Mansion keluarga Adijaya...
Setelah berbincang cukup intens dengan Pak Parno di taman, Asih mengajak lelaki itu masuk ke dalam mansion kembali. Tanpa sengaja mereka berpapasan dengan Livia dan Dedy yang baru saja pulang dari perusahaan.
Livia menatap curiga pada Pak Parno yang tiba-tiba saja datang ke kediamannya. Begitupun Dedy, lelaki itu tidak pernah bisa percaya begitu saja kepada orang lain.
Pak Parno berusaha agar bisa bersikap tenang. Ia tak ingin kedua orang itu mengetahui penyamarannya. Apalagi asisten pribadi Livia terkenal cerdik dan juga jeli, dirinya harus berhati-hati dalam bertindak.
" Selamat sore, Nyonya. "
" Kedatangan saya kemari hanya ingin menengok Asih dan jika berkenan saya ingin mengajaknya kekampung sementara waktu. "
" Istri saya sedang sakit, dia sangat merindukan Asih. Bagaimanapun Asih sudah seperti bagian dari keluarga kami. "
Pak Parno menyampaikan maksud dan tujuannya datang ke tempat tersebut. Namun, Livia nampak terdiam tanpa memberi jawaban.
" Ibu? Bolehkah aku ikut Pak Dhe? Aku berjanji tidak akan berlama-lama disana? Setelah Bu Dhe sembuh, aku pasti segera kembali kesini." pinta Asih memelas.
Memang beberapa minggu terakhir sikap Livia cukup melunak terhadapnya. Tentu saja, Asih tahu wanita itu punya maksud dan tujuan tersendiri.
" Baiklah.. "
Belum sempat Livia melanjutkan ucapannya, tiba-tiba Dedy berniat mencegahnya. Akan tetapi, Livia menahan Dedy agar tidak menentang keputusannya.
" Tapi ingat. Kau harus segera kembali secepatnya. Jika tidak, maka aku tidak akan membiarkan kau merawat Papamu lagi. " ancam Livia tegas.
Asih tersenyum lega, meskipun sebenarnya ia marah sebab Livia menggunakan Papanya sebagai senjata untuk mengancamnya.
Dia terpaksa harus meninggalkan Pak Burhan sementara, masih banyak rencana yang harus ia susun untuk menjalankan misinya ke depan.
" Terima kasih, Bu. Ibu sungguh bermurah hati. Kalau begitu aku permisi ingin berkemas terlebih dahulu. " ungkap Asih bersemangat.
Mendengar sanjungan Asih membuat Livia menyeringai senang. Menurutnya gadis itu terlalu polos dan mudah dibohongi.
" Nyonya? Bagaimana dengan surat pemindahan kekayaan ini. Bukankah anda harus meminta gadis itu menanda tanganinya? " sedari tadi hal itulah yang ingin disampaikan oleh Dedy.
" Kau tenang saja. Itu bisa kita urus nanti. Aku harus segera menenangkan Lilian dan mencari cara agar hubungannya dengan Raka kembali membaik. " jawabnya sembari melenggang masuk ke dalam mansion.
Kepala pelayan tadi menelpon Livia dan mengatakan bahwa Lilian tengah amuk-amukan seharian ini. Oleh sebab itu Livia buru-buru pulang untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada putrinya.
Livia mendatangi kamar putrinya, netranya membola seketika saat mendapati kamar putrinya yang sudah acak-acakan. Sedangkan Lilian, dirinya tengah menangis tersedu-sedu diatas ranjangnya.
Mengetahui kedatangan Mamanya, Lilian segera berhambur di pelukan sang Mama.
" Ma. Bagaimana ini? Raka sama sekali tidak mau bertemu denganku, dia juga tidak mengangkat panggilan dariku. Aku tidak mau kehilangan Raka, Ma. "
Livia mendesah kasar, sepertinya Raka sengaja menghindar dari putrinya. Jika ini dibiarkan berlarut-larut, bisa jadi pernikahan Lilian terancam gagal.
Namun, raut wajahnya kini berubah senang.
" Tenang saja. Mama ada rencana untukmu. Kali ini kau harus memainkan peranmu dengan baik."
Wanita itu membisikkan sesuatu kepada putrinya. Entah apa yang mereka rencanakan, tetapi sepertinya Lilian sangat senang mendengarkan ide yang diberikan oleh sang Mama.
" Mama tenang saja. Aku pasti bisa melakukannya dengan baik. " jawabnya yakin.
Bersambung...
Kira-kira rencana licik apa yang tengah mereka persiapkan ya? Dukung terus karya author. Kasih like, koment, rate n vote seikhlasnya buat karya terbaruku. Makasih sebelumnya🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Rosmen Saja
jejak raka kan thor....thor ngak konsisten nulis penyebutan mama lalu ibu...ayo teliti thor biar mantap
2024-05-04
0
ARA
Panggilannya berubah jadi ibu?!
2023-08-09
1
TK
semangat ✍️
2022-10-12
1