Di Perusahaan Wonderland Group Development...
" Tuan, saya telah menjalankan perintah anda. Tadi security terpaksa mengusir Nona Lilian karena dia marah-marah dan memaksa ingin bertemu dengan anda. "
Paman Felix, asisten pribadi Pak Gio dan sekarang beralih menjadi asisten Raka melaporkan hasil kerjanya.
" Bagus, Paman. Kau boleh kembali ke ruanganmu. "
Raka memang saat ini belum ingin bertemu dengan Lilian. Deliapun memang sengaja berpesan pada putranya agar jangan terlalu lembek pada kekasihnya. Dia harus membuat Lilian jera dan tak akan mengulang kesalahannya lagi.
Sebenarnya bukan karena hal itu saja. Raka sendiri sedang galau saat ini. Ini kali pertama ia memikirkan seorang gadis padahal sebelumnya ia belum pernah memiliki ketertarikan khusus kecuali gadis kecil di masa lalunya.
Semakin ia ingin melupakan wanita itu, semakin bayangan Diandra bercokol di kepalanya. Ia menyalahkan otaknya atas hal yang seharusnya sudah tak boleh ia lakukan.
" Terlambat Raka. Kau sudah hampir menikah dan kini malah tertarik pada wanita! Ini tidak bisa dibiarkan! " batinnya mengelak.
Pemuda tampan itu mengusap kasar rambutnya untuk menghilangkan rasa galau dihatinya. Netranya berpusat pada sebuah jam dinding diruangannya. Ia membuang nafas lega, akhirnya jam kantorpun selesai.
Untung saja hari ini jadwalnya tidak terlalu padat. Iapun segera turun ke loby dan memasuki mobil mewah yang telah siap menjemputnya.
" Kita ke Panti, Pak. " perintahnya pada sang supir pribadi.
Jika Raka sedang resah, sudah menjadi kebiasaannya untuk pergi ke Panti Nirmala dan bermain bersama anak-anak disana. Iapun selalu mengunjungi rumah pohon yang menjadi kenangan tak terlupakan di masa lalunya.
Setiap tahun ia selalu mengukir angka di pohon tersebut. Tahun pertama dan seterusnya, ia seolah tak berhenti berharap untuk bisa bertemu gadis yang entah seperti apa rupanya sekarang.
Tanpa terasa, mobil telah tiba dihalaman panti. Anak-anak langsung menyambut kedatangannya, begitupun ibu panti.
" Tuan Muda, anda sudah kesini lagi? Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung kemari. " ibu panti menyambut kedatangannya.
" Tidak perlu sungkan, Bu. Melihat senyum ceria dan kepolosan anak-anak disini sudah membuatku seolah terlepas dari segala beban pikiran."
Pria yang irit senyum ini hanya menggambarkan garis sedikit melengkung dibibirnya, terkecuali dengan anak-anak. Tawanya seolah lepas, dia tak perlu repot-repot menjaga image seperti biasanya.
Mungkin sifat ini menurun dari sang Mama. Nyonya Delia memiliki jiwa sosial yang tinggi, begitupun Raka. Keluarga itu selalu menjadi donatur tetap panti semenjak puluhan tahun silam.
Setelah puas bermain dan berlari bersama anak-anak, iapun pergi kerumah pohon yang tak jauh dari sana. Naik keatas dan mengenang kejadian bertahun-tahun silam.
Ia duduk diatas sembari melihat pemandangan desa yang terhampar luas di hadapannya.
" Apa kau tahu? Maafkan aku telah mengkhianatimu, tapi sepertinya aku mulai tertarik pada wanita lain." ia berbicara dan tersenyum seorang diri. Seolah gadis kecil penyelamatnya sedang ada disampingnya.
" Tapi sepertinya aku tertarik hanya karena dia memiliki mata sepertimu. " lanjutnya kembali.
Haaahhhh...
Raka mendesah kasar, ia merasa seperti orang gila selama ini. Menunggu seseorang yang belum pasti padahal pernikahannya mungkin hanya tinggal beberapa bulan lagi dengan Lilian.
Ia memutuskan untuk pergi dari tempat tersebut dan berpamitan dengan ibu Panti. Ketika dirinya hendak melangkah pergi, tiba-tiba ibu panti memanggilnya.
" Tuan Muda? Maaf, ada satu hal yang lupa saya sampaikan. "
Ucapan ibu panti membuat langkah kaki Raka terhenti. Ia berbalik lalu melihat raut kegelisahan di wajah wanita tersebut.
" Ada apa, Bu?"
" Eum,, ini mengenai gadis kecil yang sedari dulu Tuan Raka cari-cari selama ini. "
Deg..Deg..Deg..
Jantung Raka berdegub tak menentu. Disaat dirinya hampir berputus asa, kini justru wanita itu mengungkit masa lalunya.
Namun, hatinya menggebu-gebu ingin mengetahui apa yang akan disampaikan ibu panti kepadanya.
" Tuan, sebenarnya saya mengetahui siapa gadis kecil yang anda cari selama ini. Dia adalah Nona Diandra Anastasya, salah satu tamu yang hadir di ulang tahun Nyonya Delia beberapa waktu yang lalu. " ibu panti meneruskan.
Jleb...
Raka begitu terperanjat, ia mematung seketika. Ingatan pertemuan antara dirinya dan Diandra beberapa waktu lalu kembali berputar di kepalanya.
Pantas saja ia seperti mengenal mata itu. Mata indah yang berhasil mengunci pandangannya selama belasan tahun lamanya. Ia masih tak menyangka jika penantiannya selama ini tertebus sudah.
Ibu panti menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi waktu itu. Mengapa ia harus menyembunyikan hal tersebut kepada Raka.
Menurutnya, setelah Nyonya Veronica meninggal dan Diandra sudah mengetahui bahwa ia bukanlah putri kandung keluarga Mulawarman. Mungkin tidak ada salahnya jika iapun membongkar rahasia itu kepada Raka.
Bersambung....
Jangan bilang Raka terlalu lebay ya teman-teman😋. Dulu Raka diumur 13 tahun adalah masa peralihan dari anak-anak menuju remaja. Mungkin bisa dibilang ia jatuh hati pada seorang gadis kecil cantik nan pintar yang menjadi penyelamat hidupnya.
Dukung terus karya othor ya..Kasih like koment rate n vote seikhlasnya. Makasih sebelumnya😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Sumini Ningsih
ini mah memudahkan jalan untuk merbut raka dari lilian
2024-05-09
0
Rosmen Saja
duhhhh....degdekan thor
2024-05-04
0
Oi Min
jleebbb...... enak ra rasane Raka????
2023-08-31
1