Bab 15

Di kota yang berbeda, tepat nya di kota Surabaya. Semenjak hubungannya dengan Yasmin berakhir dan Yasmin memilih pergi meninggalkan nya, Rangga selalu melampiaskan sakit hatinya dengan minum-minuman beralkohol dan Rangga juga sering tidur bersama wanita malam di club yang sering ia kunjungi bersama teman-teman nya. Hidupnya seakan tidak ada gunanya lagi. Tetapi walaupun begitu Rangga masih terus mencari keberadaan Yasmin dan dirinya gak pernah berhenti berharap dapat bertemu kembali dengan wanita yang ia cintai itu.

Citra juga tak henti-hentinya selalu mendekati Rangga kembali, untuk mendapatkan cinta dari laki-laki yang ia cintai, yaitu Rangga. Setiap Rangga ke club bersama temannya Citra selalu ikut gabung dengan mereka, walaupun Rangga tak pernah memperdulikannya lagi. Terkadang Citra harus menahan sakit hatinya karena melihat Rangga lebih memilih tidur dan melampiaskan nafsunya dengan wanita malam yang ada di club tersebut dari pada bersama dirinya, seperti yang mereka lakukan waktu itu.

Papa dari Rangga yang melihat anaknya setiap pulang kerumah selalu mabuk membuatnya marah dan sekaligus bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan anaknya. Papanya curiga ini pasti ada huhungannya dengan Yasmin, calon menantunya. Apakah mereka bertengkar atau putus, itu yang menjadi pertanyaan Papanya. Apalagi sebentar lagi mereka akan menikah, tapi anaknya, Rangga tidak pernah membahas tentang persiapan pernikahan mereka berdua dan Rangga juga sudah tidak pernah lagi membawa Yasmin main kerumah mereka.

Berbeda dengan Shila, Mama dari Rangga yang sudah mengetahui kenapa anaknya menjadi pemabuk seperti sekarang ini. Sebenarnya Shila sangat kuatir dengan kondisi anaknya, tetapi dia juga senang hubungan Rangga, anaknya dan juga Yasmin akhirnya berakhir juga. Tanpa harus dirinya susah payah untuk memisahkan mereka berdua, karena kebodohan anaknya sendiri yang selingkuh dengan sahabat anaknya sendiri membuat Yasmin pergi meninggalkan nya dan mengakhiri hubungan mereka.

"Kamu mabuk lagi Rangga?!" Tanya Papa Rangga yang melihat anaknya pulang kerumah dalam keadaan mabuk. Rangga bukannya menjawab pertanyaan papanya, ia malah pergi gitu aja dan masuk kedalam kamar.

"Rangga!" Teriak Rendi Aditama, papa dari Rangga yang sudah masuk kedalam kamar anaknya.

"Apaan sih Pah..! Rangga Uda ngantuk mau istirahat."Ucapnya tak memperdulikan papanya yang sudah sangat emosi melihatnya. "Papa kalau mau marah sama Rangga, besok pagi aja ya pa.. hari ini Rangga benar-benar capek dan ngantuk juga." tambah Rangga lagi.

"Dasar anak kurang ajar! Bangun kamu Rangga!" ucap Rendi pada anaknya yang sudah semakin emosi. Tapi Rangga gak juga beranjak dari ranjangnya, membuat Rendi semakin bertambah emosi. Kemudian Rendi langsung menarik tangan Rangga agar anaknya itu terbangun.

"Papa Sebenarnya mau apa sih?!" Tanyanya kesal pada sang Papa karena telah mengganggu tidurnya.

Seketika Rendi menampar Rangga sangat keras, sehingga bibir Rangga mengeluarkan sedikit darah. Sontak Rangga melebarkan kedua matanya karena terkejut apa yang dilakukan oleh Papanya. Membuat Rangga yang tadi ngantuk dan lemas karena mabuk langsung sadar dan beranjak dari ranjang.

"Seharusnya papa yang tanya seperti itu! Apa sebenarnya yang kamu inginkan dan yang kamu mau Rangga?!" ucap Rendi dengan nada tinggi karena sudah benar-benar marah dan emosi dengan tingkah anaknya. "Setiap hari kerjaan kamu hanya pulang malam dan dalam keadaan mabuk! kamu juga tidak pernah masuk ke kantor lagi. Mau kamu apa sebenarnya? Hah?! teriak Rendi sampai membuat istrinya langsung masuk kedalam kamar Rangga, Karena mendengar suaminya marah-marah.

"Kalau kamu memang ada masalah cerita ke papa! kita bisa cari solusinya bersama, jangan seperti ini..! pulang kerumah selalu dalam keadaan mabuk! kamu pikir dengan mabuk-mabukan masalah kamu bisa selesai, gitu?!" Rangga tidak menjawab papanya, ia malah terduduk menangis dengan keadaan nya yang benar-benar hancur karena kebodohannya membuat Yasmin meninggalkan nya yang gak tahu kemana serta berakhirnya hubungan mereka.

"Cerita ke papa, sebenarnya kamu ada masalah apa?" tanya Rendi dengan lembut, dan tidak semarah tadi, karena ia tidak tega melihat anaknya yang kelihatan terpuruk. "Apa ini ada kaitannya dengan hubungan kamu dengan Yasmin?" tanya Rendi lagi dan di jawab anggukan oleh Rangga sembari masih terisak.

"Coba kamu cerita ke papa, siapa tahu papa bisa bantu." ucap Papanya menarik tangan Rangga agar duduk di tepi ranjangnya.

"Uda pah, Rangga suruh istrahat aja dulu." ucap Shila, mama dari Rangga. Ia tidak mau Rangga menceritakan kejadian nya ke suaminya dan mengetahui kelakuan anaknya yang membuat hubungan Rangga dan Yasmin berakhir. Shila takut suaminya akan marah pada Rangga kalau tahu apa yang dilakukan anaknya terhadap Yasmin, menantu kesayangan suaminya itu.