Pengorbanan Cinta
Pov Cinta
Namaku Cinta, hari ini usiaku 20 tahun, Aku terlahir dari keluarga yang kurang mampu jadi orangtuaku hanya mampu menyekolahkanku sampai SMP, meski pun begitu Aku sangat bersyukur karena mempunyai orangtua yang sangat menyayangiku.
Aku adalah Anak pertama dari tiga bersaudara, Aku mempunyai dua orang Adik yang bernama Tia dan Ahmad. Oleh karena itu, sebisa mungkin Aku harus bisa membantu ekonomi keluargaku supaya Tia dan Ahmad bisa melanjutkan sekolahnya sampai Perguruan Tinggi dan Aku juga ingin sekali memberangkatkan kedua orangtuaku naik Haji, karena saat ini itulah yang menjadi impianku. Semoga Allah SWT mengabulkan semua cita-citaku, Amin Yarobbal Alamin..🤲 Itulah do'a yang selalu Aku panjatkan dalam setiap sujudku.
Dari kecil Aku sudah terbiasa bekerja, bahkan hampir setiap hari Aku menjajalkan gorengan buatan Ibuku di Sekolah, terkadang Ibu juga bekerja menjadi buruh cuci baju tetangga untuk memenuhi kebutuhan kami sehari hari, karena saat ini pekerjaan Bapak hanyalah buruh serabutan.
Hingga kini Aku masih teringat disaat aku duduk di bangku SMP.
Flash back 5 Tahun yang lalu :
Pada saat Aku duduk di bangku SMP, Aku sering dibully oleh teman-temanku karena Aku anak orang gak punya. Akan tetapi, Aku tidak pernah patah semangat karena Aku harus membuktikan bahwa aku bisa membanggakan kedua orangtuaku.
Setiap hari Aku pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, jarak dari rumah ke Sekolah sekitar 2 km, dengan melewati sawah serta melintasi sungai Aku pun berjuang untuk menuntut ilmu.
Hari ini sayangnya jembatan yang biasa Aku gunakan untuk menyebrang hanyut terbawa oleh arus sungai, sehingga mau tidak mau aku harus melepaskan sepatuku lalu menjinjing nya untuk melewati sungai, agar sepatu milikku satu satunya tidak basah.
Pada saat aku sudah bersiap untuk menyebrangi sungai, tiba-tiba ada segerombolan anjing yang berusaha untuk mengejarku, Aku pun akhirnya mencoba untuk berlari menyebrangi sungai. Namun, pada saat Aku menginjakan kakiku di sebuah batu aku terpeleset lalu kemudian terjatuh. Sehingga baju yang aku gunakan pun basah.
Belum lagi kini semua dagangan yang Aku bawa tumpah karena ditarik oleh hewan tersebut. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin peribahasa itu yang tepat dengan keadaanku saat ini.
Ya Allah ujian apalagi ini, di rumah Bapak sedang sakit, jadi beliau tidak bisa pergi bekerja, aku harus bilang apa kepada orangtuaku padahal mereka sangat mengharapkan uang hasil jualanku hari ini, ucapku dalam hati.
Akhirnya, Aku pun memutuskan untuk tidak jadi berangkat ke Sekolah karena aku tidak mungkin hadir dengan keadaanku yang seperti ini. Aku bingung harus bagaimana, darimana hari ini aku bisa mendapatkan uang untuk makan keluargaku, Ya Allah berikanlah hamba pertolongan, Do'a ku dalam hati dengan tidak kuasa meneteskan airmata.
Pada saat Aku melewati pembuangan sampah, Aku melihat karung serta botol-botol bekas minuman yang sudah dibuang, dan Aku pun akhirnya berusaha mengumpulkannya untuk kemudian dijual. Lumayan nanti hasilnya bisa untuk makan keluargaku yang penting Aku mendapatkannya dengan cara halal.
Beberapa hari kemudian...
Hari ini adalah hari kelulusanku di SMP, semua teman-temanku bergembira karena mereka akan melanjutkan Sekolah ke jenjang SMA. Namun, Aku justru merasa sedih meskipun Aku mendapatkan nilai terbaik tapi Aku tidak mungkin melanjutkan Sekolahku dikarenakan ekonomi keluargaku yang tidak memungkinkan.
Jangankan untuk melanjutkan sekolah, untuk makan sehari-hari saja kami masih susah. Semua Guruku sangat menyayangkan dengan keputusanku karena aku tidak dapat melanjutkan Sekolah padahal aku mendapatkan beasiswa.
"Cinta, kamu itu Siswi yang pintar, sayang sekali lho kamu tidak mengambil beasiswa yang diberikan oleh pihak Sekolah," ucap salah satu Guruku.
"Iya Bu, bukannya saya tidak mau mengambil beasiswa tersebut tapi saya bingung darimana nanti saya akan mendapatkan biaya untuk keperluan yang lainnya, belum lagi untuk ongkos dan keperluan sehari-hari," jawabku.
"Maaf ya Cinta, kami atas nama jajaran Guru di Sekolah ini sangat menyesal karena tidak dapat membantumu untuk mengupayakan semua itu."
"Tidak apa-apa Bu, Pak, mungkin lebih baik saya mencari pekerjaan saja ke kota untuk membantu meringankan beban kedua orangtua saya, walau pun saya tidak tahu pekerjaan apa yang bisa saya dapatkan karena hanya lulusan SMP. Saya minta do'anya saja kepada Ibu dan Bapak guru semua," ujarku.
"Iya pasti Cinta, kami akan selalu mendo'akan yang terbaik untuk kehidupan kamu kedepannya."
"Amin, Kalau begitu saya pamit ya Bu, Pak, terimakasih karena Ibu dan Bapak telah membimbing saya dan maaf saya tidak punya apa-apa untuk diberikan sebagai kado perpisahan, hanya do'a yang akan selalu saya panjatkan semoga Alloh SWT membalas semua jasa Ibu dan Bapa Guru, Amin...🤲"
Akhirnya, Aku pun memutuskan untuk pulang setelah sebelumnya mengucapkan Salam.
Dengan langkah gontai, kini aku berjalan menyusuri jalan setapak menuju rumah. Namun, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya seakan mewakili perasaanku saat ini dan akhirnya airmataku pun tumpah.
Sedari tadi aku menahan sesak yang begitu sakit menghadapi kenyataan hidup yang pahit ini, Hujan kini turun tiada hentinya mengiringi langkahku dan airmata ini pun seakan susah untuk berhenti.
Pada saat aku melintasi sebuah gubuk, Aku melihat seorang pengemis yang tidak mempunyai tangan serta kaki, Aku melihatnya sedang duduk kelaparan, sehingga akhirnya aku memutuskan untuk menghampirinya dan berniat memberikan sisa gorengan jualanku.
"Assalamu'alaikum Pak, Maaf saya mempunyai gorengan sisa jualan, tapi itu pun sudah dingin, jika Bapak berkenan untuk memakannya dengan senang hati saya akan memberikannya."
"Tidak apa-apa Nak, Alhamdulillah Bapak sangat bersyukur serta berterimakasih karena dari kemarin Bapak belum mendapatkan makanan. Bapak kini hanya hidup sebatang kara, Seandainya Bapak punya tangan dan kaki Bapak pasti tidak akan menyerah menghadapi pahitnya hidup ini dan Bapak akan terus berusaha untuk mencari pekerjaan," ujar Bapak tersebut.
Degg
Aku merasa tertampar mendengar perkataan Bapak tersebut.
Astagfirulloh..Ya Allah ampunilah hambamu ini yang kurang bersyukur atas semua nikmat serta karunia-MU, Aku merasa malu karena selama ini hanya mengeluh dengan meratapi nasib yang menurutku tidak adil, padahal Aku sangat beruntung karena masih mempunyai kaki dan tangan untuk bekerja serta berusaha untuk merubah nasibku, sesalku dalam hati.
"Terimakasih ya Pak, ucapan Bapak barusan sudah menyadarkan saya untuk terus semangat menjalani hidup ini, saya akan terus berjuang untuk mengubah nasib saya agar kedepannya lebih baik lagi." Aku pun akhirnya pamit, kemudian bergegas pulang karena hari kini sudah semakin sore.
Dengan semangat baru, Aku terus berjalan menuju tempat tinggalku. Sepanjang perjalanan Aku tiada hentinya bersyukur karena Allah SWT sudah mengingatkanku melalui Bapak pengemis tersebut, karena sejatinya kita tidak dapat memilih ingin dilahirkan dari keluarga mana, akan tetapi jika kita mempunyai kemauan pasti akan ada jalan untuk merubah nasib kita agar lebih baik lagi dikemudian hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Patrick Khan
. q baca lagi kak.. biar nyambung.. ke part 2 nya.. 🤭
2024-11-20
1
nowitsrain
semangat ya cinta 🥰
2022-10-05
1
🍬🧀Kara
semangat menulis kak, satu vote mendarat 🤗
2022-09-29
1