Hari H

*****

Setelah hari itu, hari dimana Queena mengunjungi pesantren Darussalam , keluarga Gus Alzam semakin dekat dengan Queena mereka menganggap Queena seperti keluarga sendiri.

Gus Alzam merenung, buku yang ia baca di abaikan begitu saja, pikirannya jauh entah kemana,

"Mengapa semakin dekat dengan hari pernikahan, hamba semakin ragu ya Allah,, "

ber guman sendiri Gus Alzam hatinya kian hari makin bimbang.

Justru hatinya sekarang di dominasi Queena, wanita yang selalu mengganggunya,setelah kunjungan waktu itu,hampir setiap hari Queena datang walau hanya sekedar mengantar makanan.

Bahkan Tadi Queena membantu Ning Syaqila mendekor kamar pengantinnya,entah mengapa hatinya merasa nyeri melihat itu, mungkinkah karena Queena tidak lagi berusaha mendapatkannya,apa sebenarnya dia menyukai gadis itu.

Gus Alzam meletakkan buku yang ia baca, mengambil Al Qur'an mengulang kembali hafalannya, hingga jam sebelas malam memutuskan untuk tidur karena besok akadnya akan dilangsungkan jam tujuh pagi .

*******

Ditempat lain seorang gadis duduk menyilang kan kakinya menatap para anak buahnya,

" Saya tidak mau ada kesalahan, pastikan semuanya besok berjalan dengan lancar."

Gadis itu menyeringai membuat anak buahnya bergidik ngeri, nonanya itu merupakan wanita yang sulit ditebak membunuh manusia seperti membunuh nyamuk.

******

Hari yang di tunggu-tunggu pun telah tiba yaitu hari pernikahan Gus Alzam dan Ning Fatimah ,

akadnya akan dilaksanakan di masjid pesantren Darussalam, dan resepsinya dilakukan dihalaman pesantren.

Queena 'pun sudah datang, sekarang berada di ruangan pengantin wanita, baju yang di kenakan sama dengan baju yang pakai Ning Syaqila karena memang bajunya itu dibuatkan husus oleh umi untuk dirinya.

"Waw,,,, cantik sekali Ning Fatimah, pasti Gus Alzam makin terpesona deh iya gak Qil?? "

tanya Queena pada Ning Syaqila dengan senyuman penuh arti.

"Mbk Queena bisa aja,mbk Queena juga cantik kok," balas Ning Fatimah dengan pipi bersemu.

Umi Maryam dan Umi Zainab ibunya Ning Fatimah memasuki ruangan, Mereka memberi tahukan kalau akad akan dilangsungkan 5 menit lagi.

"Bajunya cocok banget di tubuh kamu Queen, makin cantik deh putri Umi." puji Umi Maryam pada Queena.

Memang pagi ini Queena begitu cantik, bak boneka porselen mengalahkan cantiknya sang pengantin.

*****

Suasana didalam masjid menjadi riuh banyak bisik bisik menanyakan keberadaan Gus Alzam,

akad akan dimulai lima menit lagi tapi Gus Alzam belum datang, akhirnya Abi menyuruh Gus Azka melihat Gus Alzam kedalam kamarnya.

Gus Azka terkejut melihat kamar abangnya kosong , kamar mandinya juga kosong,lalu dimana abangnya? pikir Gus Azka,dicari disekitar ndalem tapi tetap tidak ketemu.

Berjalan dengan sedikit buru buru Gus Azka menemui Abi Reyhan dan berbisik bahwa Abangnya itu tidak ada.

Abi Reyhan terkejut, langsung saja dia bertanya pada Arvin selaku sahabatnya,namun Arvin juga tidak tahu, tadi hanya sebentar dia menemui Gus Alzam.

Semua keluarga berkumpul di ndalem, mereka mencari Gus Alzam, bertanya pada Umi Maryam namun jawabannya sama tidak ada yang mengetahui keberadaan Gus Alzam.

Mereka bingung mungkinkah Gus Alzam kabur??

********

kyai Reyhan merasa malu pada semua orang terutama pada keluarga besar kyai Basyir, beliau menundukkan kepalanya sementara Umi Maryam menangis dipelukan Ning Syaqila.

Ning Fatimah menangis dalam diam, Umi Zainab memeluknya memberikan kekuatan,beliau mencoba tegar, ibu mana yang tidak sakit hati melihat anaknya tinggalkan pas hari pernikahan.

Abi Basyir mengelus bahu Abi Reyhan,beliau kecewa dengan tindakan Gus Alzam, mengapa dia menerima perjodohan ini mengapa tidak menolak saja jika akhirnya akan meninggalkan pas hari pernikahan.

"Maafkan saya syir,, saya telah gagal mendidik Alzam, saya tidak bermaksud membuat mu malu, " kyai Reyhan menunduk merasa tidak punya wajah lagi.

"Sudahlah Han,, ini bukan salah kamu lebih baik kita berpikir bagaimana caranya bicara pada tamu undangan."jawab kyai Basyir.

Queena ikut memeluk Umi Maryam menguatkan beliau yang lagi rapuh,walau selau ditatap dengan tajam oleh Arvin tapi dia tetap bersikap santai.

Arvin sudah melacak keberadaan Gus Alzam, namun hasilnya nihil,dia yakin hilangnya Gus Alzam ada hubungannya dengan Queena, mengingat cerita Gus Alzam, tidak mungkin Queena menerima dengan lapang dada pernikahan Gus Alzam.

Gus Azka tidak tega melihat Abinya begitu, bagaimana kalau pernikahan ini batal pasti Abinya harus menanggung malu yang begitu besar,lebih lebih pada keluarga besar kyai Basyir.

"Biar saya yang menggantikan bang Alzam menikahi Ning Fatimah"

Sontak semua mata menatap kearah Gus Azka.

"Jika Abi dan kyai Basyir mengizinkan biar saya yang menggantikan abang" lanjut Gus Azka

"Ini bukan perkara main main ka, pernikahan itu adalah hal yang sakral." Abi Reyhan buka suara.

"Saya tahu Abi, tapi saya tidak ada niat untuk mempermainkan pernikahan, biarkan pernikahan ini berjalan mengalir alami, cinta akan ada karena terbiasa" Gus Azka menjawab dengan tenang

"Saya setuju,,, namun semua keputusan saya serahkan pada Fatimah"ujar Kyai Basyir.

Semua orang menatap Ning Fatimah, menunggu jawaban dengan harap harap cemas.

"Bismillahirrahmanirrahim,,," Ning Fatimah mengambil nafas ,menatap Abi dan Uminya " saya menerima." lanjutnya.

Semuanya bernafas lega, bersyukur karena selamat dari rasa malu.

Umi memeluk Ning Fatimah berterima kasih dan meminta maaf atas kesalahan Gus Alzam.

*******

Semua mengucap syukur Alhamdulillah setelah kata "SAH" terucap,kini saatnya Ning Fatimah mencium tangan Gus Azka yang sudah sah menjadi suaminya,lalu Gus Azka membacakan do'a,

الهماني اسىالك خيرهاوخيرماجبلتهاعليه واعوذبك من شرهاوشرماجبلتهاعليه

sambil memegang ubun ubun Ning Fatimah, lalu mengecup keningnya dengan lembut.

Raut bahagia terpancar dari semua orang , termasuk Queena, dia ikut bahagia menyaksikan pernikahan Gus Azka dan Ning Fatimah,namun mendadak dia harus pulang karena ada pekerjaan mendadak

Queena berpamitan pada Umi Maryam dan Ning Syaqila bahwa ia tidak bisa hadir pas resepsi karena ada pekerjaan mendadak,

"Maaf ya Umi,Qila aku harus pulang dulu,,,

ada pekerjaan mendadak dan tidak bisa di wakilkan." tutur Queena dengan lembut.

"Tidak apa apa nak, tapi makan dulu ya, ayo nak Umi ambilkan!" ajak Umi Maryam pada Queena.

"Tidak usah Umi," tolak Queena halus

"Sampaikan permintaan maafku pada Abi, Gus Azka,dan Ning Fatimah,Maaf gak bisa nunggu sampai acaranya selesai,,,dan ini Queena titip ini buat Gus Azka dan Ning Fatimah" memberikan dua lembar tiket ke Turki.

"Apa ini nak?" tanya Umi Maryam.

"Hadiah pernikahan tiket honeymoon ke Turki mi,," Jawab Queena.

"Apa tidak terlalu berlebihan nak ??" tanya Umi lagi.

"Tidak apa apa mi,, kalau begitu saya pulang dulu ya mi,, Assalamu'alaikum." pamitnya mencium tangan Umi Maryam.

*********

Sesampainya di pintu Gerbang pesantren Darussalam tiba tiba tangan Queena ada yang menarik.

"Dimana lo sembunyikan Gus Alzam ???"

TBC

Dimana Gus Alzam berada ???

ada yang nungguin gak????

like komen dan juga vote ya... biar semangat Othornya buat update.

😘😘😘😘😘