boas.
‘Dos!cepatlah kemari dan lakukan sesuatu,
Boas berbisik dalam hati.Ia pasrah saat pakaian itu di lepaskan dari tubuhnya, dan kini tubuh itu benar-benar bugil, Boas mengikatkan syal di pinggangnya,syal kecil itu ia bawa dari dunianya tadi.
Saat ia dan Boas melewati hutan bersalju, ia tidak mau berbugil ria saat itu, maka ia menggunakan syal kecil itu, ia menjadikan jadi kain dalaman,setidaknya tongkat miliknya aman.
Tetapi saat itu, walau ia sudah dengan sikap pasrah dan memilih menyerah,hal itu tidak cukup bagi seseorang yang bernama Reang
Dengan kasar lelaki berwajah sangar itu, menghujamkan tombak besi itu ke betis kakinya.
“Aaaah …!”
Teriakan kesakitan keluar dari bibir Boas, kedua tangannya memegang kakinya yang terluka, cairan merah mengalir deras dari kakinya yang terluka.
Lalu ia diseret dari pinggir hutan, Dos datang karena mendengar teriakan dari majikannya.
Mata singa jantan bersayap itu terkejut, saat ia melihat majikannya di perlakukan tidak manusiawi, oleh sekelompok manusia-manusia bertubuh tinggi, dan wajah mereka berbeda dengan manusia dunia.
“Apa yang kalian lakuka-”
Ia berhenti saat ia berdiri di atas dahan pohon itu,
Ia bisa merasakan kekuatan yang terpancar dari batu kristal yang mereka cari,
tadinya, ia ingin menghajar ke empat manusia yang memperlakukan rajanya dengan buruk.
Tetapi ia berpikir lagi, ada yang lebih penting dari pada menolong majikannya,
ia harus mencari keberadaan batu kristal itu, karena pada hakekatnya tujuan mereka datang ke planet itu, untuk mendapatkan batu kristal bagaimanapun caranya.
“Bertahanlah Tuan,kamu tidak akan mati, karena pada dasarnya kamu tidak akan mati, tetapi saya tahu kamu akan merasakan rasa sakit yang luar biasa.
Tetapi menemukan batu kristal itu, saya pikir jauh lebih penting dan saya yakin kamu tidak akan marah,”ujar Dos, lalu berbalik arah dan mencari keberadaan batu kristal.
Ia terbang ke bukit paling tinggi dari planet itu, untuk melihat semuanya.
Boas di ikat di atas kolam, dan di dalam kolam ada ikan, ikan kecil pemakan gading yang mirip seperti ikan piranha.
Namun ikan di planet ini lebih kecil dan lebih ganas.
Saat Boas di ikat di atas kolam yang penuh dengan ikan monster itu, kaki Boas yang terluka dan cairan merah itu menetes ke kolam, bau anyer itulah yang memanggil para ikan-ikan bertampang jelek itu,
ukuran mereka hanya dua kali jari jempol orang dewasa, tetapi rahang mereka lebar, hampir setengah dari tubuhnya, dengan gigi runcing bagai gergaji.
Ikan ikan itu melompat ke atas, untuk mencapai tubuh Boas, padahal jarak ujungnya kakinya dari air hampir tiga meter.
Namun ikan ikan kecil itu seolah-olah melakukan antraksi akrobat ,
berusaha melompat sangat tinggi untuk mencapai kaki Boas yang terluka,
mereka semakin banyak berkerumun di bawah kakinya, saat tetesan cairan merah dari kakinya menetes ke kolam, ikan-ikan kecil itu seakan-akan terpancing.
Boas hanya bisa melihat pasrah, sekaligus takjub dengan usaha ikan kecil itu, untuk mendapatkan dagingnya.
Mereka saling menindih satu sama lain, hingga membentuk gunung dan mencapai kaki Boas.
“Aaaahhh ….!”
Boas berteriak kesakitan, saat puluhan ikan itu berhasil mencapai kakinya, dan mengigit kakinya hingga terluka parah,
ia mengerakkan kaki itu, agar ikan-ikan jatuh, saat ia kesakitan tubuhnya di tarik lebih tinggi lagi dari kolam.
Ternyata para manusia aneh itu, menjadikannya tontonan menarik, ia mengalihkan matanya ke sekeliling, puluhan lelaki sedang menonton pertunjukan tragis itu.
‘Mereka, semua orang-orang aneh, mana mungkin menjadikan manusia yang masih hidup menjadi makanan ikan’
seandainya kekuatan yang besar milikku bisa digunakan di planet ini, sudah ku jadikan semua daging panggang’
ujar Boas memaki para manusia tinggi itu, dengan kemarahan.
Bahkan matanya menatap tajam pada seorang yang bernama ‘REANG”
nama yang ia baca dari kalung kulit berukirkan namannya,
ia yakin kalau lelaki bertampang sangar dan berprilaku kejam itu, seorang pemimpin, terlihat dari aksesoris yang ia kenakan, lebih banyak, dan hidung di beri anting, menandakan kalau ia seorang lelaki yang sudah memiliki tunangan.
'Aku akan mengingat tampangmu bodoh,
aku akan memisahkan kepala dari badanmu, suatu saat nanti’ ujar Boas dengan tatapan mata tajam bagai mata seekor serigala yang sedang marah.
Melihat tatapan kemarahan Boas,
lelaki yang bernama Reang itu seolah-olah tidak mengenal rasa takut, dengan tatapan mata tajam dari Boas, ia memerintahkan anak buahnya, untuk menurunkan tali itu lebih rendah lagi, sehingga dengan mudah ikan-ikan ganas itu bisa memakan kakinya,
suara tepuk tangan riuh saat ikan ikan itu kembali melompat mencapai kakinya.
“Dasar iblis,
lihat nanti kamu akan aku jadikan makanan ini,”
ujar Boas memaki dengan bahasanya sendiri.
Ternyata Reang penasaran dengan kalimat makian yang diucapkan Boas, ia meminta seseorang membawakan alat sebagai translate, ia memakai sebuah gelang yang lampunya berkedip hijau dan merah.
Mata Boas langsung penasaran, dengan alat canggih yang dipakai Reang.
“Apa itu, apa itu semacam alat komunikasi?”
Tanya Boas menatap Reang,
Ia tidak tahu kalau penghuni planet yang terlihat masih primitif itu, bisa menciptakan alat canggih seperti itu
Tetapi saat dalam keadaan genting itu, seorang wanita masuk dan menghentikan penyiksaan, yang di lakukan Reang padanya.
Ia meminta Reang melapor pada sang pemimpin planet itu yang mereka sebut sebagai Tetuah.
Wanita yang berparas berbeda itu, memerintah anak buah Reang, mengangkat Boas naik keatas lagi,
tontonan akhirnya selesai mereka semua bubar.
Kaki Boas terluka parah, sebagian telapak kakinya dan jari-jarinya kehilangan dagingnya, dan memperlihatkan bagian tulang,
Boas merasakan rasa sakit yang luar biasa, ia kehilangan banyak cairan merah itu, hingga kepalanya berkunang-kunang dan ia kehilangan kesadaran.
Bersambung .…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Albertus Sinaga
penyiksaan yg sadis
2023-10-25
0