Pindah ke Mall lain

Ghina mengalihkan pandangannya ke luar mobil, menatap kosong. Andaikan Om mengajak membeli cincin karena cinta padaku ... andaikan saja!

Mobil Edward sudah berhenti di depan lobi mall yang cukup terkenal di ibu kota. Edward turun duluan dari mobilnya di ikuti Ghina dari belakang.

Mereka berdua masuk ke mall tersebut tidak jalan berdampingan, Ghina sengaja menjaga jarak dengan Edward, begitu juga dengan Edward malu jika jalan berdampingan dengan Ghina.

“Sayang,” sapa Kiren dari kejauhan sambil melambaikan tangan.

Ah yang begini gue gak suka, udah kayak nyamuk deh gue!

Edward menghampiri kekasihnya, dan mereka berdua cipika cipiki di depan Ghina.

“Honey sudah lama sampainya?” tanya Edward lembut.

“Baru sampai juga kok Sayang,” jawab Kiren, Edward langsung menggenggam jemari lentik Kiren.

“Hai Ghina, terima kasih ya sudah mau temenin kita cari cincin nikah,” ucap Kiren, terlihat ramah.

Wah kurang ajar si Om, katanya mau beli cincin buat kita, ternyata buat mereka berdua.

Edward dan Kiren melanjutkan langkahnya menuju toko perhiasan, dan tidak memperhatikan Ghina yang berada di belakangnya.

Mumpung mereka berdua tidak perhatiin gue, bodo amat sama tuh cincin kawin.

Ghina mulai berjalan mundur, sambil memperhatikan Edward dan Kiren yang sekiranya benar-benar tidak memperhatikan keberadaan Ghina.

Dirasa sudah aman, Ghina segera meninggalkan Mall mewah tersebut,menuju Mall tempat janjian dengan Rika sohibnya.

.

.

Di Mall TA.

“Sorry ya Rik, gue baru sampai,” ujar Ghina yang baru tiba di Mall TA.

“Sampe lumutan tahu gue nunggu loe ... untuk belum sampe keluar jamuran,” celetuk Rika.

“Kan udah minta maaf bestie, nanti gue traktir makan mie ramen deh,” rayu Ghina.

“Beneran ya, awas loe udah janji ya.”

“Janji kok ... yuk lah kita ke bioskop. Nanti keburu udah mulai tuh film,” ujar Ghina.

“Kita jadi nonton film horor kan?” tanya Rika.

“Jadi dong.”

Saling bergandengan tangan Ghina dan Rika menuju bioskop dilantai paling atas di Mall TA.

Dertt ... Dertt ...

Ponsel Ghina berdering, dia langsung mengeceknya.

Mama Cantik calling

“Halo Mam," sapa Ghina.

“Ghina sekarang ada dimana?” tanya Mama Sarah.

“Ada di mall mam, kenapa memangnya mam?” balas Ghina.

“Edward cariin kamu, katanya kamu menghilang di mall. Dia sudah coba berulang kali telepon kamu, tapi gak nyambung terus katanya," balas Mama Sarah dengan rasa cemasnya.

“Mama gak usah panik, Om Edward terlalu hiperbola, wong dia aja juga lagi jalan sama pacarnya. Udah kalau nanti Om Edward telepon lagi, bilang aja Ghina lagi jalan sama cowoknya!”

“Jangan begitu dong Nak, kalau kamu blokir nomornya, sekarang buka dulu blokirannya. Biar Edward gak panik," pinta Mama Sarah

“Ya kapan-kapan. Udah dulu ya mam.”

Ghina memutuskan panggilan telepon dari mama Sarah.

Di Mall yang lain, Edward terlihat geram, dia kembali lagi kecolongan Ghina dari pandangannya.

Sedangkan di dalam toko perhiasan, Kiren terlihat semangat memilih cincin pernikahan mereka, sedangkan Edward tiba-tiba moodnya hilang untuk turut memilih cincin mereka berdua.

.

.

Ghina dan Rika terlihat happy keluar dari bioskop. Dan mereka langsung ke tempat selanjutnya yaitu resto korea yang menyajikan mie ramen.

“Ghin, thanks udah di traktir mie ramen nih,” ujar Rika mulai menyantap mie ramennya.

“Sama sama Rik, loe juga udah sering banget traktir gue.”

“Ngomong-ngomong gimana perkembangan loe sama si om ganteng tuh?”

“Dua minggu lagi gue kawin.”

“Astaga, kok malah dipercepat bukannya sebulan lagi?”

“Iya biar cepat juga gue jadi janda.” jawab Ghina dengan betenya.

“Amit-amit loe kalau ngomong dikira-kira dulu, masih muda mau jadi janda ”

“Ya kan loe udah tahu Om gue kawinin gue, biar dia bisa kawin sama pacarnya. Lah buat apa gue lama-lama di madu. Mending jadi janda muda dari pada sakit hati.”

“Bener juga, loe beneran gak ada niatan buat kabur aja?”

“Tabungan gue belum cukup Rik, kalau tabungan gue banyak ... pasti gue pilih kabur aja, pindah ke luar kota atau ke luar negeri.”

“Duh malang banget nasih bestie gue. Atau gue minta bantuan bokap gue aja biar loe bisa tinggal di luar kota?”

“Jangan Rik, gue gak enak sama bokap loe. Biarin aja gue coba lalui masalah ini.”

“Duh bijak amat bestie gue, tapi loe jangan lupa. Kalau butuh bantuan kabarin gue, semoga gue bisa bantu loe.”

“Makasih banyak Rik, loe emang sohib gue dari dulu.”

Mereka berdua sangat menikmati mie ramen sekaligus cemilan untuk mengganjal perut mereka.

“Rika, kita mampir ke toko buku ya ... lihat-lihat novel sama komik. Siapa tahu ada yang bagus.”

“Ok bestie.”

Setelah cukup lama di resto, mereka berdua jalan-jalan keliling mall, mencari toko buku.

.

.

Tanpa terasa Ghina kembali pulang ke rumah jam 9 malam.

Setibanya di rumah, Ghina melihat mobil mewah terparkir di depan rumahnya.

“Rajin amat sekarang sering ke rumah!” gerutu Ghina, jadi malas untuk masuk ke rumah.

“Assalamualaikum,” ucap Ghina saat masuk rumah.

“Waalaikumsalam, jam segini baru pulang Ghina?” tanya Papa Zakaria.

“Iya Pah, lupa lihat jam jadi lupa waktu juga!” jawab Ghina, langsung masuk ke dalam tanpa menegur Edward.

Edward sudah dua jam menunggu Ghina dirumahnya, tapi malah di cuekkin.

“Bang, saya mau ngobrol sama Ghina?”

“Sebentar abang panggilkan Ghinanya dulu.” Papa Zakaria ke kamar Ghina.

“Ghina, Om Edward mau bicara sama kamu,” ucap Papa Zakaria dari luar kamar Ghina.

“Bilangin sama Om Edward, kapan-kapan aja ngobrolnya. Ghina udah capek!” Sengaja Ghina berteriak, biar suaranya terdengar sampai ruang tamu.

“Bang, boleh saya masuk ke kamarnya?” Ternyata Edward sudah berada di belakang Papa Zakaria.

“Silakan,” jawab Papa Zakaria.

Ceklek ...

Pintu kamar Ghina terbuka.

“Pah ... Ghina sudah bilang, Ghina capek! kapan-kapan aja ngobrol sama Om Edward,” ujar Ghina yang sedang duduk di kursi meja belajarnya, membelakangi pintu kamarnya. Hingga dia tidak tahu siapa yang sebenarnya yang masuk ke kamarnya.

“Ehhmmm!” Edward berdehem

Gadis itu langsung membalikkan badannya, karena merasa bukan suara papanya.

“Om Edward!” seru Ghina terkejut.

Edward duduk di tepi ranjang Ghina. “Dari mana kamu? Seenaknya pergi tanpa kasih tahu saya!”

“Pergi ke mall, dan itu bukan urusan Om!” ketus Ghina.

“Kamu sengaja nomor saya diblokir?”

“Iya kenapa, bukan hal pentingkan. Om bisa menghubungi mama atau papa kalau ada sesuatu hal!”

“Sombong sekali kamu, masih bocah kecil  udah sok mengatur orang! Kamu yang harusnya menurut sama orang lebih tua!”

“Tergantung orangnya seperti apa! Yang jelas bukan Om orangnya, Ghina harus menurut seperti anak kecil!” Ghina sudah mulai geram.

“Sekarang Om masuk ke kamar Ghina, mau apa! Mau bicara apa?” tanya Ghina ketus.

“Besok kita balik lagi ke mall tadi untuk beli cincin!”

.

.

bersambung.

Terpopuler

Comments

Elsa Hetty Sidabutar

Elsa Hetty Sidabutar

🤣🤣🤣🤣
suka banget sama karakternya si ghina tuh... bijak... tidak bisa di tindas....

2024-04-23

0

🍁Angela❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angela❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

semuanya ada alasan... yg tau cuma ortu GINA

2024-04-10

0

S

S

mamanya ghina saja lebih mengkhawatirkan edward karena panik nyariin ghina ketimbang kasihan anaknya mau di madu .weh weh..orang tua laknat.

2024-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 Lamaran yang tak terduga
2 Makan Siang
3 Pembicaraan 2 sohib
4 Tamu di rumah dan di sekolah
5 Datang lagi ke sekolah
6 Mansion Thalib
7 Makan Malam
8 Buat apa datang?
9 Pindah ke Mall lain
10 Wanita berkebaya
11 Karena wajah cantik!
12 Memilih pergi ...
13 Pergi dari rumah
14 Masih kabur......
15 Ditemukan
16 Kelamaan berendem
17 Malu
18 Dicariin ...
19 Kabur lagi....
20 Kembali ke rumah
21 Memajukan tanggal pernikahan
22 Pemotretan
23 Ghina Shock
24 Foto Prawedding
25 Terpaksa atau dipaksa ?
26 Berkata jujur
27 Wanita Penari
28 Menuju Hari H
29 Pernikahan
30 Tergoda
31 Sarapan Pagi
32 Welcome to the jungle
33 Perkara telepon
34 Kabar gembira
35 Me Time
36 Suasana pengantin baru
37 Malam Pertama
38 Mulai pertengkaran
39 Pertengkaran Hebat
40 Uang nafkah
41 Terluka
42 Rumah sakit
43 Siuman
44 Menantang Om Edward
45 Takkan berhenti menantang ...
46 Opa dan Oma tahu!
47 Om Edward VS Dokter Irvan
48 Hati yang memanas
49 Kepergok
50 Rahasia Kiren
51 Bunga Tulip
52 Kesempatan ...
53 Pernyataan Suka
54 Pelayan
55 Beli Handphone
56 Awal keributan
57 Melawannya
58 Bercerita tentang rasa
59 Akan menjemput Ghina
60 Mencari yang belum pergi
61 Menemukan Ghina
62 Kedatangan Opa Thalib dan Oma Ratna
63 Mimpi Buruk
64 Dia benar-benar pergi
65 Hati yang hancur
66 Hanya tinggal kenangan
67 Sarapan Pagi
68 Datang ke rumah sakit
69 Jangan coba lawan Ghina
70 Mengejarnya
71 Telepon
72 Persiapan
73 It's hard to say goodbye
74 Gadis Kecil
75 Welcome Yogyakarta
76 Berkunjung ke kampus
77 Rahasia mulai terkuak
78 Menahan emosi
79 Secangkir kopi
80 Hatimu Hatiku
81 Datang ke mansion utama....
82 Histeris
83 Nasehat Ferdi
84 Mencari bukti
85 Rumah Ghina
86 Rumah Ghina
87 Memohon
88 Surat!!!
89 Mulai usaha
90 Edward VS Kiren
91 Talak
92 Terluka
93 Henti Jantung
94 Kritis
95 Mengabari
96 Bukalah matamu
97 Aku mendengarmu
98 Bangunnya Singa Betina
99 Detak jantung berhenti
100 Berpisah
101 Hidup harus tetap berjalan
102 Calon bidadari surga
103 Makan malam bersama
104 Benci
105 Pembicaraan antara Ibu dan Anak
106 Toko Kue Gina's
107 Tak ingin bercerai
108 Pacar Mbak Ghina
109 Bertemu kembali
110 Masalah Laporan
111 Bertemu untuk bertengkar
112 Rapat Manajer
113 Ghina istri Edward
114 Perhatian Edward
115 Ungkapan hati
116 Di gerebek
117 Menolak permintaan Opa
118 Antar Ghina pulang
119 Merawat Ghina - 1
120 Merawat Ghina - 2
121 Merawat Ghina - 3
122 Aku takut
123 Kabar Pak Bowo dan Bu Sari
124 Kisah Buket Bunga Tulip
125 Pagi yang manis...
126 Kabar mengejutkan
127 Kejutan dari Opa Thalib
128 Test DNA
129 Sayang/Baby/Honey
130 Masalah tidur
131 Kedatangan Rafael
132 Akibat ciuman
133 Minta maaf
134 Membuka lembaran baru
135 Minta restu Papa Zakaria
136 Merestui
137 Akad Nikah
138 Bicara dari hati ke hati
139 Kenalan sama si Jon
140 Ada yang datang
141 Akibat kedatangan Rafael
142 Saling memaafkan
143 Cemburu
144 OM OM
145 Bahagia itu sederhana
146 Hubby
147 Mencintai suamiku
148 Berkunjung ke toko kue Gina's
149 Ketika sensasi itu datang
150 Malam pertama
151 Masih malam pertama
152 Mandi
153 Bantuin Istri
154 Mencari pengganti
155 Pacaran
156 Nonton di bioskop
157 Double Date
158 Menagih janji
159 Bikin anak
160 Dapat kabar
161 Berpisah dengan sahabat
162 Selamat Tinggal Kota Yogyakarta
163 Selamat datang di Jakarta
164 Pindah mansion
165 Promo Novel Kekasih Taruhan Tuan Bangsawan
166 Aroma bawang goreng
167 Kado untuk Oma Ratna dan Opa Thalib
168 Perkara rujak
169 Cilok
170 Feeling Istri
171 Kejutan indah
172 Menuju lahiran
173 Welcome Baby Twin
174 Intermezzo
175 Intermezzo : Dijual Ayahku Dibeli Bosku
176 NOVEL FORGETTING YOU
177 Info novel terbaru : Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh
178 Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
179 Info Novel : Sahabatku, Penggoda Suamiku
180 Info novel terbaru Mommy Ghina
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Lamaran yang tak terduga
2
Makan Siang
3
Pembicaraan 2 sohib
4
Tamu di rumah dan di sekolah
5
Datang lagi ke sekolah
6
Mansion Thalib
7
Makan Malam
8
Buat apa datang?
9
Pindah ke Mall lain
10
Wanita berkebaya
11
Karena wajah cantik!
12
Memilih pergi ...
13
Pergi dari rumah
14
Masih kabur......
15
Ditemukan
16
Kelamaan berendem
17
Malu
18
Dicariin ...
19
Kabur lagi....
20
Kembali ke rumah
21
Memajukan tanggal pernikahan
22
Pemotretan
23
Ghina Shock
24
Foto Prawedding
25
Terpaksa atau dipaksa ?
26
Berkata jujur
27
Wanita Penari
28
Menuju Hari H
29
Pernikahan
30
Tergoda
31
Sarapan Pagi
32
Welcome to the jungle
33
Perkara telepon
34
Kabar gembira
35
Me Time
36
Suasana pengantin baru
37
Malam Pertama
38
Mulai pertengkaran
39
Pertengkaran Hebat
40
Uang nafkah
41
Terluka
42
Rumah sakit
43
Siuman
44
Menantang Om Edward
45
Takkan berhenti menantang ...
46
Opa dan Oma tahu!
47
Om Edward VS Dokter Irvan
48
Hati yang memanas
49
Kepergok
50
Rahasia Kiren
51
Bunga Tulip
52
Kesempatan ...
53
Pernyataan Suka
54
Pelayan
55
Beli Handphone
56
Awal keributan
57
Melawannya
58
Bercerita tentang rasa
59
Akan menjemput Ghina
60
Mencari yang belum pergi
61
Menemukan Ghina
62
Kedatangan Opa Thalib dan Oma Ratna
63
Mimpi Buruk
64
Dia benar-benar pergi
65
Hati yang hancur
66
Hanya tinggal kenangan
67
Sarapan Pagi
68
Datang ke rumah sakit
69
Jangan coba lawan Ghina
70
Mengejarnya
71
Telepon
72
Persiapan
73
It's hard to say goodbye
74
Gadis Kecil
75
Welcome Yogyakarta
76
Berkunjung ke kampus
77
Rahasia mulai terkuak
78
Menahan emosi
79
Secangkir kopi
80
Hatimu Hatiku
81
Datang ke mansion utama....
82
Histeris
83
Nasehat Ferdi
84
Mencari bukti
85
Rumah Ghina
86
Rumah Ghina
87
Memohon
88
Surat!!!
89
Mulai usaha
90
Edward VS Kiren
91
Talak
92
Terluka
93
Henti Jantung
94
Kritis
95
Mengabari
96
Bukalah matamu
97
Aku mendengarmu
98
Bangunnya Singa Betina
99
Detak jantung berhenti
100
Berpisah
101
Hidup harus tetap berjalan
102
Calon bidadari surga
103
Makan malam bersama
104
Benci
105
Pembicaraan antara Ibu dan Anak
106
Toko Kue Gina's
107
Tak ingin bercerai
108
Pacar Mbak Ghina
109
Bertemu kembali
110
Masalah Laporan
111
Bertemu untuk bertengkar
112
Rapat Manajer
113
Ghina istri Edward
114
Perhatian Edward
115
Ungkapan hati
116
Di gerebek
117
Menolak permintaan Opa
118
Antar Ghina pulang
119
Merawat Ghina - 1
120
Merawat Ghina - 2
121
Merawat Ghina - 3
122
Aku takut
123
Kabar Pak Bowo dan Bu Sari
124
Kisah Buket Bunga Tulip
125
Pagi yang manis...
126
Kabar mengejutkan
127
Kejutan dari Opa Thalib
128
Test DNA
129
Sayang/Baby/Honey
130
Masalah tidur
131
Kedatangan Rafael
132
Akibat ciuman
133
Minta maaf
134
Membuka lembaran baru
135
Minta restu Papa Zakaria
136
Merestui
137
Akad Nikah
138
Bicara dari hati ke hati
139
Kenalan sama si Jon
140
Ada yang datang
141
Akibat kedatangan Rafael
142
Saling memaafkan
143
Cemburu
144
OM OM
145
Bahagia itu sederhana
146
Hubby
147
Mencintai suamiku
148
Berkunjung ke toko kue Gina's
149
Ketika sensasi itu datang
150
Malam pertama
151
Masih malam pertama
152
Mandi
153
Bantuin Istri
154
Mencari pengganti
155
Pacaran
156
Nonton di bioskop
157
Double Date
158
Menagih janji
159
Bikin anak
160
Dapat kabar
161
Berpisah dengan sahabat
162
Selamat Tinggal Kota Yogyakarta
163
Selamat datang di Jakarta
164
Pindah mansion
165
Promo Novel Kekasih Taruhan Tuan Bangsawan
166
Aroma bawang goreng
167
Kado untuk Oma Ratna dan Opa Thalib
168
Perkara rujak
169
Cilok
170
Feeling Istri
171
Kejutan indah
172
Menuju lahiran
173
Welcome Baby Twin
174
Intermezzo
175
Intermezzo : Dijual Ayahku Dibeli Bosku
176
NOVEL FORGETTING YOU
177
Info novel terbaru : Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh
178
Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
179
Info Novel : Sahabatku, Penggoda Suamiku
180
Info novel terbaru Mommy Ghina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!