Ibrahim tersenyum samar ketika pesan yang ia kirim kepada seseorang mendapatkan balasan.
Aku hanya bisa 5 jam Pak Ibra, memangnya aku harus menemani putrimu sampai ke tempat tidurnya?
"Kamu mulai berani melawan aku ya?" ujarnya pada layar handphonenya dengan senyum samar di bibirnya.
Aku tidak memintamu menawar!!
Pesan itu berhasil terkirim kemudian ia menutup layar handphonenya dan menonaktifkannya.
Ibrahim dan Hanna menoleh ke arah pintu dimana terdapat sedikit keributan di sana. Rupanya ada aksi dorong mendorong dari empat gadis cantik sahabat Beby di depan pintu.
"Kamu duluan yang masuk." ujar salah seorang dari mereka.
"Gak! kamu aja...aku malu sama papa dan mamanya Beby." timpal yang lain.
"Kamu aja Han."
"Gak!"
"Kamu Eka."
Dan kemudian,
Bugh!
Semuanya jatuh dan saling tumpuk saat Ibrahim membuka pintu itu tiba-tiba.
"Maaf Om, kami tidak sengaja." ujar Ratna cengengesan. Tubuhnya yang berada paling atas langsung berdiri dan merapikan pakaiannya. Kemudian disusul oleh yang lainnya dah terakhir Eka yang paling bawah sebagai alas tadi.
"Bukan kalian yang tidak sengaja tetapi saya yang sengaja." ujar Ibrahim dengan wajah datar dan kaku.
"Oh gitu ya Om?" tanya Anny polos dan langsung mendapat jitakan di keningnya dari Eka.
"Ayo masuk saja sayang, jangan berdiri saja di sana." panggil Hanna pada para sahabat putrinya.
"Mari Om, permisi kami masuk ya." ujar mereka kemudian melangkah masuk mendekati ranjang tempat Beby Alesha Ibrahim berbaring dengan tubuh lemas.
"Silahkan kalian ngobrol, tante tinggal dulu ya?"
"Iya tante." jawab keempat gadis itu kompak.
"Papa kok kaku banget sih sama mereka, mereka kan jadi malu dan sungkan gitu Pa." gerutu Hanna karena merasa kasihan pada sahabat-sahabat putrinya itu.
"Ah biasa aja ma, anggap itu uji nyali dan uji mental." jawab Ibrahim santai. Ia pun membawa istrinya ke kantin Rumah Sakit untuk mencari minuman segar.
Sementara itu di dalam ruang perawatan Beby. Empat gadis itu begitu khawatir dengan kejadian menyedihkan yang menimpa Beby sang ketua dari Genk Rangers Dewaani.
"Beb kok bisa sakit sih?" tanya Hany sambil meraba kening gadis cantik yang masih berbaring lemas itu. Ia bersyukur karena suhu tubuh sang pasien sudah mulai normal.
"Aku udah sehat kok, makasih ya sudah datang." ujar Beby sembari tersenyum tipis. Wajahnya masih nampak pucat.
"Apa karena kemarin kita hujan-hujanan ya?" tanya Ratna dengan pandangan khawatir. Beby mengangguk. Ia memang paling tidak kuat kalo sudah kena hujan. Tubuhnya akan langsung merespon dengan sakit atau demam.
"Maaf ya Beb," ujar Eka dan Anny bersamaan. Karena gara-gara keinginan mereka yang minta dituruti oleh Beby sehingga gadis itu jadi sakit seperti ini.
"Ih gak apa-apa, kalian kayak orang lain saja." ujar Beby tersenyum kemudian berusaha untuk bangun dari tidurnya.
"Gak usah bangun, gitu aja. Kamu kan masih sakit." ujar Hany sembari menahan bahu gadis itu agar tidak bergerak.
"Iya Beb, istrirahat saja lagi, nanti badanmu panas lagi kalau kamu banyak bergerak." Beby pun menurut. Ia memang sangat lemas saat ini. Tenaganya rasanya hilang semua diganti oleh rasa tidak nyaman di sekujur tubuhnya yang ia rasakan.
"Kamu minum ini deh." ujar Hany sembari menyerahkan sebotol minuman penambah imun dengan rasa lemon. Ia sengaja membeli beberapa botol tadi sebelum menjenguk Beby agar gadis itu bisa cepat pulih.
"Makasih Han." ujar Beby kemudian meminum cairan kuning itu sampai tandas.
"Udah minum obat kan?"
"Iya udah tadi, udah lama sekitar 2 jaman gitu."
"Cepat sembuh ya, gak seru tahu kalau kamu tidak ada. Markas terasa sepi." ujar Ratna memberi semangat.
"Iya, kalau kalian udah di sini, sebentar lagi pasti sembuh. Kalian kan pengganti obat, hehehe. Tapi BTW. yang ngasih tahu kalian aku di sini siapa?" Beby memandangi sahabatnya bergantian.
"Mama kamu yang menelpon kami pakai handphone kamu." jawab Eka cepat.
"Iya Beb, untungnya kita semua lagi ngumpul-ngumpul di kost-an nya Anny jadi langsung cuuss deh kesini.
"Enak ya yang sudah bebas dari kuliah, bisa nyantai-nyantai kayak kalian." ujar Beby dengan wajah pura-pura cemburu.
"Eh, kamu kan juga bentar lagi selesai juga, tinggal magang kan di sebuah firma gitu." timpal Hany memberi semangat.
"Iya sih, besok nih harusnya aku melapor ke kantor itu, tapi eh aku tiba-tiba sakit gini."
"Insyaallah besok kamu udah sehat, tetapi minta izin aja dulu, kamu kan harus istirahat karena masih sakit." Anny ikut memberikan pendapatnya.
"Iya sih, nanti aku kirim surat permohonan izin."
"Eh, ngomong-ngomong tadi kami dengar Wafela akan segera dinikahi sama Gery Salut besok pagi." ujar Anny sang tetangga kamar si Wafela.
"Alhamdulilah, Gery benar-benar mau bertanggung jawab." timpal Ratna dengan senyum diwajahnya.
"Semoga saja ia sudah berubah dan tidak menyakiti istrinya." ujar Beby dengan suara pelan. Entah kenapa ia merasa Gery ini tidak serius, pria itu hanya takut akan ancamannya saja.
*Tobe continued
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess?
Like dan komentar dong agar othor semangat updatenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Salpira Salpira
bagus deh kalo wafello akan dinikahi Gery.
2022-07-16
2
Salpira Salpira
wkwkwkwk... sikap teman temanmu Beb.
2022-07-16
2
Palma077
wkwkwkwkk...
2022-07-09
3