Diubah Menjadi Kucing

Rumah Boas sudah di pasang mantra pelindung jadi para mahluk, tidak akan bisa menemukan Shena, selama ia di rumah Boas. Ia berniat akan membantu para Dewa untuk melawan Sura Si Ratu Iblis untuk berperang.

Di sisi lain di istana Para Dewa terjadi perdebatan, tentang bagaimana nasib Dos biar bagaimanapun iblis marah karena berpikir Para Dewa membantu Boas keluar dari gerbang neraka.

“Apa yang kita harus lakukan Ketua?” tanya Dewa Api pada pimpinan Para Dewa.

“Kita lawan saja si iblis itu, kita musnahkan sekalian agar tidak membuat ulah lagi di dunia manusia,” ujar Dewa Angin dengan yakin.

“Jangan, itu melawan hukum langit,” ujar Dewa Tanah.

“Saya juga tidak ingin menghabiskan tenagaku untuk melawan iblis jahat itu karena kesalahpahaman.” Dewa Air datang dan ikut memberi pendapat.

Keempat Dewa besar Dewa Api. Angin, Tanah, Air, menghadap dewa tertinggi untuk jalan keluar.

“Panggilkan Dos keruangan ini,” pinta Dewa tertinggi, seorang pelayan Dewa memanggil mahluk bersayap itu ke tengah rapat.

“Saya di sini Dewa, katakan apa yang harus saya lakukan saya siap melakukannya,” ujar binatang yang menyerupai wujud singa jantan itu.

“Dos, apa yang saya katakan terjadi juga Ratu iblis dari gerbang neraka sudah mempersiapkan pasukannya untuk menyerang istana Dewa, kami bukannya tidak mau melawannya, tetapi tidak mau manusia terkena dampaknya, jika di langit ada pertempuran maka di bumi akan ada gempa bumi dan badai, jadi … saya memutuskan kamu saya tempatkan sementara kembali ke dunia”

“Baik Dewa, saya menerimanya kalau itu jalan yang terbaik,” ujar Dos dengan patuh.

“Tapi, begini jika kamu tinggal di bumi dengan wujudmu yang sekarang, manusia akan lari ketakutan dengan wujudmu , saya akan mengubahmu jadi kucing, seperti yang saya lihat saat ini jika kucing binatang peliharaan yang punya tempat spesial di hati manusia”

Dos terlihat kurang setuju dengan wujud yang diberikan Dewa padanya, ia berpikir;

‘Bagaimana mungkin binatang yang sangat sangar sepertiku di ubah jadi seekor kucing, binatang yang sangat lemah, bahkan melindungi dirinya sendiri pun ia tidak mampu’ ucap Dos dalam benaknya.

Dewa tahu isi hati dari binatang yang mampu bicara itu, Dewa berkata;

“Ketahuilah Dos, jika kamu aku jadikan jadi seekor singa ataupun jadi seekor serigala seperti yang kamu inginkan, seumur hidupmu, akan jadi mahluk buruan manusia, kerena dunia yang sekarang bukan seperti dunia yang kamu tinggalin ribuan tahun yang lalu,, di mana saat itu binatang buas bisa hidup berdampingan dengan manusia, tetapi sekarang binatang buas dan manusia sudah saling memburu dan saling mematikan, jadi … saya tidak ingin kamu jadi binatang buruan di sana, jadilah binatang yang akrap dengan manusia sampai aku memintamu kembali datang ke istana Para Dewa," ujar Dewa menyakinkan Dos.

“Baiklah Dewa.” Dos tidak bisa mengelak bahkan tidak bisa menolak ini keputusan Dewa tertinggi yang memegang segala kuasa langit.

Tepat saat Dos ingin dikirim ke bumi Boas datang ia berdiri di gerbang menuju istana Para Dewa.

“Maaf Ketua, ada Raja Pedro berdiri di gerbang istana,” ujar pelayan istana.

“Persilahkan dia masuk,” ujar Dewa tertinggi dengan sikap tenang.

Raja Pedro adalah Boas, Pedro adalah nama yang ia pakai saat ia masih berstatus Raja, dan setelah di hukum di dan di tempatkan di bumi ia mengubah namanya dengan nama Boas Edgan.

Ia berjalan dengan tenang di istana Para Dewa istana megah dengan tiang, tiang besar menjulang ke langit dan baru kokoh berwarna putih di kombinasikan dengan bongkahan pualan-pualan emas.

‘Oh, inikah istana Para Dewa yang Agung itu’ ucap Boas dalam benaknya karena selama hidupnya baru kali ini ia di beri kesempatan menginjakkan kaki di istana Para Dewa.

“Selamat datang Raja Pedro , ada apa gerangan kamu datang ke istana para Dewa,” tanya Dewa Api yang selalu berselisih paham dengannya sejak dulu.

“Salam Para Dewa, saya datang ingin membantu para Dewa untuk melawan si iblis betina yang akan menyerang istana Dewa, sebab semua itu, karena saya, jadi saya pikir saya berhak untuk bertanggung jawab”

“Terimakasih, Raja Pedro-”

“Jangan panggil saya dengan sebutan nama itu lagi Dewa, panggil saja saya Boas Edgan nama itu yang aku sandang saat ini, nama yang lalu biarlah jadi bagian perjalanan masalaluku yang buruk, dan jangan diungkit lagi,” ujar Boas.

“Oh, baiklah King, kamu pasti menyimpan rasa sakit hati di dalam benakmu, tetapi ketahuilah semua orang yang melakukan yang baik akan mendapat yang baik juga”

“Saya, tahu itu Dewa, saya paham itu dengan hukuman yang aku terima saat ini,” ujar Boas bicara berani sekalipun yang di hadapannya saat itu, seorang Dewa tertinggi yang bisa saat ini menghilangkan nyawanya dengan satu kedipan mata, tetapi bagi Boas jika ia merasa benar maka ia akan berani bersuara,

“Baiklah, Boas begini … saya tidak menginginkan mu berperang dengan iblis itu, perjalananmu masih panjang jika kamu ikut campur selamanya ia akan mengusikmu, belum saatnya kita menghancurkan iblis itu dengan semua pasukannya kita akan menggenapi ajaran langit yang ada dalam kitab ini. Akan tiba saatnya nanti Para Dewa akan berperang dengan iblis dan semua pengikutnya dan Para Dewa akan di bantu orang -orang kuat yang datang dari Bumi, saat itu belum waktunya, bawalah Dos ke dunia bersamamu”

Setelah mendengar apa yang di katakan Para Dewa , Boas mengangguk setuju ia membawa Dos bersamanya dan saat tiba di dunia Dos yang dulunya terlihat garang dan berwibawa layaknya seekor tunggangan Raja, tetapi saat mendarat di bumi tubuh besar bersayap itu berubah jadi seekor kucing yang sangat manis dan menggemaskan bahkan tidak bisa bicara seperti yang biasa ia lakukan.

‘Aaah ...! apa yang terjadi kenapa aku hanya bisa mengeong, mana suaraku? Tanya Dos dalam benaknya.

“Eh, apa Dewa memberimu wujud kucing?” tanya Boas tertawa kecil melihat wujud binatang kuat itu jadi binatang yang imut ia semakin merasa geli saat Dos yang biasanya punya suara besar dan terlihat garang. Namun kali ini ia justru mengeong dan menggosok-gosokkan badannya di kaki Boas.