Galaunya Roman

Menjelang sore Asha telah sampai di kantor Romania. Perjalanan yang cukup jauh terasa cepat bagi Asha karena pikirannya melalang buana. Pertemuannya dengan Rey sangat mempengaruhi hati dan pikirannya.

Sesampai di ruangan Asha langsung menyerahkan berkas yang sudah ditanda tangani oleh Bu Serly kepada Yuda .Beruntung makhluk menyeramkan yang Asha takuti tidak berada di tempat.

" Pak, ini titipan Bu Serly . " Ucap Asha menyerahkan semua berkas yang dia bawa.

" Sha, letakkan saja di meja Pak Roman. Nanti beliau sendiri yang memeriksanya. " Yuda berkata tanpa melihat ke arah Asha. Sepertinya sedang sibuk mengerjakan sesuatu.

" Baik, Pak. " Setelah meletakkan semua hasil kerjanya Asha kembali ke meja Yuda. " Sibuk ya ,Pak ? " Tanya Asha .

" Iya, Sha. Menyiapkan data data dan persyaratan Umrah untuk klien. Urgent , mintanya besok harus siap. " Jawab Yuda menjelaskan dengan mata tetap ke komputernya.

" Ya udah, Asha balik dulu ya. Ini udah jam pulang Asha." Ucapnya sembari berdiri dari duduknya.

" Oke, Sha hati hati. Salam untuk Umi Aminah .Bilang sama Umi nasi urapnya maknyus. "

" Nanti Asha sampaikan . Daah !! " Asha pun keluar dari ruangan Yuda lalu turun ke parkiran.

Saatnya pulang dari Romania tapi Asha masih harus tukar profesi jadi tukang ojek .Setelah itu ke Klinik jantung Dokter Wira mengambil ketringan Ibu Farida.

Seperti itulah hari hari yang Asha jalani, agar dia bisa mengalihkan rasa sakitnya selama ini. Tapi pertemuannya dengan Rey hari ini kembali menoreh lukanya yang belum sembuh.

Asha berusaha untuk tidak larut dalam pemikirannya. Ingatannya akan Resha menariknya kembali ke alam nyata. Tidak ada waktu untuk menangis, karena Resha tidak akan sembuh dengan air mata.

Walaupun saat ini Resha dalam keadaan sehat, tapi Asha harus bersiap siap akan kemungkinan yang pernah Dokter Wira sampaikan. Karena kelainan jantung yang Resha alami hanya bisa sembuh dengan cara operasi.

Jika saat ini Resha baik baik saja itu karena Asha dan Umi Aminah menjaganya dengan hati hati. Sesuai dengan instruksi dari Dokter Wira. Berbagai macam pantangan dan anjuran harus di lakoni. Agar tidak menimbulkan efek negatif untuk kesehatan Resha .

Sementara sepeninggal Asha Roman datang ke kantor dari meeting dengan klientnya. Sesampai di ruangannya mata Roman tertuju pada tumpukan berkas di mejanya .

Tanpa membuang waktu Roman langsung memeriksa berkas berkas itu. Membolak balik dan membaca dengan teliti. Hingga sampai pada map yang terakhir. Matanya menyipit memandang lembaran yang tidak pada tempatnya.

" Yud, ini semua dari Resort, kan ? " Tanyanya kepada Yuda.

" Benar, Mas. Tadi Asha yang meletakkan semua disita. " Jawab Yuda.

" Dia pandai menggambar ya ? " Tanya Roman lagi, yang membuat Yuda menatap bingung dengan pertanyaan sepupunya itu.

" Iya, pandai sih. Kenapa emangnya ." Yuda mengungkapkan kebingungannya.

" Enggak ada, nanya aja. " Jawab Roman asal.

" Dia tamatan SMK jurusan desain kalau tidak salah. " Tambah Yuda sambil mengerjakan tugasnya yang menumpuk.

"Hmm " Roman hanya bergumam.

Sketsa yang Asha buat sewaktu di Resort tanpa sengaja terselip diantara kertas kertas dalam map itu. Roman meneliti setiap goresan pada kertas putih itu. Terlihat kepiluan yang tersirat dalam setiap sudutnya.

Roman terus meneliti hingga tulisan di sudut kertas itu. Lagi lagi Roman menemukan ungkapan kesedihan disana.

" Apa ini gambaran dirinya. " Gumam Roman lirih. " Ah, terserahlah..." Roman menyimpan sketsa itu di dalam laci mejanya dan kembali fokus pada setiap lembar kertas di depannya. Roman ingin segera pulang .Entah kenapa dia ingin segera bertemu dengan sang Bunda.

*****

Roman baru saja memarkirkan Fortunernya di depan garasi. Tiba tiba Mbak Anik keluar dari pintu depan tergopoh gopoh dan berteriak memanggil Mang Suryo penjaga depan.

Roman segera turun dan menyusul Mbak Anik.

"Mang, tolong !! Tolong... " Teriak Mbak Anik. Mang Suryo langsung berlari mendekat disusul Roman.

" Mbak Anik, ada apa ? " Tanya Roman.

" Ibuk, Mas... cepat... Ibuk... " Mbak Anik tidak bisa berkata dengan benar lagi. Terlebih air mata telah menguasainya.

Tanpa berpikir panjang lagi Roman langsung berlari menuju kamar Ibu Farida. Setelah membuka pintu kamar, terlihat Ibu Farida tergeletak di depan pintu kamar mandi.

Roman langsung membopong Bundanya dan segera membawanya keluar. Di tangga Roman berpapasan dengan Mang Suryo dan Mbak Anik.

" Mang bantu bukakan mobil saya. Mbak ikut saya jaga Bunda di mobil. " Perintah Roman sembari turun tangga dengan tergesa gesa.

Tanpa menjawab kedua orang itu mengikuti langkah Roman yang tak kalah cepatnya. Setelah membukakan mobil Mang Suryo disuruh tetap tinggal untuk menjaga pintu pagar seperti biasa. Sedangkan Mbak Anik memangku kepala Ibu Farida dengan di kursi tengah mobil Roman.

Perjalanan menuju rumah sakit terasa begitu lama bagi Roman. Beruntung jalanan tidak terlalu macet hingga mereka sampai di rumah sakit setelah dua puluh menit di perjalanan.

" Tolong Bunda saya... cepat !! " Teriakan Roman menggelegar setibanya di lobi rumah sakit dengan membopong Ibu Farida kembali.

Seorang petugas UGD bergerak cepat menyambut Roman dengan sebuah Strecher . Setelah Ibu Farida direbahkan di atas Strecher itu dengan hati hati, petugas rumah sakit itu segera mendorong menuju ruang UGD.

" Maaf Pak, biarkan kami bekerja dengan tenang. Bapak tunggu disini saja. " Seorang Perawat mencegah Roman untuk masuk .

Roman terpaksa membiarkan karena tidak ingin Bundanya terlambat untuk ditangani. Sementara Mbak Anik masih sibuk menghapus air matanya. Sang Bunda Asisten rumah tangga terlihat sangat khawatir dengan kondisi majikannya.

Roman mendekati Mbak Anik dan duduk di sebelahnya.

" Maaf Mas, saya tadi lagi di dapur. Saya tahu Ibuk lagi tidak enak badan. Tapi saya malah meninggalkan nya sendirian. " Ungkap Mbak Anik yang merasa bersalah.

" Tidak apa apa, Mbak. Namanya musibah siapa yang tahu ini akan terjadi. Harusnya saya tidak usah ke kantor tadi. " Roman Meraup wajahnya frustrasi.

Roman menyesali apa yang terjadi pagi tadi. Dia tahu kalau Bundanya pasti terpengaruh dengan apa yang Nia ucapkan. Sesaat kemudian Roman merasa sangat marah mengingat tindakan Nia itu.

Nia telah melukai perasaan sang Ibu sejak dulu, tapi apa yang Roman lakukan .Malah menambah luka ibunya dengan sengaja. Romanlah yang salah sebenarnya. Terlalu lemah karena cinta yang berlebihan kepada Kurnia Adisty.

Tapi nasi telah menjadi bubur. Kini Ibu Farida lah yang paling menderita dalam hal ini. Bisa jadi Bundanya sakit karena hatinya yang terlalu terluka , sehingga tanpa sadar kondisinya semakin memburuk dari hari ke hari.

Di tengah kegalauan hati Roman, terdengar suara seorang Perawat memanggil .

" Keluarga Ibu Farida ?"

" Iya saya, Sus ! " Saat Roman yang reflek berdiri dan mendekati pintu ruang UGD tersebut.

" Ibu Farida sudah sadar, Pak. beliau ingin bertemu dengan yang bernama Wira. " Ucap Perawat itu.

" Saya anaknya, Sus. Boleh saya masuk ? " Tanya Roman. Walaupun sang Bunda ingin bertemu dengan Dokter Wira, Roman tidak bisa membendung rasa ingin melihat kondisi Bundanya.

" Silakan ,Pak ." Roman memasuki ruang UGD tempat Ibu Farida kini berada.

Terlihat wajah letih sang Bunda yang tergeletak lemah di bangsal rumah sakit itu. Hati Roman rasa tercubit saat menatap netra sang Bunda. Roman hanya bisa menampakkan senyum pias tatkala Bundanya hanya terdiam menatap kosong padanya.

"Bunda ! Bunda sudah sadar. Apa yang sakit ? Ucap Roman kaku.

" Tidak ada yang sakit, cuma hati Bunda rasanya masih ngilu. " Netra tua itu mulai berembun .

Roman paham apa maksud dari kata kata Bundanya. Sekali lagi Roman hanya bisa tersenyum canggung. Meraih tangan sang Bunda yang terbebas dari infus, kemudian menciumnya.

" Maafkan Roman Bunda .Maafkan karena terlalu lemah. Atau mungkin terlalu bodoh. Roman banyak salah sama Bunda. " Mata Roman juga sudah mulai berkaca kaca dan memerah.

" Bunda mau ketemu Om Wira, tolong bantu Bunda untuk menghubunginya. Suruh datang segera. " Ibu Farida mengalihkan pembicaraan.

" Baiklah, Roman telepon sekarang. " Ucap Roman. Tidak ingin melihat Bundanya kecewa Roman langsung mengabari Dokter Wira dan menyampaikan pesan Bundanya.

"Sudah, Bun. Om Wira langsung jalan katanya. "

Terjadi keheningan diantara ibu dan anak itu. Ibu Farida memejamkan matanya, karena tidak ingin Roman bertanya tentang penyakitnya. Sementara Roman takut mengganggu Bundanya istirahat jadi dia memilih diam.

Masih ada jarak tak kasat mata antara mereka. Yang pasti Ibu Farida lah yang membentengi dirinya. Entah apa alasan sebenarnya. Entah karena terlalu terluka, entah karena takut Roman tahu penyakitnya. Hanya Allah dan Ibu Farida lah yang tahu.

Keheningan itu pecah tatkala suara pintu diketuk dari luar. Kemudian muncullah orang yang paling ditunggu oleh Ibu Farida. Siapa lagi kalau bukan Dokter Wira.

" Mbak, ada apa kok sampai tidur disini ? " Seloroh Dokter Wira.

" Siapa juga yang mau disini, kamu ini." Jawab Ibu Farida sewot.

" Roman, bisa tinggalkan Om sama Bunda sebentar. Kami ingin bicara berdua. " Pinta Dokter Wira.

" Bicara apa Om, kok pakek rahasia rahasia segala. " Ucap Roman pura pura curiga. Padahal Roman tahu mereka akan membahas tentang penyakit sang Bunda. Tentu saja Roman tidak boleh ada disana. Selama Ibu Farida masih ingin menyembunyikan penyakitnya, selama itu pula Roman akan pura pura tidak tahu.

" Hanya pembicaraan antar saudara, tentu saja kamu tidak boleh mendengarnya. " Ucap Dokter Wira bersandiwara.

" Baiklah ,baiklah aku nurut saja sama yang tua. " Ucap Roman terkekeh.

" Hei ...!! Kami belum tua ya. Kami ini berumur. " Sela Dokter Wira.

" Apa bedanya. " Ucap Roman sambil ngacir .Akhirnya Roman keluar dari ruangan itu. Membiarkan kedua saudara itu curhat curhatan, toh dia tetap akan tahu apa yang dibicarakan oleh kedua .

Langkah gontai itu menuntun tubuh lemahnya menuju kursi panjang yang diduduki oleh Mbak Anik. Namun belum sempat pantatnya sampai, teriakan kecil seseorang yang sedang memanggilnya.

"Pak Roman. "

...****************...

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

siapa yah yang manggil Roman

2024-05-02

0

Aiur Skies

Aiur Skies

maka sederhanalah dalam mencintai, mungkin Allah cemburu dg cintamu yang berlebih dari mencintai Pencipta-mu

2024-03-15

1

Oyotina Tina

Oyotina Tina

Gjfjhu

2024-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Retak seribu
2 Pergi
3 Meninggalkan luka
4 Sakit yang berbalas
5 Awal pengkhianatan Rey
6 Asha Dimana...?
7 Setengah dari kebenaran
8 Bertemu kembali
9 kisah yang serupa
10 Kecewa
11 Penyesalan Roman
12 Bertemu ( Asha & Roman )
13 Perdebatan pertama
14 Jangan menyakitinya
15 Gagal ginjal ?
16 Pergilah Nia...
17 Bertemu masa lalu
18 Galaunya Roman
19 Donor ginjal !!
20 Hasil test Umi Aminah
21 Pengorbanan dan balasan
22 Butik Bunda
23 Entahlah.....
24 Jadilah istrinya...
25 Hari yang mendebarkan
26 Tiga lelaki galau
27 Resha sadar
28 Menikah lagi ??
29 Kebersamaan
30 Harga diri yang terluka
31 Mengambil keputusan
32 Pilihan untuk Nia
33 Komitmen dan chemistry
34 Kedatangan Nia
35 Suara Suara Sumbang
36 Salah paham
37 Kata penuh duri
38 Malam panjang
39 Resepsi
40 Bertemu masa lalu
41 Malam yang menegangkan
42 Cerita tentang Asha
43 Terlambat Rey
44 Keputusan
45 Dua wanita kesepian
46 Cemburu
47 Tentang rasa
48 Kata cinta
49 Asha kenapa...?
50 Asha kenapa 2
51 Kemarahan
52 Tiga hati yang terluka
53 Melukainya
54 Asha yang malang
55 Penyesalan
56 Tak ingin melihatnya
57 Menanti jalan kembali
58 Ingin melupakannya
59 Rindu yang tersisa
60 Selalu ada untukmu
61 Semangat
62 Mobil untuk Asha
63 Mertua vs Menantu
64 Supir jahil
65 Beri satu kesempatan
66 Lepaskanlah...
67 Masih menunggumu
68 Merindukanmu
69 Rencana Babymoon
70 Antara Asha dan Nia
71 Kisah Budi dan Farida
72 Berakhir sudah
73 Nasehat untuk Rey
74 Kesalahan Roman
75 Cantika yang malang
76 Kekesalan Cantika
77 Hari terakhir di Jepang
78 Rasa Rey untuk Resha
79 Cinta yang tak bisa dimiliki
80 ROMANSHA CORP
81 Salah alamat
82 Kehilangan sesuatu yang berharga
83 Menolak tanggung jawab
84 Papa untuk Resha
85 Kamila dan Serly...???
86 Cerita Serly
87 Jebakan Rey
88 Kamila oh Kamila
89 Menikah...?
90 Titik terang
91 Baby twins
92 Awal langkah Yuda
93 Sang Pengagum Rahasia
94 Bertemu Yuda
95 Kesal tapi Nyaman
96 Perasaan Yuda
97 Lamaran Dadakan
98 Akhirnya... menikah !!
99 From Author
100 Making love...?
101 Sisi lain Cantika
102 Rahasia Hati
103 Papa Yuda
104 Surat dari Author
105 Drama Asha
106 Insecure
107 Saling bicara
108 I love You so much
109 Yuda yang malang
110 Akhirnya...
111 Yuda untuk Cantika
112 Akhir yang bahagia
113 Liontin ( Petaka Cinta Cantika)
114 Promosi...!!
115 Promo novel baru !!!
116 Promo novel baru
117 Kabar penting!!!
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Retak seribu
2
Pergi
3
Meninggalkan luka
4
Sakit yang berbalas
5
Awal pengkhianatan Rey
6
Asha Dimana...?
7
Setengah dari kebenaran
8
Bertemu kembali
9
kisah yang serupa
10
Kecewa
11
Penyesalan Roman
12
Bertemu ( Asha & Roman )
13
Perdebatan pertama
14
Jangan menyakitinya
15
Gagal ginjal ?
16
Pergilah Nia...
17
Bertemu masa lalu
18
Galaunya Roman
19
Donor ginjal !!
20
Hasil test Umi Aminah
21
Pengorbanan dan balasan
22
Butik Bunda
23
Entahlah.....
24
Jadilah istrinya...
25
Hari yang mendebarkan
26
Tiga lelaki galau
27
Resha sadar
28
Menikah lagi ??
29
Kebersamaan
30
Harga diri yang terluka
31
Mengambil keputusan
32
Pilihan untuk Nia
33
Komitmen dan chemistry
34
Kedatangan Nia
35
Suara Suara Sumbang
36
Salah paham
37
Kata penuh duri
38
Malam panjang
39
Resepsi
40
Bertemu masa lalu
41
Malam yang menegangkan
42
Cerita tentang Asha
43
Terlambat Rey
44
Keputusan
45
Dua wanita kesepian
46
Cemburu
47
Tentang rasa
48
Kata cinta
49
Asha kenapa...?
50
Asha kenapa 2
51
Kemarahan
52
Tiga hati yang terluka
53
Melukainya
54
Asha yang malang
55
Penyesalan
56
Tak ingin melihatnya
57
Menanti jalan kembali
58
Ingin melupakannya
59
Rindu yang tersisa
60
Selalu ada untukmu
61
Semangat
62
Mobil untuk Asha
63
Mertua vs Menantu
64
Supir jahil
65
Beri satu kesempatan
66
Lepaskanlah...
67
Masih menunggumu
68
Merindukanmu
69
Rencana Babymoon
70
Antara Asha dan Nia
71
Kisah Budi dan Farida
72
Berakhir sudah
73
Nasehat untuk Rey
74
Kesalahan Roman
75
Cantika yang malang
76
Kekesalan Cantika
77
Hari terakhir di Jepang
78
Rasa Rey untuk Resha
79
Cinta yang tak bisa dimiliki
80
ROMANSHA CORP
81
Salah alamat
82
Kehilangan sesuatu yang berharga
83
Menolak tanggung jawab
84
Papa untuk Resha
85
Kamila dan Serly...???
86
Cerita Serly
87
Jebakan Rey
88
Kamila oh Kamila
89
Menikah...?
90
Titik terang
91
Baby twins
92
Awal langkah Yuda
93
Sang Pengagum Rahasia
94
Bertemu Yuda
95
Kesal tapi Nyaman
96
Perasaan Yuda
97
Lamaran Dadakan
98
Akhirnya... menikah !!
99
From Author
100
Making love...?
101
Sisi lain Cantika
102
Rahasia Hati
103
Papa Yuda
104
Surat dari Author
105
Drama Asha
106
Insecure
107
Saling bicara
108
I love You so much
109
Yuda yang malang
110
Akhirnya...
111
Yuda untuk Cantika
112
Akhir yang bahagia
113
Liontin ( Petaka Cinta Cantika)
114
Promosi...!!
115
Promo novel baru !!!
116
Promo novel baru
117
Kabar penting!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!