" Sayang, kau benar-benar sangat cantik hari ini. Mama yakin kau akan menjadi pusat perhatian disana. Raka tidak akan mungkin bisa berpaling darimu. " Livia sangat puas dengan gaun hasil berburunya kemarin. Sangat pas ditubuh Lilian yang sintal.
Lilian menatap dirinya dari balik cermin. Gadis itupun sangat menyukai gaun branded pilihan sang Mama. Gaun tersebut memamerkan sebagian bahunya yang putih mulus.
Keduanya menuruni tangga dan berniat menunggu Dedy dibawah. Asihpun segera menyapa saat menyadari kehadiran mereka.
" Mama Livia, Kak Lilian. Kalian terlihat sangat cantik, memangnya mau kemana? "
Lilian masih kesal dengan gadis tersebut. Jika saja dirinya tidak ada acara hari ini, mungkin dirinya akan membuat perhitungan dengan saudara tirinya tersebut.
" Tentu saja. Manamungkin kau bisa dibandingkan denganku. Aku akan bertemu dengan pangeran idamanku. Seorang pria tampan dan pastinya kaya raya." sindir Lilian memanas-manasi.
" Oh ya? Begitukah? Aku ikut senang mendengarnya. Semoga acaramu bisa berjalan dengan lancar ya? " Asih sama sekali tak terpengaruh.
Lilian mendengus kesal, iapun segera menarik Mamanya untuk duduk diruang tamu sambil menunggu kedatangan Dedy.
" Aku heran dengan kekasihmu itu. Bukankah seharusnya ia mengadakan pesta kejutan ulang tahun Mamanya di gedung mewah dan berkelas? Mengundang wartawan untuk menaikan popularitas keluarganya. Bukan di panti asuhan yang letaknya terpelosok seperti ini." ungkap Livia sebal.
" Sudahlah, Ma. Mama tahu sendiri bukan? Tante Delia itu adalah seorang aktivis sosial, dulu dia juga seorang anggota legislatif. Lagi pula, Raka sudah menyulap panti Nirmala menjadi sebuah pesta kebun. Mama tenang saja, diam-diam aku sudah menyewa seorang wartawan untuk memuat acara ini. Pasti akan lebih hebat bukan? Keluarga Syailendra dan Adijaya melakukan kegiatan amal di hari ulang tahun Nyonya Syailendra? " cetus Lilian.
Livia begitu bangga, ide Lilian sangatlah brilian. Anaknya benar-benar mewarisi kelicikannya.
Asih yang diam-diam mendengarkan pembicaraan merekapun merasa kesal. Entah berapa topeng yang telah digunakan ibu anak itu untuk menutupi kebusukannya.
Namun, batinnya tergelitik saat mendengar nama Panti Nirmala. Apa panti tersebut sama dengan Panti yang biasa ia kunjungi? Dirinya mulai teringat kejadian beberapa waktu yang lalu.
" Ah iya, pria yang menabrakku itu? sepertinya mirip kekasih Lilian. "
Tak berselang lama, Dedypun tiba dikediaman Adijaya. Lelaki tersebut telah bersiap mengantar kedua majikannya. Ia juga memiliki misi tersendiri saat tahu bahwa pesta tersebut diadakan di panti Nirmala.
Mereka segera berangkat, Asih diminta untuk tetap dirumah dan membereskan seluruh halaman sebagai hukuman atas kelakuannya pada Lilian kemarin.
" Awas, lihat saja. Aku pasti akan membuat kejutan untukmu. " Asih menyeringai licik.
****
Raka terlihat sibuk mempersiapkan berbagai rangkaian acara. Lelaki itu baru saja mendapat telepon dari Aura bahwa dirinya dan Papa Gio telah berhasil membawa Mama Delia menuju Panti.
Mobil yang membawa Livia dan Lilianpun telah tiba terlebih dahulu disana. Tadi sewaktu dijalan ada sedikit insiden pohon tumbang hingga membuat perjalanan mereka sedikit terlambat, tetapi untuk saja tidak butuh waktu lama untuk menyingkirkan pohon tersebut ke bahu jalan.
Raka memperhatikan Lilian yang terlihat begitu cantik hari ini, iapun tak sungkan untuk memuji kekasihnya tersebut. Tentu saja, hati Lilian seolah terbang ke udara mendengar pujian dari sang kekasih.
Para tamu undanganpun telah mulai berdatangan. Mereka berasal dari sanak saudara, teman serta kolega bisnis keluarga Syailendra. Raka sengaja mengundang satu jam sebelum keluarganya datang.
" Semoga Mama menyukai kejutan dariku nanti." batinnya berharap.
***
Mobil keluarga Syailendra telah tiba di Panti Nirmala. Nyonya Delia merasa heran saat melihat dekorasi pesta taman menghiasai Panti tersebut.
" Pa, sepertinya disini akan ada acara. Apa tidak sebaiknya kita tunda dulu kunjungan kita. " pinta Nyonya Delia pada sang suami.
Papa Gio tentunya sudah tahu jika ini semua pasti hasil karya putra sulungnya.
" Masih sepi, Ma. Tidak ada siapa-siapa disana. Mungkin acaranya bukan hari ini. Kita masuk sajalah, lagipula kita sudah terlanjur jauh-jauh kesini. " cegah Papa Gio.
Aurapun ikut meyakinkan sang Mama. Ketiganyapun melangkah memasuki area Panti. Saat Nyonya Delia mengetuk pintu,
" Selamat Ulang Tahun !!!"
Wanita itu terperangah melihat begitu banyak orang yang mengucapkan Selamat Ulang Tahun padanya. Netranya berbinar bahagia, dirinya tak menyangka akan mendapatkan kejutan seperti ini.
Wanita itu memeluk suami dan anaknya untuk meluapkan kebahagiaan. Sayangnya, Raka putra sulungnya masih berada di Inggris. Pasti kebahagiaannya akan semakin lengkap dengan kehadiran anak laki-lakinya itu.
" Ma, sekarang Mama harus potong kuenya ya. " pinta Aura menunjuk kearah belakang.
Nyonya Delia berbalik, senyumnya mengembang sempurna ketika melihat siapa yang membawa kue tersebut untuknya.
" Raka. "
Wanita itu menitihkan airmata kebahagiaan ketika melihat kehadiran putra sulungnya.
Raka berjalan mendekat, ia segera menyingkirkan kue ditangannya saat sang Mama langsung berhambur ke pelukannya.
" Selamat Ulang Tahun, Ma. "
" Terima kasih, sayang. "
Seluruh tamu yang hadir ikut terharu, mereka berteriak agar Nyonya Syailendra segera meniup lilinnya.
Sorak sorai anak-anak panti dan para undangan membuat suasana terasa begitu ramai. Satu persatu dari mereka menyalami keluarga Syailendra dan keluarga Adijaya tentunya.
Livia memanfaatkan hal ini agar dikenal oleh para kolega bisnis keluarga Syailendra. Iapun memperkenalkan putrinya sebagai kekasih Raka. Mereka memuji kecantikan Lilian, gadis itu merasa sebagai pusat perhatian dipesta tersebut.
Namun hal tersebut tidak berlangsung lama ketika sebuah mobil mewah tiba-tiba terparkir di depan panti.
Seorang pria turun dan membukakan pintu untuk atasannya. Nampak sebuah kaki jenjang nan cantik keluar dari mobil tersebut. Mereka semakin dikejutkan oleh kecantikan wanita itu dan beberapa diantaranya mengenalinya.
" Maaf mengganggu. Sepertinya sedang ada acara disini. " wanita itu menyapa, lalu membuka kacamata hitam yang menutupi wajah cantiknya.
Nyonya Syailendra langsung mengenali gadis tersebut. Meskipun belum pernah bertemu langsung, tetapi nama Diandra Mulawarman sudah sangat akrab ditelinganya. Ia sering melihat wanita itu di majalah bisnis dan diapun kagum sebab Diandra terkenal sangat dermawan.
Iapun segera mendekati gadis tersebut,
" Nona Diandra? Senang bertemu dengan anda. " Nyonya Delia menjabat tangan Diandra.
Diandrapun sangat senang bisa bertemu dengan Nyonya Delia. Wanita itu begitu ramah dan baik hati, Diandra juga sedikit banyak tahu mengenai Nyonya Delia Syailendra.
Ia menyampaikan niatnya untuk berkunjung dan memberikan santunan disana. Ibu pantipun menyambut kedatangannya dengan baik. Nyonya Syailendra mempersilahkan Diandra untuk bergabung di pesta terlebih dahulu.
Lilian agaknya merasa kesal, semua orang kini lebih terfokus pada Diandra. Apalagi, Diandra nampak begitu akrab dengan Nyonya Delia. Banyak diantara mereka berbisik bahwa Diandra sangat cocok dengan Raka Syailendra.
Diandra mampu membaca raut kekesalan wanita itu, ia menyeringai penuh kemenangan.
" *Kejutan untuk sebuah kejutan. "
Bersambung*...
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini. Mohon dukungan untuk karyanya ya. Makasih sebelumnya🤗💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Oi Min
tambah aq jga suka visual Diandra dan Raka
2023-08-31
2
Oi Min
keren.......
2023-08-31
1
Fatihah
ya ampun thour aq makin smngat baca novelmu keren
2022-11-09
1