...Chapter 03. Rantai Makanan...
Sejak aku Reinkarnasi di dunia ini. Pada akhir nya, aku pun berhasil keluar.
Sekeluarnya dari gua, aku disungguhi oleh matahari yang sangat terik serta angin hutan yang berhembus kencang.
Sesuatu yang sudah lama sekali aku tidak rasakan. Lalu, aku pun membentangkan kedua tangan ku dan menadahkan kepala ke atas.
"Ini kah dunia luar lain! Sungguh memiliki rasa yang berbeda."
Setelah puas menikmati udara luar, aku melanjutkan pencarian ku yaitu air dan aku pun menemukan sungai setelah beberapa langkah.
"Ketemu!"
Mengetahui itu, aku sontak berlari kearah sungai dan meminumnya serta mencuci tangan dan wajahku yang penuh dengan darah.
"Aku sungguh berubah menjadi Goblin."
Sesaat kemudian datang empat Goblin hijau datang menghampiri ku.
"Kamu masih hidup, bagaimana dengan yang lain?"
Mendengar itu, aku sontak menoleh kesamping dan melihat ada beberapa goblin hijau lainnya.
Aku yang mendengar itu sontak memberikan jawaban dengan menggelengkan kepala.
"Oh, begitu. Aku mengerti. Ikutlah dengan kelompok kami!" ucap Goblin yang terlihat lebih besar.
Aku yang tidak mengerti harus kemana dan melakukan apa. Lalu, ku putuskan untuk mengikuti mereka.
Lalu, kami pun bersama-sama mencari mangsa. Lalu, aku pun berpura-pura lemah agar aku bisa beradaptasi. Selain itu, aku juga ingin memperhatikan cara bertarung mereka.
Setelah itu, aku pun mulai ikut berburu dan menangkap empat mangsa, dua kelinci, katak dan kadal.
Seusai berburu, aku pun baru menyadari bahwa tubuh Goblin yang memiliki ukuran badan yang kecil namun, memiliki tenaga dan kemampuan yang tangguh.
Malam pun tiba, aku dan beberapa Goblin lainnya pergi ke sisi sungai lalu, membuat api unggun untuk menghangatkan badan kami.
Beberapa saat kemudian, semua Goblin sudah tertidur lelap namun tidak dengan ku. Aku yang menyadari saat ini sedang sendiri memutuskan untuk mencoba unique Skill Transmutasi milik ku dan membuat beberapa senjata dari batu
Aku meluruskan kedua tangan kedepan. Lalu, merapalkan skill.
"Transmutasi."
Sesaat kemudian, muncul pisau dengan bahan dasar batu. Melihat itu, aku sontak tersenyum senang.
"Hore, aku berhasil! Gigigi!"
Setelah membuat beberapa pisau, aku pun memasukan nya kedalam cincin penyimpanan bersama beberapa mangsa yang telah ku tangkap.
Sesudah itu, aku pun beristirahat di tanah dan itu tidur pertama ku di dunia lain.
Beberapa saat kemudian, matahari pun terbit yang mana sinar nya menyinari wajah ku dan sesaat kemudian, ada salah satu Goblin yang membangun kan ku.
"Hei, bangun!" suara Goblin seraya mendorong pelan.
Lalu, aku pun membuka mata dan bangun dari rebahan.
"Mari buru makanan!" ucap Goblin yang membangun kan ku.
Tidak hanya Goblin yang membangun ku tapi, Goblin yang lain sudah bangun dan siap untuk berburu.
Melihat kedisiplinan dan kekompakan mereka serta tidak meninggalkan ku sendiri membuat ku terharu dan malu sendiri.
Seperti nya besok, aku harus bangun lebih cepat.
Setelah itu, aku sontak bangun dan jalan bersama-sama dengan Goblin lainnya untuk berburu kelinci dan beberapa hewan lainnya.
Lalu, perjalanan kami sampai pada hutan dengan beberapa jaring laba-laba menutupi pohon dan rerumputan disertai hawa dingin yang menusuk kulit beruntung, aku memiliki Anti skill hawa dingin sehingga aku tidak merasakan dingin nya hutan namun, Goblin yang bersama ku terlihat kedinginan dan gemetar.
"Hati-hati! Sarang Laba-laba!" ucap Goblin.
"Kita ambil telor!" ucap Goblin yang lain.
Lalu, kami pun melangkah secara hati-hati di semak-semak.
Beberapa saat kemudian, suara jeritan monster terdengar dari atas dan kami sontak menoleh keatas yang mana dari atas kami turun laba-laba raksasa yang memiliki tinggi sekitar empat meter.
Semua rekan Goblin ku terbujur kaku. Tapi, tidak dengan ku. Sesaat melihat, laba-laba besar itu. Aku sontak mengunakan [Demon Eye]
Giant Black Spider.
Level 75.
Skill: Jaring, gigitan berancun.
Melihat level laba-laba itu jauh lebih besar dari ku, aku pun menjadi ragu.
Apakah aku bisa mengalahkan nya seorang diri?
Sedangkan, laba-laba melihat kehadiran kami seperti kelinci dimata enam merah nya dan saat ini aku dihadapkan dengan hukum rimba yang makan dan dimakan.
Sesaat laba-laba itu ingin menyerang, tiba-tiba dari belakang muncul Orc yang melompat dengan memegang palu besar dan memukul badan laba-laba.
"Kishaaaa!" teriak laba-laba.
Lalu, Orc melompat mundur seraya meraung.
"Gwoooa!"
Melihat pertarungan itu, aku pun mengambil kesempatan untuk menuntut rekan Goblin ku bersembunyi ditempat yang lebih aman. Setelah itu, aku melihat status Orc.
Prajurit Orc.
Level 21.
Skill: Berserk.
Saat melihat data itu, aku tidak yakin kalau Orc bisa
Sedangkan, Laba-laba besar itu sontak menghadap kearah Orc dan mengeluarkan aura membunuh yang luar biasa hingga membuat rekan Goblin ku semakin gemetaran.
Disisi lain, Orc yang menantang sontak ketakutan bahkan menjatuhkan palu nya dan setelah itu, dia membalikkan badan dan mencoba melarikan diri akan tetapi laba-laba besar itu mengejar Orc. Setelah mendapatkan kesempatan, laba-laba itu melompat dan mendarat tepat di hadapan Orc.
Lalu, laba-laba besar sontak menusuk leher Orc dengan kedua kaki nya dan merobek nya hingga kepala Orc terlepas dengan darah yang membanjiri mereka.
Setelah itu, laba-laba besar itu langsung menyantap nya. Tidak hanya itu, beberapa laba-laba yang lebih kecil datang dan ikut menyantap Orc.
Saat ini aku menyaksikan sebuah rantai makanan raksasa dan aku sadar bahwa aku juga berada didalam rantai makanan raksasa tersebut.
Jika tidak memiliki kekuatan maka aku mati. Jika sombong maka aku juga akan mati.
Saat ini aku bersama dengan rekan Goblin ku dan perioritas utama adalah keselamatan mereka.
Lalu, kami pun memutuskan untuk pergi meninggalkan lokasi laba-laba dengan langkah tanpa suara dan setelah melewati sarang dari Laba-laba itu.
Kami berlari sekuat tenaga menuju perkemahan para Goblin.
..._____________...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Egaega
Nais Thor
2022-08-05
2
Giat kasep
sebelum baca jempol dulu
2022-07-31
1
John Singgih
kabur dari monster laba-laba
2022-07-09
1