Bab 20

Suasana toko kue Anin terlihat lengang, terlihat Tian dan Raka sedang membersihkan ruangan toko, sementara Sri dan Dewi sedang berkutat didapur membuat beberapa jenis kue yang akan dijual hari ini.

" Assalamualaikum...." Ucap Anin memberi salam saat membuka pintu tokonya.

Davin dan Mutia mengekor dibelakang Anin.

" Waalaikum salam ibu bos..." Ucap Tian dan Raka serempak sambil tersenyum kearah Anin.

" Raka, tolong pangilakan Dewi dan Sri" ucap Anin.

Davin lalu menghampiri Tian dan membantu nya membersihkan ruangan toko tersebut.

Sri dan Dewi datang menghampiri Anin dengan senyum terpancar diwajah mereka.

" Ibu sengaja pangil kalian kesini karna ibu mau mengenalkan kalian pada teman baru kalian. Namanya Mutia, mulai saat ini Mutia akan bekerja di toko kita, Mutia akan membantu Sri dan Dewi." Ucap Anin sambil merangkul pundak Mutia.

Mutia tersenyum kearah para karyawan lalu menunduk. Tian menatap lekat wajah manis wanita didepannya.Tian terpesona dengan wajah manis gadis berhijab tersebut.

" Mutia...ikut aku yuk...aku tunjukkan cara kerja disini." Ucap Dewi sambil tersenyum ramah kearah mutia.

mutia pun mengekor dibelakang Dewi menuju kearah dapur toko tersebut. Anin pun menuju kelantai dua dimana ruangan kerjanya berada.

*******

Disebuah ruangan kantor terlihat Adam sedang membaca beberapa berkas sambil duduk disofa ruang kerjanya.

Pintu ruangan kerja Adam diketuk, munculah sekertaris nya dengan membawa nampan berisikan kopi.

" Ini kopinya pak" ucap Ariana sambil tersenyum manis.

" Taruh aja dimeja" ucap Adam sambil terus fokus pada kertas ditangannya.

Ariana melangkah kearah meja dengan melenggak-lenggokkan tubuhnya.

Praaaakkk...

Bunyi cangkir kopi yang terjatuh hingga menyentuh meja kaca.

saat ingin menaruh kopi Ariana dengan sengaja membuat cangkir kopi tersebut terjatuh dan mengenai kemeja adam.

" Apa-apaan kamu hah....??!!!!! Apa kamu tak punya mata..?!!!! Bentak Adam. Ariana segera meraih tisue diatas meja lalu membersihkan cipratan kopi dikemeja adam.

posisi mereka sangat dekat Ariana dapat merasakan hembusan nafas Adam dipelipisnya.

posisi Ariana yang membungkuk tentu saja membuat Adam dapat melihat dua tonjolan besar dibalik kemeja yang dipakai Ariana.

Adam masih terpaku dengan perlakuan ariana, tangan Ariana yang sejak tadi berusaha membersihkan cairan kopi dikemeja Adam kini dengan lincah telah membuka kancing kemeja Adam dan menyentuh dada Adam lalu mengelus dengan perlahan sambil tersenyum manja kearah adam.

Adam masih terpana dengan keadaan didepannya hingga sepintas bayangan wajah Anin menyadarkannya.

Spontan Adam mendorong tubuh Ariana hingga terjerembab dilantai, alhasil pantat dan kepala Ariana terbentur lantai kantor.ariana jatuh terlentang dengan posisi yang sangat memalukan.

" Keluar kamu dari ruangan saya...!!!! dan segera suruh OB kemari bereskan kekacauan yang sudah kamu sebabkan ini..!!" Bentak Adam dengan suara baritonnya.

Ariana yang kaget lalu segera berdiri dan berlari keluar ruangan atasannya tersebut.

Ariana berpikir Adam akan langsung tergoda dan memeluknya hingga melanjutkan adengan panas diruangan tersebut.sungguh disayangkan Ariana kembali menelan pil pahit.Adam menolak nya bahkan dengan kasar mendorong tubuhnya hingga terjerembab.

Gadis itu duduk dengan gusar dimeja kerjanya sembari otaknya berpikir keras cara apalagi yang harus dipakainya agar Adam bisa jatuh dalam pelukannya.

Adam segera melangkah masuk kedalam kamar pribadi yang terletak didalam ruangannya tersebut, membuka lemari dan mengambil baju ganti yang sudah tersedia didalam lemari.