Mata Boas melotot tajam, saat ia tahu batu milik sahabatnya ada di tangan iblis jahat, lalu Boas menarik sebuah buntalan yang tidak lain anak Sura.
Iblis itu berteriak marah lalu menyemburkan bisa beracunnya, Boas menghindar ternyata semburan bisa beracun itu mengenai calon anak-anaknya, gumpalan berbentuk seperti kepompong itu jatuh ke tanah lalu hancur, akibat terkena bisa beracun milik induknya.
Melihat anak-anaknya hancur, si ratu iblis semakin marah, ia berteriak keras dan mengejar Boas.
Lelaki berbadan kekar itu menjadikan anak-anaknya sebagai tameng, Ia bukanya tidak mau melawan si ratu iblis tetapi ia ingin mencari kesempatan untuk merebut batu Kristal, yang dipakai jadi kalung oleh Sura si ratu iblis penghuni gerbang neraka.
Kali ini, iblis betina itu menggunakan ekornya untuk mencari Boas, ia tidak mau calon anak-anaknya yang ia simpan selama ratusan tahun dalam gua gelap tersebut.
Boas sengaja memancing kemarahan Sura, saat konsentrasinya hanya ingin mengejar Boas, dan ia juga takut kalau-kalau anaknya terluka karena pertempurannya dengan Boas.
Saat ia sibuk mencari keberadaan Boas, tiba-tiba Boas melompat dan menarik kalung dari leher Sura, saat ia lengang, saat batu kristal berwarna biru itu ada ditangannya, Ratu iblis memanggil pasukan neraka untuk menangkap Boas.
Boas berhasil keluar dari gua gelap, tempat sarang anak-anak Sura, tetapi ia terkepung dengan pasukan neraka, mahluk yang begitu menyeramkan siap menerkamnya, tubuhnya terdesak dan mundur kearah kawah panas.
“Serahkan batu itu, atau kamu akan saya lelehkan di dalam api itu, memang kamu tidak akan mati, tetapi wujud kemanusiaan mu akan hancur”
“Saya tidak ingin dua-duanya, tidak ingin batu berharga ini jatuh ke tangan iblis sepertimu dan tidak ingin terbakar juga!”
Teriak Boas dengan wajah tidak menunjukkan sedikitpun rasa takut, ia begitu bersemangat karena bagian batu yang ia cari selama ini ada di tangannya.
“Ha … ha … kamu tidak punya pilihan, ini istanaku dan semua yang ada di sini saya yang mengendalikannya,” ujar Sura, tertawa menyeringai.
Karena tidak ingin mati konyol, Boas ingin meminta bantuan Dewa Angin, tetapi hal itu bertentangan dengan kitab langit, seorang Dewa tidak diperkenankan memasuki kerajaan neraka, begitu juga dengan si ratu iblis, tidak diperkenankan masuk ke kerajaan Para Dewa.
‘Lalu apa yang aku harus lalukan?’ tanya Boas dalam benaknya, tubuhnya semakin terdesak, beberapa langkah lagi ia mundur, tubuh itu akan jatuh ke dalam larva api.
Ia baru menyadari ternyata kekuatan yang ia miliki, tidak sepenuhnya bisa digunakan gerbang neraka
“Jangan begitu yakin dengan dirimu, bagaimana kalau seperti ini.”
Topan menunjukkan batu yang dipegang dan mengarahkannya ke dalam api.
“Stop, kalian mundur biarkan aku yang mengatasinya,” pintanya pada pasukannya, pasukan yang berwujud binatang berbentuk kelabang raksasa dan binatang merayap lainnya.
Mereka semua mundur saat mendengar sang ratu memberi perintah, lalu para mahluk yang menyerupai binatang itu masuk kembali ke dalam gua.
Membiarkan si ratu iblis yang melawan Boas.
“Berikan batu itu padaku!” ujarnya dengan
Suara mengerang menahan kemarahan lidahnya sesekali terjulur dan mendesis dengan bola mata semakin memerah menandakan ia semakin marah.
“Katakan! Kenapa aku harus menurutimu?” Boas memancing marah lagi.
Dengan cepat wanita itu menyemburkan bisa beracun dari mulutnya . Boas dengan cepat juga menangkisnya dengan dengan menggunakan tameng besi, pedang yang ia ambil dari belakang tubuhnya. Ia sadar kekuatannya tidaklah ada apa-apanya melawan kekuatan ratu iblis.
“Huaaa kamu akan mati ….!” Teriak si iblis dengan suara meninggi penuh kemarahan sampai-sampai tanah ikut bergoyang.
Lalu ia mengarahkan ekornya untuk melilit
tubuh Boas, dan ingin menjatuhkannya ke dalam lahar panas.
Tiba-tiba seekor binatang menyambar tubuh Boas, membawanya terbang ke sebuah pintu keluar, sebuah portal dimensi, membawanya keluar dari gerbang neraka kembali dunia.
Sebuah tempat yang tidak asing bagi Boas, ia di bawa melewati dimensi waktu, di mana saat itu ia masih sosok raja yang bermansyur, raja yang jaya pada masa itu kerajaan yang luas.
Ia raja yang sangat di takuti saat itu, ia memiliki seorang istri yang sangat cantik dan ia juga memilik tujuh selir yang melayaninya setiap saat, ia juga memiliki dua putra dan satu Putri dan beberapa anak yang lain dari para selirnya.
Saat itu semua sangat bahagia, tetapi kebahagian itu seketika hilang, saat sang raja terhasut omongan dari tabib yang mengobatinya. Boas bisa melihat semua masa lalu saat itu.
“Apa tujuanmu membawaku ke sini?” tanya Boas pada sosok yang membawanya ke tempat itu, membawanya ke masa lalu.
“Saya hanya ingin mengingatkanmu Yang Mulia, siapa kamu sebenarnya dan kenapa Raja terjebak dalam dunia,” ucap Dos dengan sangat hormat.
Ia adalah seekor singa jantan besar yang memiliki sayap, binatang tunggangan sang raja di masa lalu. Ia bisa bicara layaknya manusia, tugasnya melindungi raja dan keluarganya di masa lalu.
Bersambung
Kakak tolong bantuannya untuk like komen dan Vote ya. Terimakasih banyak
“Saya tahu Dos, saya tahu kamu tidak perlu mengajari saya untuk hal itu,” ujar Boas tegas, bersikap seperti seorang raja.
“Maafkan saya Yang Mulia, karena saya tidak pernah mengunjungi yang Mulia selama di dunia, saya tidak bisa membantu, karena Dewa Tertinggi melarang ku membantu Yang Mulia di dunia, saya diminta tinggal di istana Dewa.
Yang Mulia kita sama-sama dihukum, jika Yang Mulia abadi dunia, maka saya hidup abadi di dunia kayangan di istana para Dewa, berusahalah, Yang Mulia menemukan batu kristal itu agar kita menuntaskan takdir kita dan tidak ada lagi penantian yang abadi, seperti yang dirasakan Torak sahabatmu,” ujar Dos menunjuk hutan lembah yang terlihat sejauh mata memandang.
Di Hutan itulah Torak duduk bersila tanpa kepala, ia akan mati dengan damai, jika batu Kristal miliknya dikembalikan padanya.
Gua itu di jaga seekor burung phoniek raksasa, burung itu adalah binatang penjaga sang penasehat, ia setia mendampingi tuannya hingga ribuan tahun. Boas menatap dengan wajah sedih, menatap ke arah hutan di mana Torak sahabatnya masih menanti batunya dikembalikan.
“Benarkah? Bukan karena kamu tidak mau lagi mendampingiku?” tanya Boas pada binatang penjaganya di masa lalu.
“Tentu saja tidak yang mulia, tetapi, ketahuilah apapun yang kamu lakukan di dunia terlihat jelas di istana para Dewa, tadi saya memohon pada Dewa tertinggi untuk membuka jalan portal ke gerbang neraka, agar saya bisa menyelamatkan yang mulia, tetapi saya hanya diberikan satu kali kesempatan”
"Baiklah, saya akan berusaha," ucap Boas,
Mereka berdua kembali ke tempat keabadian mereka masing-masing.
Dos singa jantan bersayap terbang ke langit dan Boas mengedipkan matanya dan kembali ke dunianya.
Boas sudah memiliki bagian potongan batu kristal, apakah ia bisa menemukan bagian yang lainnya? ikuti terus iya.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Rihan Jamaien
lanjut Thor🥰🥰😘😘
2023-08-10
0
Usmi Usmi
semangat Thor
2023-04-01
0
Kuba
cerita ya bagus kaya nemuin yng baru n yu temn,, mampir makin penasaran 💪💪kk aku suka cerita ya
2022-07-13
0