Reincarnation Goblin | Chapter 13. Penyerbuan ke Sarang Orc

...Chapter 13. Penyerbuan ke Sarang Orc....

Tanpa terasa sudah sudah dua pekan aku di desa ini yang mana dalam sebulan itu, aku sibuk memperbaiki desa, mengajar cara Goblin bertarung dan banyak lagi.

Dan, kehidupan kami cukup monoton yang hanya berpikir untuk makan dan makan.

Selain itu, aku mengutus beberapa tim pengintai untuk mencari saudara-saudara kami yang diperbudak oleh ras lain.

Hal itu aku dengar dari Gosa yang mana dia mengatakan bahwa banyak Goblin yang diperbudak oleh ras lain seperti Orge, Orc, Demon, Lizardman dan beberapa ras kuat lainnya.

Mendengar itu, aku pun memutuskan untuk menghimpun kekuatan dan membebaskan mereka dari perbudakan.

Dan, setelah lama menunggu dari tim pengintai akhirnya mereka pun tiba dan menghadap ku.

"Raja, kami melaporkan hasil pengintaian kami!" ucap salah satu Goblin Rider Warrior.

Aku yang sedang tidur di kursi tahta dengan tangan sebagai bantalan terbangun oleh suara nya dan membuka mata.

"Apa laporan mu?"

"Kami telah menemukan sekitar 30 Goblin yang diperbudak oleh Horde Orc!" lapor Goblin Rider Warrior.

"Mereka berjumlah 5 Orc," jawab Goblin Rider Archer.

Mendengar itu, aku tersenyum dan merapihkan sikap duduk ku lalu, beranjak dari kursi.

"Kalian, Dengar! Kirimkan pasukan penyerang! untuk menyerang Orc dan aku yang akan memimpin nya!"

Saat mendengar perintah ku, semua Goblin berlutut satu kaki dan menjawab serempak.

"Baik, Yang mulia!"

Malam harinya, aku pun berangkat bersama dengan 30 pasukan Goblin Elite serta Gosa dan Goda.

...△ ▼ △...

Sarang Orc terletak disebuah reruntuhan kuil batu dan disana terlihat satu Orc sedang memaksa kerja Goblin untuk menguliti mangsa dan memberikan nya kepada Goblin sedangkan, Goblin hanya diberikan sisa tulang nya saja dan hal itu membuat ku marah.

"Raja, apa perintah mu?" tanya Gosa.

"Gosa, mulai serangan nya!" seru ku.

Gosa menganggukan kepalanya dan memberikan kode kepada para Goblin untuk menyerang.

Serangan diawali dengan Gosa yang melemparkan tombak nya kearah Orc yang memberikan perintah kepada Goblin tepat mengenai lehernya dan mati seketika.

Para Orc lainnya yang sedang makan, mereka sontak bangkit berdiri dan mengambil gada mereka. Lalu, menyerang kami dan anak buah ku juga tidak tinggal diam. Mereka juga mulai menyerang dan pertarungan pun dimulai.

Kerja sama para Goblin sangat solid dan teratur tepat seperti yang ku ajarkan kepada mereka terutama Goda yang memiliki tubuh yang besar yang mana dia bertarung dengan mengunakan teknik gulat hingga dia bisa mengalahkan satu Orc seorang diri.

Sedangkan, keempat Orc lainnya dikalahkan oleh Gosa dan kelompok nya. Disisi lain, Gosa juga sangat terampil dalam membuat formasi dan tidak hanya itu, dia sangat lihai mengunakan teknik Tombak.

Melihat perkembangan mereka, aku berpikir ini kemampuan nya yang didapatkannya saat aku memberikan nama untuk mereka.

Beberapa saat kemudian, Orc yang memiliki kulit kecoklatan dan memiliki tanduk besar keluar dari reruntuhan kuil dengan pedang besar yang memiliki ciri khas khusus.

Dan, melihat Orc. Aku pun mengunakan [Demon Eyes] untuk melihat status nya.

Chief Orc.

Ras: High Orc.

Level: 50.

Skill: Slave Contract.

Melihat itu, aku tersenyum kecil.

Hanya lebih dua level saja, aku bisa mengatasi nya.

Saat kedatangan Chief Orc banyak Goblin yang dikalahkan nya termasuk Goda yang berhasil dijatuhkan dan saat Goda sudah terjatuh ditanah, Chief Orc sontak menarik pedangnya keatas dan ingin menusuk Goda.

Namun, tidak akan kubiarkan.

Aku mengunakan [Aero] untuk melompat lurus kedepan dan menangkis lajunya pedang hingga Orc mundur satu langkah kebelakang.

Aku pun tidak menghentikan serangan dan dilanjutkan dengan melompat lagi mengunakan Aero ke sisi belakang leher Chief Orc.

Dan, Chief Orc sontak menoleh kearah ku dan ingin mengayunkan pedangnya namun, tangan Orc ditahan oleh Goda hingga aku pun bisa dengan lancar melesatkan serangan lanjutan.

Wind Blade.

Sabetan udara pun tepat mengenai leher namun, tubuh nya yang keras mampu menahan dan hanya membuat luka gores.

Meski begitu, aku yang masih di udara sontak menendang udara dan melompat turun kearah kepala Orc dan menusuk dahinya.

Orc pun sontak mengeluarkan banyak darah dan mati seketika.

Dan, pertarungan pun selesai.

Setelah itu, aku menghampiri Goda dan menyembuhkan luka nya.

"Terimakasih, Goda," ucap ku seraya memberikan tangan.

Goda pun menerima tangan ku dan bangkit berdiri.

"Kebanggaan ku, Yang mulia!"

Setelah itu, aku menghampiri jasad chief Orc dan membuka helm lalu, menyantap nya.

"Selamat makan!"

Lalu, ditengah makan aku mendapatkan beberapa pemberitahuan.