Erick Bramantyo melonggarkan ikatan dasinya kemudian melipat lengan kemejanya sampai siku. Hari ini ia sangat lelah setelah seharian mendampingi kliennya di sebuah persidangan di Pengadilan.
Pria itu telah berhasil memenangkan kasus itu dengan bukti-bukti yang ia paparkan dengan sangat akurat dan juga tak terbantahkan.
Tadinya ia mengajak Beby Alesha untuk mendampinginya agar gadis itu bisa belajar banyak hal dan juga bisa mempelajari suasana sidang perkara di tempat itu.
Tetapi seperti biasa gadis itu menolak meskipun ia sudah mengancam akan memberinya nilai C pada laporan magangnya nanti.
Gadis itu baru mau ikut kalau pengacara yang lain yang memanggilnya, tetapi tentu saja ia, seorang Erick Bramantyo sang bos pimpinan dari EB & Partners tidak akan memberikannya izin, hingga seperti biasa gadis itu akan marah dan jutek padanya sampai berhari-hari.
Bodoh amat! yang penting kamu tidak bersama laki-laki lain selama kamu dalam kuasaku di kantor ini.
Erick Bramantyo memasuki kamar mandi dan mencuci wajahnya dengan air dingin di wastafel.
Pria arogan itu menatap dirinya di cermin dengan rasa bangga akan ketampanannya sendiri.
Rahang yang tegas, dengan mata elang yang cukup tajam dihiasi oleh alis lebat yang teratur rapih.
Rambut hitam dengan gaya Slicked-Back Undercut , Potongan rambut yang disisir ke belakang dengan rambut tipis di samping kiri kanannya yang sangat cocok baginya yang berjiwa muda dan dinamis meskipun usianya sekarang sudah 29 tahun.
Usia yang sudah sangat matang untuk berkeluarga.
Belum lagi tubuh yang tinggi dengan otot-otot yang sangat kuat yang dia miliki membuatnya semakin percaya diri akan hasil karya Tuhan pada dirinya.
"Hem Beby, ada apa denganmu? apa kamu gadis normal? semua gadis di sini berlomba-lomba menarik perhatianku dan bahkan rela tidak kuberi sepeserpun hadiah asalkan aku mau jalan bersamanya tetapi kenapa kamu tidak tertarik sedikitpun padaku?" ujarnya bermonolog ekstrim dengan sosoknya sendiri yang ada di dalam cermin.
"Kamu sok suci Beb!" lanjutnya mencibir,
"Gadis sok suci yang suka main ke Club berani menolakku, hebat!" Erick mengerang marah.
"Aku tak pernah suka barang bekas Beb, dan aku yakin kamu cuma jago aja menutupi dirimu itu dengan pakaian yang tertutup hingga orang akan mengira kamu gadis yang suci." Erick menggelengkan kepalanya keras-keras mencoba mengusir bayang-bayang gadis itu di dalam kepalanya.
"Ah persetan! kamu kira cuma kamu perempuan di dunia ini hah!" ujarnya dengan mata berkilat marah. Ia memukul meja keramik itu hingga buku-buku jarinya berdarah.
🍁
"Akhirnya kamu datang juga nak, ibu rindu sekali padamu," ujar seorang perempuan tua sambil meraih tubuh tinggi itu kedalam pelukannya.
"Ibu, aku mohon maaf. Sungguh pekerjaanku banyak sekali." ujar Erick Bramantyo sambil mencium punggung tangan perempuan tua itu yang sudah melahirkannya.
"Alasanmu selalu itu Erick, sampai kuping ibu sudah lelah dengan itu semua." ujar sang ibu tersenyum. Ia maklum karena pekerjaan putra satu-satunya itu memang sangat banyak.
Sekali ia pernah menginap di rumah putranya itu, ia baru bisa bertemu pada saat malam hari itupun dalam kondisi yang sangat lelah setelah itu bisa seharian ia di rumah itu hanya bersama pelayan saja.
Untuk itu ia meminta supaya ia kembali saja ke Panti asuhan ini, di mana ia bisa terhibur dengan banyaknya anak-anak kecil yang setiap harinya melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an, dan membuatnya lebih tenang dan bahagia.
"Jack!" panggil Erick pada asistennya itu yang baru datang dari kampung halamannya karena orang tuanya sakit.
"Iya bos!"
"Turunkan Semua yang ada di mobil." titahnya pada pria muda itu. Jack langsung paham. Setiap Erick Bramantyo datang ke Panti yang ia bangun ini untuk kesenangan ibunya dan anak-anak lain yang terlantar dan berkeliaran di jalan, ia akan membawa semua kebutuhan orang-orang yang tinggal di sini.
Terkadang ada juga orang lain yang berbaik hati untuk datang membawa makanan dan pakaian untuk anak-anak di sini.
"Erick, kamu mau buat ibu senang nak?" ujar sang ibu sembari menyentuh lengan kuat sang putra.
"Tentu ibu, apa pun akan aku lakukan untukmu, katakanlah yang penting hatimu senang." ujar Erick sambil memandang wajah teduh ibunya.
"Ibu ingin melihatmu menikah dan mempunyai keturunan, nak. Kamu dan ibu sudah tua Erick."
"Astaga ibu jangan bilang seperti itu, ibu yang tua tetapi aku belum." ujar Erick tersenyum kemudian mencium pipi sang ibu lembut.
"Ibu serius Erick,"
"Aku juga Ibu."
"Kamu tak pernah serius kalau disuruh menikah."
"Kalau begitu carikan jodoh untukku ibu, yang menurutmu cocok. Aku sudah lelah mencari tetapi belum kutemukan," ujar Erick pasrah, lama ia mengoleksi gadis-gadis cantik tetapi hatinya belum pernah merasa berdebar atau merasakan hal yang spesial dengan mereka, tetapi seketika dadanya berdesir saat bayangan Beby berkelebat di kepalanya.
Oh tidak! jangan gadis itu, ia sudah tidak suci lagi, aku tidak rela keperjakaanku yang selama ini kujaga akan sia-sia.
"Ibu tidak percaya kalau kamu belum mempunyai kekasih Erick," ujar sang ibu dengan tatapan intens pada putra semata wayangnya.
"Baguslah ibu tidak percaya, karena aku memang digemari banyak gadis karena ketampanan dan kekayaanku," ujar Erick narsis.
Plak!
"Aduh ibu, kenapa kamu selalu memukulku." gerutu Erick sembari memegang tangannya berpura-pura meringis sakit.
"Seriuslah sedikit."
"Aku serahkan padamu saja ibu, yang penting jangan carikan aku jodoh yang sudah tua dan tidak bisa mengimbangiku di ranjang, aku takut pinggangnya akan patah."
Plak!
"Ibu! kamu memukulku lagi."
"Sekali lagi kamu bicara seperti itu, ibu akan mengutukmu jadi batu."
"Ibu tega, kutuk aku saja jadi pembalut."
Plak!
"Awww!" teriak Erick kemudian segera kabur dari ibunya karena kali ini sapu lah yang melayang di bokongnya.
"Mandilah di kolam bersama anak-anak di belakang sana supaya otakmu sedikit bersih, Erick!" teriak ibunya dengan suara menggelegar marah. Kemudian perempuan tua itu duduk di kursinya,
Ibu sudah punya calon untukmu Erick, semoga saja kalian berjodoh.
*Tobe continued
Mana nih dukungannya untuk karya receh ini, like dan komentarnya dong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Mama muda
wkskwkkw
2022-08-03
2
Mama muda
ih posesif
2022-08-03
2
Palma077
jd pembalut? 🤦
2022-07-16
2