"Jangan menunduk kalau berjalan! untungnya aku ini kuat," bentak Erick Bramantyo dengan seringaian diwajahnya.
Kekagumannya pada gadis ini tiba-tiba menguap ke udara. Ia memandang Beby dari atas kebawah dengan pandangan mencemooh, tidak menyangka kalau gadis yang ia pikir baik ternyata suka juga main di tempat seperti ini.
"Maaf pak, permisi!" ujar Beby lagi dan segera meninggalkan tempat yang ternyata sebuah Club itu dengan langkah cepat, ia telah salah arah.
Sedangkan pria tampan dengan tampilan arogan itu hanya tersenyum samar dengan sebuah perasaan aneh dihatinya.
🍁
Ulang tahun Ratna tidak lagi menarik dihati Beby Alesha, ia lebih banyak diam setelah memberikan kado dan ucapan selamat pada sahabatnya itu.
"Ada apa sih?" tanya Hany saat melihat ketua Genk Rangers Dewaani itu hanya diam saja dan kurang menikmati pesta sederhana itu. Eka dan Anny sibuk bergoyang tiktok sedangkan Ratna berkaraoke sendiri dengan suaranya yang cukup mengganggu telinga orang yang ada di dalam rumah itu.
"Gak kok, gak ada apa-apa." jawab Beby sembari menarik nafas beratnya.
"Cerita aja Beb, jangan disimpan sendiri." Beby hanya diam. Tidak mungkin ia menceritakan tentang organisasi yang sempat ia ikuti itu. Apalagi kalau ia ingat tentang kaum lisbong yang sedang bercumbu itu. Kulitnya seketika meremang takut dan jijik. Belum lagi pria arogan yang ia tak sengaja tabrak, ikut andil dalam merubah moodnya.
"Aku bingung Han," ujarnya ingin mengalihkan pembicaraan. Cukup ia saja yang merasa terganggu dengan organisasi itu, ia tak mau sahabat-sahabatnya ikut memikirkan masalahnya.
"Bingung kenapa sih?"
"Aku kan udah masukkan permohonan magang di sebuah firma gitu, tapi tiba-tiba aku mau ganti aja deh atau bagaimana ya, mana yang lebih bagus?'
"Lho jangan diganti, itu firma hukum kan? kayak kantor pengacara gitu?" Beby mengangguk.
"Mau jadi pengacara kan?" sekali lagi Beby mengangguk.
"Lah trus apa masalahnya?"
"Tiba-tiba malas aja Han, bad mood gitu deh." jawab Beby kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran sofa dan memandang Ratna yang sibuk bernyanyi dengan suaranya yang cempreng.
"Pastikan Dirimu Siap untuk Magang Beb, Magang itu beda dengan kuliah. Anggap saja itu simulasi di dunia kerja. Saat kamu magang di kantor pengacara, kamu akan menemui kenyataan yang berbeda."
"Kamu dituntut cepat, tepat, teliti, dan mampu bekerja dalam tim. Kalau kamu tidak siap, kamu akan kewalahan nantinya." jelas Hany yang sudah pernah punya pengalaman magang di sebuah Perusahaan asing.
"Maka dari itu dibutuhkan kesiapan diri mulai dari jadwal, skill, keuangan hingga transportasi.Eh, kamu gak ada masalah sih dibagian ini. Semuanya kamu punya." Beby tersenyum membenarkan kata-kata Hany.
"Trus, Pelajari Kantor Pengacara yang Akan kamu tuju, eh kamu kan juga sudah memasukkan permohonan ya Beb?" Beby mengangguk lagi.
"Dan keterima?"
"Iyya."
"Lah trus masalah mu apa Beby Alesha yang cantik?" tanya Hany gregetan sendiri. Ia merasa dikerjai oleh seorang Beby yang sudah memilki segalanya. Melamar dimana saja pasti keterima. Tidak perlu pusing. Koneksi keluarganya bisa dijadikan jaminan.
"Maaf, Han. Aku cuma lagi ingin berbagi cerita aja." ujar Beby menunduk. Setidaknya saat ia mulai berbicara masalah yang sebenarnya mendera hatinya, bisa terurai sedikit.
"Kamu hanya harus memiliki kemampuan lain di luar hukum seperti desain grafis, editing video ataupun fotografi. Kemampuan-kemampuan itu harus kamu tonjolkan sebagai pelengkap diri kamu."
"Siap Bos!" jawab Beby dengan mengangkat tangannya di dahinya.
"Eh, aku lupa, kamu kan memang multitalent Beb, hehehe jago silat dan menembak." Beby kembali tersenyum dengan perkataan Hany.
"Jangan terlalu memujiku, nanti aku besar kepala." ujar Beby kemudian berdiri dari duduknya. Hatinya sudah sedikit ringan. Ia akan ikut bernyanyi dan bergoyang dengan para sahabatnya.
"Tapi ingat, jangan sampai bos mu itu suka sama kamu, bisa-bisa kamu tidak akan jadi pengacara, tetapi pengangguran banyak acara hahhaha." lanjut Hany tertawa.
"Kalau itu sih aku gak jamin Han!" jawab Beby kemudian meminta sahabat-sahabatnya untuk pindah ke halaman depan rumah itu.
"Nyanyinya di depan yuks, lebih seru dibawah sinar bulan dan bintang." ajak Beby sembari membawa perlengkapan nyanyinya keluar rumah.
"Kita sekalian barbeque di sini sampai tengah malam, pokoknya malam ini untuk kita saja, spesial untuk Ratna Rangers!" teriak Beby bersemangat.
"Siap!" jawab yang lain kompak. Mereka pun menyiapkan daging dan sosis yang mereka ambil dari lemari pendingin, terus membuat bumbu dan juga sambel cocolnya.
Mereka pun membakar daging yang sudah dimarinasi itu dengan bau harum yang menyeruak ke hidung mereka.
"Hemm, ini pasti sedap sekali Beb, bikin aku lapar." ujar Eka sembari menelan air liurnya.
"Mantap nih, enak banget." ujar Anny ikut menikmati yang sudah matang.
Setelah makan mereka pun menyetel musik dengan suara besar. Menari dan juga menyanyi. Mereka menikmati kebersamaan itu dengan penuh suka cita. Dalam hati Beby berujar,
Kami juga bisa bahagia Mbak Mery tapi tidak dengan merusak diri dengan cara seperti yang anda katakan itu.
*Tobe continued
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat update nya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍😍😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Agustina Kusuma Dewi
bener bener betull beb..😘😍😘😍
2022-09-29
0
yuuuu123
asyik eh
2022-08-26
1
Salpira Salpira
berdendang
2022-07-19
1