Air Terjun Pembawa Petaka

Air Terjun Pembawa Petaka

Bab 1 ( Kejadian Aneh )

Awal Petaka ini bermula ketika Arini bersama kedua teman baiknya yang bernama Ida dan Ani berencana untuk pergi berlibur ke tempat pariwisata Air terjun yang berada di kampung Neneknya Ida di daerah Sumedang.

"ARINIII...." terdengar suara cempreng kedua teman Arini dari arah luar. Mereka Sering dijuluki trio kwek kwek karena kemana pun mereka pergi selalu saja jalan bertiga.

Kini mereka berdua menerobos masuk ke dalam kamar Arini secara tiba-tiba, lalu kemudian menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Kamu kok masih tidur sih Rin, kami kira kamu sudah siap, ini kan sudah siang ayo cepetan bangun, masa kamu kalah sama ayam sih," ucap Ida teman Arini yang mempunyai badan montok.

"Iya kamu parah banget ih, masa anak perawan jam delapan belum juga bangun, pamali tau," tambah Ani, teman Arini yang mempunyai badan kurus.

"Kalian bawel banget sih, aku masih ngantuk tau, lagian aku juga lagi gak sholat, makanya jam segini belum bangun."

"Ah kamu mah kaya Kebo aja susah dibangunin," gerutu Ida.

"Ya iyalah dimana-mana juga kebo mah susah di bangunin, orang badannya juga gede, jadi berat kan? apalagi kalau yang ngangkat Ani, pasti tuh langsung masuk Rumah Sakit karena patah tulang," jawab Arini sambil berlari masuk ke dalam kamar mandi, karena Ani dan Ida sudah berbarengan melotot tajam kepada Arini.

"ARINIII...." lagi-lagi mereka pun berteriak bersamaan menyebut nama Arini dengan melempar bantal ke arahnya. Untung saja, Arini sudah mengambil langkah seribu dengan masuk ke kamar mandi.

Akhirnya, setelah berada dua jam di dalam kamar mandi, Arini pun keluar lalu memakai baju.

"Kamu tuh ngapain sih lama banget di kamar mandi? pasti kamu lanjutin tidur yah?" tanya mereka.

"Kok tau sih?" Arini pun hanya nyengir menanggapi mereka yang terlihat marah.

"Ayo ah cepetan jalan, nanti keburu siang," Ida kini menggusur tubuh Arini keluar dari kamarnya.

"Tunggu-tunggu, kayaknya aku ada yang lupa deh," ucap Arini hingga membuat Ida dan Ani kesal.

"Apalagi sih Rin...?"

"Aku lupa belum sarapan sayang-sayangku, makanya sekarang cacing di perutku lagi pada demo nih minta diisi," jawab Arini sambil nyengir.

Lalu Ida pun dengan cepat menimpali ucapan Arini, "Eh iya aku juga lupa Rin belum makan."

"Ah kamu mah Da ngomongin makanan aja langsung nyamber, baru juga dua jam yang lalu aku lihat kamu sarapan bubur sama kupat tahu, bahkan sampai dua piring lho Rin," ujar Ani.

"Iiiihh...Ani, Ida kan orang Indonesia, jadi kalau belum makan nasi, berarti belum termasuk makan, kalau yang tadi dua piring itu cuma ngemil doang, he..he.." Ida pun nyengir menjawab ucapan Ani.

"Udah-udah daripada kalian ribut, yuk mending kita makan aja, kayaknya tadi sebelum Bunda berangkat, sudah masakin dulu deh buat bekal kita," ajak Arini kepada kedua temannya.

"Bunda baik banget deh, tau aja satu jam sekali aku lapar," ucap Ida.

Akhirnya mereka bertiga pun memulai untuk sarapan.

"Eh..eh tunggu dulu," ucap Arini sehingga menghentikan mereka yang sudah bersiap untuk menyuapkan nasi.

"Ada apalagi sih Rin?" mereka nampak kesal menatap Arini.

"Kalian sudah pada baca do'a sebelum makan belum?" Arini mencoba mengingatkan mereka.

Mereka malah nyengir menatap Arini, karena katanya lupa baca do'a saking gak sabarnya menikmati makanan buatan Bunda.

"Ya sudah ayo cepetan baca do'a dulu !! emang mau disebelah kalian nanti setan pada ikutan makan?" ujar Arini.

"Makasih udah ngingetin kita Bu Ustadzah Arini yang cantik jelita tiada tara, baik hati dan rajin menabung," cerocos Ida.

Disaat Ani berniat untuk mengambil ayam, Ida malah mengambil piring yang berisi ayam tersebut, sampai-sampai Ani pun kini terlihat cemberut.

Arini sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka berdua yang selalu saja ribut.

"Stop Ani, Ida, kalian ngapain sih ribut terus? pamali tau di depan makanan juga masih aja pada ribut !!" tegur Arini pada kedua temannya.

"Habisnya Aku kesel banget Rin sama Ani, kamu tadi denger sendiri kan kalau Ani ngatain aku, karena kerjaanku makan terus?" ujar Ida.

"Ah kalian mah kaya Tom and Jerry deh kalau ketemu pada ribut mulu," ucap Arini pada mereka.

"Iiiiih...Rin kamu kok tega banget sih, masa kita disamain sama kucing dan tikus?" jawab Ida.

"Tapi Ida sayang, menurutku Arini ada benarnya kok, badan kamu kan gede tuh, jadi pantes kalau disamain sama si Tom, sedangkan aku kan kecil, jadi aku Jerry nya," jawab Ani yang nampak cekikikan.

"Ya sudah jangan pada ribut terus, mendingan cepetan kita selesain makannya, terus sisanya kita bungkus buat makan di jalan nanti, lumayan kan ngirit duit?" ujar Arini.

"Oh ya Rin, ngomong-ngomong orangtua kamu pada pergi kemana sih? padahal ini kan hari libur?" tanya Ida.

"Ayah dan Bunda lagi menghadiri seminar di Jakarta, mungkin minggu depan baru pulang," jawab Arini.

"Kasihan kamu ya Rin, padahal kamu anak tunggal, tapi Ayah dan Bunda kamu selalu sibuk bekerja," ujar Ida.

"Mereka juga sibuk kerja buat masa depan aku juga kan Da, apalagi sekarang aku mau masuk kuliah."

"Tapi kayaknya aku punya ide cemerlang deh Rin," ujar Ida.

"Ide apaan Da?" Arini dan Ani bertanya dengan serempak saking penasarannya dengan ide yang Ida miliki.

Sehingga Arini dan Ani pun sudah terlihat serius memasang kuping baik-baik untuk mendengarkan omongan Ida.

"Gini nih Rin, apa mending aku aja ya tinggal disini buat nemenin kamu? kasihan kan kamu jadi tinggal sendirian kalau orangtua kamu pada keluar kota. Atau Ayah dan Bunda bisa juga ngangkat aku jadi anak gitu," jelas Ida.

"IDAA...." Arini dan Ani berteriak serempak karena saking kesalnya dengan ucapan Ida yang sudah mereka tanggapi dengan serius.

"Biasa aja kali, lagian kuping aku juga gak budeg tau," jawab Ida dengan memegangi kupingnya.

"Bilang aja Da kamu mau makan gratis kan? awas jangan mau ya Rin, nanti Ida bisa ngabisin satu karung beras tuh sehari," ujar Ani.

"Enak aja ya..emang aku GENDEREWO apa?" Ida pun membalas ucapan Ani. Namun, tiba-tiba..

Wuuuuuuuussssssh.....

Angin bertiup dengan kencangnya menerpa wajah mereka bertiga, sehingga mereka pun saling tatap dengan wajah yang nampak memucat, karena mereka pikir tidak mungkin kan ada angin kencang masuk, sedangkan jendela dan pintu saja semuanya tertutup.

Disaat lagi tegang-tegangnya, mereka pun dikejutkan kembali oleh suara benda yang terjatuh dari luar rumah.

Prrrrrrraaaaaaaaaaaaang....

"Astagfirulloh....." ucap mereka secara bersamaan.

Dengan berpegangan tangan, mereka pun mencoba untuk membuka pintu, lalu melangkahkan kaki keluar rumah.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....

Tiba-tiba Ida berteriak sehingga mengejutkan Arini dan Ani, karena diantara mereka bertiga Ida lah yang paling penakut.

"Ida ngapain sih pake teriak segala? kamu bikin kaget kami saja," ujar Arini.

"Itu..itu..tunjuk Ida dengan suara tergagap serta tangan yang gemetaran.

Arini dan Ani pun terkejut karena yang ditunjuk Ida adalah seekor kucing hitam dengan mulut yang berlumuran darah.

Lalu tanpa ba..bi..bu..mereka bertiga berlari dan masuk kembali ke dalam rumah dengan mengunci pintu.

"Eh..eh..tunggu deh," ucap Arini pada Ani dan Ida

"Apalagi sih Rin? kita masih ketakutan nih !" jawab mereka.

"Bukannya kita bertiga mau pergi liburan ke rumah Neneknya Ida ya?" tanya Arini lagi.

"Eh iya ya ngapain juga kita malah masuk lagi ke dalam rumah? mending yuk kita capcus berangkat sekarang aja !" ajak Ani.

"Tapi aku masih takut Rin," ucap Ida.

"Banyakin do'a aja Da, lagian derajat kita juga lebih tinggi dibandingkan dengan mereka," ucap Arini berusaha untuk menenangkan Ida. Dan akhirnya, mereka bertiga pun membereskan barang-barang yang akan dibawa untuk keperluan mereka nanti.

Terpopuler

Comments

Sunshine

Sunshine

iiiy serem..

2022-10-16

1

Sunshine

Sunshine

hdeuh pgi" udah berisik aj

2022-10-16

1

Munah

Munah

😂😂😂 Ida ada" aja

2022-09-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kejadian Aneh )
2 Bab 2 ( Nenek Misterius )
3 Bab 3 ( Perjalanan Liburan )
4 Bab 4 ( Sampai di rumah nenek )
5 Bab 5 ( bertemu dalam mimpi )
6 Bab 6 ( Hantu Lumpur )
7 Bab 7 ( Awal mula PETAKA )
8 Bab 8 ( Lahirnya titisan Ratu Roro Ajeng )
9 Bab 9 ( memasuki dimensi lain dari masa lalu)
10 Bab 10 ( Kembali terbangun )
11 Bab 11 ( Kuntilanak Numpang Mandi )
12 Bab 12 ( Rasa Rindu yang terobati )
13 Bab 13 ( Arga dan Kuntilanak sama-sama galau )
14 Bab 14 ( Rebutan Cinta Arga)
15 Bab 15 ( Antara Cinta dan Dosa )
16 Bab 16 ( Penculikan Jiwa Arini )
17 Bab 17 ( Terjebak dalam dimensi lain )
18 Bab 18 ( Misi Penyelamatan Arini )
19 Bab 19 (Pertemuan Indah dengan Orangtua kandungnya)
20 Bab 20 ( Bertemu Aditya )
21 Bab 21 (Kedatangan Bunda, Ayah, serta Aditya)
22 Bab 22 ( Kepergian Arga )
23 Bab 23 ( Kuntilanak Merah )
24 Bab 24 ( Pertukaran kembali jiwa Ani dan Ida )
25 Bab 25 ( Rencana Rangga menjadi manusia )
26 Bab 26 ( Ritual di Air terjun )
27 Bab 27 ( Meninggalnya Pak Eko )
28 Bab 28 ( Arini Koma )
29 Bab 29 ( Pernikahan beda Alam )
30 Bab 30 ( Lahirnya Bima dan Ayu )
31 Bab 31 ( Kematian Rangga Wisesa )
32 Bab 32 ( Arini sadar dari koma )
33 Bab 33 ( Tipu muslihat Raja Genderewo )
34 Bab 34 ( Malam Indah Arini dan Aditya )
35 Bab 35 ( Ada apa dengan pacar Ida? )
36 Bab 36 ( Meninggalnya Ani )
37 Bab 37 ( Misi Penyelamatan Jiwa Ida dan Ani )
38 Bab 38 ( Rahasia Jerry )
39 Bab 39 ( Pertarungan melawan Raja Genderewo )
40 Bab 40 ( Pemakaman Ani )
41 Bab 41 ( Perjalanan pulang ke Jawa )
42 Bab 42 ( Apakah Arini hamil? )
43 Bab 43 ( Berita kehamilan Arini )
44 Bab 44 (Kedatangan Ida dan Abdul)
45 Bab 45 ( Pemeriksaan kehamilan Arini )
46 Bab 46 ( Bertemu kembali Kuntilanak Mirna )
47 Bab 47 ( Pertemuan Pertama Bunda dengan Bima dan Ayu )
48 Bab 48 ( Pernikahan Ida dan Abdul )
49 Bab 49 ( Arini Melahirkan )
50 Bab 50 ( Arga dan Arya )
51 Bab 51 ( Meninggalnya Bunda Ria )
52 Bab 52 ( Pemakaman Bunda Ria )
53 Bab 53 ( Keanehan Aa Arga )
54 Bab 54 ( Berita Kehamilan Ida )
55 Bab 55 ( Derita Abdul )
56 Bab 56 ( Ida Melahirkan !!! )
57 Bab 57 ( Putri Aisyah )
58 Bab 58 ( Masuk Sekolah )
59 Bab 59 ( Teror kembali dimulai )
60 Bab 60 ( Serangan Banaspati )
61 Bab 61 ( Misi Penyelamatan Mirna )
62 Bab 62 ( Kehilangan orang yang berharga )
63 Bab 63 ( Kepergian Mirna )
64 Bab 64 ( Hantu di Sekolah )
65 Bab 65 ( Hantu Kepo )
66 Bab 66 ( Teror di Rumah Ida )
67 Bab 67 ( Ida VS Kuntilanak Ganjen )
68 Bab 68 ( Hantu Botak )
69 Bab 69 ( Acara Kemping Sekolah )
70 Bab 70 ( Sampai di tempat Kemping )
71 Bab 71 ( Pentas Seni di Kemping )
72 Bab 72 ( Dinda bertemu Bima )
73 Bab 73 ( Rencana Pernikahan )
74 Bab 74 ( Teror Hantu Kuyang )
75 Bab 75 ( Pertarungan dengan Kuyang )
76 Bab 76 ( Tersesat dalam dimensi lain )
77 Bab 77 ( Tragedi di tempat Kemping )
78 Bab 78 ( Perpisahan dengan Suami tercinta )
79 Bab 79 ( Bertemu dalam Mimpi )
80 Bab 80 ( Rencana pindah ke Jawa )
81 Bab 81 ( Gangguan dari Jin Kafir )
82 Bab 82 ( Rencana Pernikahan Arya dan Putri )
83 Bab 83 ( Hantu Arum )
84 Bab 84 ( Pernikahan Arya dan Putri )
85 Bab 84 ( Ingatan yang Kembali )
86 Bab 85 ( Cinta Terlarang )
87 Bab 87 ( Penyakit Jantung )
88 Bab 88 ( Donor Jantung )
89 Bab 89 ( Pesan terakhir Arga )
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1 ( Kejadian Aneh )
2
Bab 2 ( Nenek Misterius )
3
Bab 3 ( Perjalanan Liburan )
4
Bab 4 ( Sampai di rumah nenek )
5
Bab 5 ( bertemu dalam mimpi )
6
Bab 6 ( Hantu Lumpur )
7
Bab 7 ( Awal mula PETAKA )
8
Bab 8 ( Lahirnya titisan Ratu Roro Ajeng )
9
Bab 9 ( memasuki dimensi lain dari masa lalu)
10
Bab 10 ( Kembali terbangun )
11
Bab 11 ( Kuntilanak Numpang Mandi )
12
Bab 12 ( Rasa Rindu yang terobati )
13
Bab 13 ( Arga dan Kuntilanak sama-sama galau )
14
Bab 14 ( Rebutan Cinta Arga)
15
Bab 15 ( Antara Cinta dan Dosa )
16
Bab 16 ( Penculikan Jiwa Arini )
17
Bab 17 ( Terjebak dalam dimensi lain )
18
Bab 18 ( Misi Penyelamatan Arini )
19
Bab 19 (Pertemuan Indah dengan Orangtua kandungnya)
20
Bab 20 ( Bertemu Aditya )
21
Bab 21 (Kedatangan Bunda, Ayah, serta Aditya)
22
Bab 22 ( Kepergian Arga )
23
Bab 23 ( Kuntilanak Merah )
24
Bab 24 ( Pertukaran kembali jiwa Ani dan Ida )
25
Bab 25 ( Rencana Rangga menjadi manusia )
26
Bab 26 ( Ritual di Air terjun )
27
Bab 27 ( Meninggalnya Pak Eko )
28
Bab 28 ( Arini Koma )
29
Bab 29 ( Pernikahan beda Alam )
30
Bab 30 ( Lahirnya Bima dan Ayu )
31
Bab 31 ( Kematian Rangga Wisesa )
32
Bab 32 ( Arini sadar dari koma )
33
Bab 33 ( Tipu muslihat Raja Genderewo )
34
Bab 34 ( Malam Indah Arini dan Aditya )
35
Bab 35 ( Ada apa dengan pacar Ida? )
36
Bab 36 ( Meninggalnya Ani )
37
Bab 37 ( Misi Penyelamatan Jiwa Ida dan Ani )
38
Bab 38 ( Rahasia Jerry )
39
Bab 39 ( Pertarungan melawan Raja Genderewo )
40
Bab 40 ( Pemakaman Ani )
41
Bab 41 ( Perjalanan pulang ke Jawa )
42
Bab 42 ( Apakah Arini hamil? )
43
Bab 43 ( Berita kehamilan Arini )
44
Bab 44 (Kedatangan Ida dan Abdul)
45
Bab 45 ( Pemeriksaan kehamilan Arini )
46
Bab 46 ( Bertemu kembali Kuntilanak Mirna )
47
Bab 47 ( Pertemuan Pertama Bunda dengan Bima dan Ayu )
48
Bab 48 ( Pernikahan Ida dan Abdul )
49
Bab 49 ( Arini Melahirkan )
50
Bab 50 ( Arga dan Arya )
51
Bab 51 ( Meninggalnya Bunda Ria )
52
Bab 52 ( Pemakaman Bunda Ria )
53
Bab 53 ( Keanehan Aa Arga )
54
Bab 54 ( Berita Kehamilan Ida )
55
Bab 55 ( Derita Abdul )
56
Bab 56 ( Ida Melahirkan !!! )
57
Bab 57 ( Putri Aisyah )
58
Bab 58 ( Masuk Sekolah )
59
Bab 59 ( Teror kembali dimulai )
60
Bab 60 ( Serangan Banaspati )
61
Bab 61 ( Misi Penyelamatan Mirna )
62
Bab 62 ( Kehilangan orang yang berharga )
63
Bab 63 ( Kepergian Mirna )
64
Bab 64 ( Hantu di Sekolah )
65
Bab 65 ( Hantu Kepo )
66
Bab 66 ( Teror di Rumah Ida )
67
Bab 67 ( Ida VS Kuntilanak Ganjen )
68
Bab 68 ( Hantu Botak )
69
Bab 69 ( Acara Kemping Sekolah )
70
Bab 70 ( Sampai di tempat Kemping )
71
Bab 71 ( Pentas Seni di Kemping )
72
Bab 72 ( Dinda bertemu Bima )
73
Bab 73 ( Rencana Pernikahan )
74
Bab 74 ( Teror Hantu Kuyang )
75
Bab 75 ( Pertarungan dengan Kuyang )
76
Bab 76 ( Tersesat dalam dimensi lain )
77
Bab 77 ( Tragedi di tempat Kemping )
78
Bab 78 ( Perpisahan dengan Suami tercinta )
79
Bab 79 ( Bertemu dalam Mimpi )
80
Bab 80 ( Rencana pindah ke Jawa )
81
Bab 81 ( Gangguan dari Jin Kafir )
82
Bab 82 ( Rencana Pernikahan Arya dan Putri )
83
Bab 83 ( Hantu Arum )
84
Bab 84 ( Pernikahan Arya dan Putri )
85
Bab 84 ( Ingatan yang Kembali )
86
Bab 85 ( Cinta Terlarang )
87
Bab 87 ( Penyakit Jantung )
88
Bab 88 ( Donor Jantung )
89
Bab 89 ( Pesan terakhir Arga )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!