Kediaman Adijaya tengah kacau hari ini. Seluruh pelayan dikerahkan untuk menangkap seekor bebek yang menjadi biang keributan di mansion tersebut.
Asih menghampiri Pak Parno dan mempersilahkannya masuk. Namun, Lilian yang sudah terlanjur kesal segera melabrak keduanya sebelum masuk ke dalam rumah.
" Heh, pria tua kampungan! Apa kau sengaja ingin membuat kekacauan disini, hah?!"
" Waktu itu kau membawa ayam dan mengacaukan kamarku. Lalu sekarang kau membawa bebek kemari! Apa kau pikir disini peternakan! " omelnya kesal. Wajah Lilian nampak merah padam karena hal ini.
Hal itu semakin membuat Pak Parno bersemangat untuk mengerjainya.
" Maaf Nona. Saya pikir anda akan senang dibawakan bebek dari kampung. Bebekku adalah bebek yang sehat, badannya gemuk dan makanannya alami. Pasti dagingnya sangat lezat saat dibakar. Padahal saya juga masih membawa satu kurungan dibelakang. Apa perlu saya bawa kesini? " jawabnya enteng.
Lilian terbelalak, ia melihat kedepan teras rumahnya. Benar saja, masih ada empat ekor bebek didalam kandang.
" Aaa..."
" Cepat singkirkan hewan menjijikkan itu dari sini! " teriaknya histeris.
Para security yang berjaga langsung mendekat dan membawa bebek tersebut keluar dari rumah.
Dengan nafas memburu ia kembali mendekati Pak Parno dan Asih. Kedua tangnnya mengepal erat menahan emosi.
" Kau! Cepat pergi dari sini. Atau kau mau aku meminta para penjaga untuk menyeretmu! " bentaknya kembali.
Asih yang mendengar itu langsung pasang badan.
" Li-lian. Tolong maafkan Pak Dhe. Dia tidak bermaksud buruk. Dia kesini hanya ingin menengokku. " pintanya memelas diiringi anggukan dari Pak Parno.
Karena lelah berteriak, Lilian memilih untuk tidak meladeni keduanya dan pergi keatas menuju kamar pribadinya.
Asih dan Pak Parno kompak beradu tangan saat berhasil mengerjai gadis tersebut. Asih mengajak Pamannya menuju taman setelah memastikan tidak ada pelayan disekitar sana.
" Kerja bagus, Jo. Kupastikan gajimu akan naik bulan ini. Hah,, kepalaku rasanya hampir meledak mendengar omelan nenek lampir itu setiap hari." keluh Asih.
" Peftttt. "
Jonathan terkekeh mendengar keluhan atasannya. Ia tak menyangka seorang Diandra yang tegas harus bersandiwara menjadi gadis yang lemah.
Seketika Asih memicingkan matanya ke arah Jonathan.
" Kenapa kau menertawaiku? Apa kau mau aku mencabut kata-kataku barusan, heum?" ancam Diandra tak terima.
Nyali Jonathan menciut seketika saat melihat tatapan tajam atasannya. Ia tak rela usahanya barusan agar dapat tambahan bonus lenyap begitu saja.
" Maaf, Nona. Saya tak menyangka anda rela bersikap lemah dihadapan wanita tadi. Maksud kedatangan saya kesini ingin menyampaikan bahwa Kakak Nyonya Veronica datang kekantor akhir-akhir ini. Beliau selalu mencari anda dan mengkritik kerja anda karena telah meninggalkan pekerjaan." jelas Jonathan.
Memang Diandra sendiri telah menghubungi dan meminta Jonathan untuk datang dan membawanya pergi dari sini.
Ia harus melakukan misi selanjutnya, merebut Raka Syailendra bagaimanapun caranya.
Ia tahu pria itu sangat digilai oleh Lilian dan dianggap sebagai tambang emas bagi Livia. Seperti sang ayah yang direbut oleh Livia dari ibunya, iapun akan merebut Raka dari Lilian. Ia ingin merekapun merasakan apa yang telah dirasakan ibunya di masa lalu.
Diandra menjelaskan rencananya pada Jonathan. Ia meminta Jonathan untuk meminta izin pada Livia agar mengijinkan Asih pergi bersamanya sementara dengan dalih istrinya sakit dan sangat merindukan Asih.
Bersambung...
Lanjut lagi ya, selama author punya waktu pasti akan kucoba luangkan untuk menyelesaikan novel ini. Makasih buat semua yang telah mendukung🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Dessy Lisberita
kenapa thor ayah nya diandra ga di bawa ke rmh sakit
2024-04-27
0
Sumini Ningsih
tambah seru nih ceritanya
2024-05-09
0
Ni Nyoman Rinti
apa kau pikir di sini peternakan, wwwkkkk rasain lu lilian emang enak di kerjain diandra dn jo....lanjut thor..❤❤
2022-09-04
3