Duchess Is Mine

Duchess Is Mine

Duchess Is Mine

Duchess Is Mine 💐

SELAMAT DATANG DI LAPAK BABY DAN & DUCHESS. JANGAN LUPA TAMBAHAN KE LIBRARY, LIKE, VOTE & KOMENTAR ❤️

**

Kediaman Widyatama pagi ini terasa hening dan sepi seperti biasa. Dua orang penghuni tampak tengah menikmati breakfast di meja makan dalam diam. Namun, keheningan itu tidak bertahan lama pasca suara langkah kaki yang terburu-buru menuruni undakan tangga terdengar. Disusul suara nyaring yang melontarkan kalimat dalam bahasa Inggris yang pasih.

“I’AM LATE!”

“My princess, jangan berlarian di anak tangga. Nanti kamu jatuh!” lerai sang ibu. Khawatir akan sang putri.

“I’am late, mom,” keluh si pemilik panggilan yang baru saja muncul di ruang makan. “C’mon, dad. Duchess harus segera sampai ke sekolah.”

“Hm,” sahut sang ayah yang baru saja menyeruput tetes terakhir kopi dalam cangkir.

“Dad, ayo!”

Seru gadis yang menggunakan seragam bernuansa monokrom tersebut. Rambut hitam bergelombang miliknya di ikat kuda, dijadikan dua bagian. Setiap ikatannya diberi hiasan pita dua warna—merah dan putih. Sang ayah hanya mengangguk menanggapi kalimat putrinya yang pagi ini terlihat cantik, imut dan aegyo alias menggemaskan seperti biasa.

“Setidaknya kamu harus breakfast terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah.”

“Duchess buru-buru, mom. Breakfast-nya di mobil aja.”

“Kalau begitu bawa ini. Mommy sudah siapkan waffle sandwich.”

“Thank you, my mom. Nanti Duchess makan di mobil.”

Gadis cantik itu segera mengambil Tupperware dan botol berisi banana uyu yang ibunya sodorkan, kemudian mengecup pipi kanan wanita yang telah melahirkannya itu sebelum berlalu dengan langkah tergesa.

“Aku berangkat dulu, ya, Ta.”

“Iya. Hati-hati di jalan sayang,” balas wanita itu seraya mengambil tangan sang suami untuk dikecup. “Anterin anaknya sampai gerbang. Kalau udah telat, telepon aja tunangannya. Dia, kan, ketua pelaksana acara—“

“Dad, ayoo berangkat!” panggil putri mereka, memotong ucapan wanita bernama Dewita tersebut.

Ingin sekali Dewita menceramahi sang putri pagi ini. Semalam siapa yang ngotot ingin diajak jalan-jalan ke Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair sampai pulang larut malam? Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair sendiri ialah acara pameran tahunan terbesar di Asia Tenggara. Walaupun dinamai "pekan", pameran itu berlangsung selama satu bulan penuh dari bulan Juni sampai bulan Juli untuk memperingati hari jadi kota Jakarta

Buah dari keasikan main sampai larut malam membuat gadis cantik dengan visual dan body goals yang jadi idaman itu bangun kesiangan. Padahal hari ini adalah hari terakhir MOPDB atau masa orientasi peserta didik baru. Semenjak semalam tunangan sekaligus ketua pelaksana acara MOPDB yang tengah putrinya ikuti sudah mewanti-wanti.

“Udah, dad. Di sini aja.”

“Di sini?”

“Yes, daddy,” jawab sang putri penuh keyakinan. Membuat pria berkacamata yang berada di balik kursi kemudi itu menoleh bingung.

“Tapi gerbangnya—“

“Tinggal lima langkah lagi kok. Duchess bisa jalan kaki.”

“Kamu yakin?”

“100% yakin, dad.”

Gadis cantik itu dengan segera meraih tas punggung miliknya. Mengambil punggung tangan sang ayah untuk dikecup, terakhir menyempatkan diri untuk mengecup pipi kiri sang ayah.

“Duchess sekolah dulu. Bye, daddy. I love you,” ucapnya sembari membentuk tangannya menjadi love sign di atas kepala.

Setelah berpamitan pada sang ayah, gadis cantik itu buru-buru berlari ke arah gerbang yang menjulang tinggi di hadapannya. Bukan hanya ia yang terlambat datang di hari terakhir MOPDB, ada pula beberapa calon siswa dan siswi yang juga tengah berlari sekuat tenaga agar bisa mencapai gerbang yang hendak ditutup dari dalam. Jadi gerbang itu sudah tertutup, maka tamatlah riwayat mereka yang masih tertahan di luar.

“Kak, stop!”

Gadis bernama lengkap Duchess Aretha Darchille itu berlari-lari kecil guna mengejar waktu agar dapat menggapai gerbang yang hendak tertutup. Deru napasnya sudah tidak karuan karena berlari beberapa langkah. Ini adalah pengalaman pertamanya telat datang ke sekolah selama ia mengenyam pendidikan. Alhasil gadis cantik yang biasa dipanggil Duchess itu kalang-kabut sendiri.

“Kamu telat lima menit lima belas detik dari jadwal yang sudah ditetapkan.”

Hampir sana Duchess tidak bisa masuk karena terlambat, namun dengan gesit ia bisa menyelinap masuk saat gerbang hampir di tutup.

Alih-alih menemukan pak satpam yang biasa berjaga di pos jaga, pagi ini Duchess malah menemukan salah satu anggota 4HANDS alias Four Handsome yang berjaga di pintu gerbang. 4HANDS sendiri adalah nama untuk sekumpulan pentolan sekolah atau mostwanted yang paling popular di SMA Wijaya. Bukan hanya terkenal di seantero SMA Wijaya, pamor mereka juga terkenal sampai ke sekolah-sekolah lain. Mereka juga terkenal bukan modal tampang saja, melainkan didukung oleh segudang prestasi di bidang akademik maupun non akademik.

“Maaf, kak. Duchess kesiangan.”

“Kenapa bisa kesiangan?” tanya pemuda jangkung yang menggunakan atribut SMA Wijaya. Lengkap dengan ban lengan berwarna merah dengan outline merah yang melingkar di bisep kirinya.

“Telat bangun.” Duchess menjawab dengan jujur. Ia memang telat bangun karena semalam tidur terlalu larut.

“Kamu tahu apa hukumannya bagi siswa-siswi yang terlambat?”

“Dijemur di lapangan, kak,” jawab Duchess dengan suara kecil. “Duchess akan terima hukuman itu karena memang Duchess salah. Duchess enggak akan protes kalau disuruh berdiri di lapangan sampai jam pertama habis.”

“Hm.”

Duchess yang tadinya menunduk dengan tatapan menatap sepatu hitamnya itu lantas mendongkrak. Ditatapnya pemuda dengan rupa rupawan yang tinggi menjulang di hadapannya. Kulit putih yang bersih miliknya terlihat kontras saat menggunakan almamater sekolah. Ah, sebuah pemandangan indah di pagi hari yang begitu cerah.

“Ikut saya ke lapangan.”

Duchess mengangguk dengan bibir yang tertarik menjadi segaris. Akhirnya, untuk pertama kali dalam hidupnya, Duchess akan dijemur karena terlambat. Ya, mau bagaimana lagi. Namanya juga Duchess salah, jadi ia harus bertanggung jawab. Padahal jika mau, Duchess bisa saja menggunakan koneksi yang ia miliki agar terlepas dari hukuman. Namun, Duchess sudah berjanji pada sang ayah akan menjalani kehidupan di sekolahnya dengan semestinya. Tanpa perlakuan khusus maksudnya. Sekalipun para petinggi di intansi tempatnya mengenyam pendidikan saat ini, hampir semua dekat dengan Duchess.

Tiba di lapangan upacara, Duchess bukan satu-satunya yang dihukum karena terlambat. Ada beberapa siswa yang ia tebak dari kelas XII yang tengah dijemur di depan tiang sangsakala merah putih.

“Berdiri di sini. Dengan sikap tubuh tegap dan tangan dan hormat ke arah bendera merah putih.”

“Iya, kak.”

“Jangan meneduh jika belum saya perintahkan.”

Duchess mengangguk sebagai jawaban. Ia sudah berdiri dengan tegap dengan tangan menghormat ke arah tiang bendera.

“Jangan sampai jatuh pingsan,” bisik pemuda yang menjabat sebagai ketua MPK alias majelis permusyawaratan kelas itu sebelum pergi meninggalkan Duchess. Pemuda rupawan itu dengan baik hati melepaskan topi yang ia gunakan untuk diberikan pada Duchess agar tidak kepanasan.

“Duchess enggak selemah itu, dan terima kasih kak,” balas Duchess dengan senyum tipis terpatri di bibir, sekalipun pemuda jangkung itu sudah berlalu, menghilang di antara kesunyian lorong kelas.

Walaupun terkesan dingin, datar dan cuek, pemuda itu memang pada dasarnya selalu care pada Duchess.

“Wih, ada siapa nih?”

Duchess menoleh, pandangannya kemudian bertemu dengan pemuda dengan seragam sekolah yang tidak dimasukkan tengah membelah barisan. Satu lagi, Duchess menemukan anggota 4HANDS. Betapa beruntungnya Duchess pagi ini. Jika siswi lain yang di posisinya, bisa saja ia salto dadakan saking senangnya. Namun, itu tidak berlaku bagi Duchess.

“Duchess, si IT girls dari calon peserta didik baru. Kok bisa ada di sini?”

Duchess tersenyum tipis, lagi-lagi ia disebut IT girls alias idol paling populer belakangan ini. “Duchess dihukum karena terlambat.”

“Dihukum? Oh my god. Lo itu gak boleh kepanasan, beb. Nanti matahari aja insecure sama kulit putih mulus lo yang kelewat shining.”

Duchess tertawa kecil mendengar kalimat seniornya itu. Tawa yang terlihat sangat menakjubkan, sampai-sampai membuat barisan seniornya yang tengah dihukum bersama terpana.

“My God, ketawa aja lo cantik banget,” puji pemuda yang memiliki tahi lalat di bawah mata kiri itu seraya berdecak kagum.

Duchess mengurai tawanya. Ia masih berdiri dengan tegap dalam posisi hormat, kemudian menimpali. “Duchess dihukum karena terlambat datang. Kakak sendiri kenapa dihukum di sini?”

Laki-laki dengan nama Elang Gaharu yang tersemat di name tag pada bagian atas dada sebelah kanan itu tampak menggaruk pelipis sambil meringis.

“Tadinya mau bolos pas jamkos. Eh malah ketahuan sama polsis, terus dihukum di sini.”

“Kakak udah kelas dua belas loh, gak baik bolos terus.”

“Lah, tapi, kan, jam pertama di kelas gue jamkos alias jam kosong.”

“Tapia da tugas yang guru piket kasih, ‘kan? Jam kosong bukan berarti kakak bebas ngapa-ngapain. Kecuali kalau free class.” Duchess menasehati dengan suara khas miliknya yang menggemaskan. Gadis dengan gelar young, beauty, and rich itu memang selalu memberikan nasihat yang sekiranya dapat memberi masukan.

“Iya deh, iya. Gue minta maaf. Asal nanti pulang sekolah lo mau mampir ke basecamp. Mau, ya?”

“Basecamp? Tapi Duchess udah ada janji.”

“Janji sama siapa? Batalin aja. Bisa, ‘kan?”

Duchess menggelengkan kepala dengan cepat. “Enggak bisa. Duchess enggak boleh ingkar janji, kak.”

“Yah, lagian cuma sebentar kok. Ada yang mau gue tunjukin sama lo.”

“Apa memangnya?”

“Ada deh. Makanya, lo harus ikut ke basecamp biar—“

“Ekhem.”

Kalimat laki-laki itu terpotong karea sura dehaman seseorang yang begitu familiar. Saat memalingkan wajah, seorang laki-laki dengan tubuh tinggi yang menjulang tengah berdiri seraya bersidakep dada. Sorot matanya tampak tajam menatap ke arah mereka.

“Ini waktunya kalian dihukum, bukan mengobrol.”

Mereka kontan terdiam saat suara deep bass itu kembali terdengar. Dibarengi dengan langkah kaki yang kian mendekat. Duchess sendiri memilih menunduk, menyembunyikan pandangan agar tidak bersitatap dengan laki-laki di hadapannya. Lagi pula kenapa laki-laki itu ada di sini? Pikir Duchess. Seharusnya seorang ketua OSIS sekaligus ketua pelaksana kegiatan MOPDB sepertinya ada di ruang aula. Bukan di sini.

“Ambil posisi,” interupsi laki-laki yang memiliki rupa paling rupawan di seantero SMA Wijaya. Si pemilik julukan ‘The Prince’ dari 4HANDS.

Suaranya terdengar menggelegar. Membuat setiap bulu roma berdiri saat mendengar suara tersebut. Siswa yang terdiri dari anak kelas XII itu langsung mengambil posisi tiarap. Mereka sudah paham betul apa yang harus dilakukan jika si KETOS sudah mengeluarkan ultimatum untuk mengambil posisi. Duchess sendiri malah dibuat kebingungan. Ini pertama kalinya ia dihukum, jadi ia tidak tahu harus apa. Alih-alih ikut tiarap, Duchess memilih jalan aman.

Gadis cantik itu menurunkan tangannya yang sudah terasa agak pegal, kemudian melepaskan tas punggung dari brand kenamaan miliknya supaya bisa disimpan di atas permukaan lapangan. Sebelum ia mengambil posisi tegak dengan kaki terbuka selebar paha untuk melakukan squat jump. Namun, sampai para siswa kelas XII mendapatkan hukuman push up, Duchess tak kunjung diberi interupsi untuk melakukan squat jump.

“Kalian ini sudah kelas dua belas. Seharusnya kalian memberikan contoh yang baik untuk adik-adik kelas kalian.”

Laki-laki dengan paras rupawan idaman para perempuan itu kembali buka suara. Tidak ada satu pun yang berani membatantah ucapannya.

“Sekarang kalian bersihkan WC di ruang guru dan WC laki-laki di kelas dua belas,” perintah laki-laki bermarga Xander itu sebelum berbalik. Menghadap satu-satunya siswi yang ada di sana.

“Kamu,” kalimatnya terpotong saat pandangan mereka bertemu. Tanpa suara, ia kemudian mengambil tas gendong berwarna peach milik lawan bicaranya. “Ikut saya.”

Duchess terdiam untuk beberapa saat. Ia baru mengikuti laki-laki itu saat pemilik marga Xander itu berdeham kecil. Dalam diam Duchess mengikuti langkah lebar laki-laki di hadapannya. Namun, alangkah terkejutnya ia saat laki-laki itu berbelok di pertigaan lorong. Alih-alih pergi ke aula—tempat terselenggaranya acara—laki-laki rupawan itu malah membawa Duchess ke ruang OSIS yang sedang kosong.

“Masuk.”

“Tapi, kak, Duchess harus—“

“Masuk ke dalam Duchess Aretha Darchille!”

Duchess menggelengkan kepala seraya menatap lawan bicaranya, langsung pada kedua matanya. “Acaranya—“

“Masuk, Greta. Jangan membuatku marah.”

Duchess menghela napas kecil seraya melangkah masuk. Jika ia sudah memanggil dengan nama ‘Greta’, itu berarti ia sudah tidak dapat dibantah. Oleh karena itu, yang bisa Duchess lakukan hanyalah mengikuti kemauannya.

“Kenapa kakak bawa Duchess ke sini—“

Kalimat gadis cantik itu tak sampai rampung di ucapkan, karena tiba-tiba tubuhnya ditarik hingga menabrak sebuah permukaan yang bidang, keras, berotot dan hangat dalam waktu bersamaan.

“Kak?”

“Biarkan begini sebentar saja.”

Duchess meng-iyakan dalam hati. Perlahan kedua tangannya bergerak melingkari tubuh tegap yang kini memeluknya erat. Memberikan feedback berupa usapan lembut di punggung tegap laki-lakinya.

“Kakak kenapa?”

“Harusnya aku yang bertanya.”

Duchess menautkan kening kebingungan sesaat setelah pelukan itu akhirnya terurai

“Kenapa kamu tidak mengangkat telepon? Kenapa tidak membalas pesan? Kenapa datang kesiangan? Kenapa bicara dan tertawa dengan laki-laki sembarangan?”

“Kak, Duchess tadi berangkat kesiangan, terus—“

“Aku tidak suka,” potong laki-laki dengan rupa rupawan yang hampir mendekati kata sempurna itu. “Kamu milikku. Aku tidak suka milikku disukai orang lain. Sekali pun hanya sebatas senyuman, karena pemilik senyuman itu milikku. Duchess Aretha Darchille is mine. Forever mine.”

💐

Main Visual :

Palacidio Daniel Adhitama Xander (Dan)

Duchess Aretha Darchelle (Duchess)

Rahardian Adiwangsa Wijaya (Hardian or Iyan)

Capella Megantara (Capella)

💐

TBC

Gimana, suka? kalau suka, jangan lupa spam buket bunga 💐💐💐💐💐💐💐💐

Mau next? like, vote, komentar, follow Author & share dulu 🙌

Jangan lupa add ke Library.

Sukabumi 26-06-22

Terpopuler

Comments

Ri Yanii

Ri Yanii

...

2024-03-31

1

Aze_reen"

Aze_reen"

yuhuu.. hadir mampir kk buat intip2🤗

2023-06-19

1

Lisstia

Lisstia

mampir thor

2022-09-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!