"Ma, baru kali ini aku merasa sudah tua lho," ujar Ibrahim saat duduk santai di beranda setelah sarapan pagi.
"Alhamdulilah, Papa akhirnya sadar juga." jawab Hanna menampilkan senyum khasnya dengan lesung pipi yang sangat cantik dipipi bagian kanannya.
"Eh, tapi tidak juga sih, karena aku masih kuat manjat kamu Ma."
"Hmm Papa, selalu saja bikin merinding," Hanna memukul lembut lengan sang suami.
"Ma, aku kok udah mau gendong cucu ya? apa ini gak terlalu cepat? Beby kan masih kuliah." Ibrahim menatap istrinya lembut.
"Yah namanya juga mau ya mama juga mau, tapi Beby kayaknya gak pernah nampak suka sama cowok gitu deh Pa, apa putri kita itu normal ya?" Hanna nampak berpikir keras.
Sejak remaja saat semua gadis sudah sering bercerita tentang cowok idaman atau idola, apakah itu dari kalangan selebritis atau dari orang biasa, Beby tak pernah tertarik pada yang namanya lawan jenis itu.
Gadis itu tak pernah punya teman dari kalangan pria, semuanya perempuan. Bagus sih Sebenarnya tetapi kedua orangtuanya merasa aneh dan khawatir mengingat begitu maraknya sekarang pasangan sesama jenis yang sudah berani mengesahkan hubungan mereka itu.
Padahal putrinya itu begitu cantik dan sangat menarik. Hingga sudah banyak kolega papanya yang kadang iseng untuk melamar atau menjadikannya sebagai menantu. Tetapi Beby tak pernah memberi respon yang cukup baik.
"Nauzubillah, Hush, jangan bilang begitu dong Ma, kalau putri kita tidak normal bisa habislah keturunan kita yang cuma sebiji itu." ujar Ibrahim dengan nada tidak nyaman.
Laki-laki paruh baya itu takut kalau putrinya benar-benar tak normal diusianya sekarang. Ia sampai beristighfar dan berdoa dalam hati berkali-kali, berharap putrinya itu jatuh cinta pada seorang pria yang baik dan sehat yang nantinya bisa menambah keturunan keluarganya.
🍁
"Mbak Beby ya?" tanya seorang karyawan di kantor pengacara itu dari bagian Humas saat Beby masuk untuk mencari mbak Fanta Ricola kepala bagian Humas.
"Iya mbak, aku Beby Alesha Ibrahim, mahasiswa magang yang baru masuk hari ini." jelas Beby dengan lengkap dan jelas.
"Anda dipanggil ke ruangan pak Erick Bramantyo, sekarang." ujar karyawan yang bernama Marimas sesuai papan nama di dada kanan karyawan itu.
"Pak Erick itu siapa ya mbak? dan ruangannya di mana?" tanya Beby dengan hati-hati.
"Pak Erick itu bos di kantor ini. Ruangannya di lantai 2. Kamu keluar dari sini trus temukan tangga nah, sampai di atas dekat tangga tuh ruangannya. Namanya juga ada kok di depan pintunya." jelas Marimas dengan senyumnya yang ramah.
"Okey deh mbak, makasih ya, aku langsung kesana." ujar Beby kemudian segera menuju tangga dengan langkah cepat.
"Erick Bramantyo." bacanya dengan suara pelan kemudian mengetuk pintu itu pelan. Setelah ada jawaban dari dalam memintanya untuk masuk barulah ia berani masuk.
Erick Bramantyo menatap gadis yang berdiri dihadapannya dengan senyum miring.
"Kamu perlu apa kemari?" tanyanya dengan suara berat dan tajam.
Deg
Beby merasa pria arogan ini yang ia temui di Club kemarin siang. Tetapi ia harus tetap santai dan sopan karena ini adalah daerah kekuasaan pria yang sedang duduk diatas kursi kebesarannya itu.
"Katanya saya disuruh ke ruangan bapak," jawab Beby tenang dengan senyum manis diwajahnya.
Deg
Jantung Erick terasa berdenyut keras, ia sampai ingin meraba dadanya karena getarannya sangat keras sampai ke pembuluh darahnya.
"Kata siapa! kalau bicara jangan bilang katanya, harus jelas siapa nama dan apa maksudnya!" bentak Erick dengan suara beratnya. Ia melakukannya untuk menutup rasa gugup yang tiba-tiba menyerangnya. Sebuah perasaan yang baru kali ini ia rasakan seumur hidupnya.
"Mbak Marimas dari bagian Humas Pak," jawab Beby tegas.
"Nah gitu, kamu mau jadi pengacara kan? pengacara itu kalau ngomong selalu jelas, waktu dan tempatnya serta segala bukti dan aturannya, ngerti kamu?"
"Siap mengerti pak." jawab Beby lagi dengan tenang tanpa melupakan senyumnya.
Ah sial, gadis ini benar-benar wonder woman, ia tak ada gentar-gentarnya sedikitpun meskipun sudah saya bentak.
"Jadi ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Beby untuk mengefisienkan waktu. Ia merasa sudah lama berdiri disitu dan bahkan dipersilahkan dudukpun tidak oleh sang bos arogan.
"Saya mau kamu pindah tugas ke ruangan ini, mulai hari ini." titah Erick sembari mengalihkan pandangannya ke arah berkas-berkas kasus yang akan ia tangani beberapa hari ke depan.
"Baik pak. Saya ambil tas saya dulu." ujar Beby kemudian berlalu dari hadapan Erick Bramantyo sang bos. Seorang pengacara kelas kakap yang sering memenangkan sebuah perkara di pengadilan.
"Chiki, Qitela, aku diminta pindah tugas ke lantai 2, jadi kita pisah dulu ya." ujar Beby kemudian menyampirkan sling bagnya di bahunya.
"Waduh gak asyik dong kita," jawab Chiki dengan wajah sedih.
"Ih gak apa-apa, kita kan tetap satu kantor cuma beda ruangan aja." jawab Beby menenangkan.
"Kita jadi punya pengalaman yang berbeda dan juga bisa nanti sharing-sharing gitu."
"Iya sih, tapi itu mbak Fanta kok judes banget ya sama kita-kita. Tadi waktu kamu tidak ada Beb, ia marah-marah terus sama kita berdua, kayaknya habis kena marah deh sama pak bos besar."
"Sudah, nikmati aja, dimanapun kita bekerja pasti akan ada orang seperti itu. Yang penting jangan tunjukkan kalo kita lemah tak berguna, supaya orang-orang seperti itu gak diatas angin dan gampang menyakiti kita, okey?"
"Okey deh Beb, makasih lho ya motivasinya."
"Sama-sama, kita saling memotivasi ya, supaya kita bisa maju sama-sama dan juga sukses bersama."
"Sudah ya, aku pamit mau keruangan pak Bos, dia juga suka marah pake urat, nanti aku dideportasi lagi ke negeri antah berantah, hihihi." Beby tertawa kemudian meninggalkan ruangan itu.
Sementara itu Erick sibuk membaca CV dari seorang Beby Alesha Ibrahim. Ia memikirkan bagaimana gadis secerdas dan banyak bakat itu malah suka ikut dugem di Club seperti yang ia lihat pada waktu itu.
"Apa mungkin itu adalah profesinya yang lain? untuk mendapatkan kemewahan atau hanya kepuasaan sesaat?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Jangan-jangan dia jadi sugar baby? hmm, menarik. Aku akan menawarkan diriku menjadi sugar Daddynya saja kalau ia bersedia, aku akan bayar mahal jika ia mau." ujarnya lagi dengan debaran aneh didadanya.
"Maaf pak, anda mau jadi sugar Daddy?" tanya Beby penasaran dan juga rasa jijik dari dalam hatinya. Ia ternyata sudah lama berdiri di depan meja Erick Bramantyo sang bos.
"Ah iya, eh tidak, kenapa? kalau aku jadi sugar Daddy apa kamu mau jadi sugar babynya Beb?" Erick Bramantyo memandang wajah Beby yang cantik itu dengan pandangan yang lain dari yang lain.
"Cih, maaf ya, Pak. Anda salah orang, bapak pikir aku gadis apaan!" jawab Beby dengan wajah merah karena marah.
"Kamu jual mahal ya!" kalau kamu hanya bersikap seperti itu hanya untuk menaikkan hargamu, kamu hebat!" tantang Erick sembari melemparkan selembar kertas dan pulpen kedepan gadis itu.
"Tulis berapa hargamu disitu!"
"Bapak kurang ajar, aku bisa menuntut bapak dengan pasal perbuatan yang tidak menyenangkan dan juga pelecehan." ujar Beby sembari menghentakkan kakinya marah.
"Dan aku akan meminta semua firma di sini untuk menolak gadis nakal sepertimu untuk magang maupun bekerja, camkan itu!"
"Anda bos yang jahat, aku membencimu pak Erick!" ujar Beby kemudian duduk ditempatnya dengan bibir mengerucut sebal. Sebenarnya ia bisa saja keluar dari kantor itu saat itu juga dan melaporkan hal ini pada pihak berwajib tetapi ia khawatir dengan nasib dua temannya Qitela dan juga Chiki.
Mereka pasti akan ikut terseret dalam masalahnya dan mungkin tidak akan mendapatkan nilai untuk magang ini.
Akhirnya Beby pasrah saja, dan akan memasang bendera perang dengan pria arogan dan berotak Omesh ini. Ia bertekad, suatu saat akan membalas pengacara yang tak punya etika ini.
Baiklah Pak Erick, aku akan membuatmu menyesal dengan semua kata-katamu padaku.
* Tobe continued
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat update nya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍😍 😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Agustina Kusuma Dewi
disini nama aktornya, ala iklan kesukaan makanan.. 😘😍😘😉😆😅😄😃
2022-09-29
0
Muliana
dasar erick
2022-08-03
1
Salpira Salpira
bakalan seru jmnih critanya
2022-07-31
1