Bab 4

Aku baru saja selesai berkutat didapur miniku.saat ini SOP ayam,perkedel,dan ayam goreng beserta sambel bajak sudah aku hidangkan diatas meja.aku buru2 mandi karna sebentar lagi masuk waktu magrib.sudah saatnya menunaikan kewajibanku terhadap pencipta ku.

‌Selesai mengerjakan sholat magrib,tanganku terulur mengambil Al-Qur'an di atas meja.aku lantunkan ayat2 suci dengan suara merdu ku,berharap keridhoan tuhan selalu menyertai ku sampai akhir hayat.tak lupa nama suamiku kusebut disetiap doaku semoga dia berada tempat terindah disana.

‌Saat kakiku menuruni anak tangga netraku menatap seorang pria muda tengah duduk termenung disofa ruang tamuku.ya dia Davin entah apa yang dipikirkan pemuda ini hingga membuat dia termenung.

" Dav...sudah bangun nak? Yuk kita makan malam,ibu udah masak " kataku

Spontan Davin menengok padaku dengan senyum cangung .lalu berjalan ke arah meja makan bersamaku.

"Makan yang banyak ya nak..supaya cepat sembuh " kataku..

Davin hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum.kami pun makan malam dalam diam.setelah selesai makan malam aku ingatkan Davin agar segera minum obat.pemuda itupun bergegas mengambil obat diatas meja dan meminum obatnya.

davin anak yang patuh.

Saat ini kami sedang duduk berdua sambil menonton acara komedi di TV tawa Davin sesekali terdengar saat melihat hal lucu yang tempilkan di acara TV.

"Nak..kenapa sampai kamu di keroyok malam itu? Ibu penasaran" tanyaku

Davin langsung menengok kearah ku.

" Aku pulang dari rumah temen Bu, tiba2 dijalan bertemu mereka,mereka mengejarku sampai kesini dan salah 1dari mereka menendang motorku hingga aku terjatuh,tapi aku berusaha lari hingga bersembunyi dipekarangan rumah ibu,tapi mereka berhasil menemukan ku dan akhirnya mereka memukuli ku beramai2 Bu " kisah nya

" Kita lapor polisi aja nak...biar mereka ditangkap" kataku.

"Jangan Bu,,nanti aku akan disalahkan ayah karna mencoreng nama keluarga.aku ga boleh berurusan dengan polisi bu'."

Katanya,muka berubah muram.raut kesedihan diwajahnya jelas terlihat.

"Ya sudah...lain kali kamu hati2 ya nak..selalu waspada " kataku.davin hanya mengangguk paham.

"Bu...maaf Davin mau tanya.suami ibu dimana? Ibu kok tinggal sendiri? "

Aku terdiam menatap Davin,ku paksakan senyum diwajahku aku tak ingin dia merasa tak enak hati.

" Suami ibu sudah lama meninggal,beliau meninggal karena kecelakaan maut.sudah 5 tahun beliau meninggalkan ibu." Kataku sambil menatapnya.

" Maafkan Davin Bu,Davin gak bermaksud bikin ibu sedih" ucapnya dengan penuh penyesalan diwajahnya.

"Tak apa nak,sudah berlalu" kataku sambil tersenyum pada anak muda didepanku.

" Vin,,,ibu istirahat dulu ya nak,besok ibu harus ngecek toko kue,km juga istrahat ya nak"

"Ia Bu,Davin jg udh ngantuk banget"

katanya dan kami pun berlalu ke kamar masing2.tak lupa aku sholat isya sebelum istirahat malam.

Aku terbangun saat adzan subuh berkumandang, bergegas aku langkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk bersuci dan menghadap sang pemberi nafas.

Selesai dengan rutinitas subuhku.aku menuju kedapur menyiapkan sarapan untuk kami berdua.setelah ku hidangkan nasi goreng buatanku diatas meja aku pun bergegas membersihkan diri dikamar mandi.

30 menit kemudian aku melangkahkan kaki kearah kamar Davin, mengetok pintu kamarnya berulang kali tapi tak ada jawaban,akhirnya kuputuskan sarapan terlebih dahulu karna aku harus segera menuju ke toko kue.

setelah sarapan tak lupa aku membuat notes kecil menyuruh Davin sarapan dan minum obat nya.lalu aku bergegas meninggalkan rumah menuju toko kue ku.

*******

Ditempat lain disebuah rumah megah terlihat sepasang suami istri sedang beradu mulut.

" Dimana Davin..!!!! Kenapa dari kemarin dia tak pulang ke rumah??!!! " Kata pria itu

" Mana aku tau..dia sudah besar biarkan saja.." ,kata sang wanita yg sedang duduk disofa dengan cueknya sambil terus membubuhi kukunya dengan cat kuku berwarna merah terang.