Mansion Thalib

Ghina telah memutuskan sambungan teleponnya, lalu memblokir nomor Edward.

Edward tampak kesal menuju ruang kerjanya di hotel tersebut.

Ngurus satu bocah saja seribet ini, bikin darah tinggi, batin Edward.

Waktu sudah sore Ghina baru sampai rumahnya, setelah berkeliling Jakarta gara-gara sembarangan naik bus.

Di rumahnya terlihat tidak ada Mamanya, Ghina bernapas lega, lantas bergegas dia ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah lengket dan lanjut makan siang yang tertunda gara-gara Om Edward.

TOK ... TOK ... TOK

“Assalamualaikum,” sapa suara laki-laki.

“Waalaikumsalam,” jawab Ghina sambil membukakan pintu rumah.

“Eh Pak Joko, tumben ke rumah?” tanya Ghina kepada sopir Opa Thalib.

“Saya di minta Tuan Besar jemput Non Ghina, di suruh ke mansion.”

“Ada apa ya Pak, kok mendadak begini?”

“Saya kurang tahu Non, cuma di suruh jemput aja.”

“Ya udah Pak Joko duduk dulu, saya ganti baju dulu.”

“Iya Non Ghina."

Paslah kalau begitu, gue bakal coba menggagalkan perjodohan ini!!

Seperti biasa tidak ada penampilan yang istimewa dari Ghina, hanya menggunakan celana jeans serta kaos yang ukuran besar. Wajahnya hanya pakai bedak tipis dan liptint untuk bibirnya.

“Bibi, titip pesan buat mama sama papa kalau Ghina dijemput ke rumah Opa Thalib ya,” ucap Ghina.

“Oke Ghin, nanti bibi sampaikan.”

Pak Joko dan Ghina meninggalkan kediaman Ghina sore hari itu juga.

.

.

Mobil yang dikendarai Pak Joko telah masuk gerbang utama mansion Thalib, jangan ditanya model mansionnya seperti apa. Ya, seperti mansion Sultan yang memiliki kekayaan yang tidak akan habis tujuh turunan.

Opa Thalib merajai usaha perhotelan berbintang, hampir di setiap daerah ada cabang hotelnya. Serta memiliki BANK swasta yang cukup terkenal. Tapi dengan kekayaan yang dimiliki Opa Thalib, tidak melupakan keluarga yang dikampung, selalu dibantu jika ada kesusahan termasuk keluarga Ghina.

“Assalamualaikum Opa, Oma ,” sapa Ghina langsung mencium punggung tangan kedua orang tua tersebut.

“Waalaikumsalam Ghina,” sahut Opa Thalib.

Ghina ikut bergabung duduk di ruang tengah “Opa ada apa Ghina di jemput ke sini?”

“Ini Oma kamu kangen minta dibuatkan kue.”

“Tumben Oma, lagian Oma kan bisa beli aja ... lebih enak dari pada buatan Ghina.”

“Cake buatan kamu tuh beda Ghin, makanya Oma suka. Lagian kamu juga udah lama gak buatin Oma kue.”

“Ya udah Ghina buatin, tapi bahannya udah ada belum Oma?”

“Bahannya selalu ada di dapur,” jawab Oma Ratna.

“Okelah kalau begitu Ghina ke dapur dulu ya Oma, Opa.”

“Oma ikut temenin!”

“Oke Oma.”

Ghina menggamit lengan Oma Ratna dan melangkah bersama ke dapur.

Bahan-bahan kue sudah tersedia di meja dapur yang mewah ini, tempat yang selalu membuat Ghina jatuh cinta. Suka sekali kalau lihat dapur dengan interior yang lux.

Semoga kelak punya dapur sebagus ini, batin Ghina.

Dengan wajah serius Ghina mulai mengadon bahan kue tersebut. Oma Ratna membantu merapikan bahan dan mangkok yang sudah tidak terpakai.

Senyum tipis terukir dari bibir Ghina, puas adonan kuenya tinggal masuk oven.

Sementara menunggu kue matang, Ghina membuat teh hijau buat Oma Ratna dan dirinya sendiri.

“Oma, sambil nunggu kue  matang Ghina buatkan teh hangat nih,” ucap Ghina, diletakkannya dua cangkir teh di meja dapur bersih.

“Terima kasih, anak cantik.” Oma langsung menyesap teh hijaunya.

“Oma, Ghina boleh minta tolong gak?”

“Minta tolong apa nak?”

“Oma bujuk Opa untuk membatalkan perjodohan Ghina sama Om Edward.”

“Ghina, Oma tidak bisa bantu kalau hal tersebut. Kamu tahu sendirikan Opa itu orangnya keras kepala. Setiap ada keputusan harus dilaksanakan. Perjodohan ini juga agar keluarga besar kita tidak terputus.”

“Tapi Opa sebenarnya bisa menjodohkan dengan saudara yang lain Oma, misalnya sama sepupu Ghina," desaknya.

“Opa lebih memilih kamu nak.”

“Oma, juga tahukan kalau Om Edward sudah lama berpacaran dengan mbak Kiren?” tanya Ghina dengan tatapan menyelidiknya.

“Iya Oma tahu, dan Opa Oma tidak merestuinya!”

“Mbak Kiren kan baik Oma, dan lebih pas jadi pendamping Om Edward, lebih dewasa ... beda dengan Ghina yang masih kecil, baru mau lulus sekolah.”

“Kamu belum paham menilai orang mana yang tulus baik, dan orang yang berpura-pura baik nak.” Oma Ratna tersenyum.

“Yaaaa, iya sih lebih paham Oma sih yang pengalaman hidupnya lebih banyak dari pada Ghina masih muda,” jawabnya, bibir Ghina mengerucut.

TING

Timer oven sudah berbunyi. Ghina bergegas mengecek kuenya, di rasa sudah cukup matang, dikeluarkan kedua cake dari oven.

Oma tampak sumringah melihat cake yang dibuat Ghina sudah matang.

Kali ini Ghina membuat carrot cake dan soft cake keju. Cake sudah mulai dirasa dingin, Ghina langsung membaluri dengan butter serta temannya.

“Tarraaaa ... kue buat Oma sudah jadi.” terlihat cake buatan Ghina mengunggah selera.

“Oma udah gak sabar buat coba.” Oma langsung memotongnya dan menaruhnya di piring kecil.

“Masya Allah Ghina, memang kue buatan kamu tuh pas di lidah Oma. Yuk kita antar kuenya ke Opa.”

“Siap Oma!” Ghina lekas membawa cakenya, bersama piring kecil.

Rupanya ruang tengah sudah ramai, karena ada cucu Opa Oma, anak-anak dari kedua adik perempuan Edward.

“Hore ada kakak Ghina, bisa main bareng,” ucap Mira bocah berusia 5 tahun.

“Awas dulu dek, kakak mau taruh kuenya dulu ke meja," ucap Ghina saat melihat Mira memegang ujung kaosnya.

“Oma siapa yang ulang tahun, kok ada kue ulang tahun?” tanya Mira.

“Gak ada yang ulang tahun, Oma yang ke pengen makan kue.”

“Dede boleh minta kuenya Oma?” tanya Mira si bocah cilik menggemaskan.

“Buat cucu Oma pasti boleh dong.”

Ghina terlihat sibuk memotong kue dan memindahkannya ke piring kecil. Opa, Mira, Debby dan Celia adik Edward langsung mengambil piring yang berisi potongan cake.

Dan tak berapa lama pelayan membawakan teh hangat untuk teman makan cake.

“Memang kue buatan Ghina pasti enak, kamu makin jago aja bikin kue,” puji Debby anak Opa Oma yang kedua.

“Alhamdulillah Tante Debby kalau rasanya enak,” jawab Ghina.

“Ingat makan kuenya jangan nambah, kita mau makan malam. Kuenya di sisaiin buat besok,” ujar Oma Ratna.

“Baru mau ambil sepotong lagi mam, ini terlalu enak loh mam. Besok minta dibuatin lagi sama Ghina,” ucap Celia kecewa tidak bisa tambah.

“Huss ... enak aja. Ghina sibuk sekolah,” ucap Opa Thalib.

“Ya nanti kapan-kapan dibuatkan lagi,” balas Ghina.

“Nyonya Besar, makan malam sudah siap,” ujar salah satu pelayan yang menghampiri Oma Ratna.

“Ya sudah kita makan malam dulu,” ajak Oma Ratna sembari menggandeng tangan Ghina. Gadis itu ikut Oma Ratna ke ruang makan.

Sekarang mereka sudah berada diruang makan, dan mulai menyantap makan malam bersama.

“Assalamualaikum, sepertinya baru mulai makan ya,” suara Pria yang masuk ke ruang makan.

.

.

bersambung

Terima kasih buat Kakak Reader yang sudah mampir, jangan lupa tinggalin jejaknya 😘😘😘.

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

Ghina mendingan pergi aja dari rumah dr pada di paksa nikah sama om om om itu

2024-04-15

0

Tara

Tara

daripada dimadu mending kabur ke lain kota🫣😅

2024-04-06

0

🍁Angela❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angela❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

waalaikum salam pasti om Edward

2024-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Lamaran yang tak terduga
2 Makan Siang
3 Pembicaraan 2 sohib
4 Tamu di rumah dan di sekolah
5 Datang lagi ke sekolah
6 Mansion Thalib
7 Makan Malam
8 Buat apa datang?
9 Pindah ke Mall lain
10 Wanita berkebaya
11 Karena wajah cantik!
12 Memilih pergi ...
13 Pergi dari rumah
14 Masih kabur......
15 Ditemukan
16 Kelamaan berendem
17 Malu
18 Dicariin ...
19 Kabur lagi....
20 Kembali ke rumah
21 Memajukan tanggal pernikahan
22 Pemotretan
23 Ghina Shock
24 Foto Prawedding
25 Terpaksa atau dipaksa ?
26 Berkata jujur
27 Wanita Penari
28 Menuju Hari H
29 Pernikahan
30 Tergoda
31 Sarapan Pagi
32 Welcome to the jungle
33 Perkara telepon
34 Kabar gembira
35 Me Time
36 Suasana pengantin baru
37 Malam Pertama
38 Mulai pertengkaran
39 Pertengkaran Hebat
40 Uang nafkah
41 Terluka
42 Rumah sakit
43 Siuman
44 Menantang Om Edward
45 Takkan berhenti menantang ...
46 Opa dan Oma tahu!
47 Om Edward VS Dokter Irvan
48 Hati yang memanas
49 Kepergok
50 Rahasia Kiren
51 Bunga Tulip
52 Kesempatan ...
53 Pernyataan Suka
54 Pelayan
55 Beli Handphone
56 Awal keributan
57 Melawannya
58 Bercerita tentang rasa
59 Akan menjemput Ghina
60 Mencari yang belum pergi
61 Menemukan Ghina
62 Kedatangan Opa Thalib dan Oma Ratna
63 Mimpi Buruk
64 Dia benar-benar pergi
65 Hati yang hancur
66 Hanya tinggal kenangan
67 Sarapan Pagi
68 Datang ke rumah sakit
69 Jangan coba lawan Ghina
70 Mengejarnya
71 Telepon
72 Persiapan
73 It's hard to say goodbye
74 Gadis Kecil
75 Welcome Yogyakarta
76 Berkunjung ke kampus
77 Rahasia mulai terkuak
78 Menahan emosi
79 Secangkir kopi
80 Hatimu Hatiku
81 Datang ke mansion utama....
82 Histeris
83 Nasehat Ferdi
84 Mencari bukti
85 Rumah Ghina
86 Rumah Ghina
87 Memohon
88 Surat!!!
89 Mulai usaha
90 Edward VS Kiren
91 Talak
92 Terluka
93 Henti Jantung
94 Kritis
95 Mengabari
96 Bukalah matamu
97 Aku mendengarmu
98 Bangunnya Singa Betina
99 Detak jantung berhenti
100 Berpisah
101 Hidup harus tetap berjalan
102 Calon bidadari surga
103 Makan malam bersama
104 Benci
105 Pembicaraan antara Ibu dan Anak
106 Toko Kue Gina's
107 Tak ingin bercerai
108 Pacar Mbak Ghina
109 Bertemu kembali
110 Masalah Laporan
111 Bertemu untuk bertengkar
112 Rapat Manajer
113 Ghina istri Edward
114 Perhatian Edward
115 Ungkapan hati
116 Di gerebek
117 Menolak permintaan Opa
118 Antar Ghina pulang
119 Merawat Ghina - 1
120 Merawat Ghina - 2
121 Merawat Ghina - 3
122 Aku takut
123 Kabar Pak Bowo dan Bu Sari
124 Kisah Buket Bunga Tulip
125 Pagi yang manis...
126 Kabar mengejutkan
127 Kejutan dari Opa Thalib
128 Test DNA
129 Sayang/Baby/Honey
130 Masalah tidur
131 Kedatangan Rafael
132 Akibat ciuman
133 Minta maaf
134 Membuka lembaran baru
135 Minta restu Papa Zakaria
136 Merestui
137 Akad Nikah
138 Bicara dari hati ke hati
139 Kenalan sama si Jon
140 Ada yang datang
141 Akibat kedatangan Rafael
142 Saling memaafkan
143 Cemburu
144 OM OM
145 Bahagia itu sederhana
146 Hubby
147 Mencintai suamiku
148 Berkunjung ke toko kue Gina's
149 Ketika sensasi itu datang
150 Malam pertama
151 Masih malam pertama
152 Mandi
153 Bantuin Istri
154 Mencari pengganti
155 Pacaran
156 Nonton di bioskop
157 Double Date
158 Menagih janji
159 Bikin anak
160 Dapat kabar
161 Berpisah dengan sahabat
162 Selamat Tinggal Kota Yogyakarta
163 Selamat datang di Jakarta
164 Pindah mansion
165 Promo Novel Kekasih Taruhan Tuan Bangsawan
166 Aroma bawang goreng
167 Kado untuk Oma Ratna dan Opa Thalib
168 Perkara rujak
169 Cilok
170 Feeling Istri
171 Kejutan indah
172 Menuju lahiran
173 Welcome Baby Twin
174 Intermezzo
175 Intermezzo : Dijual Ayahku Dibeli Bosku
176 NOVEL FORGETTING YOU
177 Info novel terbaru : Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh
178 Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
179 Info Novel : Sahabatku, Penggoda Suamiku
180 Info novel terbaru Mommy Ghina
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Lamaran yang tak terduga
2
Makan Siang
3
Pembicaraan 2 sohib
4
Tamu di rumah dan di sekolah
5
Datang lagi ke sekolah
6
Mansion Thalib
7
Makan Malam
8
Buat apa datang?
9
Pindah ke Mall lain
10
Wanita berkebaya
11
Karena wajah cantik!
12
Memilih pergi ...
13
Pergi dari rumah
14
Masih kabur......
15
Ditemukan
16
Kelamaan berendem
17
Malu
18
Dicariin ...
19
Kabur lagi....
20
Kembali ke rumah
21
Memajukan tanggal pernikahan
22
Pemotretan
23
Ghina Shock
24
Foto Prawedding
25
Terpaksa atau dipaksa ?
26
Berkata jujur
27
Wanita Penari
28
Menuju Hari H
29
Pernikahan
30
Tergoda
31
Sarapan Pagi
32
Welcome to the jungle
33
Perkara telepon
34
Kabar gembira
35
Me Time
36
Suasana pengantin baru
37
Malam Pertama
38
Mulai pertengkaran
39
Pertengkaran Hebat
40
Uang nafkah
41
Terluka
42
Rumah sakit
43
Siuman
44
Menantang Om Edward
45
Takkan berhenti menantang ...
46
Opa dan Oma tahu!
47
Om Edward VS Dokter Irvan
48
Hati yang memanas
49
Kepergok
50
Rahasia Kiren
51
Bunga Tulip
52
Kesempatan ...
53
Pernyataan Suka
54
Pelayan
55
Beli Handphone
56
Awal keributan
57
Melawannya
58
Bercerita tentang rasa
59
Akan menjemput Ghina
60
Mencari yang belum pergi
61
Menemukan Ghina
62
Kedatangan Opa Thalib dan Oma Ratna
63
Mimpi Buruk
64
Dia benar-benar pergi
65
Hati yang hancur
66
Hanya tinggal kenangan
67
Sarapan Pagi
68
Datang ke rumah sakit
69
Jangan coba lawan Ghina
70
Mengejarnya
71
Telepon
72
Persiapan
73
It's hard to say goodbye
74
Gadis Kecil
75
Welcome Yogyakarta
76
Berkunjung ke kampus
77
Rahasia mulai terkuak
78
Menahan emosi
79
Secangkir kopi
80
Hatimu Hatiku
81
Datang ke mansion utama....
82
Histeris
83
Nasehat Ferdi
84
Mencari bukti
85
Rumah Ghina
86
Rumah Ghina
87
Memohon
88
Surat!!!
89
Mulai usaha
90
Edward VS Kiren
91
Talak
92
Terluka
93
Henti Jantung
94
Kritis
95
Mengabari
96
Bukalah matamu
97
Aku mendengarmu
98
Bangunnya Singa Betina
99
Detak jantung berhenti
100
Berpisah
101
Hidup harus tetap berjalan
102
Calon bidadari surga
103
Makan malam bersama
104
Benci
105
Pembicaraan antara Ibu dan Anak
106
Toko Kue Gina's
107
Tak ingin bercerai
108
Pacar Mbak Ghina
109
Bertemu kembali
110
Masalah Laporan
111
Bertemu untuk bertengkar
112
Rapat Manajer
113
Ghina istri Edward
114
Perhatian Edward
115
Ungkapan hati
116
Di gerebek
117
Menolak permintaan Opa
118
Antar Ghina pulang
119
Merawat Ghina - 1
120
Merawat Ghina - 2
121
Merawat Ghina - 3
122
Aku takut
123
Kabar Pak Bowo dan Bu Sari
124
Kisah Buket Bunga Tulip
125
Pagi yang manis...
126
Kabar mengejutkan
127
Kejutan dari Opa Thalib
128
Test DNA
129
Sayang/Baby/Honey
130
Masalah tidur
131
Kedatangan Rafael
132
Akibat ciuman
133
Minta maaf
134
Membuka lembaran baru
135
Minta restu Papa Zakaria
136
Merestui
137
Akad Nikah
138
Bicara dari hati ke hati
139
Kenalan sama si Jon
140
Ada yang datang
141
Akibat kedatangan Rafael
142
Saling memaafkan
143
Cemburu
144
OM OM
145
Bahagia itu sederhana
146
Hubby
147
Mencintai suamiku
148
Berkunjung ke toko kue Gina's
149
Ketika sensasi itu datang
150
Malam pertama
151
Masih malam pertama
152
Mandi
153
Bantuin Istri
154
Mencari pengganti
155
Pacaran
156
Nonton di bioskop
157
Double Date
158
Menagih janji
159
Bikin anak
160
Dapat kabar
161
Berpisah dengan sahabat
162
Selamat Tinggal Kota Yogyakarta
163
Selamat datang di Jakarta
164
Pindah mansion
165
Promo Novel Kekasih Taruhan Tuan Bangsawan
166
Aroma bawang goreng
167
Kado untuk Oma Ratna dan Opa Thalib
168
Perkara rujak
169
Cilok
170
Feeling Istri
171
Kejutan indah
172
Menuju lahiran
173
Welcome Baby Twin
174
Intermezzo
175
Intermezzo : Dijual Ayahku Dibeli Bosku
176
NOVEL FORGETTING YOU
177
Info novel terbaru : Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh
178
Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
179
Info Novel : Sahabatku, Penggoda Suamiku
180
Info novel terbaru Mommy Ghina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!