MATI atau jadi SUAMIKU

******

Prangg,,,'

Gus Alzam menjatuhkan ponsel Queena,dia begitu sakit melihat keluarganya, dia telah mengecewakan keluarga nya terutama Abi dan Uminya, Adiknya menggantikan dirinya demi menyelamatkan Abi dan Uminya dari rasa malu.

Queena mengambil ponselnya yang dijatuhkan Gus Alzam," sekarang lo udah gak punya calon kan jadi tidak ada alasan buat lo nolak gue lagi."

Gus Alzam menatap Queena nyalang, dia langsung meninggalkan Queena membuka pintu kamar, tujuannya hanya satu yaitu pulang ke pesantren Darussalam meminta maaf pada Umi dan Abinya.

Didalam kamar Queena menatap pintu dengan datar setelah itu mengambil sesuatu dalam laci meja riasnya.

"Menolakku sama saja menolak hidup" memutar mutar pistol di tangannya.

Menuruni tangga satu persatu sambil memperhatikan Gus Alzam yang sedang menghajar para bodyguard yang menghalanginya.

"Cukup,,!"

Semuanya langsung menoleh ke arah Queena, Bodyguard Queena langsung menundukkan kepalannya,

"Maafkan kami nona, tadi kami hanya melarang tuan untuk keluar." jelas para bodyguardnya.

"Tak apa pergilah,,!" perintah Queena.

Queena berjalan mendekati Gus Alzam dengan melipat tangannya di dada, senyuman merekah melihat sudut bibir Gus Alzam berdarah.

" Buka pintunya sekarang Queena!!" peerintah Gus Alzam dengan datar.

"Haha,,, gak akan,," Queena malah berjalan meninggalkan Gus Alzam menuju ke halaman belakang ,lebih baik menemui Pedro saja pikir Queena masak jauh jauh dia bawa dari markas di anggurin.

********

Gus Alzam menyusul Queena ke halaman belakang, dia begitu terkejut mendapati pemandangan didepannya.

Queena sedang tiduran di perut seekor harimau putih dengan damai.

Merasa ada yang mendekat Pedro membuka matanya, menggeram , Queena mengelus Pedro menenangkannya karena dia tahu yang mendekat adalah Gus Alzam.

"Tenang Pedro dia adalah calon Tuanmu jadi kamu harus menghormatinya mengerti" Queena bangun dari perbaringan nya .

Pedro mengangguk anggukkan kepalanya sambil mengendus bermanja manja pada Queena.

Gus Alzam memperhatikan Queena, bagaimana bisa seekor hewan buas begitu tunduk pada Queena.

"Kasih hormat pada calon tuan mu sayang,,!"

perintah Queena pada Pedro mengelus kepala pedro dengan penuh perhatian.

Pedro berjalan mendekati Gus Alzam,Gus Alzam berjalan mundur, sedikit ngeri dengan Pedro.

Queena terkekeh" Santai aja sayang dia gak gigit kok" ucapnya menenangkan Gus Alzam.

Pedro mengendus- enduskan kepalanya ,Gus Alzam mencoba mengelus kepala Pedro dia langsung tersenyum saat Pedro makin bermanja manja padanya.

Keasyikan bersama Pedro sampai lupa tujuannya kesini Gus Alzam tersadar lalu mencari keberadaan Queena, dilihatnya Queena sedang duduk di ayunan memejamkan matanya.

Gus Alzam mendekati Queena, memang benar bahwa paras Queena begitu cantik,namun sayang sikapnya tak secantik parasnya.

Merasa ada yang memperhatikan Queena membuka matanya" Terpesona heh,,!" Queena menyindir Gus Alzam.

Tersadar Gus Alzam lantas ber istighfar

"Astaghfirullahal,,,,"mengusap wajahnya.

"Buka pintunya biarkan saya pulang ,," ucap Gus Alzam.

"Tidak sebelum lo mau nikahin gue,," jawab Queena.

"Kanapa sih kamu ngotot banget minta dinikahi,,?" tanya Gus Alzam.

"Ya,, gak kenapa napa,"

" kamu menyukai saya?"

"Gak,"

"kamu mencintai saya,,?

"Tidak,,!"

"Lalu kenapa kamu mau saya nikahi Queena,,??"

tanya Gus Alzam geram dengan Queena.

"Ha,,ha,, ya karena gue mau lh,," dan Jawaban Queena membuat Gus Alzam makin naik darah.

"Sudahlah sekarang buka pintunya biarkan saya pulang, tidak baik berduaan kita bukan mahram, kita berduaan orang ketiganya setan ," Gus Alzam mencoba bicara dengan tenang pada Queena.

" Kata siapa kita berdua, kita bertiga kok ,aku,kamu dan Pedro Haha,,"

Gus Alzam pergi meninggalkan halaman belakang mencari jalan keluar agar bisa segera pulang.

"Buka pintunya Queena,,!" kali ini dengan nada membentak, Gus Alzam benar benar marah .

Gus Alzam sudah tidak bisa menahan emosinya lagi diambilnya pot besar lalu dia hantamkan pada kaca jendela mansion,,

'Pyarrrr,,,,,,

tanpa memperdulikan kaki yang tidak memakai alas,Gus Alzam tetap mengijkak pecahan kaca tadi melewati jendela keluar dari mansion Queena.

Bercak darah berceceran di lantai mewah mansion Queena.

Queena melihat apa saja yang dilakukan Gus Alzam tanpa menghentikannya, ternyata dia memang lelaki sejati pikir Queena.

Gus Alzam terus melangkah seolah-olah sakit di kakinya tidak terasa.

*****

Di sebuah Restauran ruangan VIP Arvin sedang menunggu seseorang, dia sengaja menggunakan ruang VIP karena takut ada yang mengetahuinya terutama anak buah Queena, dia begitu yakin kalau Queena pasti mengirim anak buahnya untuk memata matai dirinya.

Pintu ruangan VIP terbuka, seorang pelayan datang bersama seorang pria mengunakan setelan serba hitam.

" Permisi tuan ini saya mengantarkan Mr.Jhon."

ujar sang pelayan.

"Iya terimakasih," jawab Arvin.

"Silahkan duduk Mr,," Ucap Arvin pada Mr.Jhon.

"Terimakasih Pak Arvin" balas Mr.Jhon.

"Silahkan diminum ,, tadi saya sudah memesan kan minuman semoga saja cocok dengan selera Mr" basa basi Arvin.

" Haha,, Terimakasih pak, lebih baik sekarang kita langsung saja ke intinya,"

" Haha,, rupanya Mr bukan orang suka basa-basi ternyata."

"Ini foto Gus Alzam" Arvin menunjukkan foto Gus Alzam "Dan ini,, foto nona Queena" saya ingin anda mencari tahu dimana nona Queena menyembunyikan Gus Alzam." terang Arvin.

Arvin sengaja menyewa Mr.Jhon seorang hacker terkenal, meminta bantuannya untuk menemukan keberadaan Gus Alzam.

Mr Jhon mengotak atik laptopnya sesekali mengernyit, dia kayaknya begitu familiar dengan nona Queena, tapi dia lupa.

Selang beberapa menit Mr.Jhon membuka suara " Maaf pak siapa sebenarnya nona Queena ini ?? tidak ada data apapun tentangnya, "

"Dia pemilik Aqueena Company,, " jawab Arvin.

'Deg,,

Bagaimana mungkin melawan orang nomer satu, sementara tempat dirinya bekerja masih dibawah naungan Aqueena Company pikir MrJhon.

Pastas saja tidak ada bukti mengarah pada Queena bahkan cctv semua area pesantren Darussalam tidak berfungsi, itu pasti karena nona Queena pikir MrJhon.

" Maaf pak saya tidak bisa bantu lebih banyak lagi ,, saran saya turuti saja apa maunya nona Queena," ujar MrJhon.

Arvin menatap tajam MrJhon bagaiman mungkin dia menyerah hanya dalam waktu beberapa menit, katanya hacker handal tapi ini apa??

" Anda sudah menyerah hanya dalam hitungan menit, hanya karena anda tahu kalau nona Queena pemilik Aqueena Company, apa anda tahu sesuatu tentang Queena.??" cecar Arvin.

"Tidak tuan , hanya saja data nona Queena tertutup rapat dan ada yang melindunginya jadi saya tidak bisa meretasnya".jawab MrJhon

"Baiklah jika begitu aku akan mencari hacker lain saja,,"

"Saran saya turuti saja apa mau nona Queena,," lagi lagi MrJhon menyarankan mengikuti mau Queena sambil lalu meninggalkan Ruangan VIP.

Tidak mungkin dia kasih tahu sebenarnya siapa nona Queena bukan hanya mempertaruhkan pekerjaan tapi juga nyawanya.

******

Gus Alzam dengan tertatih akhirnya sampai juga didepan pintu gerbang, darah segar terus mengalir di kakinya namun langkahnya harus terhenti mendengar suara Queena.

"MATI atau jadi SUAMIKU"

menodongkan pistol tepat dikepala Gus Alzam.

"Jika NYAWAKU mampu membuatmu puas maka LAKUKANLAH!!." tantang Gus Alzam pada Queena.

Queena menyeringai " Baiklah jika itu maumu,"

'DORRR,,,,,,,

******

_

_

_

TBC

Hai hai,,,, like komen dan jangan lupa vote oke,,,

😘😘😘😘😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***