Pertemuan tanpa disengaja

Nayra baru saja keluar dari kamarnya, ia melihat Kevin tertidur disofa.

"kamu lihat anakku sudah tidur. jadi tidak ada yang akan mengganggu kita." Arfi tiba tiba sudah berdiri disebelah Nayra.

Nayra diam saja, ia pergi kedapur untuk mengambil minum.

"Nay, kamu mau kemana?"

"Minum." Nayra menjawab singkat.

"Arfi sebaiknya sekarang kamu pulang bersama Kevin." Ucap Nayra saat ia kembali dari dapur.

"Diluar hujan kamu tega ngusir aku?"

"Kamu kan naik mobil bukan motor jadi tidak akan kehujanan."

"Nay, kamu tahu. aku tidak bisa menyetir saat hujan." Arfi mengingatkan Nayra.

"Nay, apa kamu lupa?" Arfi kecewa.

"Iya aku lupa. Ya sudah, kamu tunggu saja sampai hujan berhenti. aku mau tidur, nanti kalau kamu mau pulang. kamu ketuk saja pintu kamarku." Nayra berjalan kearah kamarnya.

"Nay, tunggu!" Panggil Arfi.

"Apa." Nay menoleh.

"Aku haus, sejak aku datang kamu tidak memberiku minum."

"Kamu ambil saja minumnya, airnya ada didapur."

"Aku tidak mau, aku mau kamu yang ambilkan aku air." Arfi tiba tiba bersikap manja.

"Arfi, kamu bukan anak kecil. jadi jangan manja."

"Aku bukan manja, tapi aku ini tamu. tidak sopan kalau aku mengambil minum sendiri." Alasan Arfi.

"Tunggu sebentar." Nayra pergi kedapur dengan wajah cemberut.

"Ini airnya." Nayra memberikan segelas air yang baru saja ia ambil.

"Aku tidak mau air putih. aku maunya kopi."

"Kamu.." Nayra kesal.

"Nay, aku ini ngantuk, sebentar lagi aku mau menyetir. aku perlu kopi supaya aku nggak ngantuk."

Nayra meletakan segelas air putih diatas meja, ia benar benar sangat kesal.

"Nay, cepatlah. buatkan aku kopi." Pinta Arfi.

"Kalau kamu tidak mau, aku bisa kecelakaan karena menyetir dalam keadaan ngantuk."

Nayra diam saja, ia masih tetap didepan Arfi dengan rasa kesal.

"Nay sayang, bikinin kopi." Arfi merayu Nayra.

"Iya, iya cerewet." Nayra kemudian pergi kedapur.

Beberapa saat kemudian Nay kembali dari dapur dengan membawa secangkir kopi.

"Ini kopinya." Nay memberikan kopi itu pada Arfi.

"Terima kasih, Nay sayang." Arfi meminum kopi yang dibuat Nayra.

"Hujannya sudah reda, jadi setelah minum kopi sebaiknya kamu pulang." ucap Nayra tegas.

"Nay, kenapa sejak tadi kamu selalu mengusirku? Apa kamu tidak senang aku ada disini?" Arfi menjadi sedih.

"Arfi kamu sadar atau tidak? hubungan apa yang sedang kita jalani? kita berselingkuh dan Aku ini pelakor." Nayra hampir menangis.

"Arfi, aku mohon. jangan dekati aku lagi, jangan cari aku lagi. bagaimana kalau istri kamu sampai tahu?" Nayra memohon.

"Baiklah, kalau itu maumu. mulai sekarang aku tidak akan mencarimu lagi." Arfi sangat kecewa.

Arfi menggendong Kevin, lalu ia berjalan keluar dari rumah Nayra.

"Arfi tunggu!" Nayra mengikuti Arfi.

"Diluar masih gerimis." Ucap Nayra saat ia berada diteras rumah bersama Arfi dan Kevin.

"Tidak usah memperdulikan aku, kamu ingin aku pergi. aku akan pergi, aku tidak perduli hujan atau badai." Arfi ingin meneruskan langkah kakinya.

"Arfi nanti Kevin bisa sakit, kalau kehujanan" Nayra mencemaskan Kevin.

"Dia anakku. kamu tidak perlu khawatir. kalau Kevin sakit, aku sendiri yang akan merawat dan membawanya kedokter." Arfi tidak memperdulikan kata kata Nayra, ia tetap berjalan ketempat dimana mobinya diparkir.

Arfi tidak perduli meskipun gerimis, ia tetap membawa Kevin pergi. saat itu mobil Arfi berada didepan rumah Nayra.

"Arfi." Nayra mengetuk kaca mobil Arfi yang sudah tertutup.

"Ada apa?" Arfi membuka kaca mobilnya.

"Arfi, jangan pulang dulu."

"Kamu itu gimana? tadi kamu usir aku, sekarang kamu minta aku jangan pergi." Arfi bingung dengan sikap Nayra yang berubah rubah.

"Aku ingin kamu pergi, tapi nanti setelah hujannya berhenti."

"Hujannya sudah reda cuma tinggal gerimis, Kevin juga sudah terlanjur aku masukan kedalan mobil." Arfi menutup kembali kaca mobilnya kemudian ia melajukan mobilnya

Arfi pergi begitu saja dari rumah Nayra.

kenapa selalu seperti ini? dari dulu, setiap aku melakukan sesuatu yang menurutku benar . Arfi selalu marah. Arfi, apa salah kalau aku ingin kamu menjauhi aku? apa salah kalau aku tidak mau jadi pelakor? Nayra sangat sedih.

Sementara itu dirumah Arfi, Renata sudah menunggu Arfi dan Kevin pulang.

"Kemana Arfi dan Kevin?" Renata merasa cemas, ia duduk teras rumah sambil menunggu Arfi. Tidak lama kemudian mobil Arfi masuk kedalam halaman rumah mereka.

"Arfi, akhirnya kamu pulang juga." Renata menghampiri suaminya yang baru turun dari mobil.

"Mama." Kevin yang baru saja turun dari mobil langsung memeluk Renata.

"Kalian dari mana saja?" Tanya Renata.

"Kita dari rumah bu Nayra." Raut wajah Renata berubah saat mendengar Kevin menyebut nama Nayra.

"Sayang, ini sudah malam kamu ganti baju terus tidur." Perintah Arfi pada Kevin.

"Ayo kita masuk nak, nanti mama bantu kamu sikat gigi sama cuci muka." Renata menggandeng tangan Kevin.

Setelah Kevin tidur, Renata keluar dari kamar Kevin ia lalu masuk kedalam kamarnya. Renata melihat Arfi habis mandi dan sudah bersiap siap ingin tidur.

"Arfi, aku mau bicara."

"Bicara apa?"

"Kenapa kamu dan Kevin pergi kerumah Nayra? apa saja yang kalian lakukan sampai sampai kamu pulang malam?" Renata curiga.

"Aku cuma menjemput Kevin, itu saja."

"Kamu jangan bohong arfi." Renata tidak percaya.

"Tadi aku lupa menjemput Kevin disekolah karena ada meeting dikantor, aku juga lupa meminta Satria untuk menjemput Kevin." Arfi bercerita.

"Bu Nayra sudah melephone kamu, tapi karena tidak ada jawaban dia menelphone aku. aku banyak pekerjaan jadi, aku baru menjemput Kevin malam malam." Arfi melanjutkan ceritanya.

"Benar, kamu tidak menghabiskan waktu kamu bersama Nayra?" Renata belum yakin.

"Renata, maksud kamu itu apa? Aku bohong? makanya kamu itu jadi ibu yang bener, kalau tadi kamu jawab telphone Bu Nayra. aku tidak perlu menjemput Kevin dan aku tidak perlj mendengar tuduhan tuduhan kamu."Arfi marah marah.

"Suami cape cape pulang kerja, bukannya disambut malah dituduh macam macam." Arfi masih ngedumel.

Arfi menarik selimut kemudian ia tidur membelakangi Renata.

Kenapa Arfi jadi emosian begini. Batin Renata.

Keesokan harinya.

Renata sengaja bangun pagi, ia menunggu Arfi untuk makan bersamanya.

"Mama." Kevin yang baru saja datang keruang makan langsung duduk disamping Renata.

"Sayang kamu udah bangun?" Renata megusap usap rambut Kevin.

Renata melihat kearah Arfi yang juga baru datang keruangan itu.

Syukurlah Arfi sudah bangun. Renata merasa lega.

"Karena Kita bertiga sudah berkumpul, mama ingin memberikan kabar bahagia." Renata terlihat bersemangat.

"Kabar apa ma?" Kevin penasaran.

"Mama mau ajak Kevin jalan jalan." Jawab Renata.

"Beneran ma?" Kevin tersenyum senang.

"Bener sayang, ini kan hari minggu jadi mama mau mengajak kamu pergi. Sekarang kamu bilang sama mama, kamu mau pergi kemana?" Renata tidak ingin Arfi marah karena itu ia mengajak Kevin jalan jalan.

"Aku mau kedunia fantasy ma, disana banyak permainan."

"Oke... kita kesana." Renata mengambil nasi untuk Kevin dan Arfi.

"Papa, ikut kan?" Tanya Kevin penuh harap.

"Iya sayang papa ikut." Entah mengapa Arfi merasa tidak senang.

Arfi memang selalu kesal saat Renata sibuk bekerja, bahkan dihari minggu Renata lebih banyak duduk didepan laptopnya untuk urusan pekerjaan.

Seharusnya aku senang, Renata mau meluangkan waktunya untuk Kevin. bukankankah ini yang aku inginkan? tapi kenapa aku merasa tidak bahagia? Arfi bertanya tanya dalam hati.

Arfi, Renata dan Kevin akhirnya pergi bersama, sampai didunia fantasy Kevin merengek minta dibelikan balon berbetuk donal bebek.

"Maa... aku mau balon." Kevin meminta balon.

"Kevin, kita mau naik permainan jadi nanti saja ya belinya." Renata menolak.

"Aku maunya sekarang." Kevin tetap dengan keingannya.

"Sayang, kamu jangan nakal, mama kamu benar beli balonnya nanti saja." Arfi sependapat dengan Nayra.

"Pa itu lihat..ada bu Nayra." ucap Kevin

Arfi mengikuti arah pandangan mata Kevin dan benar saja disana ada Nayra, Nayra sedang duduk dibangku bersama Raddit dan mereka berdua terlihat bahagia.

Nayra sedang makan escrim sambil memegang balon, sesekali ia tertawa mendengar cerita Raddit yang menurutnya lucu.

Arfi sangat marah. ia ingin sekali melabrak mereka berdua, tapi karena ada Renata ia tidak bisa melakukan apa apa.

"Aku mau kesana." Kevin tiba tiba berlari menghampiri Nayra.

"Kevin!" Arfi dan Renata memanggil Kevin bersamaan.

"Bu Nayra!" Panggil Kevin saat ia sudah berada dihadapan Nayra.

"Kevin, kamu juga ada disini? Kamu kesini sama siapa?" Nayra sedikit kaget karena bertemu dengan Kevin.

"Mama dan papa."

Nayra terdiam mendengar jawaban Kevin, matanya memandang kebelakang Kevin berdiri. Nayra melihat Arfi dan Renata berdiri dibelakang Kevin, mereka baru saja datang. Arfi dan Renata bergandengan tangan.

Episodes
1 Pebedaan Nayra dan Arfi
2 Bertemu kembali
3 Kebohongan Nayra
4 Terbawa suasana
5 Curiga
6 Jodoh
7 Penolakan Nayra
8 Pelakor
9 Istri kedua
10 Pertemuan tanpa disengaja
11 Jodoh pasti bertemu
12 Bertengkar
13 Perasaan Raddit
14 Sakit hati
15 Menyesal
16 Suara hati Nayra
17 Cemburu
18 Tidur bersama
19 Sandiwara Nayra
20 Arfi kecelakaan
21 Hadiah untuk Arfi
22 Pernikahan Nayra
23 Istri simpanan
24 Kemarahan Nayra
25 Malam pertama
26 Repotnya punya dua istri
27 Keinginan Renata
28 Kangen
29 Bercerai
30 Permintaan Arfi
31 Arfi sakit
32 Rumah Arfi
33 Pergi dari rumah
34 Villa Raddit
35 Catatat harian Arfi
36 Nayra hamil
37 Isi hati Nayra
38 Adik untuk Kevin
39 Rumah sakit
40 Rumah sakit 2
41 Mencari Nayra
42 Nayra kabur
43 Kampung halaman Nayra
44 Nayra pergi lagi
45 Kevin tenggelam
46 Kembali kerumah
47 Rumah baru Nayra
48 Pengakuan Renata
49 Nayra kabur lagi
50 Keputusan Renata
51 Pekerjaan untuk Nayra
52 Hanya mimpi
53 Bertemu Arfi dikampus
54 Perkelahian Arfi dan Raddit
55 Sikap manis Arfi
56 Nayra melahirkan.
57 Ancaman Arfi
58 Nama untuk bayi bayi Nayra
59 Bintang dan Bulan
60 Jangan ambil anakku
61 Hari yang penuh kejutan
62 Perubahan sikap Arfi
63 Pergi dari rumah
64 Pergi keluar Negeri
65 Talak tiga
66 Menjadi baby sister untuk anakku
67 Tinggal bersama Arfi
68 Penyesalan Arfi
69 Dinner romantis
70 Manusia bodoh
71 Kecurigaan Arfi
72 Pernikahan Renata dan Satria
73 Malam pertama Renata
74 Pertengkaran
75 Berhenti kerja
76 Perasaan yang sama
77 Hati yang tersakiti
78 Pertengkaran Nayra dan Arfi
79 Hujan deras
80 Salah paham
81 Jadi bagini rasanya
82 Mengikuti Nayra
83 Kejutan untuk Renata
84 Pernikahan Raddit
85 Pernikahan Raddit 2
86 Hujan hujanan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Pebedaan Nayra dan Arfi
2
Bertemu kembali
3
Kebohongan Nayra
4
Terbawa suasana
5
Curiga
6
Jodoh
7
Penolakan Nayra
8
Pelakor
9
Istri kedua
10
Pertemuan tanpa disengaja
11
Jodoh pasti bertemu
12
Bertengkar
13
Perasaan Raddit
14
Sakit hati
15
Menyesal
16
Suara hati Nayra
17
Cemburu
18
Tidur bersama
19
Sandiwara Nayra
20
Arfi kecelakaan
21
Hadiah untuk Arfi
22
Pernikahan Nayra
23
Istri simpanan
24
Kemarahan Nayra
25
Malam pertama
26
Repotnya punya dua istri
27
Keinginan Renata
28
Kangen
29
Bercerai
30
Permintaan Arfi
31
Arfi sakit
32
Rumah Arfi
33
Pergi dari rumah
34
Villa Raddit
35
Catatat harian Arfi
36
Nayra hamil
37
Isi hati Nayra
38
Adik untuk Kevin
39
Rumah sakit
40
Rumah sakit 2
41
Mencari Nayra
42
Nayra kabur
43
Kampung halaman Nayra
44
Nayra pergi lagi
45
Kevin tenggelam
46
Kembali kerumah
47
Rumah baru Nayra
48
Pengakuan Renata
49
Nayra kabur lagi
50
Keputusan Renata
51
Pekerjaan untuk Nayra
52
Hanya mimpi
53
Bertemu Arfi dikampus
54
Perkelahian Arfi dan Raddit
55
Sikap manis Arfi
56
Nayra melahirkan.
57
Ancaman Arfi
58
Nama untuk bayi bayi Nayra
59
Bintang dan Bulan
60
Jangan ambil anakku
61
Hari yang penuh kejutan
62
Perubahan sikap Arfi
63
Pergi dari rumah
64
Pergi keluar Negeri
65
Talak tiga
66
Menjadi baby sister untuk anakku
67
Tinggal bersama Arfi
68
Penyesalan Arfi
69
Dinner romantis
70
Manusia bodoh
71
Kecurigaan Arfi
72
Pernikahan Renata dan Satria
73
Malam pertama Renata
74
Pertengkaran
75
Berhenti kerja
76
Perasaan yang sama
77
Hati yang tersakiti
78
Pertengkaran Nayra dan Arfi
79
Hujan deras
80
Salah paham
81
Jadi bagini rasanya
82
Mengikuti Nayra
83
Kejutan untuk Renata
84
Pernikahan Raddit
85
Pernikahan Raddit 2
86
Hujan hujanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!