Bab 10 BSWW

"Ma, aku mau minta izin nih," ujar Beby dengan dandanan yang sangat cantik hari ini. Wajahnya tampak sangat cerah dengan sedikit perona merah diwajahnya.

"Kemana Beb? Kamu kan baru keluar dari Rumah Sakit sayang." jawab sang Mama dengan aura khawatir.

"Ada acara ngumpul-ngumpul Ma dengan teman-teman di sebuah acara." jawab Beby tersenyum lalu mencium pipi mamanya.

"Ngumpul sama Hany, dan lainnya itu ya?" tanya Mamanya lagi memastikan supaya ia bisa memberikan laporan yang jelas kepada sang suami, Pak Ibrahim yang terhormat.

"Bukan Ma, ini teman organisasi aku. Gak lama kok, tapi setelahnya aku mau ngumpul sama Eka, Ratna, Hany, dan Anny." Beby mengabsen nama-nama sahabatnya agar mamanya memberikan izin.

"Lah tambah acara lagi? bisa tengah malam dong pulangnya." ujar Hanna sudah mulai tampak tidak setuju.

"Ngumpulnya di rumah itu Ma, yang papa belikan sebagai markas kami."

"Acara apalagi sih, kan kamu harus istirahat sayang, bentar lagi harus magang lho."

"Iya Ma, ini cuma mau rayain ulang tahun Ratna. Dan maunya bikin acara di sana. Cuma kami berlima kok tanpa cowok," jelas Beby berusaha menyakinkan mamanya.

"Kok gak diadakan di sini aja sih? rumah ini kan luas sayang, ada banyak pelayan juga disini yang bisa bantu kalian."

"Mereka semua masih suka segan sama Papa Ma, jadinya kan gak nyaman. Boleh ya Ma, tapi aku nginap sama mereka."

"Iya juga sih Papamu tuh suka sok jaim kalo di depan teman-temanmu. Tapi kok harus nginap sih kan ada Mang Jujun bisa jemput kamu sayang "

"Ih gak asyik deh. Gak lama kok Ma cuma semalam aja. Lokasinya juga gak jauh dari sini,"

"Iyya deh, tapi foto-foto kegiatan kalian harus kamu kirim ke Mama ya?"

"Beres Ma, gampang itu." ujar gadis itu kemudian langsung mencium pipi mamanya dan berpamitan.

"Hati-hati ya Beb!"

"Iya Ma, Assalamualaikum!"'

"Waalaikumussalam."

Setelah Beby keluar dari rumah, Hanna langsung menghubungi Ibrahim sang suami memberitahukan kalau putrinya keluar rumah untuk suatu kepentingan.

🍁

"Akhirnya kamu datang Beb," ujar Virgin dengan senyum cerah diwajahnya.

"Aku pasti datang kak, kan aku sudah berjanji." jawab Beby sembari mengarahkan pandangannya pada seluruh ruangan yang masih sepi itu.

Dari luar, bangunan ini seperti sebuah gedung sederhana. Tetapi setelah ia masuk. Ia bisa melihat ada banyak kemewahan yang ada di dalam keseluruhan ruangan-ruangan ini.

Seperti sebuah Club. Ruangan ini dilengkapinya sebuah bar beserta bartendernya dan tentu saja sebuah lantai dansa dengan lampu yang besar di tengah-tengah ruangan itu.

Meskipun belum beroperasi dan masih sepi, Beby yakin tempat itu adalah sebuah tempat untuk dugem atau Dunia Gemerlap untuk orang-orang yang kurang kerjaan.

"Anggota yang lain kemana kak?" tanya Beby saat matanya sudah cukup kenyang memindai keseluruhan isi ruangan.

"Mereka belum datang, bentar lagi juga sampai. Kamu santai aja dulu." ujar Virgin sembari menyerahkan segelas minuman ke depan Beby.

"Minum Beb!" Beby tersenyum kemudian mengangkat gelas itu, Tetapi ada bau yang tidak sedap ia cium dari dalam minuman itu, jadi ia menyimpannya kembali.

"Gak pernah minum ya?" tanya Virgin dengan pandangan sedikit kecewa.

"Gak kak, tubuhku gak sembarangan menerima makanan dan minuman asing. Langsung bereaksi parah."

"Oh gitu ya?"

"Iya kak. Maaf ya." Beby akhirnya mengambil handphonenya untuk mengurai kebosanan yang ia rasakan di dalam ruangan itu. Ia mulai menghubungi para Rangers. Memastikan semuanya sudah siap di markas setelah ini.

Suasana yang tadinya sepi kini berubah ramai. Beberapa orang sudah memasuki ruangan itu. Dari mulai gadis muda seperti dirinya sampai perempuan paruh baya yang mungkin seumuran dengan mamanya.

"Ini acara apa sih sebenarnya kak?" tanya Beby kepada Virgin yang sedang menyeruput minumannya dengan santai. Gadis itu pun sudah mulai menghisap rokoknya yang membuat Beby langsung menutup hidungnya. Ia sedikit alergi dengan asap rokok.

"Ini acara ultahnya mbak Mery ketua kita."

"Oh gitu ya? aku gak tahu sih kak jadinya gak bawa kado." jawab Beby tak enak hati. Ia sebenarnya mempunyai satu buah kado di mobilnya tetapi itu kan buat Ratna.

"Gak apa-apa, kita juga di sini gak ada yang bawa kado."

"Ah iya."

"Trus mbak Merynya kemana, kok belum kelihatan?" tanya Beby dengan wajah yang sudah tidak sabar. Ia merasa sudah lama di tempat itu. Dan belum juga jelas apa yang akan mereka semua lakukan.

"Itu dia," tunjuk Virgin pada seorang perempuan dewasa yang mungkin seumuran dengan mamanya.

Sosoknya cantik dan berwibawa. Ternyata ini orangnya yang sering menjadi pembicara dimana-mana yang jago membakar semangat perempuan untuk mandiri dan tidak bergantung pada yang namanya laki-laki.

"Mau menyapa dulu Beb?" tawar Virgin sembari berdiri dari duduknya.

"Hayok lah kalau begitu."

Mereka berdua pun mendekati perempuan yang bernama Merry itu.

"Oh, ini toh yang namanya Beby Alesha itu, cantik dan pastinya cerdas." ujar Merry saat bertemu pandang dengan Beby.

"Ah mbak bisa aja, aku kagum lho sama mbak Mery." ujar Beby dengan wajah bahagia bisa bertemu dengan idolanya. Seorang orator ulung.

"Duduk di sini Beb, kita bisa ngobrol banyak hal." ujar Mery kemudian mempersilahkan gadis muda itu untuk duduk di sampingnya.

"Selamat ulang tahun mbak."

"Iya terima kasih, Beb."

"Mereka lagi ngapain mbak?" tunjuk gadis itu ke arah pojok ruangan. Dua orang perempuan sedang saling mencium dengan sangat berani ditengah musik hingar-bingar di dalam ruangan itu.

"Oh itu? mereka itu salah satu contoh perempuan yang sudah menjadi korban pasangan lawan jenisnya."

"Mereka kecewa pada yang namanya pria yang sering menyakiti hati mereka. Ya jadi mereka mencari kepuasan sendiri dengan berpacaran dengan sesamanya." jawab Mery dengan santai. Beby merasakan kulitnya meremang ngeri. Ini kan tidak wajar dan merupakan perilaku menyimpang.

"Lalu? mbak Mery biarkan?" tanya Beby dengan rasa tidak percaya dengan penglihatannya.

"Yah selama itu yang membuat kita bahagia kenapa tidak Beb? Menjalin hubungan dengan pria hanya akan membawa luka apalagi dengan alasan cinta. Kamu bisa lihat itu?" Mery menunjuk seorang pria dengan tampilan necis sedang merangkul dua gadis muda yang sangat seksih ke dalam kamar untuk dilayani hasratnya.

"Pria seperti itu hanya butuh tubuh kita setelah itu ia campakkan dan mencari lagi yang lain yang lebih menarik dan memuaskan."

"Makanya itu kita harus lebih kuat dari mereka, kalaupun mau melayani mereka tidak boleh ada perasaan supaya hati tidak sakit." Beby berusaha mencerna apa yang sedang diucapkan oleh tokoh emansipasi wanita itu.

"Kamu lihat, perempuan dikekang tidak boleh keluar rumah, tidak boleh menikah lebih dari satu tetapi mereka para pria bisa bebas keluar rumah dan menikah sampai berkali-kali." ujar Mery dengan nada yang sudah mulai meninggi.

Semua yang Beby lihat di depan matanya membuatnya bergidik. Pikirannya belum sampai ke arah sana.

"Nah sekarang kamu pikir Beb, kalau kita bisa bahagia dengan cara kita sendiri kenapa kita harus bergantung pada para pria brengsek itu. Kita harus lebih daripada mereka dan membuat mereka bertekuk lutut di kaki kita." Beby terdiam.

Apa benar yang dikatakan oleh Mbak Mery kalau laki-laki hanya butuh tubuh perempuan sebagai pemuas saja?

Ih begitu biadabnya laki-laki seperti itu.

Tapi kalau berhubungan dengan sesama jenis apa itu juga bagus? Aku kira tidak. Itu hanya akan merusak mental kita saja.

Kenapa hati kecilku merasa ini adalah organisasi yang tidak sehat? Mereka bilang membela perempuan tetapi malah menjerumuskannya ke tempat yang paling rendah.

"Maaf mbak, aku pamit lebih cepat, kepalaku sedikit pusing," ujar Beby sembari menyentuh kepalanya yang mulai tak nyaman dengan musik dan juga bau asap rokok itu.

"Wah, gak seru nih Beb, acara kita kan belum mulai?"

"Mohon maaf mbak, aku baru keluar dari Rumah Sakit, jadi gak bisa lama-lama diluar rumah. Permisi mbak." ujar Beby dan langsung ngacir dari tempat itu. Ia berjanji tak akan mau lagi ke tempat seperti itu.

Di depan pintu ia tak sengaja menabrak tubuh tinggi seorang pria dengan rahang yang kuat dan juga memiliki penampilan yang cukup menarik.

"Maaf pak, aku gak sengaja," ujar Beby menunduk. Setelah pandangan mata mereka bertemu dalam sepersekian detik.

Deg

Si Wonder Woman ada di tempat seperti ini?

Luar biasa! ternyata kamu gadis yang nakal juga ya?

batin pria itu dengan senyum samar di bibirnya.

*Tobe continued

Mana nih like dan komentarnya.

.

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

organisasi sengklek nih pemimpin nya juga kayaknya penyuka sesama jenis.mana ada organisasi perempuan yg mendoktrin peserta utk membenci kaum pria..

2023-02-12

1

Mama muda

Mama muda

bagus Beb

2022-08-03

1

Ummi Andira

Ummi Andira

beby anak baik Pak Erick

2022-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 BSWW
2 Bab 2 BSWW
3 Bab 3 BSWW
4 Bab 4 BSWW
5 Bab 5 BSWW
6 Bab 6 BSWW
7 Bab 7 BSWW
8 Bab 8 BSWW
9 Bab 9 BSWW
10 Bab 10 BSWW
11 Bab 11 BSWW
12 Bab 12 BSWW
13 Bab 13 BSWW
14 Bab 14 BSWW
15 Bab 15 BSWW
16 Bab 16 BSWW
17 Bab 17 BSWW
18 Bab 18 BSWW
19 Bab 19 BSWW
20 Bab 20 BSWW
21 Bab 21 BSWW
22 Bab 22 BSWW
23 Bab 23 BSWW
24 Bab 24 BSWW
25 Bab 25 BSWW
26 Bab 26 BSWW
27 Bab 27 BSWW
28 Bab 28 BSWW
29 Bab 29 BSWW
30 Bab 30 BSWW
31 Bab 31 BSWW
32 Bab 32 BSWW
33 Bab 33 BSWW
34 Bab 34 BSWW
35 Bab 35 BSWW
36 Bab 36 BSWW
37 Bab 37 BSWW
38 Bab 38 BSWW
39 Bab 39 BSWW
40 Bab 40 BSWW
41 Bab 41 BSWW
42 Bab 42 BSWW
43 Bab 43 BSWW
44 Bab 44 BSWW
45 Bab 45 BSWW
46 Bab 46 BSWW
47 Bab 47 BSWW
48 Bab 48 BSWW
49 Bab 49 BSWW
50 Bab 50 BSWW
51 Bab 51 BSWW
52 Bab 52 BSWW
53 Bab 53 BSWW
54 Bab 54 BSWW
55 Bab 55 BSWW
56 Bab 56 BSWW
57 Bab 57 BSWW
58 Bab 58 BSWW
59 Bab 59 BSWW
60 Bab 60 BSWW
61 Bab 61 BSWW
62 Bab 62 BSWW
63 Bab 63 BSWW
64 Bab 64 BSWW
65 Bab 65 BSWW
66 Bab 66 BSWW
67 Bab 67 BSWW
68 Bab 68 BSWW
69 Bab 69 BSWW
70 Bab 70 BSWW
71 Bab 71 BSWW
72 Bab 72 BSWW
73 Bab 73 BSWW
74 Bab 74 BSWW
75 Bab 75 BSWW
76 Bab 76 BSWW
77 Bab 77 BSWW
78 Bab 78 BSWW
79 Bab 79 BSWW
80 Bab 80 BSWW
81 Bab 81 BSWW
82 Bab 82 BSWW
83 Bab 83 BSWW
84 Bab 84 BSWW
85 Bab 85 BSWW
86 Bab 86 BSWW
87 Bab 87 BSWW
88 Bab 88 BSWW
89 Bab 89 BSWW
90 Bab 90 BSWW
91 Bab 91 BSWW
92 Bab 92 BSWW
93 Bab 93 BSWW
94 Bab 94 BSWW
95 Bab 95 BSWW
96 Bab 96 BSWW
97 Bab 97 BSWW
98 Bab 98 BSWW
99 Bab 99 BSWW
100 Bab 100 BSWW
101 Bab 101 BSWW
102 Bab 102 BSWW
103 Bab 103 BSWW
104 Bab 104 BSWW
105 Bab 105 BSWW
106 Bab 106 BSWW
107 Bab 107 BSWW
108 Bab 108 BSWW
109 Bab 109 BSWW
110 Bab 110 BSWW
111 Bab 111 BSWW
112 Bab 112 BSWW
113 Bab 113 BSWW
114 Bab 114 BSWW
115 Bab 115 BSWW
116 Bab 116 BSWW
117 Bab 117 BSWW
118 Bab 118 BSWW
119 Bab 119 BSWW
120 Bab 120 BSWW
121 Bab 121 BSWW
122 Bab 122 BSWW
123 Bab 123 BSWW
124 Bab 124 BSWW
125 Bab 125 BSWW
126 Bab 126 BSWW
127 Bab 127 BSWW
128 Bab 128 BSWW
129 Bab 129 BSWW
130 Bab 130 BSWW
131 Bab 131 BSWW
132 Bab 132 BSWW
133 Bab 133 BSWW
134 Bab 134 BSWW
135 Bab 135 BSWW
136 Bab 136 BSWW
137 Bab 137 BSWW
138 Bab 138 BSWW
139 Bab 139 BSWW
140 Bab 140 BSWW
141 Bab 141 BSWW
142 Bab 142 BSWW
143 Bab 143 BSWW
144 Bab 144 BSWW
145 Bab 145 BSWW
146 Bab 146 BSWW
147 Bab 147 BSWW
148 Bab 148 BSWW
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1 BSWW
2
Bab 2 BSWW
3
Bab 3 BSWW
4
Bab 4 BSWW
5
Bab 5 BSWW
6
Bab 6 BSWW
7
Bab 7 BSWW
8
Bab 8 BSWW
9
Bab 9 BSWW
10
Bab 10 BSWW
11
Bab 11 BSWW
12
Bab 12 BSWW
13
Bab 13 BSWW
14
Bab 14 BSWW
15
Bab 15 BSWW
16
Bab 16 BSWW
17
Bab 17 BSWW
18
Bab 18 BSWW
19
Bab 19 BSWW
20
Bab 20 BSWW
21
Bab 21 BSWW
22
Bab 22 BSWW
23
Bab 23 BSWW
24
Bab 24 BSWW
25
Bab 25 BSWW
26
Bab 26 BSWW
27
Bab 27 BSWW
28
Bab 28 BSWW
29
Bab 29 BSWW
30
Bab 30 BSWW
31
Bab 31 BSWW
32
Bab 32 BSWW
33
Bab 33 BSWW
34
Bab 34 BSWW
35
Bab 35 BSWW
36
Bab 36 BSWW
37
Bab 37 BSWW
38
Bab 38 BSWW
39
Bab 39 BSWW
40
Bab 40 BSWW
41
Bab 41 BSWW
42
Bab 42 BSWW
43
Bab 43 BSWW
44
Bab 44 BSWW
45
Bab 45 BSWW
46
Bab 46 BSWW
47
Bab 47 BSWW
48
Bab 48 BSWW
49
Bab 49 BSWW
50
Bab 50 BSWW
51
Bab 51 BSWW
52
Bab 52 BSWW
53
Bab 53 BSWW
54
Bab 54 BSWW
55
Bab 55 BSWW
56
Bab 56 BSWW
57
Bab 57 BSWW
58
Bab 58 BSWW
59
Bab 59 BSWW
60
Bab 60 BSWW
61
Bab 61 BSWW
62
Bab 62 BSWW
63
Bab 63 BSWW
64
Bab 64 BSWW
65
Bab 65 BSWW
66
Bab 66 BSWW
67
Bab 67 BSWW
68
Bab 68 BSWW
69
Bab 69 BSWW
70
Bab 70 BSWW
71
Bab 71 BSWW
72
Bab 72 BSWW
73
Bab 73 BSWW
74
Bab 74 BSWW
75
Bab 75 BSWW
76
Bab 76 BSWW
77
Bab 77 BSWW
78
Bab 78 BSWW
79
Bab 79 BSWW
80
Bab 80 BSWW
81
Bab 81 BSWW
82
Bab 82 BSWW
83
Bab 83 BSWW
84
Bab 84 BSWW
85
Bab 85 BSWW
86
Bab 86 BSWW
87
Bab 87 BSWW
88
Bab 88 BSWW
89
Bab 89 BSWW
90
Bab 90 BSWW
91
Bab 91 BSWW
92
Bab 92 BSWW
93
Bab 93 BSWW
94
Bab 94 BSWW
95
Bab 95 BSWW
96
Bab 96 BSWW
97
Bab 97 BSWW
98
Bab 98 BSWW
99
Bab 99 BSWW
100
Bab 100 BSWW
101
Bab 101 BSWW
102
Bab 102 BSWW
103
Bab 103 BSWW
104
Bab 104 BSWW
105
Bab 105 BSWW
106
Bab 106 BSWW
107
Bab 107 BSWW
108
Bab 108 BSWW
109
Bab 109 BSWW
110
Bab 110 BSWW
111
Bab 111 BSWW
112
Bab 112 BSWW
113
Bab 113 BSWW
114
Bab 114 BSWW
115
Bab 115 BSWW
116
Bab 116 BSWW
117
Bab 117 BSWW
118
Bab 118 BSWW
119
Bab 119 BSWW
120
Bab 120 BSWW
121
Bab 121 BSWW
122
Bab 122 BSWW
123
Bab 123 BSWW
124
Bab 124 BSWW
125
Bab 125 BSWW
126
Bab 126 BSWW
127
Bab 127 BSWW
128
Bab 128 BSWW
129
Bab 129 BSWW
130
Bab 130 BSWW
131
Bab 131 BSWW
132
Bab 132 BSWW
133
Bab 133 BSWW
134
Bab 134 BSWW
135
Bab 135 BSWW
136
Bab 136 BSWW
137
Bab 137 BSWW
138
Bab 138 BSWW
139
Bab 139 BSWW
140
Bab 140 BSWW
141
Bab 141 BSWW
142
Bab 142 BSWW
143
Bab 143 BSWW
144
Bab 144 BSWW
145
Bab 145 BSWW
146
Bab 146 BSWW
147
Bab 147 BSWW
148
Bab 148 BSWW

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!