KEMARAHAN RAKA

" Jo,, kita harus segera pergi dari sini. Jangan sampai mereka tiba lebih dulu di mansion. " perintah Diandra.

" Baik, Nona. "

Jonathan mendengus pasrah, sebenarnya ia rindu kebersamaannya dengan Diandra. Entah kenapa kantor tanpa Diandra bagai sayur tanpa garam, hambar dan tidak bersemangat.

Lelaki itu segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sesekali ia melirik wanita yang duduk dibangku belakang. Diandra nampak berpikir sembari memandang ke sisi jalanan.

Diandra cukup cemas sebab jika sampai Yati tahu dia pergi keluar, sudah dipastikan wanita itu akan melaporkannya pada Livia. Lagi pula tidak enak juga harus meminta Bi Lastri berjaga lama supaya Yati tidak masuk ke dalam kamarnya.

Diandra meminta Jonathan untuk beristirahat sebentar di jalanan sepi. Gadis itu menyuruh Jonathan keluar karena dia akan berganti pakaian. Tak sampai sepuluh menit, kini Diandra telah berubah menjadi Asih.

" Ayo Jo. Cepat jalan lagi! "

Jonathan kembali masuk dan mengemudikan mobil menuju kediaman Adijaya. Diandra meminta sang asisten meninggalkannya setelah sampai di depan gang kompleks perumahan elite terdekat.

Gadis itu mampir ke warung sebentar dan membeli obat masuk angin sebelum kembali ke mansion.

" Non Asih darimana? Kenapa saya tidak melihat Non Asih keluar barusan? " tanya salah seorang security yang tanpa sengaja melihatnya.

" Ini Pak. Saya beli obat masuk angin, badan saya masih lemas dan kepala saya terasa pusing. Maaf tadi tidak berpamitan dulu. " Asih menunjukkan obat masuk angin yang tersimpan dibalik sweaternya.

Security itupun mempersilahkan Asih masuk kembali ke mansion.

Asih memperhatikan sekeliling, saat dirasa sepi gadis itu menuju halaman samping yang bertepatan dengan kamarnya.

Sebelum pergi, ia sengaja tidak mengunci jendela tersebut agar bisa ia pakai untuk jalan masuknya saat pulang. Sangat beresiko jika dirinya lewat pintu depan, Yati bisa saja berada di ruang tamu dan malah membukakan pintu untuknya.

Ia mengendap-endap lalu melompat masuk dalam kamarnya. Samar terdengar suara gaduh yang berasal dari depan pintunya.

Yah, Yati dan Bu Lastri tengah berada diluar. Sudah kesekian kali Yati ingin masuk dan melihat keadaan Asih yang sebenarnya.

" Bi, kenapa dari tadi Bi Lastri terus-terusan melarangku untuk masuk ke kamar Non Asih. Aku jadi curiga, apa jangan-jangan Non Asih hanya berpura-pura sakit? Atau dia memang tidak ada dikamar? " cecar Yati yang sudah mulai curiga. Wanita tersebut memaksa masuk, tetapi Bu Lastri langsung menghalanginya.

" Sudah Bibi bilang! Non Asih sedang beristirahat dan dia tidak ingin diganggu. Besok saja jika dia sembuh, baru kau bisa menemuinya. " pinta Bu Lastri setengah memaksa.

Yati sudah mulai kehilangan kesabaran, dengan terpaksa ia mendorong Bibinya hingga hampir saja terjatuh.

Bu Lastri terkejut saat wanita itu mulai memutar gagang pintu. Ia mencoba untuk mencegah, tetapi Yati malah memperingatkannya agar jangan mendekat.

" Maafkan Bibi, Nona. Bibi sudah tidak bisa berbuat apa-apa. " Bu Lastri begitu cemas, saat Yati mulai melangkah masuk ke dalam kamar.

Kecurigaan Yati ternyata tidaklah benar, wanita itu terkesiap saat melihat Asih sedang tidur meringkuk sembari merintih kedinginan.

" A-da apa Bi? Maaf, Asih belum bisa membersihkan halaman. Badanku terasa lemas, kepalaku pusing. " ucap Asih lemah.

Bu Lastri yang melihat Asih telah berada dikamarnyapun merasa lega. Untung saja gadis itu telah kembali tepat waktu.

" Tuh kan Yati! Kamu sudah lihat sendiri bukan? Non Asih sedang sakit, harusnya kau tidak menuduhnya yang bukan-bukan! " sarkas Bu Lastri.

Yati mencebik kesal, wanita itupun melenggang keluar dari kamar Asih begitu saja. Bu Lastri dan Asih tersenyum penuh kemenangan, keduanya saling mengacungkan jempol atas kemampuan akting masing-masing.

" Huuhhh...Untung saja. " batin Diandra lega.

***

Sementara di Panti Nirmala, Lilian dan Raka tengah sibuk menerima ucapan selamat dari para tamu yang hadir. Sedangkan Livia, sama seperti sebelumnya, ia membanggakan diri sebagai calon besan keluarga Syailendra.

Namun, berbeda dengan Lilian yang tengah merasakan euforia. Netra Raka justru kesana kemari mencari sosok wanita yang beberapa saat lalu mampu menggelitik hatinya. Ia bahkan beberapa kali tidak fokus saat para tamu menyalaminya.

Lilian bukannya tak menyadari hal tersebut, tetapi wanita itu tidak ingin merusak hari bahagianya sekarang. Ia harap ini merupakan hari pertama dan terakhir Raka bertemu dengan wanita itu.

" Raka, pokoknya nanti aku minta pernikahan kita digelar dengan mewah. Sayang, aku bercita-cita ingin menjadi raja dan ratu semalam bersamamu. Apa kau setuju denganku Raka? " Lilian mencoba mencari perhatian kekasihnya, tetapi pria itu sama sekali tak merespon.

" Raka? "

" Raka! " ungkapnya kesal lantaran sama sekali tak didengarkan.

Raka baru tersadar saat mendengar suara Lilian yang mulai meninggi.

" I,, iya. Maafkan aku. Kau tadi bilang apa? "

Lilian sudah terlanjur kesal, rasanya ia malas untuk membahasnya lagi.

" Ah sudahlah. Lupakan saja. Aku mau pulang sekarang. "

Tak dapat dipungkiri Lilian juga sama seperti wanita pada umumnya yang mudah terbakar cemburu. Butuh perjuangan yang sangat lama untuk mendapatkan Raka. Bahkan dirinya berani mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu, meski berkali-kali Raka menolaknya. Netranya berkaca-kaca menahan air mata yang ingin sekali tumpah disana.

Raka merasa tak enak hati, ia merutuki dirinya sendiri yang tak mampu menahan diri. Bagaimanapun hubungannya dengan Lilian sudah cukup lama, apalagi ia juga telah bertunangan dengan wanita itu. Tidak sepantasnya ia memikirkan wanita lain disaat dirinya tinggal selangkah lagi mempersunting Lilian.

" Maafkan aku. Kumohon jangan buru-buru pulang. Lihatlah, Tante Livia sepertinya masih asyik mengobrol dengan para tamu. " Raka mencoba menahan Lilian.

" Tidak. Aku juga bisa pulang sendiri! " gertak Lilian.

Raka membuang nafas kasar, Lilian memang keras kepala. Disaat seperti ini lebih baik ia mengalah dari pada harus berdebat dengan wanita tersebut.

" Baiklah. Aku akan mengantarmu pulang. Ini sudah malam, tidak aman jika wanita pulang sendiri malam-malam. "

Lelaki itu menggandeng tangan Lilian dan mengajaknya untuk berpamitan dengan Mama dan orang tua Lilian.

Livia senang sekali, kebetulan tadinya iapun ingin menghabiskan malam ini dengan Dedy. Mereka akan merayakan keberhasilannya mendapaatkan dua gunung harta yang sudah didepan mata.

" Baiklah, Raka. Tante titip calon istrimu ini. Jaga dia baik-baik. " pesan Livia. Wanita itu bergegas kembali menyapa para tamu tanpa memperhatikan Lilian yang tengah berkaca-kaca.

Raka menuntun gadis itu ke mobilnya dan membawanya pulang ke kediaman Adijaya. Sepanjang perjalanan keduanya hanya saling terdiam dalam seribu bahasa.

Dalam hati Lilian berkecamuk perasaan cemas sekaligus takut jika Raka akan meninggalkannya demi wanita itu. Dirinya tidak mungkin rela melepaskan Raka untuk siapapun, ia harus mengikat Raka agar jangan sampai berpaling darinya.

" Berhenti! "

Raka segera menghentikan laju mobilnya.

Tiba-tiba wanita itu menarik dan menciumnya dengan penuh hasrat. Sesaat keduanya bercumbu, tetapi Raka segera menarik diri ketika Lilian menuntun tangannya menuju bagian pahanya yang terbuka. Lelaki itu mendorong Lilian cukup keras hingga Lilian tersentak kaget.

" Kenapa? Kenapa kau menolakku? Apa aku kurang menarik untukmu! Kita sudah hampir menikah Raka. Tidak ada salahnya jika kita berbuat lebih! " ungkap Lilian tersulut emosi.

Raka melirik tajam wanita yang ada disampingnya. Sepertinya Lilian berhasil membangkitkan macan yang sedang tidur.

Raka memang lelaki yang ramah dan pengertian, tetapi dirinya juga bisa bersikap dingin dan tegas terhadap orang yang tak sejalan dengannya. Seketika nyali Lilian menciut mendapat tatapan seperti itu.

" Bukankah aku sudah mengatakan prinsipku padamu! Harusnya sebagai wanita kau bisa menjaga diri dan kehormatanmu sendiri! " tegas Raka.

Bulu kuduk Lilian merinding seketika, ia tak pernah melihat Raka semarah ini sebelumnya.

" Ma-afkan aku. "

Ingin rasanya ia menumpahkan airmatanya. Raka hanya membisu sepanjang perjalanan. Bahkan saat tiba dikediaman Adijaya lelaki itu sama sekali tak menegur Lilian.

Wanita itu keluar dan berlari menuju ke dalam mansion, rasanya ia ingin sekali meluapkan airmatanya yang tertahan sedari tadi.

Dirinya memang tahu dan bahkan sangat tahu. Keluarga Raka sangat menghormati seorang wanita, apalagi Mama Raka merupakan seorang aktivis sosial yang membela hak dan pemberdayaan perempuan.

Nyonya Delia selalu berpesan pada putranya agar tidak sampai mempermainkan apalagi melecehkan seorang wanita. Iapun tidak ingin jika putranya terjerumus ke dalam **** bebas yang begitu marak sekarang ini.

Lilian merasa bodoh, tidak seharusnya ia berbuat seperti barusan. Raka sangat menghormati wanita yang bisa menjaga diri dan kehormatannya sendiri.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

dasar wanita murahan

2024-05-08

0

The Lovely

The Lovely

Raka si Lilian itu pelacur sma sprti mamanya hrsnya lo batalin

2023-03-23

0

Kod Driyah

Kod Driyah

lilian wanita ular

2022-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 KEPERGIAN SANG MAMA
2 PANTI NIRMALA
3 RASA PENASARAN
4 MASUK KE KELUARGA ADIJAYA
5 LIVIA SI NENEK SIHIR
6 VISUAL TOKOH
7 BERTEMU PAPA BURHAN
8 RENCANA PESTA KEJUTAN KELUARGA SYAILENDRA
9 KEJUTAN UNTUK SEBUAH KEJUTAN (1)
10 KEJUTAN UNTUK SEBUAH KEJUTAN (2)
11 KEMARAHAN RAKA
12 DIARY
13 KENANGAN RAKA
14 TIPU MUSLIHAT LIVIA
15 DUA BINGKISAN MANIS
16 KEKECEWAAN DELIA
17 JADI PELAMPIASAN..
18 KUNJUNGAN PAK PARNO
19 GADIS IMPIAN RAKA
20 IZIN PULANG KAMPUNG
21 MENGELABUI...
22 ANGAN-ANGAN RAKA...
23 MEREBUT CINTA RAKA
24 SIAPA MEREKA? MENGAPA MENGIKUTIKU?
25 PERTEMUAN TAK TERDUGA (1)
26 PERTEMUAN TAK TERDUGA (2)
27 AKUKAH YANG PERTAMA
28 PAMIT UNDUR DIRI
29 MENEMUI BI LASTRI
30 KEDATANGAN PAMAN BENI
31 SISI LAIN SEORANG RAKA
32 MENEMUKAN WANITA YANG MENJEBAK JONATHAN
33 RENCANA MENJEBAK RAKA SYAILENDRA
34 MEMPERSIAPKAN KENCAN
35 MAKAN MALAM JEBAKAN
36 DRAMA SAAT MENJEBAK RAKA
37 RAKA AKAN BERTANGGUNG JAWAB
38 RAKA BERTEKAD MENIKAHI DIANDRA
39 PERDEBATAN
40 MEMBAWA DIANDRA KE MANSION SYAILENDRA
41 PENOLAKAN DELIA
42 DIANDRA TERPURUK
43 ANCAMAN UNTUK DELIA
44 RAKA MEMBAWA PERGI DIANDRA
45 RUMAH POHON KENANGAN
46 RAKA TAK MAMPU MENGENDALIKAN DIRINYA
47 DIANDRA MULAI MENYADARI PERASAANNYA
48 KEUSILAN RAKA
49 KELUARGA ADIJAYA TAK TERIMA
50 PENAWARAN DIANDRA
51 HANCURNYA SEBUAH KEHORMATAN
52 LIVIA AKHIRNYA TAHU APA YANG TERJADI PADA LILIAN
53 MALAM PERTUNANGAN RAKA DAN DIANDRA
54 BERMALAM DI VILA RAKA
55 JONATHAN INGIN MEMILIKI DIANDRA
56 RENCANA LICIK JONATHAN DAN LIVIA
57 PERNIKAHAN KANDAS DI TENGAH JALAN
58 DIANDRA -LIVIA BERSITEGANG
59 SEMANGAT PAK BURHAN UNTUK BANGKIT
60 DIANDRA MEMERGOKI LIVIA- DEDY BERSELINGKUH
61 RAKA MENCARI KEBERADAAN DIANDRA
62 AKHIRNYA RAKA MENEMUKAN DIANDRA
63 MENGELABUI LILIAN
64 SALING MELEPAS RINDU
65 MENIKAH MENDADAK
66 RONDE BERIKUTNYA
67 PENYELIDIKAN RAKA
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 END
97 PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 97 Episodes

1
KEPERGIAN SANG MAMA
2
PANTI NIRMALA
3
RASA PENASARAN
4
MASUK KE KELUARGA ADIJAYA
5
LIVIA SI NENEK SIHIR
6
VISUAL TOKOH
7
BERTEMU PAPA BURHAN
8
RENCANA PESTA KEJUTAN KELUARGA SYAILENDRA
9
KEJUTAN UNTUK SEBUAH KEJUTAN (1)
10
KEJUTAN UNTUK SEBUAH KEJUTAN (2)
11
KEMARAHAN RAKA
12
DIARY
13
KENANGAN RAKA
14
TIPU MUSLIHAT LIVIA
15
DUA BINGKISAN MANIS
16
KEKECEWAAN DELIA
17
JADI PELAMPIASAN..
18
KUNJUNGAN PAK PARNO
19
GADIS IMPIAN RAKA
20
IZIN PULANG KAMPUNG
21
MENGELABUI...
22
ANGAN-ANGAN RAKA...
23
MEREBUT CINTA RAKA
24
SIAPA MEREKA? MENGAPA MENGIKUTIKU?
25
PERTEMUAN TAK TERDUGA (1)
26
PERTEMUAN TAK TERDUGA (2)
27
AKUKAH YANG PERTAMA
28
PAMIT UNDUR DIRI
29
MENEMUI BI LASTRI
30
KEDATANGAN PAMAN BENI
31
SISI LAIN SEORANG RAKA
32
MENEMUKAN WANITA YANG MENJEBAK JONATHAN
33
RENCANA MENJEBAK RAKA SYAILENDRA
34
MEMPERSIAPKAN KENCAN
35
MAKAN MALAM JEBAKAN
36
DRAMA SAAT MENJEBAK RAKA
37
RAKA AKAN BERTANGGUNG JAWAB
38
RAKA BERTEKAD MENIKAHI DIANDRA
39
PERDEBATAN
40
MEMBAWA DIANDRA KE MANSION SYAILENDRA
41
PENOLAKAN DELIA
42
DIANDRA TERPURUK
43
ANCAMAN UNTUK DELIA
44
RAKA MEMBAWA PERGI DIANDRA
45
RUMAH POHON KENANGAN
46
RAKA TAK MAMPU MENGENDALIKAN DIRINYA
47
DIANDRA MULAI MENYADARI PERASAANNYA
48
KEUSILAN RAKA
49
KELUARGA ADIJAYA TAK TERIMA
50
PENAWARAN DIANDRA
51
HANCURNYA SEBUAH KEHORMATAN
52
LIVIA AKHIRNYA TAHU APA YANG TERJADI PADA LILIAN
53
MALAM PERTUNANGAN RAKA DAN DIANDRA
54
BERMALAM DI VILA RAKA
55
JONATHAN INGIN MEMILIKI DIANDRA
56
RENCANA LICIK JONATHAN DAN LIVIA
57
PERNIKAHAN KANDAS DI TENGAH JALAN
58
DIANDRA -LIVIA BERSITEGANG
59
SEMANGAT PAK BURHAN UNTUK BANGKIT
60
DIANDRA MEMERGOKI LIVIA- DEDY BERSELINGKUH
61
RAKA MENCARI KEBERADAAN DIANDRA
62
AKHIRNYA RAKA MENEMUKAN DIANDRA
63
MENGELABUI LILIAN
64
SALING MELEPAS RINDU
65
MENIKAH MENDADAK
66
RONDE BERIKUTNYA
67
PENYELIDIKAN RAKA
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
END
97
PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!